Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2782
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Guntur Ariadi
"Pada tahun 1995 - 1997, setiap 3 hari rata-rata terjadi 12 kasus kecelakaan lalu lintas (laka lantas), dengan 4 orang luka berat, dan 1 orang meninggal dunia. Keadaan ini mencerminkan kurangnya kualitas pelayanan lalulintas jalan tol Jakarta-Cikampek.
Dengan asumsi bahwa tingkat pelayanan akan semakin baik; pertama, jika kuantitas dan kualitas kecelakaan dan korban yang terjadi semakin rendah; kedua, jika petugas semakin cepat datang memberikan pertolongan. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan kepada kedua hal tersebut, dengan harapan dapat ditemukan ide untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan melalui pengamatan terlibat pasif, dilengkapi wawancara dengan pedoman, dilaksanakan di kantor PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek dan instansi terkait, dari akhir Desember 1997 hingga Mei 1998.
Penyebab laka lantas dapat digolongkan faktor manusia sebagai pengemudi yang melanggar aturan lalu lintas, misalnya melanggar batas kecepatan, mengemudi dalam keadaan lelah dan kemudian mengalami laka lantas. Faktor berikutnya kendaraan bermotor yang tidak memenuhi kelaikan jalan dan faktor jalan tol serta lingkungannya. Pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas pencegahan laka lantas dilakukan dengan menangani faktor penyebab tersebut secara terpadu dan maksimal oleh instansi terkait, sehingga merupakan suatu sistem keselamatan lalu lintas.
Dari penelitian diperoleh gambaran antara lain: PT Jasa Marga melaksanakan program pembangunan dan pemeliharaan jalan tol, perbaikan dan pemeliharaan serta penambahan kelengkapan jalan dan manajemenjalan termasuk program manajemen lalu lintas secara maksimal, dengan hasil faktor jalan dan lingkungannya menjadi faktor penyebab yang relatif kecil yaitu 2% atau 6 kejadian (selama penelitian dari Januari - April 1998).
Kegiatan penegakan hukum belum dapat menangani semua pelanggaran penyebab laka lantas di semua ruas jalan pada sepanjang waktu, menyebabkan faktor pengemudi sebagai penyebab laka lantas sebanyak 62 % atau 210 kejadian (Januari - April 1998). Kelemahan lainnya adanya kendaraan bermotor yang memasuki jalan tol dalam kondisi tidak laik jalan menyebabkan laka lantas sebanyak 36 % atau 124 kejadian (Januari - April 1998).
Upaya untuk meningkatkan pelayanan lalu lintas khususnya pemantapan pelayanan keselamatan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek diarahkan pertama, meningkatkan keterpaduan instansi terkait yang dimulai dengan melakukan pengumpulan dan penganalisaan terhadap kasus laka lantas yang terjadi untuk memperoleh faktor penyebabnya, dan menjadikan hasil analisis tersebut sebagai bahan koordinasi. Kedua, setiap instansi terkait menggunakan hasil analisis tersebut sebagai umpan balik untuk meningkatkan kinerjanya. Ketiga, masing-masing instansi terkait menangani faktor penyebab secara maksimal sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, sehingga semua kegiatan terpadu sebagai suatu sistem.
Sebagai contoh adalah khusus untuk Polri dalam rangka mengatasi ketidak mampuannya untuk menindak semua jenis pelanggaran penyebab laka lantas, serta dalam rangka meningkatkan frekuensi kehadiran dengan maksud dapat menimbulkan faktor pencegahan pengemudi untuk melanggar penyebab laka lantas, perlu melakukan kegiatan antara lain: peningkatan frekwensi patroli PRC dan pengawasan menetap dilokasi rawan, melengkapi petugas dengan alat pemantau kecepatan, berita Acara Cepat atau melakukan revisi terhadap tilang agar PRC dapat menindak pelanggaran penyebab kecelakaan diluar pasal tilang, melaksanakan pemeriksaan terhadap pengemudi yang beresiko mengakibatkan kecelakaan karena lelah atau mengantuk saat dinihari memasuki gerbang tol Cikampek."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novendra Ariadi
"This study is aimed at reviewing the Bureaucracy Concept of Weber that influencing the Performance of Regional Tax Office XVII DTP. This study belongs to causal research, where dependent variable ( Y ) relates or is influenced by independent variable ( X ). The research population is the whole of employees of Regional Tax office XVII DTP, totally 922 people. From the population, chosen the research samples about 100 people, approximately 10 % -15 % from total population, based on Slovin and Arikunto Argument. In this research applied or used the Cluster Sampling as the Sampling Techniques. The data gathering method applied is by Questionnaire distribution, which has been well proven for its validity and reliability. The collected data then analyzed by using statistical parametric analysis ( correlation coefficient, determination coefficient, regression, and t-Test ).
