Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azwir
Abstrak :
Penerimaan pajak dari tahun ke tahun selalu menjadi penerimaan utama dari penerimaan negara. Namun kenyataannya tingkat kepatuhan pelaporan dan pembayaran pajak Wajib Pajak masih rendah (kurang dari lima puluh person). Oleh karena itu untuk meningkatkan kepatuhan pelaporan dan pembayaran pajak perlu ditingkatkan pengawasan Wajib Pajak. Untuk mempermudah pengawasan Wajib Pajak digalongan berdasarkan jumlah pembayarannya, yaitu Wajib Pajak besar, Wajib Pajak menengah, dan Wajib Pajak kecil. Wajib Pajak besar selalu mendapat fasilitas dan kemudahan lainnya bahkan beberapa tahun belakangan ini pemerintah melalui Direktorat JenderaI Pajak (DIP) memberikan penghargaan kepada pembayar pajak terbesar. Perlakuan ini tentu saja kurang adil bagi Wajib Pajak menengah dan kecil. Tingkat kepatuhan pelaporan dan pembayaran pajak Wajib Pajak besar belum tentu lebih baik dibandingkan tingkat kepatuhan pelaporan dan pembayaran pajak Wajib Pajak menengah dan Wajib Pajak kecil.

Dalam melakukan penelitian, Penulis merumuskan pokok masalahnya menjadi beberapa hal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak, faktor-faktor yang menghambat peningkatan kepatuhan Wajib Pajak, sejauh mana dampak penggolongan Wajib Pajak terhadap tingkat kepatuhannya, faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembayaran pajak Wajib Pajak, apakah tingkat kepatuhan mempengaruhi jumlah pembayaran pajak Wajib Pajak, dan upaya-upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan.

Dalam menganalisis masalah tersebut digunakan beberapa teori yang mendukungnya antara lain mengenai definisi pajak, subjek pajak, objek pajak, tujuan dan fungsi pajak, teori kepatuhan, dan pelayanan publik. Teori-teori tersebut digunakan untuk mempermudah dalam menganalisis data, sehingga dapat diambil suatu kesimpulan dan saran.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu kuesioner kepada Wajib Pajak, dan wawancara kepada pejabat-pejabat yang berwenang dan menguasai tentang masalah kepatuhan pelaporan dan pembayaran Wajib Pajak, serta data Wajib Pajak yang menjadi sampel penelitian. Penelitian juga dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa literatur, karya ilmiah, dan ketentuan yang mengatur tentang kepatuhan pelaporan dan pembayaran pajak yang berasal dari undang-undang rnaupun peraturan pelaksananya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaporan dan pembayaran pajak Wajib Pajak KPP responden masih kurang patuh yaitu berkisar antara lima puluh persen sampai tujuh puluh empat persen, tingkat kepatuhan pelaporan pajak khsususnya pelaporan SPT Tahunan PPh Badan dan SPT Tahunan PPh Pasal 21 masih rendah yaitu berkisar antara dua puluh enam persen sampai tiga puluh enam persen, ketidakpatuhan sebagian besar Wajib Pajak disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kewajiban pajak dianggap sebagai beban, peraturan perpajakan tidak semuanya dimengerti, dan pelayanan perpajakan masih kurang cepat, penggolongan pengawasan Wajib Pajak sudah efektif, dan peningkatan tingkat kepatuhan pelaporan dan pembayaran Wajib Pajak akan meningkatkan jumlah pembayaran pajak yang berhubungan dengan peningkatan penerimaan pajak.

Untuk meningkatkan kepatuhan pelaporan dan pembayaran pajak Wajib Pajak seyogyanya dilakukan upaya-upaya berupa himbauan dan teguran, serta pemberian sanksi kepada Wajib Pajak yang tidak patuh agar mau memenuhi kewajiban perpajakannya, perlu ditingkatkan pengawasan terhadap SPT Tahunan yang dikirimkan kepada Wajib Pajak, perlunya diperbanyak sosialisasi kepada masyarakat pada umumnya dan Wajib Pajak pada khususnya bail( melalui tatap muka maupun media cetak dan elektronik mengenai peranan penting dari penerimaan pajak untuk pembangunan bangsa, peningkatan pengawasan pelaporan dan pembayaran pajak Wajib Pajak kepada seluruh golongan Wajib Pajak, untuk menunjang kemudahan pelaporan dan pembayaran pajak perlu dipercepat penerapan pelaporan pajak berbasis internet seperti e-Regristration, e-SPT, dan e-Filling dan penyederhanaan prosedur birokrasi dan sistem perpajakan seperti pembentukan kantor pajak dengan sistem modern untuk seluruh Indonesia.
