Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayu Dian Anggraeni
"Tesis ini membahas karakteristik kemiskinan dan faktor determinan yang mempengaruhi kemiskinan rumah tangga miskin di Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Analisa kuantitatif dilakukan agar diperoleh gambaran umum rumah tangga miskin dan tingkat kemiskinan di Kabupaten Bogor. Analisa kualitatif menggunakan sampel Desa Jogjogan untuk melengkapi informasi yang tidak tertangkap dari analisa kuantitatif.
Hasil penelitian menyarankan kepemilikan aset produksi berupa lahan pertanian tidak dialih fungsikan dengan mudah dan pembinaan keterampilan penduduk Desa Jogjogan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.

This study discusses about poverty characteristic and determinant factor of poverty that household categorized poor at Kabupaten Bogor. Methodologies of this study are both quantitative and qualitative. Quantitative method is used to get the general situation of poor household and level of poverty. Whilst qualitative method used to capture the phenomena that is not described by quantitative method.
Result of the study recommended production asset owning, especially land, is not easily change the status of agricultural and informal training to improve skill people of Desa Jogjogan that might raise household income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S33679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
"Minyak mentah dapat diolah menjadi banah bakar yang berguna bagi manusia, seperti minyak tanan, bensin, solar dan Iain-Iain. Minyak mentan Duri yang akan dikirim ke Dumai harus memiliki kaciar persen Basic Sedimen & Water (%BS&W) yang <1%. Permasalanah yang sering timbul acialan banvva minyak mentan Duri masih mengandung air yang dapat membentuk emulsi dengan adanya emulsifier alami. Adanya air dalam emulsi minyak mentan dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi pemurnian minyak bumi, biaya produksi yang tinggi, dan korosi pada pipa.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja demulsifier pada berbagai kondisi operasi yang digunakan dalam proses pemisanan air dari minyak mentan Duri, yaitu dengan memvariasikan dosis demulsifier, jenis dan konsentrasi surfaktan, temperatur, pH, salinitas dan hardness. Penentuan kondisi optimal berdasarkan pengukuran volume air yang terpisan dan %BS&W ciengan metode bottle test. Karakterisasi minyak mentan Duri dilakukan dengan analisis SARA, HPLC dan Kromatografi Gas.
Hasil karakterisasi menunjukkan, banvva minyak mentan Duri mengandung emulsifier alami aspnaltene 23% dan resin 33%. Kondisi optimum yang diperolen yaitu dosis demulsifier 50 ppm, konsentrasi surfaktan SDS 50 ppm, temperatur 82,2°C, pH 7, kadar salinitas 2000 ppm, kadar hardness 1250 ppm. Hampir semua faktor tersebut mengnasilkan volume pemisanan air 50-60 mL per 100 mL sampel dan %BS&W di bavilan 1%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
S30385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S27834
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tyas Dian Anggraeni
"ABSTRAK
Keberadaan bank asing atau kantor cabang dari bank yang
berkedudukan diluar negeri dalam sistem perbankan Indonesia
disertai dengan berbagai hal. Dari sisi persaingan dalam
artian kompetisi dalam melayani nasabah diharpkan menjadi
cambuk pemicu bank-bank lokal sehingga terpacu untuk
memberikan layanan yang terbaik bagi nasabahnya. Disisi
lain keberadaan bank-bank asing ini juga membawa berbagai
dampak yang kurang baik terutama karena dari sisi
pengaturannya keberadaan bank-bank asing ini masih terdapat
kerancuan dalam penyebutan "istilahnya" belum ada
penyebutan yang pasti apakah kriteria atau ukuran/parameter
yang akan dipakai dalam penyebutannya juga berkaitan dengan
fungsi intermediasinya, kerana dikhawatirkan bank asing
tidak mau memutar uang yang dia peroleh di Indonesia dan
membawa semua keuntungannya kembali ke negara asalnya.
Karena bank Indonesia sendiri-pun masih belum konsisten
dalam penyebutannya. Kerancuan dalam penyebutan istilah
tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi dalam pembinaan
dan pengawasan terhadap bank asing yang dilakukan oleh bank
Indonesia sebagai otoritas jasa perbankan. Penelitian ini
berusaha untuk melihat bagaimana pengaturan, pembinaan dan
pengawasan bank asing sebagai bagian dari penggerak
perekonomian Negara dan bagaimana bank asing dalam membantu
pembangunan perekonomian Indonesia.