From the result of statistical parametric analysis, it's found that the concept of Bureaucracy has a significant and positive influence toward the Performance of Regional Tax Office XVII DTP. Based on the result 'of the research, we can conclude that there is a significant and positive influence between Weber's concept of Bureaucracy and Performance Concept. Especially, concept of Bureaucracy has a significant and positive influence toward the Performance of Regional Tax Office XVII DTP. We also suggest that the leader of Regional Tax Office XVII DTP has to give a wider authority based on hierarchical system and to be more impersonality to all employees. So, there are no different treatments for the implementation of the rules between all officials."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Satyo Ariadi
"Tesis ini membahas tentang Hak Terkait dengan Hak Cipta yang ada pada Televisi selaku Lembaga Penyiaran yang mempunyai Hak Eksklusif dan wajib memiliki Hak Siar dalam menyiarkan program acara maupun film yang juga melibatkan para Artis ataupun produser (pelaku) sebagai pengisi dalam program acara televisi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa Lembaga Penyiaran Televisi yang ada saat ini masih banyak yang melanggar Hak Terkait dengan Hak Cipta para pelaku seni. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya film yang diputar ditelevisi yang belum memiliki Hak Siar atas film tersebut. Seharusnya Lembaga Penyiaran Televisi membeli Lisensi atau memberikan Royalti pada Pelaku film tersebut karena Pelaku film tersebut memiliki Hak Eksklusif untuk membuat, memasarkan dan menyiarkan film tersebut. Dalam hal ini seharusnya KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) membantu pemerintah dalam mengawasi penyiaran televisi secara ketat, dan diterapkannya Undang-undang yang berlaku untuk menindak secara tergas Lembaga Penyiaran Televisi yang melakukan pelanggaran Hak Terkait dengan Hak Cipta, khususnya Undang-undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

This thesis discusses the Neighbouring Rights that is on Television as having Broadcasters are required to have Exclusive Rights and Broadcasting Rights in broadcast and film programs that also involve the artist or producer (actor) as a filler in a television program. Based on research results obtained showed that the existing Television Broadcasters are still many who violate the Copyright Related Rights with the principals of art. It can be seen from the many films shown on television who have not had Broadcasting Rights for the film. Television Broadcasters should buy a license or give royalties to the actors the film because the film's actors have Exclusive Rights to make, market and broadcast the film. In this case it should KPI (Indonesia Broadcasting Commission) to assist the government in overseeing the television broadcasting tightly, and the implementation of the Act that apply to crack down on the tergas Television Broadcasters who violate the Copyright Related Rights, in particular Law No. 19 of 2002 on Copyright."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
T29443
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Ariadi
"Seiring dengan berkembangnya teknologi pencegahan dan pemberantasan pencucian uang di Indonesia, penggunaan lembaga penyedia jasa keuangan sebagai sarana tindak pidana pencucian uang bukanlah menjadi yang utama karena telah ada lembaga non penyedia jasa keuangan yang menarik minat pelaku pencucian uang melakukan kejahatannya, yaitu dengan cara pembelian kendaraan bermotor melalui agen resmi. Pelaku pencucian dapat melakukan aksinya tanpa diketahui aparat berwenang dalam melakukan aksinya karena pada saat ini agen mobil resmi belum dikenakan kewajiban pelaporan atas terjadinya transaksi yang terjadi. Untuk itu perlu dibuat adanya suatu aturan yang mewajibkan suatu agen mobil melakukan pelaporan kepada PPATK mengenai transaksi yang dilakukannya. Di dalam penelitian ini, penulis meneliti bagaimana mekanisme penjualan mobil melalui agen resmi di bawah naungan ATPM, selain itu penelitian ini juga membahas penerapan kewajiban pelaporan terhadap bank yang sudah berlaku di Indonesia serta analisa kemungkinan diterapkannya kewajiban pelaporan bagi agen resmi mobil dan kendalanya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif ditunjang dengan wawancara. