Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratignyo Arif Budiman
"Timbulnya redaman propagasi pada komunikasi sangat mempengaruhi kualitas sinyal, demikian pula pada sistem komunikasi satelit. Dalam tugas tests ini, satelit Ku Band JCSAT-3, khususnya fluktuasi level sinyal beacon dan data curah hujan digunakan sebagai sumber data. Analisa dan prediksi redaman propagasi yang tersusuri dari redaman cerah dan redaman hujan dilakukan dengan bantuan program simulasi sebagai alat bantu analisa yang direalisasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab 5.3 dan Microsoft Exel.
Analisa redaman propagasi dilakukan untuk mendapatkan pernaharnan sifat masing-masing redaman dan selanjutnya dimodelkan untuk prediksi di masa depan. Pemodelan pada redaman hujan menggunakan pemodelan distribusi dan pembandingannya dengan model prediksi CCIR 1992, sedangkan redaman cerah menggukan pemodelan ARMA.
Hasil pemodelan redaman hujan menunjukkan Bandung lebih mendekati model CCIR zone N, sedangkan pemodelan redaman cerah dapat dilakukan dengan pemodelan metode ARMA orde 6 dengan panjang frame 8 sampling. Hasil ini diharapkan dapat dijadikan pijakan dalam perencanaan komunikasi satelit di Indonesia, khususnya pada daerah frekuensi Ku.

Loss propagation consist of rain. Attenuation and clear sky attenuation occurred could influence the quality of the satellite communication. In this paper, the fluctuation of beacon signal level and meteorological parameters as source of data will be analysis. Simulation programs as analysis rolls that realized with using Mat/dab 5.3 and Microsoft Exel do analysis and prediction of loss propagation.
Loss propagation analysis is done to understand each attenuation characteristic and further modeled for prediction. The rain attenuation uses cumulative models and compared to CCIR'92 prediction model, and clear sky attenuation use ARAM model.
The result of rain attenuation model shows Banding is close to CCIR zone N model, whereas clear sky attenuation model can be done by ARMA orde 6 model with 8 sampling each frame length. The result of data analysis of the JCSAT-3 earth station in Bandung for rain attenuation and clear sky attenuation prediction describes the loss propagation character in the Ku band satellite communication. This result could be used for reference in the planing and implementation of the Ku band satellite communication system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T1058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Kondisi lingkungan makro saat ini menyebabkan industri pelayaran nusantara semakin terpuruk. PT. PELNI sebagai badan usaha milik negara yang bergerak pada industri pelayaran Indonesia dan sebagai market leader dalam industri ini terus mengalami penurunan jumlah penumpang. Merosotnya jumlah penumpang ini diawali sejak tahun 2000 pada scat pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pasar bebas dalam industri penerbangan. Kebijakan ini mengizinkan investor swasta untuk mendirikan perusahaan penerbangan dengan hanya menetapkan tarif batas atas sebagai pengendali sehingga tiap maskapai penerbangan baru tersebut Baling bersaing untuk menurunkan harga (price war). Perang harga ini berhasil menyedot penumpang kapal taut dan kereta api karena tipisnya disparitas tarif antara pesawat dan kapal Taut. Di sisi lain waktu tempuh pesawat jauh lebih singkat. Akibatnya sejak tahun itu jumlah penumpang yang diangkut terus menurun rata-rata satu juta penumpang pertahun.
Di scat PT.PELN1 sedang berusaha untuk mengatasi kesulitan keuangan akibat menurunkya volume penumpang, pemerintah mengeluarkan kebijakan kenaikkan harga badan bakar minyak (BBM) hingga 29% pada tanggal I Maret 2005 dan kemudian disusul kenaikan hingga 100% tujuh buian kemudian tepatnya di tanggal i Oktober. Harga solar sebeiumnya sebesar Rp.2.200 perliter melonjak menjadi Rp.4.300 perliter. Hal ini sangat memberatkan PT. PELNI sebab kontribusi BBM terhadap total biaya operasional mencapai 59%.