Tax revenue from year to year always becomes major revenue of state. But in reality mount compliance of reporting and payment of Taxpayer either in KPP taken as research object and national still lower (less than fifty percent). Therefore to increase compliance of reporting and payment of tax require to be improved by observation of Taxpayer. To make easy observation of Taxpayer faction pursuant to amount of its payment, that is big Taxpayer, Middle taxpayer, and small Taxpayer. Big taxpayers always get other amenity and facility even governmental to some years lately through Direktorat Jenderal Pajak (DJP) give appreciation to payer of biggest tax payment. This unfair treatment to small and middle Taxpayer. Level compliance of reporting and payment of big Taxpayer tax not yet better of course compared to level compliance of reporting and payment of middle Taxpayer lease and small Taxpayer.

In research, Writer formulate its the root of the matter become several things that is factors of influencing level compliance of Taxpayer, factors of pursuing the increasing of compliance of Taxpayer, how far affect classification of Taxpayer to its compliance level, factors of influencing the amount of payment of Taxpayer, do compliance levels influence the amount of payment of Taxpayer, and any kind of efforts to increase compliance.

In analyzing the problem used some theory supporting it for example tax definition, tax subject, tax object, tax function, compliance theory, and service of public. The theories used to make easy in analyzing data, so that can be taken a suggestion and conclusion.

Research conducted by using primary data that is questioner to Taxpayer, and interview to official functionaries and master about problem of compliance of reporting and payment of Taxpayer, and also Taxpayer data becoming research sample. Research also conducted by using data of secondary in the form of literature, scientific research, and rule arranging about compliance of reporting and payment of tax coming from law and also regulation.

Result of research indicate that reporting and payment of Taxpayer of KPP responders still less obedient that is ranging from fifty percent until seventy four percent, compliance of reporting of Annual SPT of PPh Badan and SPT Annual of PPh Section 21 still lower that is ranging from twenty six percent until thirty six percent, incompliance Taxpayer because of some factor for example obligation of tax considered to be burden, regulation of taxation is not all understood, and service ,of taxation still less quickly, classification of observation of Taxpayer have is effective, and increasing of compliance of reporting and payment of Taxpayer will improve the amount of payment of tax related to increasing of tax revenue.

To increase compliance of Taxpayer properly by efforts in the form of require exhortation and urge, and also giving of sanction to Taxpayer which is not obedient so that will fulfill tax obligation, require to be improved by observation to Annual SPT which sent over Taxpayer, the importance of more socialization to society in general and Taxpayer especially either through looking in the face and also media and electronic concerning important role of acceptance of tax for the development of nation, torn increase of observation of reporting and payment of Taxpayer to all Taxpayer group, to support amenity of reporting and payment of tax require to be quickened applying of reporting of tax base on Internet like e-Registration, e-SPT, and e-Filling and moderation of bureaucracy procedure and taxation system like forming of internal revenue with modem system to entire Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwir
Abstrak :
