Rekam medis yang tidak lengkap dan tidak legal merupakan kendala dalam menghasilkan rekam medis yang bermutu, formulir rekam medis rawat inap rnerupakan salah satu sumber data untuk mendapatkan informasi asuhan medis.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kelengkapan dan legalitas isi rekam medis rawat inap Rumah Sakit Jantung "Harapan Kita" dalam memenuhi salah satu unsur dari 5 komponen dasar yang harus diakreditasi. Sehingga diharapkan kualitas rekam medis dapat ditingkatkan yang secara tak langsung merefleksikan mutu pelayanan medis di rumah sakit yang bersangkutan. Penelitian dilakukan dengan metoda retrospektif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam pengelolaan rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Jantung "Harapan Kita" beberapa formulir tidak diisi dengan lengkap dan legal sehingga tidak memenuhi standar rekam medis rawat inap sebagaimana ditetapkan. Ditemukan juga beberapa faktor yang mempengaruhi pengisian formulir rekam medis Rumah Sakit Jantung "Harapan Kita". Faktor-faktor tersebut berupa sumber daya tenaga, sarana/prasarana, biaya dan prosedur yang ada.
Untuk meningkatkan kelengkapan dan legalitas isi rekam medis, panitia rekam medis harus lebih aktif melakukan pertemuan antar unit. Keberadaan unit yang memberikan perlindungan hukum di rumali sakit tampaknya sangat diperlukan.
Analyzing the Completeness and Legal Aspect of the Inpatient Medical Record in "Harapan Kita" Cardiac Hospital.
Incomplete and illegal medical records are the constraint in producing good and valuable medical record of which inpatient medical record as a one of many data resource to produce information about medical care.
The objective of this research is to identify the completeness and legality of inpatient medical records content in "Harapan Kita" Cardiac Hospital in order to fulfill one of the aspects of 5 (five) basic components should be accredited. That effort is to assure the medical records quality could be developed which is indirectly, reflect the quality of health care in the hospital. The research methodology is carried out by retrospective with qualitative descriptive approach.
The result of this research found that in the management of the inpatient medical record in "Harapan Kita" Cardiac Hospital there are still many in completeness and illegality of fulfilling the sheet of medical record. There, for could not reach the quality standard of inpatient medical record. The research also found some factors that influence the fulfilling medical record sheet and make it incomplete and illegal. The factors influencing are:
- Human resources factor
- Material resources factor
- Cost factor
- Procedure factor
To develop the completeness and legality of medical record should made an intensive meeting between every unit. The existing of Law Protecting Unit for the Hospital urgently.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis desain dan penerapan pengendalian internal pada siklus pembelian PT X serta memberikan rekomendasi cara-cara optimalisasi pengendalian internal. Penelitian ini dilakukan dipicu oleh banyaknya kasus pencurian dan penyalahgunaan aset di PT X dari 2015-2017 yang menunjukkan kelemahan pengendalian internal terutama pada siklus pembelian. Analisis atas desain dan penerapan pengendalian dilakukan dengan mengacu pada kerangka kerja pengendalian internal yang dikeluarkan oleh COSO tahun 2013 dan komponen yang dinilai yaitu control environment, control activity dan monitoring activity. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi serta data sekunder berupa peraturan perusahaan yang kemudian data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode content analysis. Dari hasil penelitian ini, masih ditemukan kelemahan baik dari sisi desain maupun penerapan pada masing-masing komponen pengendalian internal COSO pada PT X. Pada komponen control environment, kelemahan disebabkan oleh penerapan yang kurang memadai pada sub komponen tone at the top, code of ethics, pembagian dan pemisahan tugas, evaluasi kompetensi dan tindak lanjut perbaikan, manajemen sumber daya manusia, sistem penilaian kinerja dan peninjauan atas tekanan. Pada komponen control activity, kelemahan disebabkan karena aktivitas pengendalian belum dipilih berdasarkan hasil penilaian risiko, belum dilakukan evaluasi atas pengendalian yang diterapkan, belum adanya pertimbangan penerapan pengendalian pada level aktivitas yang sesuai serta peninjauan berkala atas kesesuaian aktivitas pengendalian dengan lingkungan bisnis organisasi. Pada komponen monitoring activity, kelemahan disebabkan proses evaluasi yang kurang memadai, belum adanya kebijakan yang mengharuskan evaluasi pengendalian internal ketika terjadi perubahan struktur organisasi serta pemantauan pelaksanaan tindakan perbaikan yang masing kurang memadai. Atas kelemahan tersebut, PT X diharapkan mempertimbangkan melaksanakan rekomendasi cara-cara perbaikan pengendalian internal pada siklus pembelian.
The purpose of this research is to analyze the design and implementation of internal control at PT X’s purchasing cycle and to give recommendations in ways to optimize its internal control. This research is based on the fact that there are a lot of theft and asset misappropriation cases at PT X from 2015 to 2017 which is a signal of weak internal control in purchasing cycle. The analysis is done based on the internal control framework issued by COSO on 2013 and the components that being analyzed in this study are control environment, control activity and monitoring activity component. The data used in this research namely primary data that is gathered from interview and observation also secondary data that taken from company regulations. This data will be analyzed by using content analysis method. From this research, it shows that there are a lot of internal control weaknesses at PT X’s purchasing cycle based on COSO Internal Control Framework. On control environment component, the weaknesses source from lack of tone at the top and code of ethics, lack of segregation of duties, deficiencies in evaluating competence and address shortcomings, inadequacy in human source management, incapability in doing performance measurement and considering excessive pressures. On control activity component, the weaknesses source from the control activity has not chosen based on the risk assessment result, evaluation on mix of control activity types has not been done properly, consideration on what level control activities are applied has not been done fairly and reassessing policies and procedures has not been done routinely. On monitoring activity, weaknesses come from the ongoing and separate evaluations that has not been done sufficiently, absence in policy that considering the evaluation of company procedure when corporate structure is changing and lastly is the monitoring actions has not been done adequately. From all this weaknesses, PT X can reconsider to do the recommendation to optimize its internal control in purchasing cycle.