Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ariningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang: Silikosis adalah pneumokoniosis yang disebabkan inhalasi silika kristal. Risiko relatif pada silikosis masih menjadi perdebatan.Tujuan dari laporan kasus berbasis bukti ini untuk mengetahui risiko kanker pada silikosis. Metode: Pencarian literature menggunakan data base PubMed dan Scopus. Kriteria inklusi penelitian ini adalah meta-analisis, and studi kohort, kasus kontrol, dewasa dengan silikosis, risiko kanker paru. Kriteria eksklusi adalah artikel yang tidak relevan, tidak dapat diakses, studi kohort dan kasus kontrol yang termasuk dalam meta-analisis. Artikel telah dilakukan penilaian kritis menggunakan kriteria Oxford Center for Evidence-Based Medicine. Hasil: Sebagai hasil, kami memilih 29 studi. 2 artikel meta analisis dilakukan penilaian kritis setelah melalui kriteria eksklusi. Berdasarkan penilaian kritis 2 artikel meta analisis tersebut valid. Meta-analisis oleh Kurihara N, dkk (2004) menjelaskan risiko relative kanker paru adalah 2.37 (95% CI, 1.98-2.84) pada silikosis dan 0.96 (95% CI, 0.81-1.15) untuk non-silikosis. Pada pasien silicosis dan merokok (RR, 4.47; 95% CI, 3.17-6.30). Artikel yang lain adalah meta-analisis oleh Erren T.C, dkk (2011) yang memasukkan 38 studi. Artikel ini menjelaskan risiko kanker paru pada silikosis adalah RR=2.1 (95% CI, 2.0-2.3), dan pada non silikosis adalah RR=1 (95% CI, 0,8-1,3). Kesimpulan dan Rekomendasi: Silikosis merupakan faktor risiko kanker paru. Merokok sangat meningkatkan risiko kanker paru pada silikosis. Pasien silikosis harus dilakukan pemantauan secara berkala. Pada studi mendatang agar melakukan investigasi silicosis dan pajanan silika sebagai risiko kanker paru di Indonesia.
ABSTRACT
Background: Silicosis is a pneumoconiosis caused by the inhalation of crystalline silica. The higher relative risks among those with silicosis stimulated continued debate.The purpose of this evidence based case report was to know probability silicosis as risk of lung cancer. Method: The literature search was performed to answer clinical question via electronic databases: PubMed and Scopus. The inclusion criteria of this searching strategy were systematic reviews, and cohort study, adult with silicosis, risk of lung cancer. The exclusion criteria of this article were not relevance, inaccessible articles, cohort or case control that have been used in recent systematic review. Article was critically appraised using criteria Oxford Center for Evidence-based Medicine. Result: As a result, we chose 29 study. 2 meta analysis articles was critically appraised after exclusion criteria. Critical appraisal of meta analysis that 2 articles was valid. Meta-analysis by Kurihara N, et al (2004) states the relative risks of lung cancer were 2.37 (95% CI, 1.98-2.84) for those with silicosis and 0.96 (95% CI, 0.81-1.15) for non-silicosis. Cigarette smoking strongly increased the lung cancer risk in silicosis patients (relative risk, 4.47; 95% CI, 3.17-6.30). The other article is a meta-analysis by Erren T.C, et al (2011) which included 38 studies. It stated that silicosis lung cancer risks were found to be doubled RR=2.1 (95% CI, 2.0-2.3), and in non silicosis were found RR=1 (95% CI, 0,8-1,3). Conclusion and recommendation: Silicosis is a risk factor of lung cancer. Smoking strongly increased the lung cancer risk in patients with silicosis. Silicotic patients who have a risk of lung cancer should be continuously followed-up. Future study should investigate silicosis and silica exposure being as a risk of lung cancer among patients in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59149
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariningsih
Abstrak :
ABSTRAK
Latar Belakang. Pajanan rendah xylene dapat menyebabkan gangguan neurotoksik. Upaya untuk pencegahan dampak neurotoksik tersebut antara lain deteksi gejala dini neurotoksik. Penelitian tentang pajanan rendah xylene dalam jangka waktu lama pada pekerja di Indonesia belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengkaji hubungan pajanan rendah xylene dengan terjadinya gejala dini neurotoksik. Metode. Desain cross sectional, dilakukan pada 97 orang pekerja terpajan xylene. Tingkat pajanan xylene ditentukan dengan metode semikuantitatif. Menggunakan data sekunder pemeriksaan kesehatan berkala pekerja dan hasil pengisian kuesioner Swedish Q16. Hasil. Prevalensi gejala dini neurotoksik didapatkan pada 19,6% pekerja dengan pajanan rendah xylene dalam jangka waktu lama. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pajanan (exposure rating) xylene dengan terjadinya gejala dini neurotoksik (p = 0,036). Faktor umur, status gizi, masa kerja, kebiasaan merokok, minum kopi dan alkohol, serta penggunaan APD tidak berhubungan bermakna dengan gejala dini neurotoksik. Kesimpulan. Pajanan rendah xylene berhubungan dengan terjadinya gejala dini neurotoksi
ABSTRACT
Background. Low exposure of xylene can cause neurotoxic disorders. Early detection by using Swedish Q16 questionnaire can help prevent neurotoxic effects. There has only been a few study on long-term, low xylene exposure in Indonesian workers. The aim of this study is to investigate the relationship between low xylene exposure and early neurotoxic symptoms. Method. The cross-sectional study was carried out on 97 workers exposed to xylene. The exposure level was determined with semiquantitative methods, using secondary data from annual medical check-up from workers and Swedish Q 16 questionnaires. Results. Early neurotoxic symptoms prevalence were found in 19.6% workers who are exposed to low level of xylene in long term. There is a significant relationship between xylene exposure rating (ER) with early neurotoxic symptom (p=0.036). Other factors, including age, nutritional status, period of employment , smoking, alcohol and coffee consumption, and the use of PPE was not significantly associated with early symptom of neurotoxicity. Conclusion. Low xylene exposure is associated with early symptom of neurotoxic.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedikta Ariningsih
Abstrak :
