Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ardian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T40580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Misbach Ardian
"Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan membahas implementasi program Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna dan Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang.
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya fenomena implementasi program Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna, oleh remaja/pemuda Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang bertujuan untuk mencegah dan mengatasi permasalahan sosial seperti penyalahgunaan narkoba, perkelahian dan lain-lain dikalangan remaja/pemuda khususnya dan masyarakat pada umumnya, akibat pengangguran dan putus sekolah. Menciptakan lapangan kerja kolektif sektor informal bagi para remaja/pemuda di wilayah Desa/ Kelurahan.
Memperhatikan betapa besarnya manfaat kegiatan UEP Karang Taruna dalam proses pembinaan pemuda maka yang menjadi pertanyaan penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana sebenarnya pelaksanan Usaha Ekonomis Produktif dan factor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna tersebut?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, studi kepustakaan, dan wawancara tidak berstruktur. Pemilihan informan ini menggunakan snow ball technique.
Karang Taruna adalah wadah Pembinaan dan Pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggungjawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda wilayah desa/kelurahan, bergerak terutama dalam bidang kesejahteraan sosial.
Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna (UEP) adalah salah satu program pokok Karang Taruna dalam menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial generasi muda di Desa/Kelurahan melalui kegiatan pelatihan ketrampilan kerja, pemberian modal kerja dan kegiatan Kelompok Usaha Bersama dalam mengelola jenis-jenis Usaha Ekonomis Produktif tertentu yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan kemampuan anggota serta dapat memberi penghasilan kepada anggotanya.
Secara umum implementasi program Usaha Ekonanus Produktif Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari tercapainya tujuan dari pelaksanaan Usaha Ekonomis Produktif yaitu mampu memberikan lapangan perkerjaan, keterampilan, pengalaman bagi para remaja/pemuda diwilayahnya, dan terhindar dari berbagai hal yang dapat menjerumuskan para remaja dan pemuda, seperti antara lain penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja, kehidupan seks bebas dan perilaku kriminal yang dapat menimbulkan keresahan sosial.
Implementasi program Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna di Kelurahan Kampung Lalang juga menghadapi kendala-kendala seperti usaha-usaha kecil lainnya yaitu : Keterbatasan modal usaha disebabkan karena modal berasal dari sumbangan banyak pihak seperti: swadaya para anggota, donatur, Pemerintah Kelurahan dan Kecamatan, Dinas Sosial serta berbagai instansi pemerintah lainnya. Pemasaran juga kurang berhasil hal ini disebabkan karena keterbatasan modal usaha sehingga kualitas yang dihasilkan kurang diminati.
Hasil analisa menunjukkan bahwa Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna adalah salah satu model usaha kesejahteraan sosial generasi muda yang berbasis pada produktivitas dan efisiensi yang terbentuk dari fenomena kehidupan sosial generasi muda yang timbul dari masalah-masalah putus sekolah, waktu lowong remaja yang tidak terisi secara positif, keterbatasan kemampuan tenaga kerja usia muda, dan keterbatasan lapangan kerja. UEP Karang Taruna juga termasuk dalam golongan usaha kecil, hanya saja pada pelaksanaannya lebih ditekankan pada aspek sosial, namun diharapkan mampu menjadi usaha komersil seperti usaha kecil lainnya.
Terhadap Usaha Ekonomis Produktif Karang Taruna Kelurahan Kampung Lalang yang dinilai berhasil dan perlu dikembangkan perlu diberikan dukungan kebijakan kredit perbankan yang sesuai dengan karakter usaha, perlu dirumuskan strategi pemasaran produk yang meluas dan efisien melalui keijasama "bapak angkat" dengan para pengusaha atau perusahaan-perusahaan yang peduli pada masalah-masalah kepemudaan di Kota Medan, caranya dengan mengajukan proposal kerjasama yang feasible, tranrsparanis, dan accouniables, dengan dukungan rekomendasi dan pemerintah setempat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14412
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Arif Ardian, Author
"ABSTRAK
Perkembangan Sistem Informasi memacu globalisasi yang menghilangkan batas-batas wilayah dan waktu. Perubahan lingkungan menjadi menyeluruh, suatu kejadian dapat menyebabkan efek domino terhadap belahan bumi lainnya. Perusahaan harus dapat mengantisipasi perubahan lingkungan dengan memanfaatkan peluang yang ada dan menghidari ancaman yang mungkin timbul.
