Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardani
"Artikel ini membahas penentuan agenda (agenda setting) dalam pemberitaan mengenai Pemilihan Presiden Federasi Rusia tahun 2018. Penelitian dilakukan dengan menganalisis 295 artikel berita secara tematik dari kanal berita tersebut selama periode kampanye hingga menjelang Pemilu Presiden 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan upaya-upaya pembentukan agenda setting yang dilakukan oleh Sputnik  terhadap Pemilihan Presiden Federasi Rusia 2018. Artikel ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Adapun teori yang digunakan adalah teori agenda setting dari Walter Lipmann. Artikel ini juga didukung oleh kosep untuk melihat isu-isu yang ditampilkan oleh . Selain itu, untuk melihat proses penentuan agenda tersebut bekerja digunakan konsep penentuan agenda dari Roger dan Dearing. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat lima isu utama yang ditampilkan Sputnik dalam berbagai kategori. Penonjolan isu merupakan awal proses, bagaimana spunik menentukan agenda medianya dalam memengaruhi agenda publik, yang juga telah memengaruhi agenda kebijakan.

This article discusses Sputnik's agenda setting in Sputnik on its reports about the 2018 Russian Presidential Election. The study was conducted by analyzing 295 news articles thematically from the news channel during the campaign period until the 2018 Russian Presidential Election was held. The purpose of this study was to find an efforts to establish an agenda setting set by Sputnik on the 2018 Russian Presidential Election. This article uses the method of content analysis with qualitative approaches. The theory used is the agenda setting theory of Walter Lipmann. This article also is supported by priming concepts to see the issues displayed by Sputnik. In addition, to see the process of determining the agenda setting works, it was used the concept of determining the agenda setting from Roger and Dearing. The results of the analysis indicate that there are five main issues that Sputnik displayed in various categories. The prominence of the issue is the beginning of the process, how Sputnik decided its media agenda in influencing the public agenda, which has also influenced the policy agenda.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ardani
"Artikel ini membahas penentuan agenda (agenda setting) Sputnik dalam pemberitaan mengenai Pemilihan Presiden Federasi Rusia tahun 2018. Penelitian dilakukan dengan menganalisis 295 artikel berita secara tematik dari kanal berita tersebut selama periode kampanye hingga menjelang Pemilu Presiden 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan upaya-upaya pembentukan agenda setting yang dilakukan oleh Sputnik terhadap Pemilihan Presiden Federasi Rusia 2018. Artikel ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan kualitatif. Adapun teori yang digunakan adalah teori agenda setting dari Walter Lipmann. Artikel ini juga didukung oleh kosep priming untuk melihat isu-isu yang ditampilkan oleh Sputnik. Selain itu, untuk melihat proses penentuan agenda tersebut bekerja digunakan konsep penentuan agenda dari Roger dan Dearing. Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat lima isu utama yang ditampilkan Sputnik dalam berbagai kategori. Penonjolan isu merupakan awal proses, bagaimana spunik menentukan agenda medianya dalam memengaruhi agenda publik, yang juga telah memengaruhi agenda kebijakan.

This article discusses Sputniks agenda setting in Sputnik on its reports about the 2018 Russian Presidential Election. The study was conducted by analyzing 295 news articles thematically from the news channel during the campaign period until the 2018 Russian Presidential Election was held. The purpose of this study was to find an efforts to establish an agenda setting set by Sputnik on the 2018 Russian Presidential Election. This article uses the method of content analysis with qualitative approaches. The theory used is the agenda setting theory of Walter Lipmann. This article also is supported by priming concepts to see the issues displayed by Sputnik. In addition, to see the process of determining the agenda setting works, it was used the concept of determining the agenda setting from Roger and Dearing. The results of the analysis indicate that there are five main issues that Sputnik displayed in various categories. The prominence of the issue is the beginning of the process, how Sputnik decided its media agenda in influencing the public agenda, which has also influenced the policy agenda."
2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hasib Ardani
"Program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian penting dalam pelayanan keperawatan secara keseluruhan. Hal tersebut dapat tercapai dengan baik apabila salah satu peran kepala ruangan yaitu peran koordinasi dalam program pengendalian mutu baik sehingga berdampak baik terhadap kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran koordinasi kepala ruangan dan kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Agustus 2001.
Desain penelitian diskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 perawat pelaksana di rawat inap. Pengumpulan data menggunakan 3 jenis instrumen yang terdiri dari kuesioner karakteristik individu perawat, kuesioner peran koordinasi kepala ruangan dan kuesioner kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan. Analisis hubungan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian mendapatkan adanya hubungan kinerja perawat dalam program pengendalian mutu dengan pembagian tugas (p=0,024), pemanfaatan sumber daya (p-0,025), menciptakan kesatupaduan (p= 0,013), gerak aktivitas kepala ruangan (p= 0,013), membuat arah yang sama (p=0,009) dan pelatihan tentang mutu (p=41,03 1). Faktor yang dominan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan adalah membuat arah yang sama (OR= 3,996 ) dan faktor yang diduga sebagai pengganggu hubungan koordinasi dengan kinerja perawat dalam pengendalian mutu adalah pelatihan tentang mutu (OR=3.026).
Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah kinerja pada perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam membuat arah yang sama melalui pelatihan tentang peran koordinasi dalam program pengendalian mutu dan melaksanakan pelatihan tentang mutu pelayanan keperawatan bagi perawat pelaksana serta melaksanakannya dengan supervisi seksi keperawatan.
Daftar Pustaka 76 (1980 - 2003)
The nursing service quality assurance program in the hospital is an important part of the nursing service. This program can be achieved if the coordination role of the head nurse in relation to the nursing service quality assurance program implementing well, so then it will influence the performance of the nurse practitioners.
The objective of this research is to identify relationship of coordinating role of the head nurse with the performance of nurse practitioners relation to nursing service quality assurance program in Pandan Arang District Hospital, Boyolali, in Agustin 2003. Research design using correlational descriptive with cross sectional method. Minty six (96) nurses selected as respondents. The analysis of relationship using Chi Square test. The research result revealed that there was relationship between nurse practitioner performance in nursing service quality assurance program with job description (p = 0,025), manpower empowerment (p = 0,024), unity (p = 0,013), head nurse activity (p'O,013), made the goal oriented (p = 0.009) and training about quality assurance (p = 0,031. The dominant factors related to nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program is the goal oriented with OR = 3,996 and dominant confounding factor is training on quality assurance with OR-3,026.
The recommendation of this researches includes nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program could be improved by increasing the head nurse ability to encourage nurse practitioners to perform activities on quality assurance based on job description. and implementing training program on quality assurance for nurse. To maintain nurse practitioners performance after following the training , it is necessary the nurse managers to supervise them regularly.
Biblioggraphy; 76 (1980 - 2003)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Ardani
"Menghadapi perkembangan ekonomi di masa depan, arah kebijakan pembangunan transportasi pada GBHN 1999-2004 dan prinsip kebijakan pembangunan angkutan udara sangat mendukung kebijakan otonomi daerah, sebagai dasar pelaksanaan proses desentralisasi dalam peningkatan potensi sumber daya ekonomi oleh daerah sebagai upaya mewujudkan pemerataan pembangunan.
Peningkatan potensi sumber daya ekonomi oleh daerah di wilayah Indonesia Bagian Timur, dimana wilayah sangat luas dan terdiri dari pulau-pulau tersebar perlu dukungan sarana pengangkutan bahkan perlu lebih dahulu dibangun, dalam hal ini adalah sarana angkutan udara mengingat kemampuan potensi sarana dan prasarana lebih dapat menjangkau daerah terpencil dan terisolasi.
Penyelenggaraan jasa angkutan udara saat ini, sesuai sifat atau karakteristik umum angkutan udara lebih berfungsi sebagai sektor penyedia jasa pelayanan (the servicing sector) terhadap permintaan tersedia (existing demand) dampak kegiatan ekonomi dan kurang berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting sector) pada peningkatan permintaan potensial (potensial demand) dampak pemanfaatan potensi sumber daya ekonomi.
Angkutan udara perintis diselenggarakan oleh pemerintah sebagai sektor penunjang pembangunan melalui keikutsertaan perusahaan angkutan udara niaga nasional. Pada pengoperasian dan pengelolaan terdapat banyak faktor penyebab sehingga belum mencapai tingkat efektivitas pelayanan sesuai harapan, antara lain yaitu berkurang jumlah armada dan terdapat aspek komersial dalam pengelolaan.
Kebijakan bidang-bidang angkutan udara dan pengelolaan angkutan udara perintis menyebabkan jaringan struktur rute utama, rute pengumpan dan rute perintis sebagai rute penerbangan tersedia kurang berintegrasi lebih baik dalam pemenuhan kapasitas angkutan, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi peningkatan volume angkutan udara.
Upaya dalam meningkatkan volume angkutan udara, adalah melalui pembaruan terhadap kebijakan bidang-bidang angkutan udara dan pengelolaan angkutan udara perintis agar terjadi integrasi lebih baik pada pola jaringan rute penerbangan dalam pemenuhan kapasitas angkutan pada rute utama dan rute pengumpan dimulai dari rute perintis sebagai sektor penunjang pembangunan dalam mendukung upaya pemerataan pembangunan.