Perawat sebagai tenaga keschatan mayoritas di tempat pelayanan kesehatan, tcrmasuk rumah sakit, mempunyai posisi kunci dalam pelayanan kesehatan karena hakikat dari asuhan keperawatan yang bersifat kontinyu, konstan, koordinatii dan advokatitl sehingga pcxsiapan, pendayagumaaxm, distribusidan retensi tenaga perawat memplmyai implikasi penting untuk kesinambungan dan tercapainya tujuan pelayanan kesehatan. Penelitian dilaksanakan di RSUD Tarakan karena pengembangan karir tenaga keperawatan yang dilaksanakan di RSUD Tamkan belum sesuai dengan fungsi dan peran perawat. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap jajaran direksi, Jajaran kepala bidang, kcpala scksi, dan kepala subbag serta Foccus Group Discussion (FGD) untuk kepala ruang dan perawat ldinik Juga dilakukan telaah dokumen yang berhubungan dengan pengernbangan pola karir perawat klinik untuk memperlcuat metode tersebut. RSUD Tarakan memiliki tenaga kepemawatan sebanyak 245 orang dengan karakteristik (1) mayoritas tenaga kepcrawatan bemda pada kelornpok umur 25-44 tahun (77,96%), (2) memiliki mass kelja terbesar pada kelompok >3 tahun (61,22 %), (3) dcngan latar belakang pendidikan D III Keperawatan sebanyak 72,24 %, Mekanisme pengembangan tenaga kcpezawatan yang saat ini diterapkan di RSUD Tarakan dimulai dengan kegiaian rekruitmen pegawai bam, dilanjulkan dengan seleksi, kemudian dilaksanakan orientasi selama 30-70 hari. Selain itu juga meliputi kegiatan mutasi, promosi dan pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan FGD diperoleh gambaran pola jalur karir tenaga kepcrawatan di RSUD Tarakan yang sesuai dengan pemn dan iimgsinya yang dapat diterapkan di RSUD Tarakan yaitu sebagai perawai klinik (enam level) dan perawat menejer (empat level). Pada akhir penelitian ini direkomendasikan bagi RSUD Tarakan untuk dilaksanakan advokasi kepada pihak direksi rumah sakit untuk menetapkan peraturan nunah sakit tcntang sistem remunerasi terhadap jenjang karir keperawatan dan mengopllmalisasi iimgsi dad komite keperawatan untuk menyusun insuumen uji kompetensi yang bqrhubungan dengan pengembangan karir tenaga keperawatan. ......The nurse as a majority health worker in the health care place including hospital has a significant position in health care. The value of nursing care that is continuous, constant, coordinative, and advocative so the preparation, usage, distribution, and retention of nurse, has an important implication to the continuity and to obtain the objectives of health care. The study was conducted in the Tarakan General Hospital (RSUD Tarakan) because its nursing career development was not appropriate yet with the function and role of the nurse. This study was conducted using qualitative research method by doing the in depth interview toward the directors, head of divisions, head of units, and head of sub units, and doing focus group discussion (FGD) toward the head of rooms and clinical nurses. Document review related to career pattem development of clinical nurse was also conducted in the study to enhance the method. RSUD Tarakan had 245 nurses with characteristics as follow: 77.96% of nurses has the age range of 25 - 44 years old, 61.22% of nurses had working period > 3 years, 72.24% of nurses had nursing diploma educational background, and 4ll2% of nurses was governmental officer. At present, the mechanism of career development of nurse that implemented in RSUD Tarakan is started from recruitment of new nurses followed by selection, orientation for 30-70 days. Beside that, mutation, promotion, and training and education were also conducted. According to the in depth interview and FGD was resulted the description of nursing career path pattem in RSUD Tarakan that suitable to the function and role and could be implemented in the hospital, were the clinical nurse (six levels) and manager nurse (four levels) career path. The study recommended RSUD Tarakan to conduct advocacy toward the hospital director board to determine the regulation of remuneration system of nursing career path in the hospital and to make the function of nursing committee optimally in formulating the instrument of competency test related to the nursing career development.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34436