Akibatnya, biaya operasional kapal penumpang PT.PELNI per mile-nya mencapai Rp 738 Rp.315 perorang. Tarif penumpang ini masih terus berlaku dan tidak dapat dinaikkan oleh PT.PELN1 tanpa memperoleh persetujuan dari pemerintah.
Untuk mengatasi biaya operasi yang besar dan terus menurunnya volume penumpang, PT.PELNI berencana untuk menerapkan strategi altematif dengan mengubah bisnis model yang sudah ada. Adapun strategi altematif itu berupa perubahan modifikasi armada kapal dari sebelumnya hanya mampu untuk mengangkut penumpang, nantinya akan mampu untuk mengangkut angkutan barang dan kendaraan. Konsep perubahan bisnis model ini dinamakan dengan modifikasi "Three in One". Namun dengan dilakukannya perubahan strategi yang berakibat pada perubahan bisnis model, akan menimbulkan dampak yang luas pada kelangsungan hidup suatu merek.
Dengan berubahnya bisnis model, tentunya akan mengakibatkan perubahan brand equity dari suatu merek yang akan berimbas pada Brand Layaliiy, Brand Awareness, Perceived Quality dan Brand Association dan faktor lainnya yang berpengaruh terhadap brand assets. Untuk itulah dibutuhkan suatu pengukuran terhadap konsumen potensial agar dapat diketahui seberapa jauh perubahan ini akan berpengaruh terhadap merek PT.PELNI dan juga untuk mengukur perlu atau tidaknya perubahan ini dilakukan dengan berpedoman pada perubahan Brand equity. Pengaruh yang dirasakan akibat perubahan ini akan berdampak pada brand karena dengan adanya suatu perubahan akan menimbulkan reaksi balk positif maupun negatif dari berbagai kalangan baik( internal maupun eksternal.
Pengukuran ini dilakukan pada 100 orang responden yang merupakan penumpang dari kapal PELNI saat kapal akan diberangkatkan. Pengambilan sampel ini diambil berdasarkan dari jumlah populasi kapasitas kapal terbesar yaitu 4000 penumpang dengan diproses menggunakan metode Slovin. Pada penarikan sampel ini dilakukan dengan menggunakan metode penarikan non probabilitas yaitu convenience sampling terhadap responden yang berada di lokasi penarikan sampel dengan mempertimbangkan pemilihan secara acak.
Dari hasil penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan, antara lain Merck PT.PELNI saat ini masih sebagai "Top of Mind' dari jasa layanan transportasi terhadap penumpang yang pertama kali dapat langsung mengingat merek PT.PELNI dalam benak pikirannya. PT.PELNI menempati posisi kedua dalam "Brand recall" terhadap responden yang memiliki kesadaran terhadap merek PT.PELNI tanpa bantuan tertentu. Dalam penelitian ini PT.PELNI masih belum dapat menggungguli Garuda Indonesia yang menempati posisi tertinggi.
Dalam pengukuran Brand Recognition diperoleh persentase sebesar 32% responden yang dapat mengingat PT.PELNI setelah memperoleh alat bantu untuk mengingatnya. Merck PT.PELNI memiliki 5 buah elemen "Brand association" yang sangat kuat terhadap mereknya karena PT.PELN1 diasosiasikan secara kuat sebagai perusahaan BUMN, perusahaan pelayaran tua dan kuno, perusahaan pelayaran dengan fasilitas yang aman dan terjamin. memiliki tarif yang murah serta rute pelayaran yang Was.
PT.PELNI memperoleh perceived quality dengan persepsi yang hampir mendekati bail( di dalam benak konsumennya terhadap keseluruhan kualitas yang diberikan oleh perusahaan jasa pelayaran ini. Hasil pengukuran "Brand Switching' PT.PELNI menunjukkan sebagian besar responden memilih untuk tidak berpindah jasa pelayaran dan disimpulkan juga brand switching di PT.PELNI jarang terjadi.
Dari pengukuran "Habitual buyer`. terhadap PT.PELNI menunjukkan sebagian besar responden cenderung lebih memilih untuk menggunakan jasa pelayaran PT.PELNI dengan melihat dari situasi dan kebutuhannya. Dalam kategori "Satisfied buyer", PT_PELN1 mernperoleh rata-rata responden merasakan hampir puns dengan pelayanan yang diberikan. Dari basil pengukuran "Liking the Brand" menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung menyukai merek PT_PELNI.