Wujud pembaruan tersebut dapat diketahui, melalui langkah evaluasi terhadap kebijakan bidang-bidang angkutan udara dalam membentuk sistem angkutan udara, sebagai dasar guna melakukan langkah kajian terhadap konsep kebijakan bidang-bidang angkutan udara dalam membentuk pembaruan sistem angkutan udara melalui peningkatan pelayanan pada kegiatan ekonomi didasari oleh lebih menunjang upaya pemerataan pembangunan, dalam bentuk pembaruan kebijakan pola jaringan rute penerbangan di wilayah Indonesia Bagian Timur."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T11910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tristiadi Ardi Ardani
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007
616.89 TRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nor Rosyid Ardani
"Tesis ini membahas pelayanan Publik di lembaga pendidikan formal dengan studi kasus pada SMP Negeri 161 Jakarta. Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih rendah. Hal ini terbukti bahwa menurut Survei Political and Economi Risk Consultan (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia, dan Indonesia berada di bawah Vietnam. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM), sebagaimana termaktub dalam UUD 1945, tidak bisa tidak, harus disertai dengan penyelenggaraan pendidikan yang baik. Pengukuran kinerja merupakan salah satu alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kulitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas. SMP Negeri 161 Jakarta adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang telah ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN) sejak tahun 2005. Saat ini, SMP Negeri 161 Jakarta sedang mempersiapkan untuk menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Sebagai sekolah unggulan, sistem manajemen dan segala potensi sumberdaya dipersiapkan secara matang dan komprehensif.
Penelitian ini mencoba untuk menilai sejauh mana kinerja lembaga ini ditinjau menurut perspektif Balanced Scorecard. Desain penelitian ini adalah menggunakan pendekatan survei dengan analitik kausalitas dari metode kuantitatif. Data yang dikumpulkan dari hasil survei akan ditabulasi dan dianalisis mengggunakan skala likert yang meliputi kinerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis internal, dan kinerja pembelajaran dan pertumbuhan. Untuk menentukan rentang skala tiap aspek kinerja dilakukan analisis rentang kriteria yaitu menentukan rentang skor tertinggi dan terendah dengan cara mengalihkan jumlah sampel dengan bobot paling rendah dan paling tinggi.
Berdasarkan, hasil analisa dan pembahasan, yang mengacu pada perspektif Balanced Scorecard, dari keseluruhan perspektif yang diukur diperoleh nilai yang cukup bervariasi dari cukup baik sampai dengan sangat baik. Perspektif yang paling menonjol adalah adalah kinerja keuangan, sedangkan perspektif yang mendapat skor paling kecil adalah perspektif Kinerja Pertumbuhan dan Pembelajaran. Dari Hasil perhitungan keseluruhan perspektif, maka kinerja SMP Negeri 161 Jakarta memperoleh skor 45 yang berada pada rentang skala 42.04 - 50.03. yang berarti sangat baik. Selain itu, dari hasil survei, terhadap aspek pembelajaran dan pertumbuhan khususnya mengenai tingkat kerja pegawai, perlu mendapat perhatian, karena perspektif ini sangat diperlukan untuk mendorong suatu organisasi menjadi organisasi pembelajaran (lerning organization).

This thesis studies Public Services in formal education institutions with the case study in SMP Negeri 161 Jakarta. This research surrounded that quality of education of Indonesia still low. It is proved by Political and Economy Risk Consultan’s (PERC) survey, that shows the quality of education in Indonesia stays at sequence ke-12 of 12 States in Asia, and Indonesia is below Vietnam, commitment of Government to increase quality of human research, as in UUD 1945, unavoidably, must be accompanied with the management of good education. Performance measurement is one of equipment of management applied to increase decision making quality and accountability. SMP NEGERI 161 Jakarta is one of formal education institute which has been specified as Sekolah Standar Nasional (SSN) since the year 2005. Now, SMP NEGERI 161 Jakarta is drawing up to be Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. As pre-eminent school, management system and all potencies sumberdaya is drawn up maturedly comprehensive and.
This research tries to assess how far this institute performance evaluated according to in perpective of Balanced Scorecard. This research design is apply approach of survey analytically causality from quantitative method. Data collected from result of survey will be tabulation and analyzed by likert scale covering finance performance, customer performance, internal business process performance, and study performance and growth. To determine scale spread every performance aspect is done by criteria spread analysis that is determining low and highest score spread by the way of transferring number of samples with highest and lowest weight.