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa penerapan kewajiban pelaporan yang sudah ada di dunia perbankan dapat pula diterapkan bagi agen resmi mobil. Dengan demikian apabila agen mobil menemukan transaksi yang mencurigakan, maka pihak agen dapat melaporkannya kepada PPATK."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S24385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Ariadi
"Seiring berkembangnya teknologi, sumber daya mental manusia semakin banyak digunakan di berbagai pekerjaan. Mahasiswa merupakan salah satu aktivitas yang banyak menggunakan sumber daya mental. Faktor cahaya, suhu, intensitas musik merupakan faktor desain lingkungan yang ditemui di pekerjaan dalam ruangan. Analisis pengaruh ketiga faktor tersebut digunakan untuk melihat pengaruhnya terhadap beban kerja mental manusia, khususnya pada mahasiswa wanita. Penelitian ini menggunakan metode DOE dan 2 level factorial design. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hanya faktor utama suhu yang berpengaruh signifikan terhadap akurasi. Untuk kombinasi optimal, suhu 25oC dan cahaya 300 lux memberikan nilai terbaik di penelitian ini.

As the development of technology, human mental resources are increasingly used in a variety of jobs and activities. Students are one of the activity that use a lot of mental resources. Environmental factors like illumination, temperature, sound intensity of the music is some factors in the design of the work environment that can be found when we work indoor. Analysis the optimal combination of these three factors used to see it’s effect on human mental workload and the optimal combination of these three factors, especially in the female college students. This study uses the Design of Experiment and the 2-level factorial design. The result of this research show that only temperature significance to accuracy. For the optimal combination, temperature 25oC and illumination 300 lux give the best result on this research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Ariadi
"[ABSTRAK
, Background: The practice of anesthesia is potentially hazardous occupation and
require sustained vigilance, parallel decision making and fine motor skills. The
working hours of anesthesiology and intensive care residents are often extended
more than 12 hours. There should be a study on cognitive and psychomotor
functions of anesthesiology and intensive care residents after 12 working hours.
Methods: This is an observational study on anesthesiology and intensive care
residents with 12 working hours, each of them got their cognitive and psychomotor
functions tested on hour-0 and hour-12. The cognitive functions were tested with
“Stimulasi Kognitif” (STIMKOG) and psychomotor functions were tested with
grooved pegboard.
Results: In STIMKOG, stimulasi tayangan gambar berurutan we got statistically
significant decreased on hour-12 compare to hour-0 (p=0,035). In stimulasi kilatan
cahaya tunggal, kilatan cahaya ganda, nomor acak, frekuensi tayangan gambar,
and asosiasi, we got statistically insignificant with p, consecutively, 0,261; 0,055;
0,614; 0,061; 0,386. But in stimulasi orientasi letak we got 100% true of all test
not only in hour-0 but also in hour-12. In psychomotor functions test with
Grooved Pegboard we got statistically significant decreased on hour-12 compare
to hour-0 (p=0,037).