Berdasarkan basil pengukuran "Commited buyer" menunjukkan responden hanya kadangkadang saja memberikan rekomendasi kepada saudara maupun kerabat sehingga commited buyer di PT.PELNI juga disimpulkan masih biasa-biasa saja.
Berdasarkan basil pengukuran "Perceived Quality" setelah PT.PELNI mengubah bisnis modelnya, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden beranggapan bahwa dengan adanya perubahan bisnis model dari PT.PELNI, akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas secara keseluruhan.
Dari pengukuran "Brand Switching" PT.PELNI menunjukkan 33% responden nnenginginkan untuk berpindah jasa transportasi lainnya, khususnya transportasi udara setelah dilakukannya perubahan bisnis model.
Berdasarkan basil pengukuran "Camitted buyer" dapat disimpulkan terjadinya kecenderungan penurunan jumlah responden yang akan merekomendasikan PT.PELNI kepada saudara maupun kerabat dibandingkan dengan jumlah responden sebelum perubahan bisnis model dengan persentase penurunan dari 33% turun menjadi 24%.

The current macro condition is putting the national shipping industry in a bad shape PT PELNI, a state owned enterprise that operates and has become the market leader in the shipping industry, suffers a persistent decline in number of passengers. The decline had taken place since 2000 at a time when the government first adopted a free-market policy in the airline industry. The policy allows private investors to set up airlines with the government controlling the tariffs only by determining their ceiling prices, which has forced the newly established companies to engage in a fierce price-war. The price war eventually pushed up air travelers but all the while pushed down passengers for sea and land transportations as the price margin between the three services narrower. Moreover, air travel is much faster than sea travel. Consequently, the number of ship passengers had been declining since 2000 by an average of one million a year.
While PT PELNI was struggling financially as a result of the declining passengers, the government in March 1, 2005 hiked the prices of domestic fuels by 29% and again seven month later by over 100%. As a result, the price of gasoline diesel jumped from Rp 2,200 a liter to Rp 4,300 a liter. This put PT PELNI under a lot of pressure as fuel cost contributes around 59% to the company's total operational costs.
The operational cost of PT PELNI per mile reaches Rp 738 per person, while the economic class fare determined by the government stands at Rp 316 per person. The fare has not been changed until now and cannot be raised by PT PELNI without the approval from the government.
To overcome the high operational costs and declining passengers, PT PELN1 plans to introduce an alternative strategy by revising the existing business model. The alternative strategy in question is by changing the ship modification from ships that are originally designed for passengers to the ones that could also transfer goods and vehicles. This business model transition is called the "Three in One" modification. However, the new strategy which leads to a business model change will cause significant impact to the life of a brand.
A change in business model will no doubt cause a change in brand equity which leads to a shift in Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality and Brand Association and other factors that will all influence the brand assets. That is why a measurement toward potential customers is needed in order to find out how far this change of strategy affects the PT PELNI brand and whether it is necessary, or not, to measure this change of strategy based on a change in Brand equity. The impact of this change will affect the brand as a change draws reactions, be it positive or negative, from various parties, both internal and external.
The measurement is conducted on 100 respondents who are all the passengers of PT PELNI just before departure. This sample is taken based on the ship's capacity of 4000 passengers using the Slovin method. The process of identifying the sample uses the non-probability method of convenience sampling on random respondents on the spot.
Several conclusions from the study, among others:
The PT PELNI brand at present remains as the "Tap of the Mind" in the transportation service on passengers who can identify directly the PT PELNI brand on their minds.
PT.PELNI occupies the second place in "Brand recall" on respondents who have the awareness to the PT PELNI brand without any help. This study finds that PT PELNI still lags behind Garuda Indonesia which occupies the top spot.
In the Brand Recognition category, 32% of respondents can indentify PT PELNI after receiving a helping hand to remember it.
The PT PELNI brand has 5 strong "Brand association" elements. It is strongly associated with a state-owned company, an old and conservative shipping company, a shipping company with safe and guaranteed facilities, low fare and wide-range of route networks.