Sukses atau tidaknya suatu bank tidak hanya ditentukan oleh keahlian bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana tetapi juga penguasaan sistem informasi. Sistem Informasi perbankan yang semula hanya untuk membantu administrasi kegiatan operasional Kantor Cabang sedikit demi sedikit mulai bergeser. Sistem informasi merupakan salah satu produk unggulan.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh suatu formulasi strategi yang sesuai untuk Divisi Teknologi Informasi dalam mengelola Sistem Informasi Kantor Cabang dan untuk mendapat altematif-altematif dalam pengelolaan Sistem Informasi PT BANK XYZ yang dapat meningkatkan kualitas layanan.
Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, melakukan studi literatur dan lapangan kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis lingkungan ekstemal dan internal. Evaluasi terhadap sistem yang sedang dipergunakan dan melihat apakah sistem tersebut dapat bertahan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat ini di masa datang. Sehingga diharapkan akan memperoleh suatu strategi formulasi yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan lingkungan.
Perlahan perekonomian Indonesia mulai pulih tercermin pada kecenderungan turunnya suku bunga bank Indonesia dan laju inflasi serta kestabilan nilai tukar rupiah. Keadaan politik dan keamanan nasional yang relatif stabil mendukung pertumbuhan dunia usaha secara perlahan. Pelaksaan pemilu yang memakan waktu hampir sepanjang tahun 2004 membawa dampak besar bagi sektor perbankan dan dunia usaha. Mereka cenderung menunggu dalam ekspansi hingga akhir tahun ini untuk mengantisipasi pembahan pemerintahan. Kredit yang dikucurkan oleh bank hanya untuk usaha kecil menengah bahkan yang terbesar adalah untuk kredit konsumtif.
Perubahan yang terjadi dalam lingkungan puncak manajemen sedikit banyak mempengaruhi arab dan strategi bisnis yang selama ini ada. Warna baru yang dihembuskan memacu perubahan besar terutama terhadap image perusahaan selama ini. Sistem Informasi PT BANK XYZ yang mulai dikembangkan sendiri sejak awal tahun 1995 pada mulanya untuk mengatasi kendala operasional Kantor Cabang yang berada dipelosok Nusantara, Pada akhir tahun 1995 seluruh Kantor Cabang telah terkomputerisasi, Kantor Cabang di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Medan dan lain-lain dengan Sistem Informasi online terpusat (database server berada di Kantor Pusat). Sementara itu untuk Kantor Cabang di kota kecil dengan jumlah terminal kurang dari 20 menggunakan teknologi BOSS standalone (menempatkan database server di masing-masing Kantor Cabang).
Kemajuan teknologi komunikasi memungkinkan untuk menjangkau seluruh Kantor Cabang. Penggunaan perangkat satelit menggantikan kabel yang mungkin belum tersedia untuk kota-kota di pelosok propinsi. Sehingga Kantor Cabang BOSS standalone pun menjadi Kantor cabang BOSS online. Biaya operasional yang tinggi dan tuntutan untuk transaksi online seluruh Kantor Cabang kota besar yang semula menggunakan teknologi terpusat pun dikonversi menjadi BOSS online. Pada akhir tahun 1996 seluruh Kantor Cabang PT BANK XYZ telah berhasil online.
Perkembangan Sistem Informasi menyediakan kemudahan transaksi dengan internet atau pun sms dengan telepon genggam. Hal ini mendukung tuntutan Nasabah untuk dapat bertransaksi kapan saja dan dimana saja dengan mudah. Demikian pula manajemen membutuhkan informasi dalam mengambil keputusan-keputusan strategik. Sistem Informasi dengan teknologi terdistribusi akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan manajemen puncak tersebut. Tersebarnya database server pada masing-masing Kantor Cabang akan menyulitkan dalam proses transaksi internet karena harus melakukan update pada masing-masing Kantor Cabang tersebut. Demikian pula penyediaan informasi untuk manajemen pusat karena data yang diperlukan untuk diolah berada pada database server dimasing-masing Kantor Cabang.
Dari analisis yang dilakukan diperoleh strategi formulasi untuk jangka pendek dan jangka panjang. Strategi jangka pendek dengan cost leadership yaitu melakukan efisiensi biaya pengiriman, melakukan review pertahun serta melakukan pembenahan terhadap infrastruktur Kantor Cabang. Strategi jangka panjang dengan turnaround yaitu kembali pada Sistem Informasi terpusat.