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Azwir
Abstrak :
Permasalahan sebagai seorang penyair yang mempunyai latar sosial budaya yang berbeda dengan latar sosial budaya masyarakat Jawa dan penganut agama Buddha, tentunya Konstantin Balmont mempunyai pandangan yang berbeda terhadap candi Borobudur, maka bagaimana pandangan Balmont terhadap candi Borobudur. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengungkapkan makna yang terkandung di dalam dua puisi berjudul Bopo-Bydyp / boro-budur / karya Konstantin Balmont, dengan demikian dapat diketahui pandangan Balmont terhadap candi Borobudur. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode pendekatan semiotika. Kata semiotika berasal dan bahasa Yunani semeion, yang berarti tanda, Semiotika adalah cabang ilmu yang berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi penggunaan tanda. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Balmont memiliki pengetahuan tentang Borobudur dan Buddhisme ; yang didapatnya dari tulisan-tulisan para peneliti awal candi Borobudur. Walaupun tidak terlalu banyak, namun sebagai seorang yang berasal dari budaya non-Jawa dan bukan penganut agama Buddha, apa yang telah diketahuinya itu lebih dari cukup.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosselyne Azwir
Abstrak :
Pengobatan holistik atau komplementer dan alternatif dalam peraturan pemerintah termasuk ke dalam pengobatan tradisional. Walaupun sebenarnya pengobatan ini adalah gabungan antara pengobatan alternatif dengan konvensional. Agar pengobatan holistik ini diketahui oleh masyarakat, dibutuhkan suatu komunikasi tertentu agar dipahami dan tidak disalahmengertikan oleh masyarakat. Pengobatan kesehatan merupakan suatu pelayanan jasa berdasarkan kepercayaan, kepercayaan antara pasien dengan dokter atau pengobatnya. Komunikasi pemasaran merupakan kombinasi antara fungsi komunikasi dengan pemasaran yang dipakai pemasar dengan mengoptimalkan marketing mix, segmentasi, targeting dan positioning (STP). Variabel-variabel yang ada dalam marketing mix dan STP akan meningkatkan efektifitas komunikasi. Walaupun produk yang ditawarkan sangat bagus, namun tanpa adanya strategi komunikasi pemasaran maka produk tersebut tidak akan optimal penjualannya. Tesis ini membahas tentang strategi komunikasi pemasaran pengobatan holistik atau komplementer dan alternatif (klinik). Tujuannya untuk menganalisa strategi komunikasi pemasaran yang menjadi rekomendasi bagi klinik yang menggunakan pengobatan holistik tersebut. Tesis ini dibuat berdasarkan kerangka pemikiran yang terdapat dalam strategi komunikasi pemasaran terpadu, dengan menggabungkan variabel-variabel yang terdapat dalam markeritng mix, secara Langsung maupun tidak Langsung menghasilkan efek komunikasi. Komunikasi pemasaran terpadu memiliki keterpaduan antara tujuan, isi pesan, khalayak sasaran, hingga media yang digunakan. Dalam menentukan strategi komunikasi pemasaran, perlu dianalisa juga target pasar dan perilaku konsumen yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Berdasarkan penggunaan teori terebut penulis menemukan bahwa dari dua objek penelitian terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran, yaitu kurangnya media komunikasi dalam menyebarluaskan informasi pengobatan holistik dan tidak memanfaatkan media komunikasi dengan optimal. Grya Natura selain memiliki permasalahan internal, juga tidak memiliki media komunikasi yang bisa digunakan secara terus menerus. Sementara sentra Sehat Alami Nirmala, memiliki masalah dengan kurang optimalnya memanfaat media komunikasi yang dimiliki dan tidak memiliki pihak yang bertanggungjawab untuk pemasaran kiinik. Sehingga tidak ada keterpaduan antara tujuan, isi pesan, khalayak sasaran, hingga saluran komunikasi yang digunakan. Dampaknya secara langsung bisa terlihat pada pendapatan dan jumlah pasien yang datang.