PT PELNI gets a perceived quality with a perception that is close to `good' in the customers' minds when it comes to the overall quality that the company provides.
From the "Brand Switching" catagory, the majority of PT PELNI customers choose not to switch company, the conclusion is that brand switching in the case of PT PELNI is rare.
From the measurement of "Habitual buyer" on PT.PELNI, it shows that the majority of respondents tend to choose to use PT PELNI service judging from the situation and needs.
In the "Satisfied buyer" category, most respondents feel almost satisfied with the services that PT PELNI provides.
In the "Liking the Brand" category, the majority of respondents tend to like PT PELNI brand.
In the "Commited buyer" category, respondents only once in a while recomment PT PELNI service to their families or close relatives, leading to a conclusion that commited buyer toward the company os just avarage.
On the measurement of "Perceived Quality" after PT.PELNI changes its business model, it shows that the majority of respondents think that with this change, there will be a decline in the overall quality of services given by the company.
In the "Brand Switching" category, it shows that 33 percent of respondents want to move to other transportation service providers, especially the air transportation after PT.PELNI changes its business model.
On the "Committed buyer" category, it can be concluded that there is a declining tendency in number of respondents that will recomment PT PELNI to their families or close relatives as compared to the number of respondents before the change in business model takes place, from 33% to 24%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19777
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Budiman
"Terkait dengan volatilitas harga saham di Bursa Efek terdapat fenomena leverage effect yang volatilitas harga saham akan lebih dipengaruhi oleh adanya penurunan harga saham (negative shocks) dibandingkan adanya kenaikan harga saham (positive shocks) yang lazim disebut. Dijelaskan pula bahwa volatilitas akan terkelompok dalam periode fluktuasi tinggi dan periode fluktuasi rendah atau dikenal sebagai volatility clustering. Disamping itu terdapat hubungan positif antara perubahan target return dan perubahan risiko investasi dimana perubahan positif pada resiko akan berakibat perubahan positif pada target return. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya akan meningkatkan volatilitas harga saham. Perdagangan marjin atau perdagangan short selling akan meningkatkan expected return dan cenderung mengarah kepada excessive return. Selain itu, perubahan tingkat suku bunga dan perubahan debt equity ratio Emiten diduga berpengaruh pada expected return. Hal ini akan mempengaruhi tingkat risiko investasi saham dan expected return. Kondisi ini menjadikan nilai investasi pada saham syariah yang ditansaksikan secara marjin dan short selling serta menjadi bagian dari pasar yang terpengaruh oleh suku bunga juga berpotensi naik dan turun terkena imbas volatilitas harga saham akibat pola excessive return dan excessive risk. Hal ini tidak sejalan dengan semangat investasi yang diperkenankan dalam Islam. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap data series indeks harga saham individual (IHSI) harian periode 2004 - 2008 menggunakan metode Generalised Auto Regressive Conditional Heteroscedasticity In Mean [GARCH-M(1,1) untuk melihat pola perubahan risiko dan menjelaskan hubungan volatilitas indeks saham syariah dengan volatilitas masa lalu, status perdagangan marjin, short selling, tingkat suku bunga SBI 1 Bulan, dan debt equity ratio yang digambarkan oleh variabel dummy. Disamping itu juga dilakukan pengujian terhadap data series indeks harga saham individual (IHSI) menggunakan metode Threshold GARCH (TARCH) untuk melihat adanya assymelric response terhadap infonnasi positif (good news) dan informasi negatif (bad news). Hasil pengujian menunjukkan bukti kuat adanya volatility clustering pada saham syariah, namun sedikit bukti adanya leverage effect. Disamping itu penelitian menunjukkan adanya pengaruh status transaksi marjin, short selling, debt to equity ratio, dan suku bunga SBI terhadap imbal hasil dan volatilitas indeks saham pada beberapa kasus."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T26926
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Penelitian ini menganalisis hubungan antara struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) dengan pemilihan tujuan kebijakan revaluasi aset tetap. Di Indonesia model revaluasi memiliki tiga jenis jika dilihat dari tujuannya, yaitu: (1) hanya untuk tujuan akuntansi, (2) hanya untuk tujuan perpajakan, dan (3) untuk tujuan akuntansi dan perpajakan. Penelitian ini hanya meneliti dua tujuan yaitu hanya untuk tujuan akuntansi (accounting only) dan hanya untuk tujuan perpajakan (tax only). Penelitian ini menggunakan sampel 96 laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI yang melakukan revaluasi aset pada tahun 2015 dan 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal perusahaan secara marjinal berpengaruh positif terhadap pemilihan kebijakan revaluasi aset tetap untuk tujuan akuntansi. Perusahaan yang menurut peraturan perpajakan tidak harus menjaga struktur modalnya sebesar 4:1 terbukti memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk melakukan kebijakan revaluasi aset tetap untuk tujuan akuntansi.