Visi PT Bank XYZ untuk unggul dalam pelayanan dan kinerja berkaitan dengan Sistem Informasi maka sekiranya perlu menyediakan kebutuhan-kebutuhan terutama untuk nasabah dan manajemen puncak. Perkembangan Sistem Informasi sangat mendukung untuk terlaksananya implementasi perubahan sistem informasi terdistribusi menjadi sistem informasi terpusat.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Ardian
"ABSTRAK
Berpikir kritis dalam proses keperawatan sangat penting dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam memberikan asuhan keperawatan. Salah satu metode pengembangan kemampuan berpikir kritis perawat yaitu dengan Diskusi Refleksi Kasus DRK berbasis siklus refleksi Graham Gibbs. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengembangan implementasi Diskusi Refleksi Kasus DRK berbasis siklus Graham Gibbs terhadap kemampuan berpikir kritis perawat. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment design dengan one group pre test and post test design without control, dengan sampel 85 perawat, teknik cluster sampling, melalui analisis paired t test, uji spearman,one way anova, independent t test dan regrasi linear. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Diskusi Refleksi Kasus DRK berbasis siklus Graham Gibbs meningkatkan kemampuan berpikir kritis perawat secara signifikan p=0,001 . Implikasi penelitian berimbas terhadap pentingnya meningkatkan jenjang pendidikan perawat, sebagai evidence based nursing, bahan kajian dan pengembangan teori keperawatan, monitoring dan evaluasi dari manajemen keperawatan.

ABSTRACT
Critical thinking in the nursing process is very important in making the right decision in providing nursing care. One method of developing the nurse 39 s critical thinking ability is by Case Reflection Discussion using Graham Gibbs reflection cycle. The purpose of this research is to know the influence of development of Case Reflection Discussion using Graham Gibbs cycle to nurse 39 s critical thinking ability. This research used pre experiment design with one group pre test and post test design without control, with 85 samples of nurse, cluster sampling technique, through paired t test, spearman test, one way anova, independent t test and linear regression. The results showed that the implementation of Case Reflection Discussion using on Graham Gibbs cycle improved the nurse 39 s critical thinking ability significantly p 0,001 . The implications of the research impact on the importance of increasing the nurse education level, as evidence based nursing, study materials and the development of the theory of nursing, monitoring and evaluation of nursing management."
2017
T48060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Ardian
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis interconnectedness pasar uang antar bank PUAB pada perbankan sebagai salah satu indikator kerentanan sistem keuangan dalam rangka mitigasi risiko sistemik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah time series transaksi pasar uang antar bank yang telah diolah menggunakan aplikasi GEPHI sehingga menghasilkan dua variabel dependen yaitu Graph Density dan Average Path Length yang menunjukkan kerapatan dan rata-rata jumlah koneksitas transaksi di pasar uang antar bank yang berpotensi menimbulkan efek contagion. Penelitian membuktikan bahwa rasio likuiditas AL/NCD dan LDR berpengaruh signifikan terhadap density kerapatan transaksi pasar uang antar bank, sementara variabel GWM Primer growth tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat density transaksi pasar uang antar bank. Kesimpulan selanjutnya adalah variabel LDR dan GWM Primer berpengaruh signifikan terhadap rata-rata koneksi yang dibutuhkan oleh setiap bank dalam pasar uang antar bank, sementara rasio AL/NCD tidak secara signifikan mempengaruhi average path length. Likuiditas perbankan menjadi salah satu faktor penentu koneksitas antar bank. Hasil analisis tersebut telah dikonfirmasi positif dengan rasio transaksi dalam sistem pembayaran.

ABSTRACT
This research analyzes interconnectedness of interbank money market in banking as one indicator of financial system vulnerability in order to mitigate systemic risk. This research uses quantitative approach with multiple regression analysis method. The data used are time series of interbank money market transactions that have been processed using GEPHI application to produce two dependent variables namely Graph Density GD and Average Path Length APL indicating the density and number of transaction interbank money market which has potential to cause contagion effect. Research can be concluded that the liquidity ratio AL NCD and LDR has a significant effect on the density of interbank money market, while the Primary GWM variable does not significantly affect the density level of interbank money market transactions. The next conclusion is that the LDR and Primary GWM variables significantly affect the APL in the interbank money market, while the AL NCD ratio does not significantly affect the APL. Bank liquidity becomes one of the determinants of inter bank connectivity. The results of these analyzes have been confirmed positively by the ratio of transactions in the payment system."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidh Dzaky Ardian
"Pengalihan piutang sebaiknya diimplementasikan dengan wujud akta otentik, yaitu dibuat dihadapan Notaris dan tidak dibuat dalam wujud akta dibawah tangan. Penelitian ini akan membahas mengenai akibat hukum dari pengalihan piutang terhadap debitur dan pemindahan perjanjian cessie dibawah tangan menjadi akta otentik terjadi apabila kreditur lama sedang dalam proses pailit. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dimana merupakan penelitian yang secara khusus meneliti hukum dan mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Dengan mendapatkan penalaran ini diharapkan mahir menjawab persoalan-persoalan yang tercantum dalam penelitian ini. Keberadaan perjanjian piutang secara cessie tidak akan mengikat ataupun memberikan dampak hukum kepada debitur apabila tidak diumumkan kepada debitur, secara tertulis tidak diakui atau disetujui oleh debitur. Dalam hal akan melakukan pemindahan perjanjian cessie (pengalihan piutang) yang dibuat dibawah tangan menjadi sebuah akta otentik, Notaris hendaklah memastikan secara langsung bahwa tidak ada pihak yang sedang bermasalah. Perjanjian cessie ini harus ditekankan kembali bahwa agar sah maka harus diketahui oleh pihak yang berutang (debitur). Peran Notaris dalam menunjukkan ketetapan hukum untuk membuat akta cessie di masyarakat wajib dimaksimalkan. Bagi para pihak yang hendak membuat Akta Cessie sebaiknya dimuat dalam akta otentik untuk mendapatkan kepastian hukum.