ABSTRACT
A foreign bank or branch of bank which is sitting on the
foreign nation in the Indonesian banking system contains so
many problems. From the side of competitions to serve the
costumers its hope be a supporting to local to give a good
serve for his costumers. But in other side a foreign bank
take a negative effect, acctualy from the side of his
regulation in Indonesian Banking System. Regulation for the
foreign bank in Indonesian banking system contains a double
meaning, or we can call it ambivalent in foreign bank
descriptions. The description for the foreign bank haven't
the same parameter or criteria which is a foreign bank is
meaning a bank who have a central office in other country
or we call branch office bank, or foreign bank is meaning
the bank who have a majority investment is foreign people.
Its ill be impact in intermediations fungtion of the bank.
In acctualy condition foreign bank ill take his money to
his country and the bank will feel that have no duty to
intermediation his profit in Indonesia. From that fact,
Central Bank of Indonesia (Bank Indonesia) a institution
who have a fungtion to supervision the bank in his
teritority ill have a problem to regulate a foreign bank,
because of the ambivalent foreign bank. Central Bank of
Indonesia have to regulate and supervise the foreign bank
for the function intermediation because of the equality
before the law which every bank must be serve to
development in Indonesia."
2008
T36827
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nancy Dian Anggraeni
"Penyakit HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Masalah yang berkembang adalah karena angka morbiditas dan mortalitas yang masih tinggi, disebabkan antara lain karena keterlambatan mendapatkan pengobatan Anti Retroviral (ARV). Di Indonesia pengobatan ARV umumnya dimulai bila jumlah sel CD4 < 200 sel/mm3 atau bila stadium klinis 3 atau 4. Informasi tentang pengaruh jumlah sel CD4 sebelum pengobatan ARV terhadap ketahanan hidup satu tahun pasien HIV/AIDS berdasarkan kelompok kategori <50 sel/mm3, 50-<200 sel/mm3 dan > 200 sel/mm3, saat ini belum tersedia di Indonesia. Untuk mengetahuinya, maka dilakukan penelitian ini.
Desain penelitian kohort retrospektif, dilakukan pengamatan terhadap kematian pada populasi dinamis selama satu tahun (366 hari), dari Januari 2005 hingga Januari 2010. Subjek penelitian 158 pasien HIV/AIDS berusia > 15 tahun, naïve dan mendapat regimen ARV lini pertama di RSPI Prof.DR.Sulianti Saroso pada tahun 2005-2010. Prosedur analisis ketahanan hidup menggunakan metode Kaplan-Meier (product limit), analisis bivariat dengan Log rank test (Mantel cox) dan analisis multivariat dengan cox regression / cox proportional hazard model.
Penelitian ini mendapatkan probabilitas ketahanan hidup keseluruhan satu tahun pasien HIV/AIDS dengan pengobatan regimen ARV lini pertama adalah 0,86 (CI 95% 0,79-0,91). Incident rate kematian (Hazard rate) kelompok jumlah sel CD4 <50 sel/mm3 adalah 8/10.000 orang hari (29/100 orang tahun), kelompok jumlah sel CD4 50-<200 sel/mm3 adalah 3/10.000 orang hari (11/100 orang tahun) dan kelompok jumlah sel CD4 > 200 sel/mm3 adalah 2/10.000 orang hari (7/100 orang tahun). Hazard Ratio(HR)-adjusted kelompok jumlah sel CD4 <50 sel/mm3 terhadap kelompok jumlah sel CD4 > 200 sel/mm3 adalah 3,4 (p= 0,058 ; CI 95% : 0,96-12,16), HR-adjusted kelompok jumlah sel CD4 50-<200 sel/mm3 terhadap kelompok jumlah CD4 > 200 sel/mm3 adalah 1,7 (p= 0,48 ; CI 95% : 0,4-7.04). HR-adjusted pasien dengan TB 3,57 kali terhadap pasien tanpa TB (p=0,015 ; CI 95% : 1,27-9,99). Jumlah sel CD4 sebelum pengobatan ARV tidak mempunyai pengaruh secara statistik terhadap ketahanan hidup satu tahun pasien HIV/AIDS yang mendapat regimen ARV lini pertama. Namun penelitian mendapatkan penyakit Tuberkulosis (TB) mempunyai pengaruh secara statistik terhadap ketahanan hidup satu tahun pasien HIV/AIDS yang mendapat regimen ARV lini pertama.