This study analyzes correlation of capital structure (debt to equity ratio / DER) and probability of choosing purpose of fixed asset revaluation policy. In Indonesia revaluation model has 3 purpose: (1) accounting only, (2) tax only, and (3) accounting and tax purpose. This study only analyzes two purpose which is accounting only and tax only. This study uses sample of 98 financial report from companies which is listed on the Indonesia Stock Exchange and implement fixed asset revaluation policy in 2015 and 2016. The result showed that capital structure has positive correlation with choose of fixed asset revaluation for accounting purpose marginally. Companies that regulated by tax authority must not keep its capital structure by 4:1 has higher probability to implement fixed asset revaluation policy for accounting purpose."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Penelitian ini mengenai perbandingan kosakata dua bahasa slavia yaitu bahasa Rusia dan bahasa Ukraina, tujuannya adalah Menentukan korespondensi bunyi dari kedua bahasa yang diteliti.,Melihat perubahan bunyi dan makna, serta Grafologi kedua bahasa. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan. Penulis menggunakan 100 daftar kosakata Morrish Swadesh yang biasa digunakan dalam penelitian linguistik komparatif, yaitu mencliti 100 kosakata dasar dari bahasa yang diperbandingkan. Setelah melakukan penelitian pada 100 kosakata Morrish Swadesh pada bahasa Rusia dan bahasa Ukraina dapat disimpulkan hahwa kedua bahasa tersebut masih menunjukan kekerabatan yang dekat. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya kemiripan fonem antarbahasa tersebut. Sesuai dengan basil pengamatan yang berdasarkan pendekatan kuantitatif terhadap dari 100 kata adalah 82%. Sehagai simpulan akhir bahwa Bahasa Rusia dan Bahasa Ukraina adalah satu bahasa yang sama karena memiliki jumlah kata kerabat lcbih dari 80% yaitu tepatnya sebanyak 82%"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14860
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Jaringan lokal (LAN) yang ada saat ini, kurang mendapatkan perhatian yang serius pada sisi user atau pengguna komputer pada LAN tersebut. Kecendrungan untuk memperhatikan ancaman yang ditimbulkan dari pihak luar (eksternal lebih sering menjadi prioritas dari pada yang berasal dari dalam. Ancaman dari dalam walau tidak mengakibatkan kerusakan pada jaringan, akan mengakibatkan munculnya pelanggaran terhadap aturan yang ada pada LAN. Dalam suatu institusi yang mempunyai LAN, terkadang perlu diperhatikan user yang menggunakan komputer pada LAN secara langsung dengan melihat tampilan pada layar monitor user. Hasil pengamatan pada user dapat menjadi acuan, apakah user melanggar aturan atau tidak untuk seterusnya diberikan sanksi. Untuk melakukan pengamatan secara langsung pada user yang dicurigai menggunakan komputer tidak sesui dengan aturan pada LAN adalah hal yang tidak efektif. Untuk mengatasi hal itu, maka harus ada program yang dapat mengintai tampilan layar monitor pada user tanpa diketahui oleh user yang bersangkutan. Program yang dibuat untuk mengintai aktifitas pada layar monitor user tanpa didasari user akan membuat pengaturan LAN dapat berjalan lebih mudah, karena user yang sering kali melakukan pelanggaran akan enggan melakukan pelanggaran karena akan merasa selalu diintai oleh administrator pada LAN tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Cetakan pasir dengan menggunakan bahan pengikat dari polimer saat ini sudah luas digunakan. Salah satu jenis