Dalam berbagai industri, terdapat kecenderungan yang berlangsung sejak dahulu di mana keterwakilan perempuan sangat kurang pada posisi manajemen senior. Disparitas ini tetap berlanjut meskipun perempuan menunjukkan kepemilikan pengetahuan, keterampilan, kompetensi, pelatihan, dan pengalaman yang diperlukan untuk berhasil dalam industri konstruksi. Namun, perkembangan perempuan terkendala oleh hambatan yang terus-menerus menghalangi kemajuan karier perempuan. Studi ini mengkaji hambatan-hambatan yang membuat perempuan di perusahaan milik negara Indonesia di sektor infrastruktur (BUMN Infrastruktur) sulit untuk mengembangkan karier. Sampel penelitian ini mencakup 280 pekerja di tingkat manajerial di BUMN Infrastruktur. Studi ini menggunakan 38 item dari "TOP WOMAN," terdiri dari tujuh dimensi yang diidentifikasi sebagai hambatan-hambatan bagi akses perempuan ke posisi manajemen. Kami menemukan bahwa budaya organisasi merupakan faktor pendukung yang memiliki korelasi positif dan signifikan terhadap peluang karier perempuan, sedangkan stereotip gender, akses ke jaringan berpengaruh, keseimbangan pekerjaan dan keluarga, dan preferensi pengembangan karier memiliki faktor penghambat yang memiliki korelasi signifikan dengan peluang karier perempuan menurut persepsi karyawan BUMN Infrastruktur. Selain itu, laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan signifikan dalam persepsi mereka terhadap hambatan-hambatan terhadap peluang karier, yaitu preferensi dan pengembangan karier, stereotip gender, penilaian kinerja yang berbeda, praktik sumber daya manusia yang tidak adil, dan budaya organisasi. Penelitian ini merangkum hambatan-hambatan utama yang dialami oleh perempuan dalam mengembangkan karier mereka untuk memberikan rekomendasi bagi pengembangan diri individu dan saran-saran untuk perbaikan organisasi kepada manajer SDM. Upaya penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan berharga dalam mencapai tujuan yang dinyatakan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara mengenai peningkatan perwakilan perempuan dalam peran manajemen senior. ......Throughout various industries, there exists a longstanding trend of women facing significant under-representation in senior management roles. This disparity persists despite the undeniable presence of women possessing the requisite knowledge, skills, competencies, training, and experiences necessary to excel in the construction industry. However, their progress is impeded by persistent barriers to entry and hindered career advancement opportunities. This study investigates the obstacles that prevent women from advancing in the infrastructure sector of state-owned enterprises in Indonesia (Infrastructure SOE). This study's sample consisted of 280 managerial-level infrastructure SOE employees. It utilized 38 items from the "Top Woman" Scale, which consisted of seven dimensions designated as obstacles to women's access to management positions. According to the perceptions of BUMN Infrastructure employees, organizational culture is a supportive factor that has a positive and significant correlation with women's career opportunities, whereas gender stereotypes, access to influential networks, work-family balance, and career development preferences have an inhibitor factor that is significantly correlated with female career opportunities. In addition, men and women's perceptions of barriers to career opportunities, such as career preferences and development, gender stereotypes, distinct performance evaluations, unfair human resource practices, and organizational culture, differed significantly. This research summarizes the primary obstacles women experience in advancing their careers in order to provide recommendations for individual self-development and suggestions for organizational improvement to HR managers. This research endeavor aims to contribute valuable insights towards the realization of the goals articulated by the Minister of State-Owned Enterprises pertaining to the augmentation of women's representation within senior management roles.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Setia Ariningsih
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai pemberian Fasilitas Pembebasan Bea Masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor yang diberikan bagi Barang Operasi Perminyakan dalam Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian terhadap norma-norma dalam peraturan perundang-undangan. Dapat dikatakan, penelitian ini adalah penelitian problem-identification yang berupaya untuk menengarai suatu masalah dan memperjelas duduk perkaranya. Oleh karena itu, sifat penelitian ini adalah deskriptif, yaitu mendeskripsikan suatu gejala dan menganalisisnya berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Data dari penelitian ini sebagian besar melalui studi kepustakaan dan wawancara terhadap nara sumber. Hasil penelitian Penulis, Fasilitas ini belum digunakan secara maksimal walaupun dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku telah diatur prosedur pelaksanaan dari Fasilitas ini. Fasilitas yang tersedia saat ini belum dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga menimbulkan dampak yang merugikan baik bagi Pemerintah maupun bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama. ......This thesis divulges the execution of Importation Tax and Customs Exemption which is given to Operational Oil and Gas goods in the Upstream Oil and Gas Industry. This research utilizes the normative judicial approach through research of prevailing norms and subsequent legislation and regulations. Further more, this research can be categorized as a problem identification research as it seeks to identify the outlying problem and clarify its root cause. Thus, the nature of this research is descriptive which is to provide a thorough description of all its symptoms and conduct a comparative analysis against applicable law and regulations. Data for this research was mostly obtained from literary research and also interviews with industry sources. This paper concludes that the current tax and customs exemption scheme has not been utilized to its fullest potential and causes loss both to the Government and the various Production Sharing Contractors despite the fact that procedures for executing this facility has been clearly outlined in relevant government regulations.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S43544
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library