HIV/AIDS disease is one of public health concerns in Indonesia. The growing issues related to high morbidity and mortality rate. This is due to such as lately initiated of Antiretroviral (ARV) therapy. In Indonesia ARV therapy is begun when the CD4 cell counts dropped below 200 cell/mm3 or if clinical stadium fall into 3rd or 4th. Nowadays in Indonesia, Information about the influenced of baseline CD4 cell count to one year survival among patient HIV/AIDS with first line ARV regimen therapy, base on strata <50 cell/mm3, 50- <200 cell/mm3 and > 200 cell/mm3 was not available, therefore this research will be conducted.
Study design was retrospective cohort, with one year (366 days) duration of observation to death, in dynamic population from January 2005 to January 2010. The subjects of study were 158 HIV/AIDS patients, with inclusion criteria: > 15 years old, naïve, and were treated by first line ARV regimen at RSPI Prof.DR. Sulianti Saroso in year 2005-2010. The procedures of survival analysis used Kaplan-Meier method (product limit), and Log rank test (Mantel cox) for bivariate analysis and cox regression / cox proportional hazard model for multivariat analysis.
The overall of one year survival probability in HIV/AIDS patients with first line ARV regimen therapy was 0,86 (CI 95% 0,79-0,91). Incident rate of death (Hazard rate) in CD4 <50 cell/mm3 group was 8/10.000 persons days (29/100 persons years), in CD4 50-<200 cell/mm3 group was 3/10.000 persons days (11/100 persons years) and in CD4 > 200 cell/mm3 group was 2/10.000 persons days (7/100 persons years).
The Hazard Ratio(HR)-adjusted CD4 <50 cell/mm3 patients compared to CD4 > 200 cell/mm3 patients was 3,4 (p= 0,058 ; CI 95% : 0,96-12,16), the HR-adjusted CD4 50-<200 cell/mm3 patients compared to CD4 > 200 cell/mm3 patients was 1,7 (p= 0,479 ; CI 95% : 0,4-7.04). HRadjusted tuberculosis patients was 3,57 time more risk to death than patients without tuberculosis (p=0,015 ; CI 95% : 1,27-9,99).
This study found that the baseline CD4 cell counts have not significant statistical associated to one year survival of HIV/AIDS patients with first line ARV regimen therapy, after has controlled to other independent variables. But this study found that tuberculosis has significant statistical association to one year survival of HIV/AIDS patients who received first line ARV regimen therapy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T28437
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola semburan emisi karbondioksida di Provinsi Banten yang terdapat dua PLTU dengan sembilan unit pembangkit, menggunakan model dispersi gaussian. Emisi karbondioksida menyebar sesuai dengan arah angin dari arah Barat Daya, Selatan, dan Utara. Pola keruangan emisi karbondioksida ditentukan oleh tipe pembangkit dan cerobong serta faktor meteorologi diantaranya arah dan kecepatan angin, serta stabilitas atmosfer. Semburan emisi karbondioksida PLTU membentuk pola semburan dengan peningkatan yang tajam dan setelah mencapai konsentrasi maksimum akan menurun secara lambat.