polimer yang banyak dipakai adalah Resin Phenolic. Pasir dengan bahan pengikat ini biasanya dalam bentuk pasir yang dilapisi resin (Resin Coated Sand). Pasir ini harganya relatif mahal. Salah satu cara untuk mengurm1gi biaya produksi pemakaian pasir ini adalah dengan mencampurkannya dengan pasir biasa sehingga diperoleh pasir dengan kadar resin yang lebih rendah dari kadar resh1 awal. 0leh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana kekuatan mekanis dan sifat permeabilitas pasir campuran ini pada temperatur dan waktu pemanasan tertentu. Penelitian dilakukan terhadap pasir Silika lapis resin kadar 2,5 % (J-6250) produksi PT. Silikaindo MS dan pasir Silika biasa dengan rentang GFN hampir sama (antara 60 -65). Pencampuran dan pengadukan dilakukan dalam mesin Muller selama 20 menit (41 putaran per menit). Kemudian dilihat pengaruh temperature pemanasan (240°; 260°; 280°; 300° C) dan waktu pemanasan (1,5 ; 2 ; 2,5 ; 3 menit) terhadap kekuatan tarik, tekan dan geser serta sifat permeabiltasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuatan tarik dan tekan maksimum terjadi pada temperatur pemanasan 260°C dan waktu tahan 2,5 menil. Sedangkan kekuatan geser mencapai harga maksimum pada temperature pemanasan 280°C dan waktu pemanasan 3 menit. Sifat permeabilitas maksimum tercapai pada temperature pemanas 280°C dan waktu pemanasan 3 menit. Sifat permebilitas maksimum tercapai pada temperature 240°C dan waktu pemanasan 3 menit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Arif Budiman
"Pada proyek-proyek konstruksi, material dan peralatan merupakan bagian terbesar dari proyek, yang nilainya bisa mencapai 50-60% dari total biaya proyek. Berdasarkan datadata yang didapat dari pengelola proyek, dapat diketahui bahwa change order tidak dapat dihindari. Kurang baiknya pengelolaan change order maka akan berpengaruh terhadap pelaksanaan konstruksi khususnya pengadaan material.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan change order yang dilakukan oleh pemilik proyek yang Mempengaruhi pengadaan material. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu hasil survey berupa kuesioner dan wawancara dari pakar. Data hasil kuesioner tersebut dianalisa dengan analisis komparatif, analisis dekriptif dan pendekatan AHP.
Hasil dari penelitian ini adalah change order dominan berupa keterlambatan penyediaan gambar-gambar, penambahan lingkup pekerjaan, pengurangan lingkup pekerjaan, instruksi mempercepat pekerjaan, dan perubahan desain yang mempengaruhi pengadaan material.

On construction projects, materials and tools are the biggest part of the project that worths up to 50-60% from the total project cost. Based on data obtained from the project manager, we can conclude that change order cannot be avoided. Lack of good management of change order will give effects on implementation of construction especially on procurement of materials.
This research aims to identify what kind of change order that the project owner will make that will give the influence on the procurement of materials. Data processing is done by using quantitative methods, that are results of a questionnaire survey and interviews of experts. Data of the questionnaire results is analyzed with the comparative analysis, descriptive analysis, and AHP approach.
The results from this research is dominant change order in late preparation of
pictures, addition of work scope, reduction of work scope, instruction to accelerate
working process, and changing in design that affects the procurement of materials.
