Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betrianis
"Model is a representation of a system. Through model, it can be easier to forecast and control the changing of each element system. Electricity distribution is also a system. Losses are general problem that exist in a distribution network system. But with the right methods, specifically technical energy losses can be reduced in order to increase the efficiency. By making model of the distribution network, the value of technical energy losses in the whole network as well as in every line can be observed. Simulation can also be used to see all losses reduction alternatives. By comparing results from each alternatives, the best alternative, which gives best result can be decided and implemented."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
"Tabu Search merupakan salah satu metode pemecahan permasalahan optimasi kombinatorial yang tergabung ke dalam local search methods. Metode ini bertujuan untuk mengefektifkan proses pencarian solusi terbaik dari suatu permasalahan optimasi kombinatorial yang berskala besar (bersifat np-hard), contohnya permasalahan penjadwalan job shop, dengan waktu komputasi yang relatif lebih kecil, namun tanpa ada jaminan akan tercapainya solusi yang optimal.
Dalam penelitian ini, Tabu search diterapkan pada sebuah permasalahan penjadwalan job shop dengan tujuan untuk meminimalkan waktu proses total atau makespan (Cmax). Penjadwalan menggunakan algoritma Tabu Search ini dilakukan terhadap tiga kasus, yaitu paket pesanan bulan September, Oktober dan Nopember, dimana untuk setiap paket pesanan dilakukan variasi terhadap initial solution dan panjang tabu list.
Hasil penjadwalan ini kemudian dibandingkan dengan hasil penjadwalan lain yang menggunakan 4 macam metode basic dispatching rules , yaitu Shortest Processing Time (SPT), Earliest Due Date (EDD), Most Work Remaining (MWKR) dan First Come First Served (FCFS). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa penjadwalan yang menggunakan algoritma Tabu Search sensitif terhadap perubahan yang diberikan pada variabel yang ada didalamnya dan makespan yang dihasilkan secara keseluruhan lebih kecil apabila dibandingkan dengan hasil penjadwalan menggunakan ke-4 metode lainnya.

Application of Tabu Search Algorithm in Job Shop Scheduling. Tabu Search is one of local search methods which is used to solve the combinatorial optimization problem. This method aimed is to make the searching process of the best solution in a complex combinatorial optimization problem(np hard), ex : job shop scheduling problem, became more effective, in a less computational time but with no guarantee to optimum solution.
In this paper, tabu search is used to solve the job shop scheduling problem consists of 3 (three) cases, which is ordering package of September, October and November with objective of minimizing makespan (Cmax). For each ordering package, there is a combination for initial solution and tabu list length.
These result then compared with 4 (four) other methods using basic dispatching rules such as Shortest Processing Time (SPT), Earliest Due Date (EDD), Most Work Remaining (MWKR) dan First Come First Served (FCFS). Scheduling used Tabu Search Algorithm is sensitive for variables changes and gives makespan shorter than scheduling used by other four methods.
"
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
"ABSTRAK
Tugas akhir ini dibuat berdasarkan studi kasus sebuah'perusahaan manufaktur yang bemama PT. Arhapro. Proses produksi yang ada pada pabrik perusahaan ini adalah proses produksi yang bersifat process layout dengan tenaga kerja yang relatif sedikit dan biaya overhead yang tinggi. Perbandingan antara biaya-biaya langsung dengan biaya-biaya tidak
langsung atau overhead berkisar antara 1 banding 5. Melihat fakta-fakta di atas, maka yang hendak dilakukan dalam tugas akhir ini adalah menerapkan metode alokasi biaya activitybased costing (ABC) untuk melakukan alokasi biaya-biaya overhead pabrik. Data-data yang diperlukan dalam penerapan metode ini antara lain adalah jenis-jenis produk yang diliasilkan, job description, biaya overhead selama tahun 2000, data-data yang berkeiitaii dengan produksi pabrik perusahaan selama tahun 2000, dan data-data keorganisasian pabrik perusahaan. Semua data telah tersedia di pabrik perusahaan. Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu mengalokasikan biaya overhead kepada aktivitas-aktivitas pabrik perusahaan. Alokasi biaya overhead dilakukan dengan secara langsung mengalokasi suatu pool biaya kepada suatu aktivitas atau dengan menggunakan pemacu biaya sebagai basis alokasi biaya. Lalu aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan ke dalam 4 tingkat aktivitas. Setiap kelompok inemiliki pemacu biayanya sendiri, dan berdasarkan pemacu biaya ini biaya masing-masing kelompok aktivitas dialokasilvan kepada obyek-obyek biaya yang telah diidentifikasikan. Hasil akhir berupa hasil alokasi biaya overhead pabrik kepada obyek-obyek biaya yang ditetapkan. Dipaparkan juga analisa smgkat mengenai konsumsi biaya oleh aktivitasaktivitas yang ada dan juga oleh obyek-obyek biaya.
ABSTRACT
This final assignment was made based on a case study in a manufacturing company by the name ofPT. Arhapro. The production process is a process layout production process with relatively small amount of labour and a very high amount of overhead cost. The odds between direct manufacturing cost and indirect manufacturing cost or overhead cost is roughly J to 5. Based on these facts, the purpose of this final assignment is to implement activity-based costing method to allocate the factory's overhead The data needed to implement this method are product types, job description, overhead cost in the year 2000, data and information relating to factory's production in the year 2000, and data relating to factory's organizational structure. All of these data are available in the company's factory. Data processing was done by first allocating the overhead costs into factory's activities. Overhead costs allocation M'as done by directly allocating a cost pool into an activity or by using cost drivers as cost allocation bases for a cost pool. Activities are then grouped into 4 levels of activities. Each group has a unique cost driver that is used as the cost allocation base in allocating the activities costs into cost objects that has before been identified. The final result is the allocation offactory's overhead into determined cost objects. A short analysis concerning the consumption of costs by activities and by cost objects is also presented in the end of chapter 4."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
07 Bet a-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
07 Bet a-2
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
07 Bet a-3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
07/Bet/p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
07/Bet/p-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
07 Bet p-2
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
07 Bet s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>