The purpose of this research is to know the flowing pattern carbon dioxide emission in Province of Banten which has two PLTU that operating nine units of steam power plants, using Gaussian dispersion modeling. Carbon dioxide emission spreads as the wind direction from southwest, south, and north. The spatial pattern of carbon dioxide emission is created by the power plant type and chimney also meteorological factor, such as wind speed and direction also atmosphere stability. The flow of carbon dioxide emission is created a flowing pattern with sharp increasing number of concentration and after reached the maximum concentration it would be decrease slowly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1875
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
"Penelitian ini bertujuan mempelajari perubahan sifat fisikokimia dan fungsional sagu alami yang dimodifikasi menggunakan Na2HPO4-NaH2PO4 yang digunakan untuk memperbaiki kualitas produk mie sagu. Modifikasi sagu dibuat dengan variasi komposisi reagen Na2HPO4-NaH2PO4 yaitu 2:1 hingga 4:3 (v/v) dan variasi suhu reaksi dari suhu ruang (30°C) hingga suhu awal gelatinisasi (65°C). Sifat fisik sagu alami dan sagu termodifikasi dilihat dari hasil penentuan Spektroskopi FT-IR, Scanning Electron Microscopy (SEM) untuk melihat perubahan pada granula, difraktometri sinar-X dan derajat putih. Sedangkan sifat kimianya dilihat dengan pengukuran kadar fosfor (P), kadar air, dan kadar amilosa. Sifat fungsional sagu alami dan sagu termodifikasi dilakukan dengan penentuan karakteristik pasta yaitu suhu dan waktu gelatinisasi, viskositas puncak, waktu dan suhu pada titik puncak, viskositas pada suhu 95°C, viskositas dingin dan viskositas balik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara spektrum FT-IR pada 994,32 cm-1 (C-O-P); 1150,56 cm-1 (C-O); 1206,49 cm-1 (P=O); 2358,98 cm-1 (diester fosfat) sesuai dengan Wanrosli (2011) pada spektrum 2362 cm-1; serta ayunan C-H (1340,55 cm-1). Hasil gambar SEM menunjukkan bahwa granula sagu berbentuk bulat, oval, mencekung, dan terpacung pada salah satu sisinya. Derajat putih sagu ikat silang fosfat meningkat dari 92,97% (sagu alami) menjadi 94,87% (sagu termodifikasi). Sedangkan secara degree of substitution (DSp) nilai tertinggi pada perlakuan kombinasi Na2HPO4-NaH2PO4 3:2 dengan suhu reaksi 47,5°C (0,19%) dibandingkan sagu alami (0,01%). Kemudian sagu alami dan sagu termodifikasi diaplikasikan sebagai bahan baku mie sagu dan analisa produk yang dilakukan meliputi cooking properties (cooking time dan cooking loss), dan uji organoleptik mie, sebagai acuan digunakan mie yang terbuat dari terigu yang ada dipasaran.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mie sagu dengan sagu termodifikasi ikat silang fosfat (100%) dapat menurunkan cooking loss mie sagu dari 14,38% menjadi 9,01%; dan hasil uji organoleptik untuk kesukaan mie sagu yang diterima panelis adalah mie dengan perlakuan komposisi reagen Na2HPO4-NaH2PO4 2:1 dan suhu reaksi 30°C dengan skor 5,2 (agak suka), mendekati skor mie terigu yang ada dipasaran yaitu 5,28 (agak suka).

This research aims to study the changes in physicochemical and functional properties of starch through modified by Na2HPO4-NaH2PO4 to improve product quality sago noodle. Modified starch is made reagent Na2HPO4-NaH2PO4 with composition variations is 2:1 to 4:3 (v/v), and the reaction temperature from room temperature (30°C) until the beginning of gelatinization temperature (65°C). The physical properties of natural and modified sago views of the results of FT-IR spectroscopy determination, Scanning Electron Microscopy (SEM) to look at granules, difraktometri X-rays and whiteness. While the chemical properties seen with measurements of phosphorus (P), moisture content, and amylose content. Functional properties of natural and modified sago by determining the characteristics of pasta and a gelatinization temperature, peak viscosity, time and temperature maximal, the viscosity at 95°C temperature, viscosity cold and behind.
The results the FT-IR spectra at 994.32 cm-1 (COP), 1150.56 cm-1 (CO); 1206.49 cm-1 (P=O), 2358.98 cm-1 (diester phosphate) in accordance with Wanrosli (2011) in the spectrum of 2362 cm-1, as well as swing CH (1340.55 cm-1). The results of SEM showed that the granules is round, oval, concave, and cut on one side. The degree white of sago crosslinked phosphate increased from 92.97% (natural sago) to 94.87% (modified sago). While the degree of substitution phosphate (DSP) highest value in combination treatment Na2HPO4-NaH2PO4 3:2 v/v with reaction temperature 47.5°C (0.19%) compared to the natural sago (0.01%). Then the natural and modified sago is applied as raw material sago noodles and analysis product was conducted on the cooking properties (cooking time and cooking loss), and organoleptic, noodles reference used as wheat flour noodle in the market.