The transfer of receivables should be implemented in the form of an authentic deed, which is made before a Notary and is not made in the form of a deed under the hand. This study will discuss the legal consequences of the transfer of receivables to the debtor and the transfer of an underhand cessie agreement into an authentic deed occurs when the old creditor is in the bankruptcy process. The form of research used in this research is normative juridical research which is a research that specifically examines the law and conducts systematization of written legal materials. By getting this reasoning, it is hoped that they will be proficient in answering the questions listed in this study. The existence of a cessie receivables agreement will not bind or give legal impact to the debtor if it is not announced to the debtor, in writing it is not recognized or approved by the debtor. In the case of transferring the cessie agreement (transfer of receivables) made under the hand into an authentic deed, the Notary must ensure directly that no party is in trouble. This cessie agreement must be emphasized again that in order to be valid it must be known by the debtor. The role of the Notary in showing legal provisions to make a cessie deed in the community must be maximized. For parties who want to make a Cessie Deed, it should be contained in an authentic deed to obtain legal certainty."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Ardian
"Notaris merupakan pejabat umum (openbaar ambtenaar), yang menjalankan sebagian kewenangan negara untuk membuat akta otentik. Dalam menjalankan jabatannya, Notaris harus tunduk pada aturan hukum yang berlaku, terutama Undang-Undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Kode Etik Notaris merupakan kumpulan kaidah moral yang menjadi pedoman bagi yang menjalankan tugas jabatan sebagai Notaris. Institusi yang berwenang dalam melakukan penegakan Kode Etik Notaris yaitu Dewan Kehormatan dan Majelis Pengawas Notaris. Tesis ini membahas bagaimana peran Dewan Kehormatan dan Majelis Pengawas Notaris dalam memberikan sanksi bagi pelanggar Kode Etik Notaris di Kota Depok, hambatan yang dihadapi oleh Dewan Kehormatan dan Majelis Pengawas Notaris dalam penegakan Kode Etik Notaris dan bagaimana upaya untuk mencegah dan mengurangi terjadinya pelanggaran tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dan termasuk penelitian eksplanatoris.
Hasil penelitian ini menyarankan agar institusi Dewan Kehormatan dan Majelis Pengawas Notaris harus diperkokoh, solid dan memiliki integritas yang tinggi, perlunya melakukan pembinaan dan sosialisasi secara berkala dan berkelanjutan, kemudian secara pro aktif dalam melakukan pengawasan, serta sanksi-sanksi yang diberikan oleh Dewan Kehormatan dan Majelis Pengawas Notaris harus diperkuat dan dipertegas agar dapat menimbulkan efek jera yang signifikan, dan Notaris hendaknya dalam menjalankan jabatannya harus bersikap profesional, jujur, amanah, mandiri, bertanggung jawab, memiliki loyalitas akan profesinya dan saling menghormati antara sesama rekan sejawat.

Notaries are public officials (openbaar ambtenaar), which runs most of the state authority to create an authentic deed. In running its occupation, Notary should be subject to applicable laws, especially Law Notary and Notary Code of Ethics. Notary Code of Ethics is a set of moral principles that serve as guidelines for the duty position as a Notary. Institution in charge of enforcing the Notary Code of Ethics is the Honorary Board and Supervisory Council of Notary. This thesis discusses how the role of the Honorary Board and the Supervisory Council of Notary to provide sanctions for violators the Notary Code of Ethics in Depok city, the barriers faced by the Honorary Board and the Supervisory Council of Notary in enforcement of the Notary Code of Ethics and how efforts to prevent and reduce the occurrence of the violation. This research is a normative juridical and includes explanatory research.