"
2009
S50530
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Kelistrikan di Indonesia yang terus berkembang sangat di dukung oleh berbagai peralatan-peralatan yang tidak bisa di pisahkan, salah satunya adalah Transformator Arus yang di gunakan untuk pengkuran listrik, baik untuk proteksi ataupun pengukuran. Skripsi ini membahas mengenai Transformator Arus, yaitu bagaimana pengaruh beban terhadap kinerja Transformator Arus mulai dari beban 5% sampai dengan beban 120% dari kemampuan primer Transformator Arus, dan pada skripsi ini di bahas pula mengenai bagaimana pengaruh temperatur di sekitar Transformator Arus mulai dari temperatur 27°C sampai temperatur 80°C. Pada percobaan ini, beban yang di gunakan adalah beban injeck (tanpa beban harmonik) Transformator Arus dan untuk temperature menggunakan Oven Elektrolux. Dari percobaan yang dilakukan, transformator arus akan error pada saat di beri beban lebih dari 160% kemampuan primer transfomator arus tersebut dan transformator arus juga akan error bila temperatur di sekitar transformator arus tersebut lebih dari 65°C.

Electricity in Indonesia's growing very supported by a variety of equipment that can not be separated, one of which is the current transformers used for electricity measurement, either for protection or measurement. This thesis discusses about the current transformers, is, how the influence of load on the performance of current transformers ranging from 5% load to 120% load of transformer primary current capabilities, and in this paper also discussed how the effect of temperature around the transformer flows ranging from temperature 27°C to. Temperature 80°C. In this experiment, the load that is in use is Injeck load (no load harmonic) current transformers and for temperature using Elektrolux Oven. From the experiments, the current transformer will give an error at the time in more than 160% load capability transfomator primary transformer current flows and will also be an error if the temperature around the current transformer is more than 65°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51316
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Masyarakat merupakan pemakai terbesar jasa kebijakan kepolisian. Masyarakat juga merupakan subyek terbesar bagi pelaksanaan kewenangan kebijakan kepolisian. Masyarakat mempunyai opini yang beragam tentang kualitas pelananan yang mereka rasakan dari kebijakan tersebut. Berdasarkan dari pandangan masyarakat kebijakan ini dikaitkan dengan tingkat hubungan masayarakat dengan pemerintahan secara umum karena kepolisian masih dikaitkan identik dengan kekuasaan atau pemerintah. Karakter dan kebijakan dengan kontrol sosial adalah suatu hubungan timbal balik. Ketika melihat pandangan pelayanan yang diterima oleh sebagian masyarakat dimana mereka masih merasakan kebijakan yang diterima tersebut mempunyai keterbatasan (kurang puas) hal ini yang dimaksud dengan tolak ukur masyarakat mengenai harapan yang diterima dari kebijakan tersebut. Penelitian ini menjelaskan tentang konsep kualitas pelayanan kepolisian agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lebih optimal.
Berdasarkan dari kerangka besar mengenai metode dan konsep kualitas pelayanan, peneliti hanya mengupas dari segi perilaku petugas badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas) dalam melaksanakan kebijakan kepolisian dengan lima pandangan tambahan untuk mengoptimalisasi peran tugas anggota Babinkamtibmas tersebut antara lain adalah (1)kehandalan; (2)daya tangkap; (3)jaminan; (4)empati; (5)bukti langsung. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa lima unsur konsep kualitas pelayanan bukanlah hal yang wajib dan mutlak harus dilakukan. Penelitian ini merupakan peningkatan kualitas pelayanan yang disarankan oleh peneliti dengan tidak mengesampingkan konsep dan metode pelayanan kepolisian khususnya pada level petugas Babinkamtibmas yang sudah ada.

Civilian are they who request assistance from police, as are those who are involuntarily subjected to police authority. These clients have varying opinions about the quality of the service they receive from police. Tapping into clients? perspectives of police is vital for understanding a fundamental element of the relationship between citizens and the state ? the tenor and character with which formal social control and regulatory authority is imposed and perceived. While applying the customer service perspective to the police has some limitations, it also offers a number of benefits. The research outlined in this paper sought to optimize conceptual model of police service quality.
Based on the large body of research on service quality our research has only focused from badan pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat called Babinkamtibmas officer who will create the policing police overall collaboration with can be articulated five dimensions of service quality in policing from Zeithaml, Berry Parasuraman (in Zulian Yamit, 2005:10-12): (1) Reliability; (2) Responsiveness; (3) Assurance; (4) Empathy; (5) Tangibles. Our findings suggest that the five dimensions of perceived service quality are not must be created. The research in this paper results to optimize police service with no existing policing will be passed.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29901
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>