The results showed that sago noodles with modified crosslinked phosphate (100%) can reduce the cooking loss of sago noodles from 14.38% to 9.01% and results test organoleptic for sago noodles favorite panelists are treatment composition reagents Na2HPO4-NaH2PO4 2:1 v/v and reaction temperature 30°C with a score of 5.2 (rather like), approached the score wheat flour noodles in the market is 5.28 (rather like)."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T33005
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggraeni
"Tesis ini membahas pmoses adopsi inovasi kebijakan pemerintah tentang program konversi dari minyak tanah ke LPG. Hasil penelitian menjadi modiiikasi alas teori difusi inovasi dari Everett M. Rogers. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Analisa penelitian menegaskan bahwa proscs adopsi inovasi berlangsung dengan proses instan, konstruksi realitas secara strategis dibentuk oleh komunikasi koersif dan coersiveness mendorong keinovatifan masyarakat. Komunikasi kebijakan publik dengan komunikasi koersif dinilai efektif dalam mempengaruhi keputusan adopsi elpiji oleh masyarakat tmdisional dan bersikap skeptis dalam menerima perubahan. Namun di sisi yang lain tekanan pemcrintah dapat memberikan pengaruh sosial yang negatif bagi masyarakat.

The thesis analyzes the diliission of innovation process about the energy convcrtion program from kerosene to LPG. The result of this research shows as a modilication to diffusion of imtovation theory by Everett Rogers. The decriptive qualitative methods is used to analyze the adoption process of the conversion program from kerosene to LPG. Based on the research shows that the adoption process has proceeded instantly through coercive process, constructive reality is developed strategically through coersive communication and coersiveness forms society innovatiness. Govemment is advised to pay attention on the impact of coerciveness that might cause negative aspect to the people who has convened to LPG. Communicating public policy through coercive process is effective in forming an innovation decision among the traditional society with sceptical behaviour."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33829
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Dian Anggraeni
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mempelajari perbedaan karakteristik perempuan menikah
yang mengalokasikan waktu untuk bekerja paruh waktu maupun bekerja penuh
menggunakan data Susenas 2012. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik
multinomial, diketahui bahwa karakteristik yang lebih dominan memengaruhi
alokasi waktu bekerja paruh waktu perempuan menikah adalah umur, status
pekerjaan suami, keberadaan anggota rumah tangga lain atau pembantu dalam
rumah tangga serta preferensi perempuan dalam hal pekerjaan. Sedangkan
karakteristik yang lebih dominan memengaruhi alokasi waktu bekerja penuh
adalah tingkat pendidikan, daerah tempat tinggal, status pekerjaan suami, status
ekonomi rumah tangga, keberadaan anggota rumah tangga lain atau pembantu
serta preferensi perempuan terkait pekerjaan.

ABSTRACT
This study examines the determinants of married women's in allocating time for
work. It specifically look at the choices of being underemployed and fullyemployed
using the 2012 Indonesia National Socio-Economic Survey. The results
of multinomial logistic regression analysis, show that characteristics of married
􀁚􀁒􀁐􀁈􀁑􀂶􀁖􀀃􀁚􀁋􀁒􀀃􀁘􀁑􀁇􀁈􀁕􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁈􀁇􀀃􀁚􀁈􀁕􀁈􀀃􀁄􀁊􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃􀁓􀁕􀁈􀁖􀁈􀁑􀁆􀁈􀀃
of household member or domestic helpers, and gender preference in household.
􀀰􀁈􀁄􀁑􀁚􀁋􀁌􀁏􀁈􀀃􀁏􀁈􀁙􀁈􀁏􀀃􀁒􀁉􀀃􀁈􀁇􀁘􀁆􀁄􀁗􀁌􀁒􀁑􀀏􀀃􀁄􀁕􀁈􀁄􀀃􀁒􀁉􀀃􀁕􀁈􀁖􀁌􀁇􀁈􀁑􀁆􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃
status of household economic, other household member or domestic helpers and
gender preference related to jobs show significant effect on the likelihood to
participate in full employed.;This study examines the determinants 􀁒􀁉􀀃􀁐􀁄􀁕􀁕􀁌􀁈􀁇􀀃 􀁚􀁒􀁐􀁈􀁑􀂶􀁖􀀃in allocating time for
work. It specifically look at the choices of being underemployed and fullyemployed
using the 2012 Indonesia National Socio-Economic Survey. The results
of multinomial logistic regression analysis, show that characteristics of married
􀁚􀁒􀁐􀁈􀁑􀂶􀁖􀀃􀁚􀁋􀁒􀀃􀁘􀁑􀁇􀁈􀁕􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁈􀁇􀀃􀁚􀁈􀁕􀁈􀀃􀁄􀁊􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃􀁓􀁕􀁈􀁖􀁈􀁑􀁆􀁈􀀃
of household member or domestic helpers, and gender preference in household.
