Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Desi Wulandari
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh fortifikan NaFeEDTA dalam susu kedelai terhadap jumlah sel darah merah tikus Rattus norvegicus L. jantan galur Sprague-Dawley. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap RAL . Sebanyak 25 ekor tikus jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan, yaitu KK 1 yang diberi pakan dan minum standar tanpa pemberian susu kedelai dan fortifikan; KK 2 yang diberi pakan minum standar dan susu kedelai tanpa fortifikan; dan KP 1, 2, dan 3 yang diberi pakan minum standar dan susu kedelai dengan fortifikan NaFeEDTA dosis 2,7 mgFe/kgBB, 5,4 mgFe/kgBB, dan 10,8 mgFe/kgBB selama 21 hari berturut-turut. Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-0 dan setelah perlakuan pada hari ke-21. Pengukuran jumlah sel darah merah tikus menggunakan alat hematology analyzer. Hasil uji ANAVA satu arah dan uji LSD P le; 0,05 menunjukkan bahwa setelah pemberian perlakuan selama 21 hari berturut-turut, terdapat perbedaan jumlah sel darah merah yang nyata antara seluruh kelompok perlakuan KP 1, KP 2, dan KP 3 terhadap jumlah sel darah merah KK 1 dan KK 2. Peningkatan jumlah sel darah merah tertinggi terjadi pada KP 2 di hari ke-21 yaitu 19,70 terhadap KK 1; dan 17,27 terhadap KK 2.
The effect of fortificant NaFeEDTA in soy milk on red blood cell count of male Sprague Dawley rats Rattus norvegicus L. had been studied. By using Complete Random Design CRD, twenty five rats were divided into five groups. Normal control group KK 1 which was administered with standard feeding and drinking without the addition of soy milk and fortificant. Treatment control group KK 2 which was administered with extra soy milk without fortificant, and three treatment groups which were administered with extra soy milk added with NaFeEDTA fortificant 2.7 mg Fe kgbw KP 1 5.4 mg Fe kgbw KP 2 and 10.8 mg Fe kgbw KP3 . All of the five groups were treated for 21 days consecutively. Measurement of rat red blood cell count uses the hematology analyzer. One way ANOVA test and post hoc LSD test P le 0.05 showed that after 21 days of consecutive treatment, there was a significant effect on red blood cell count in all treatment groups KP 1, KP 2 and KP 3 compared to KK 1 and KK 2. The highest increase of red blood cell count was detected on KP 2 at t21 which is 19,70 to KK 1 and 17,27 to KK 2.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Wulandari
Abstrak :
Saat ini COVID-19 muncul sebagai masalah kesehatan global. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV2. Virus ini dirasakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tingkat penularan dan penyebarannya yang relatif cepat menuntut pemerintah membuat suatu kebijakan guna memutus rantai penularan COVID-19. Pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Namun kebijakan ini berdampak terhadap seluruh bidang kehidupan masyarakat, salah satunya adalah perubahan sistem kerja yang dilakukan di rumah secara online atau dikenal dengan istilah work from home. Sistem ini membuat pekerja cenderung tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga terbiasa dengan posisi duduk yang tidak ergonomis dan monoton dalam waktu yang lama. Hal ini berisiko menyebabkan gangguan kesehatan muskuloskeletal, yaitu nyeri punggung bagian bawah/ low back pain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian low back pain pada tenaga kerja yang menjalani work from home di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subjek pada penelitian ini adalah tenaga kerja yang menjalani WFH di Jakarta Selatan yang terdiri dari 110 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan instrumen Roland-Morris yang disebar secara online melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 76 responden (69,1%) mengalami keluhan low back pain. Selain itu, hasil penelitian variabel lain menunjukkan bahwa usia responden berkisar antara 2551 tahun dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Responden dengan posisi duduk membungkuk berjumlah 44 orang (44,5%) dan 43 orang dengan posisi duduk tegak (39,1%). Diketahui rata-rata responden duduk selama 8-9 jam dalam satu hari dan responden melakukan aktivitas olahraga rata-rata 76,52 menit dalam seminggu. ......Currently COVID-19 is emerging as a global health problem. COVID-19 is a disease caused by the SARS-CoV2 virus. This virus is felt all over the world, including Indonesia. The rate of transmission and