Conclusion: There were decreasing in integrated attention function, visual
memory, naming and executive function, based on STIMKOG stimulasi tayangan
gambar berurutan, in anesthesiology and intensive care residents FKUI after 12
working hours. There were decreasing in psychomotor functions of anesthesiology and intensive care residents FKUI after 12 working hours, tested with grooved pegboard.]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetya Hari Ariadi
"Skripsi ini membahas tentang penerapan arsitektur informasi pada Website Perpustakaan Kementerian Sosial RI. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan motode campuran sekuensial. Metode yang digunakan adalah eksperimen dan wawancara. Analisis penelitian didasari dari empat komponen dasar arsitektur informasi yaitu sistem organisasi, sistem navigasi, sistem pelabelan, dan sistem pencarian. Penulis melakukan metode eksperimen dengan cara menganalisis langsung tampilan dan fitur-fitur yang ada pada website. Metode wawancara juga dilakukan untuk menambah data.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Website Perpustakaan Kementerian Sosial RI sudah memenuhi beberapa komponen dasar arsitektur informasi namun masih ada beberapa komponen arsitektur yang belum diterapkan. Perpustakaan juga mendapatkan manfaat serta tantangan baru dari penerapan automasi perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis memberikan saran kepada pihak perpustakaan untuk lebih memperhatikan arsitektur informasi dan memperbaiki fitur-fitur yang masih belum berjalan karena hal akan memberikan kemudahan kepada pengguna untuk dapat bernavigasi atau mencari informasi yang dibutuhkan.

This research discusses about the application of information archicture on the Library Website of Kementerian Sosial RI. This research uses explanatory sequential mixed method using experiment and interview. The research is based onthe four basic components of infomation archicture organization system, labeling system, navigation system, and search system. Researcher perform an experimental method by analyzing the interface and features available on the website and also interview method is take on to the informant for additional data.
The results showed that the Library Website of Kementerian Sosial RI has met some basic components of information archicture but there are still some components that havent beenapplied. The library also gets benefits and challenges from implementing library automation. Based on the results of these studies, researchers provide advices to thelibrary to pay more attention to information architecture and repair some features that still not working because it will provide convenience to the user to be able to navigate or find the information that they are looking for.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S66866
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Ariadi
"Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian, utamanya bagi negara berkembang dan negara terbelakang yang belum menguasai teknologi tepat guna bagi perindustrian. Untuk mengadakan akses terhadap teknologi bagi negara-negara berkembang dan negara-negara terbelakang, dilakukanlah transfer of technologi dari negara maju agar negara berkembang dan negara terbelakang dapat menguasai teknologi-teknologi yang meningkatkan daya saing mereka dalam perdagangan internasional. Namun, kerjasama transfer of technology seringkali menimbulkan sengketa, khususnya terkait hak dan kewajiban para pihak (termasuk hak kekayaan intelektual pengalih teknologi dan perbedaan kepentingan antara negara berkembang dan negara maju). Untuk itu, dalam skripsi ini penulis meninjau sengketa-sengketa terkait transfer of technology dari perspektif hukum perdagangan internasional. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dimana penulis menganalisis sengketa transfer of technology dari berbagai perjanjian antarnegara, peraturan perundang-undangan dan kasus-kasus. Dari penelitian tersebut, penulis menemukan bahwa sengketa transfer of technology pada umumnya mencakup pelanggaran hak kekayaan intelektual pengalih teknologi dan aspek-aspek lain dalam perdagangan internasional. Kemudian, penulis menemukan bahwa sejatinya instrumen-instrumen hukum perdagangan internasional telah mengakomodasi kepentingan negara berkembang dan negara terbelakang untuk menguasai teknologi yang dapat memajukan perekonomian serta kepentingan negara maju terkait pelindungan hak kekayaan intelektual.

As the world advances to a new era, technology remains at the corner stone of economic development, especially for developing and the least-developed nations, which have yet to possess viable technological base for their industries. To provide access for such technology, transfer of technology from the developed to the developing and least-developed countries is necessary, as it would lead the recipients to a more competitive position in the international trade. This, however, is not without its issues. Transfer of technology often sparks dispute between the parties involved, mainly with respect to their rights and obligations (including, but not limited to, the intellectual property rights of the transferor and competing interests of developing and developed nation). For that reason, the author will thoroughly observe the legal aspects of such disputes from international trade law standpoint. In doing so, the author implements the normative-juridical method, of which the author will analyze those disputes based on treaties, laws and regulations, and case laws. From this observation, the author found that transfer of technology disputes strongly connects with intellectual property issues and other aspects of international trade. Furthermore, the author found that international trade law instruments have sufficiently accommodate the interests of developing and the least-developed nations with respect to technology dissemination, as well as developed countries interest on intellectual property rights protection."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>