􀀰􀁈􀁄􀁑􀁚􀁋􀁌􀁏􀁈􀀃􀁏􀁈􀁙􀁈􀁏􀀃􀁒􀁉􀀃􀁈􀁇􀁘􀁆􀁄􀁗􀁌􀁒􀁑􀀏􀀃􀁄􀁕􀁈􀁄􀀃􀁒􀁉􀀃􀁕􀁈􀁖􀁌􀁇􀁈􀁑􀁆􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃
status of household economic, other household member or domestic helpers and
gender preference related to jobs show significant effect on the likelihood to
participate in full employed.;This study examines the determinants 􀁒􀁉􀀃􀁐􀁄􀁕􀁕􀁌􀁈􀁇􀀃 􀁚􀁒􀁐􀁈􀁑􀂶􀁖􀀃in allocating time for
work. It specifically look at the choices of being underemployed and fullyemployed
using the 2012 Indonesia National Socio-Economic Survey. The results
of multinomial logistic regression analysis, show that characteristics of married
􀁚􀁒􀁐􀁈􀁑􀂶􀁖􀀃􀁚􀁋􀁒􀀃􀁘􀁑􀁇􀁈􀁕􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁈􀁇􀀃􀁚􀁈􀁕􀁈􀀃􀁄􀁊􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃􀁓􀁕􀁈􀁖􀁈􀁑􀁆􀁈􀀃
of household member or domestic helpers, and gender preference in household.
􀀰􀁈􀁄􀁑􀁚􀁋􀁌􀁏􀁈􀀃􀁏􀁈􀁙􀁈􀁏􀀃􀁒􀁉􀀃􀁈􀁇􀁘􀁆􀁄􀁗􀁌􀁒􀁑􀀏􀀃􀁄􀁕􀁈􀁄􀀃􀁒􀁉􀀃􀁕􀁈􀁖􀁌􀁇􀁈􀁑􀁆􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃
status of household economic, other household member or domestic helpers and
gender preference related to jobs show significant effect on the likelihood to
participate in full employed., This study examines the determinants 􀁒􀁉􀀃􀁐􀁄􀁕􀁕􀁌􀁈􀁇􀀃 􀁚􀁒􀁐􀁈􀁑􀂶􀁖􀀃in allocating time for
work. It specifically look at the choices of being underemployed and fullyemployed
using the 2012 Indonesia National Socio-Economic Survey. The results
of multinomial logistic regression analysis, show that characteristics of married
􀁚􀁒􀁐􀁈􀁑􀂶􀁖􀀃􀁚􀁋􀁒􀀃􀁘􀁑􀁇􀁈􀁕􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁈􀁇􀀃􀁚􀁈􀁕􀁈􀀃􀁄􀁊􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃􀁓􀁕􀁈􀁖􀁈􀁑􀁆􀁈􀀃
of household member or domestic helpers, and gender preference in household.
􀀰􀁈􀁄􀁑􀁚􀁋􀁌􀁏􀁈􀀃􀁏􀁈􀁙􀁈􀁏􀀃􀁒􀁉􀀃􀁈􀁇􀁘􀁆􀁄􀁗􀁌􀁒􀁑􀀏􀀃􀁄􀁕􀁈􀁄􀀃􀁒􀁉􀀃􀁕􀁈􀁖􀁌􀁇􀁈􀁑􀁆􀁈􀀏􀀃􀁖􀁗􀁄􀁗􀁘􀁖􀀃􀁒􀁉􀀃􀀃􀁋􀁘􀁖􀁅􀁄􀁑􀁇􀂶􀁖􀀃􀁈􀁐􀁓􀁏􀁒􀁜􀁐􀁈􀁑􀁗􀀏􀀃
status of household economic, other household member or domestic helpers and
gender preference related to jobs show significant effect on the likelihood to
participate in full employed.]"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>