its relatively fast spread requires the government to make a policy to break the chain of transmission of COVID-19. The government implements Large-Scale Social Restrictions. However, this policy has an impact on all areas of people's lives, one of which is the change in the work system that is carried out at home online or known as work from home. This system makes workers tend not to pay attention to occupational health and safety so they are accustomed to sitting positions that are not ergonomic and monotonous for a long time. This is at risk of causing musculoskeletal health problems, namely lower back pain. This study aims to describe the incidence of low back pain in workers who undergo work from home in South Jakarta. This study uses quantitative research methods with a cross-sectional design. The subjects in this study were workers who underwent WFH in South Jakarta which consisted of 110 respondents using a sampling technique, namely purposive sampling. Data collection was carried out using the Roland-Morris instrument which was distributed online through social media. The results showed that as many as 76 respondents (69.1%) experienced complaints of low back pain. In addition, the results of the study of other variables showed that the age of the respondents ranged from 2551 years with more women than men. Respondents with a bent sitting position amounted to 44 people (44.5%) and 43 people in an upright sitting position (39.1%). It is known that the average respondent sits for 8-9 hours in one day and the respondent does sports activities an average of 76.52 minutes a week.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK Adanya pemboman Hiroshima dan Nagasaki, percobaan nuklir di udara pada tahun 1955-1965, serta kecelakaan reaktor, menimbulkan pencemaran zat radioaktif di lingkungan. Cs-137 digunakan sebagai indikator pencemaran radionuklida yang berasal dari dari reaksi fisi. Analisis Cs-137 dalam sampel lingkungan diperlukan dalam pemantauan rutin dan dalam kondisi kecelakan. Pengukuran Cs-137 menggunakan spektrometer gamma detektor HPGe dan NaI(Tl). Sampel yang dianalisis berupa air laut dan susu sapi. Metode preparasi yang digunakan dalam analisis Cs-137 adalah metode pengendapan dengan AMP (ammonium fosfomolibdat) dan metode penguapan. Pada analisis Cs-137 dalam air laut, kedapatulangan metode pengendapan dan metode penguapan sebesar 100  12 % dan 77  5 %. Konsentrasi terendah yang dapat diukur untuk sampel sebanyak 20 liter dengan pengukuran menggunakan spektrometer gamma HPGe selama 40 jam untuk metode pengendapan dan penguapan sebesar 0,022 Bq dan 0,215 Bq. Waktu yang dibutuhkan untuk analisis dengan metode pengendapan lebih pendek daripada dengan metode penguapan. Penggunaan metode disesuaikan dengan konsentrasi dalam sampel dan waktu yang tersedia. Konsentrasi Cs-137 dalam air laut Pantai Ancol sebesar 2,2  0,3 Bq/m3 diperoleh dari analisis dengan metode pengendapan, sedangkan dengan metode penguapan tidak terdeteksi. Nilai kedapatulangan dari pengukuran sampel susu sapi dengan metode penguapan sebesar 75  15 %. Konsentrasi Cs-137 dalam sampel susu sapi murni dari Bogor sebesar 0,079  0,019 Bq/liter diperoleh dari analisis dengan metode penguapan. Pengukuran susu sapi dengan metode pengendapan tidak berhasil dilakukan
ABSTRACT The bombing of Hiroshima and Nagasaki, and experiments of nuclear bomb in the atmosfer in 1955-1965, and some reactor accidents, cause the radioactive contamination in environment. Cs-137 is used as indicator of radioactive pollution from fission reaction. Analysis of Cs-137 is important related to routine monitoring and in accident condition. Cs-137 was measured using gamma spectrometer with HPGe and NaI(Tl) detectors. The analyzed samples were sea water and cow milk. The preparation methods in analyzing of Cs-137 were precipitation with AMP (ammonium molybdophosphate) and evaporation method. For sea water sample, the recovery of precipitation method and evaporation method were 100  12 % and 77  5 %. The minimum concentration could be measured for 20 liters sample with HPGe spectrometer for 40 hours by the precipitation method and evaporation method were 0,022 Bq and 0,215 Bq. The analysis by precipitation method took shorter duration compare with evaporation method. The choice of method depend on the sample concentration and the duration. The Cs-137 concentration in sea water sample collected from Ancol beach was 2,2  0,3 Bq/m3 obtained from the analysis by precipitation method. In evaporation method, it was not detected. The recovery of cow milk measurement with evaporation method was 75  15 %. The concentration of Cs-137 from fresh cow milk collected from Bogor was 0,079  0,019 Bq/liter obtained by an analysis of evaporation method. The analysis with precipitation method for cow milk sample was not successful.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S54644