These results suggest that the institution of the Honorary Board and the Supervisory Council of Notary must be strengthened, solid and have high integrity, the need to provide guidance and regular and ongoing socialization, then a pro-active in monitoring, and sanctions provided by the Honorary Board and the Supervisory Council of Notary should be strengthened and reinforced in order to pose a significant deterrent effect, and the Notary should be in the running its occupation must be professional, honest, trustworthy, independent, responsible, will have a profession of loyalty and mutual respect among colleagues."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31842
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Reza Ardian
"Salah satu proses antara dalam pelindian bijih kromit adalah pemanggangan alkali dengan KOH untuk mengkonversi bijih kromit menjadi senyawa kromat yang lebih mudah larut Telah dilakukan proses pemanggangan alkali bijih kromit Pulau Kalimantan menggunakan KOH di temperatur 800 C selama 60 menit diikuti dengan pelindian menggunakan larutan asam sulfat 1 M Dilakukan investigasi pengaruh dari waktu pelindian suhu pelindian dan ukuran partikel terhadap hasil ekstraksi Cr dari bijih kromit Pulau Kalimantan Pengujian XRF XRD dan AAS dilakukan untuk mengukur dan menentukan pengaruh parameter pemanggangan dan pelindian terhadap hasil ekstraksi kromium dan komposisi residu
Hasil roasting terutama tersusun atas hematit dan kalium kromat sedangkan residu pelindian terutama tersusun atas mineral grup spinel yang tidak terdekomposisi selama pemanggangan yang mengandung kadar Cr yang lebih tinggi dibandingkan sampel bijih awal Waktu pelindian optimum untuk suhu 25 C 50 C dan 75 C berturut turut adalah 100 1 menit 43 4 menit dan 15 4 menit Sedangkan nilai recovery yang dicapai pada waktu pelindian optimum untuk suhu 25 C 50 C dan 75 C berturut turut adalah 66 64 69 88 dan 75 06 Analisa kinetika proses pelindian menunjukkan laju proses pelindian terutama dikontrol difusi melewati lapisan produk yang dapat direpresentasikan dengan persamaan Kr ger Ziegler sebagai berikut Energi aktivasi sebesar 10 34 kJ mol menunjukkan karakteristik proses yang dikontrol difusi.

One of novel intermediate process in leaching Kromit Ore is treating the ore in pemanggangan alkali process with KOH to convert the ore into much more soluble chromate compound Pemanggangan alkali of Borneo Kromit Ore with KOH in temperature of 800 C and subsequent leaching with 1 M sulfuric acid solution was conducted The influence of time temperature and particle size to chromium extraction yield from Borneo kromit ore was investigated XRF XRD and AAS test was used to measure and determine the effect of roasting and leaching parameter to chromium extraction and composition of residue
Roasting product mainly consisted of hematite and sodium chromate whereas leaching residue mainly consisted of undecomposed spinel group minerals with higher Cr content than pre roasted kromit ore Optimum leaching time values for 25 C 50 C and 75 C are 100 1 minutes 43 4 minutes and 15 4 minutes respectively And recovery reached at optimum leaching time for leaching at 25 C 50 C and 75 C are 66 64 69 88 and 75 06 respectively The leaching kinetics analysis shows that the reaction rate of leaching process is controlled by diffusion through the product ash layer which can be represented by following Kr ger Ziegler equation The calculated activation energy of 10 34 kJ mol resembles a characteristic of a diffusion controlled process
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S57933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Oktasio Ardian
"Indeks Konsumsi Energi IKE pada sebuah perkantoran digunakan sebagai tolak ukur penentuan tingkat efisiensi energi yang digunakannya. Sistem pendinginan menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam penggunaan energi pada gedung tersebut. Prosedur perhitungan dari IKE tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. Besar kWh selama setahun penuh yang telah diambil datanya sebagai sample akan dibagikan dengan total luas ruangan yang menggunakan sistem pendinginan. Nilai IKE ini kemudian akan dijadikan tolak ukur efisiensi gedung tersebut dan akan didapatkan berapa persen energi yang teralihkan kepada sistem pendinginan.

Energy Use Intensity EUI in an office is used as a benchmark to determining the level of energy efficiency used. Cooling system became one of the most influential factors in energy use in the building. The calculation procedure of the IKE will be explained as follows. The amount of kWh for the full year which has been sampled as sample will be distributed with the total area of the room using the cooling system. The value of IKE will then be used as a benchmark of the efficiency of the building and will get how much percent of energy that is transferred to the cooling system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>