Based on result of analysis and solution referring to in perpective of Balanced Scorecard, from in perpective entirety measured obtained by value that is enough varies from good enough up to very good. In perpective of which most uppermost is be finance performance, while in perpective getting smallest score is in perpective of growth and studies performance. From the result of calculation in perpective entirety, hence performance SMP Negeri 161 Jakarta obtains score 45 residing inat scale spread 4204 - 5003. It’s mean very either. Besides, from the result of survey, of the study aspect and growth especially about level of officer job (activity, requires attention, because this in perpective hardly is needed to pushs an organization to become organization of study (learning organization).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26357
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tristiadi Ardi Ardani
Malang: UIN-Malang Press, 2008
297.261 TRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Ardani
"Belakangan ini seorang ahli baja dari perusahaan Komatsu Jepang telah menentukan suatu standar komposisi baja yang dikenal dengan baja SH 10, yang merupakan baja coran paduan rendah, dengan unsur paduan utama berupa khromium (Cr) se- 1,0 - 1,3 %. Bahan ini mempunyai sifat mampu-keras yang baik, dan belakangan ini sedang dicoba untuk diterapkan dalam pembuatan salah satu komponen alat berat, yaitu bucket tooth, yang merupakan gerigi yang dipasang pada ujung mangkok alat berat. Penelilian ini dilalukan untuk mengetahui perilaku mal mekanik baja SH 10 sebagai bahan baku pembuatan bucket tooth pada beberapa variasi kondisi. perlaluan panaa pelunakan (temper). Untuk penemperan pada suhu 450' C, peningbtan waktu laban temper dari 4 jam menjadi 8 jam ternyata menghasilkan prodak dengan ketangguhan yang menurun tajam dari rata-rata 3,02 Kgm/cm2 menjadi 1,63 Kgm/cm2. Peningkatan suhu temper dari 450' C menjadi 530' C dan 550' C pada penemperan dengan waktu laban 4 jam dapat meningbtkan ketangguhan baban dari rata-rata 3,02 Kgm/cm' menjadi rata-rata S-H Kgm/cmZ dan 3,99 Kgm/cm2 1 namun hal ini diikuti dengan penurunan nilia kekerasan permukaan rata-rata dari 372 BHN menjadi 351 BHN dan 309 BHN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivian Yuris Ardani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pertanggungjawaban perdata dokter mengenai tindakan medis tanpa informed consent. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memperoleh pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya hak dan kewajiban dokter dan pasien dalam hal terjadi suatu tindakan medis tanpa informed consent.
Penelitian untuk penulisan skripsi ini adalah penelitian kepustakaan dengan pengolahan data secara kualitatif serta bersifat deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa di antara pasien dan dokter terdapat hubungan hukum perdata berupa perikatan. Dalam hal salah satu pihak merasa dirugikan maka yang bersangkutan dapat menuntut dengan dasar gugatan wanprestasi atau perbuatan melawan hukum. Penelitian ini juga menemukan bahwa dokter memiliki kewajiban untuk melaksanakan informed consent sebelum melakukan tindakan medis. Namun demikian, dokter dapat mengesampingkan kewajiban ini dalam keadaan tertentu, misalnya pada pasien gawat darurat.

This thesis talks about physician?s civil liability on medical treatment without informed consent. The purpose of this thesis is to get an understanding about responsibilities and rights of physicians and patient when there is a medical treatment without informed consent.
The research for this thesis writing is a literature research with qualitative data processing and descriptive design. This research found that between physicians and his patient is a civil legal relationship that is obligation. If a party thinks that they have been harmed, they can sue the other party with breach of contract or tort. The research also found that physicians have an obligation to do an informed consent before doing a medical action. But, physician can override that obligation in some circumstances, such as medical emergency.
"
2014
S53549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kahfi Ardani
"Topik penelitian ini adalah Festival Pe’cun dalam komunitas Cina Benteng yang berdomisili di wilayah Tangerang, Banten. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan sejarah Festival Pe’cun dan manfaat festival ini bagi komunitas Cina Benteng serta bagi hubungan Cina Benteng dengan penduduk lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Beberapa hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini adalah Festival Pe’cun merupakan salah satu perayaan hari besar tradisional kaum Tionghoa yang masih dijaga dengan baik hingga saat ini di dalam komunitas Cina Benteng. Perayaan festival ini telah mengalami akulturasi dengan budaya masyarakat setempat seperti Betawi dan Sunda. Akulturasi yang tercipta menunjukkan adanya hubungan yang terjalin harmonis antara komunitas Cina Benteng dengan penduduk lokal. Festival ini juga memiliki manfaat untuk meningkatkan hubungan antara komunitas Cina Benteng dengan penduduk lokal baik dalam aspek budaya, sosial, maupun ekonomi.

The main topic of this research is Dragon Boat Festival as Chinese Benteng Community tradition observation that located in Tangerang, Banten. The purpose of this research is to describe a Dragon Boat Festival history and benefit of Chinese Benteng Community with positive relationship between local and Indo-Chinese. The research’s method is qualitative. According to the conclusion of this research, the author describes that Dragon Boat Festival is one of Chinese celebration day that still exist and annually celebrated in Tangerang. The festival is acculturated naturally with Betawi and Sunda culture. That acculturation describes a positive relationship between local and Indo-Chinese. This acculturation has impact to raise an economic, social, and culture aspect of local and Indo-Chinese.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>