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Wulandari
Abstrak :
Perilaku kekerasan merupakan gejala positif dari gangguan skizofrenia. Risiko perilaku kekerasan merupakan tindakan yang berisiko membahayakan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan,  yang dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. Perilaku kekerasan ini dapat terjadi secara vebal maupun secara fisik. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Tn. AG dengan gangguan skizofrenia paranoid. Implementasi pada klien dilakukan pada 28 April-7 Mei 2022. Intervensi yang diberikan adalah asuhan keperawatan generalis dengan berfokus pada penerapan teknik asertif verbal. Teknik asertif verbal ini bertujuan agar pasien mampu berbicara secara asertif dalam mengungkapkan marahnya. Hasil dari implementasi ini menunjukkan bahwa penerapan teknik asertif verbal berpengaruh dalam mengontol marah dan menurunkan tanda gejala risiko perilaku kekerasan. Teknik asertif verbal dalam pelayanan asuhan keperawatan dapat dimaksimalkan dengan melibatkan keluarga untuk perawatan pasien. ......Violent behavior is a positive symptom of schizophrenia disorder. The risk of violent behavior is an act that risks endangering oneself, others, or the environment, which is carried out to express feelings of irritation or anger that are not constructive. This violent behavior can occur verbally or physically. The purpose of writing this scientific paper is to analyze nursing care for the risk of violent behavior in Mr. AG with paranoid schizophrenia disorder. Implementation on clients is carried out on April 28-7 May 2022. The intervention provided is generalist nursing care by focusing on the application of verbal assertive therapy. Verbal assertive therapy aims to make the patient able to speak assertively in expressing his anger. The results of this implementation indicate that the application of verbal assertive therapy has an effect on controlling anger and reducing signs and symptoms of the risk of violent behavior. Verbal assertive therapy in nursing care services can be maximized by involving the family for patient care.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Wulandari
Abstrak :
Youth Banten merupakan organisasi pemuda berbasis kerelawanan. Para anggotanya tidak diberikan insentif atas kinerja mereka. Organisasi ini memiliki tujuan besar berupa proses pemberdayaan pemuda melalui kegiatan sosial, sehingga dengan demikian dapat pula terjadi proses pemberdayaan masyarakat desa di titik aksi mereka. Akan tetapi, Youth Banten memiliki masalah dengan kinerja para anggotanya yang menurun, berupa minimnya komunikasi, hingga berkurangnya anggota secara signifikan. Maka, upaya motivasi perlu dilakukan guna memelihara kinerja para anggota yang tersisa. Tulisan ini akan memberikan gambaran mengenai bagaimana kinerja para anggota organisasi Youth Banten dipengaruhi oleh motivasi, baik internal maupun eksternal, yang selaras dengan nilai, norma, serta struktur sosial dalam budaya organisasi yang dimiliki oleh Youth Banten. ...... Youth Banten is a volunteer-based youth organizations. Their members are not given incentives for their performances. This organization has a great purpose in the form of the process of youth empowerment through social activities, and thus can also occur in the process of community empowerment in the village area of their activities. However, Youth Banten have a problem with the declining performance of its members, the lack of communications, to the members is significantly reduced. Thus, some efforts should be done to maintain the motivation of the performance of the remaining members. This article will provide an overview of how the performance of the members of the organization Youth Banten influenced by motivation, both internal and external, which is aligned with the values, norms and social structures in the organizational culture which is owned by Youth Banten.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S66092
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library