Holistic medicine or Complementary and Alternative Medicine is a group of Traditional Medicine regulation on Indonesian Government Medicine regulation. Even thought in others country holistic medicine is a complementary medicine from conventional medicine. People awareness of holistic medicine is low, so to increase it needs certain communication to the people or consumer. Health product is a product and service base on trust, trust between the patient and the doctor. Marketing communication is a combination between communication with marketing which is use to the marketer and using marketing mix, segmentation, targeting and positioning (SIP). The variables in marketing mix and STP will increase the effectiveness of communication. If the strategy marketing communication do not exist and applied, the product sales will not maximum even thought the product is high quality. This topic describe the strategy of marketing communication of holistic medicine or Complementary and Alternatives (clinic). The purpose of this research is to analyze the marketing communication strategy which will be a recommendation to the holistic medicine clinics. Analyzing the market target and consumer behavior in health products are necessary in planning and decided marketing communication strategy. Using this theory, the writer found that in two research objects have some problems in marketing communication, such as lack of communication media in spread out the holistic medicine and not using the media which they have effectively. Beside the internal problems, Grya Natura also do not has the communication media which can be use constantly. Sentra Sehat Alami (Klinik) Hirmala do not using their communication media effectively and maximally, also they don't have a certain unit that responsible to the marketing of the clinic. Having no integration between the purpose, message content, target market, and the communication media will effects the profit and the consumer of the clinics.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desy Azwir
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kesepadanan konsep istilah keperawatan jiwa dan prosedur penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan istilah keperawatan jiwa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan model komparatif dengan membandingkan 83 istilah keperawatan jiwa dalam Psychiatric-mental Health Nursing dan Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Ancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ancangan kualitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh tiga kelompok kesepadanan konsep, yaitu kesepadanan konsep penuh, kesepadanan konsep beririsan dan kesepadanan konsep inklusi. Dalam kelompok kesepadanan penuh, panjang-pendeknya definisi istilah disebabkan oleh penambahan informasi, tetapi tidak mempengaruhi makna pokok istilah. Oleh karena itu, panjangpendeknya definisi tidak mempengaruhi kesepadanan konsep istilah. Sementara itu, kelompok kesepadanan konsep beririsan dan inklusi menunjukkan adanya penambahan atau perincian informasi pada definisi dalam BSu atau BSa yang mempengaruhi makna pokok istilah. Selain itu, ditemukan istilah dengan konsep tak sepadan. Prosedur penerjemahan yang digunakan adalah penerjemahan langsung, naturalisasi, transferensi, penerjemahan deskriptif, penerjemahan perekaan dan kuplet. Berdasarkan analisis, prosedur penerjemahan yang dominan dalam setiap kelompok kesepadanan maupun kelompok tak sepadan adalah prosedur penerjemahan langsung. Temuan penelitian ini dapat berkontribusi dalam penyusunan glosarium istilah keperawatan jiwa serta penyusunan definisi istilah keperawatan jiwa bahasa Indonesia.
This study is aimed at describing the conceptual equivalence of psychiatric nursing terms in English and Indonesian and the translation procedures used to translate the terms. In this research a comparative research model is used to compare 83 psychiatric nursing terms found in Psychiatric-mental Health Nursing and Buku Ajar Keperawatan Jiwa. The approach is descriptive qualitative. From the analysis, the conceptual equivalence of terms are classified into three groups of conceptual equivalence, which are complete conceptual equivalence, conceptual overlapping and conceptual inclusion. In the group of complete conceptual equivalence, the length of the term?s definition is caused by the additional information which is not affected the meaning. Therefore, it does not affect the concept. Meanwhile, the groups of overlapping and inclusion conceptual equivalence indicate the additional or the detail of information in the definition of SL or TL which affect the meaning. In the analysis, it is also found the terms belong to the group of no conceptual equivalence. The translation procedures are direct translation procedure, naturalization, transference, invention and couplet. Based on the analysis of translation procedure, the dominat translation procedure in the group of conceptual equivalence and no equivalence is direct translation procedure. The findings of this study are expected to contribute to the preparation of the psychiatric nursing terms glossary and to define the psychiatric nursing terms in Indonesian.
2016
T44825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Azwir
Abstrak :
ABSTRAK
Sektor retail adalah sektor baru yang dimasuki PT Pupuk Kujang dalam bidang usahanya. Karena sektor retail ini adalah sektor baru bagi PT Pupuk Kujang, maka mereka belum memiliki perencanaan strategi yang matang terkait model distribusi dan fasilitas distribusi dari yang akan digunakan dalam distribusi produk ritel non-subsidi dari PT Pupuk Kujang ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mengajukan strategi distribusi untuk produk ritel non-subsidi PT. Pupuk Kujang. Dalam hal ini maka diajukan enam model distribusi yang bisa digunakan oleh PT Pupuk Kujang dalam distribusi produk ritel non-subsidi mereka yang dilengkapi dengan alternative saluran distribusi yang dapat mereka gunakan terkait dengan pilihan model distribusi yang akan digunakan. Model distribusi ini akan memberikan dampak khusus bagi fasilitas distribusi yang akan ditentukan PT Pupuk Kujang dalam distribusi produk retail non-subsidi mereka. Formulasi strategi distribusi ini menggunakan metode dasar terkait perbandingan performa dari desain jaringan pengiriman, pilihan dalam model jaringan distribusi dan pengambilan keputusan trade-offs terkait dengan aspek biaya logistik pupuk ritel non-subsidi PT Pupuk Kujang. Data yang dikumpulkan bersumber dari laporan dan catatan PT Pupuk Kujang sebagai data sekunder dan hasil wawancara dan diskusi dengan pihak PT Pupuk Kujang sebagai data primer. Metode riset yang digunakan adalah gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Metode Analisis proses hirarki digunakan dalam pengolahan data terkait tesis ini berikut dengan metode purpose sampling dalam sampling input data terkait penelitian ini. Dari analisa dan interpretasi terhadap data didapatkan model distribusi yang dapat digunakan dari enam alternative model distribusi yang diajukan beserta dengan fasilitas distribusi yang sesuai dengan pilihan model distribusi yang akan digunakan. Sebagai sebuah perusahaan besar PT. Pupuk Kujang dapat menggunakan kombinasi lebih dari satu model distribusi untuk ke depannya. PT. Pupuk Kujang dalam operasional distribusi untuk pupuk ritel subsidi ini dapat membentuk bagian PPIC, memperbaiki standar upah buruh angkut agar lebih efisien, menentukan jenis moda transportasi angkutan yang lebih efektif dan efisien dan sebagainya.
ABSTRACT
Retail sector is new sector entered by PT Pupuk Kujang in marketing of its products. In retail sector, PT Pupuk Kujang does not have proper planning and strategy related with distribution model and distribution facilities that will use in distribution of its retail non subsidized products. This research objective is to analyze and propose distribution strategy for retail fertilizer products of PT. Pupuk Kujang. In this case, six distribution models have proposed to assist PT Pupuk Kujang in distribution of its retail non subsidized products that will be equipped with alternative of distribution channel that can be used related with distribution model that will choose. Those models will give specific impact to distribution facilities that will be determine by PT Pupuk Kujang in distribution of its retail non subsidized fertilizer products. The formulation of distribution strategy used basic method related with comparative performance of delivery network design, distribution network model option and logistical cost trade offs. The source of data came from reports and records from PT Pupuk Kujang as secondary data and interview result with PT Pupuk Kujang as primary data. Research method used is mixed between quantitative and qualitative method. Analytical hierarchy process has used as data processing in this thesis. From analysis and interpretation of data obtained, it can be inferred for some appropriate distribution model from six alternatives provided along with distribution facilities option with related distribution model. As a prominent national company PT. Pupuk Kujang can use more than one distribution model for its retail products in the future. PT. Pupuk Kujang in retail products distribution operational can establish its PPIC department, improve for efficient labor wage standard, determine appropriate transport carrier, etc.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adtria Fakhri Azwir
Abstrak :
ABSTRAK
American Psycho adalah film thriller yang bercerita seputar yuppies, sekelompok sosial eksekutif muda yang sukses dan juga sering dijadikan sasaran stereotip. Menurut media yang digambarkan pada saat itu, Yuppies terkenal di tahun 1980an karena terlalu sombong, egois, dan memiliki sifat negatif lainnya yang berkaitan dengan individualisme. Penggambaran American Psycho tentang yuppies tidak sepenuhnya berbeda dengan media, tapi ada beberapa elemen yang membuat berlebihan pada yuppies versi American Psycho, yang terkait dengan kesatiran film dan penggambaran karakter utama sebagai pembunuh psikopat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana film tersebut mewakili stereotip kelompok sosial ini, dengan fokus pada keangkuhan dan kurangnya identitas, dan juga menjadi kritis untuk fenomena yuppies ini dengan menggunakan analisis kejadian dan tinjauan pustaka.
ABSTRACT
American Psycho is a thriller movie which story revolves around yuppies, a social group of successful young executives often targeted as an object of stereotyping. According to what the media depicted them at that time, Yuppies were famous in the 1980 rsquo s for being too snobbish, egoistical, and possessing other negative traits related to individualism. American Psycho rsquo s portrayal of yuppies is not entirely different with the media rsquo s, but there are some elements that create an exaggeration in American Psycho rsquo s yuppies, which is related to the satirical nature of the movie and the depiction of the main character as a psychopath killer. The goal of this study is to reveal how the movie represents the stereotypes of this social group, focusing on their snobbery and lack of identity, while also being critical to this yuppies phenomenon by using scene analysis and literature review.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library