Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Purnamasari
Abstrak :
World Trade Organization (WTG) telah menghasilkan Persetujuan Umum Tentang Perdagangan Jasa (General Agreement on Trade in Services-GATS). Dalam GATS terdapat prinsip-prinsip dasar yang terdiri dari Most Favoured Nations; National Treatment; dan Transparansi. Sehubungan dengan hal tersebut, semakin merebaknya masalah globalisasi serta liberalisasi ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia, akan mempengaruhi industri asuransi di Indonesia. Apabila Indonesia akan membuat komitmen dalam jasa asuransi, maka Indonesia harus tunduk pada ketentuan GATS. Konsekuensi pelaksanaan komitmen itu ialah melakukan reformasi terhadap semua peraturan perundangan-undangan di bidang asuransi yang tidak sesuai dengan prinsip dan ketentuan GATS. Pokok permasalahan yang dikemukakan adalah apakah peraturan perundangan-undangan perasuransian yang berlaku saat ini telah mendukung apabila Indonesia membuat komitmen untuk tunduk pada GATS dalam sektor jasa asuransi dan bagaimana prakteknya di Indonesia; hal-hal apakah yang ditentukan oleh GATS terhadap negara-negara anggotanya dalam membuat komitmen serta bagaimana proteksi Pemerintah Indonesia terhadap industri asuransi nasional melalui peraturan. Dalam penulisan tesis ini, tipe penelitian yang dipergunakan adalah penelitian yuridis-normatif. Sumber data diperoleh dari data sekunder yang akan dianalisis secara kualitatif. Dalam menarik kesimpulan akan digunakan metode induktif. Hasil penelitian menunjukkan dalam peraturan perundang-undangan perasuransian Indonesia masih terdapat beberapa pasal yang harus disesuaikan dengan prinsip National Treatment. Dalam kenyataannya, walaupun Indonesia belum membuat komitmen dalam GATS, ada beberapa perusahaan asuransi asing, dengan bentuk joint venture antara pihak asing dengan pihak nasional, yang telah melakukan usahanya di Indonesia. Dalam membuat komitmen di GATS, ada beberapa hal yang harus dipenuhi, berkaitan dengan kewajiban-kewajiban oleh negara anggota, sebagaimana yang dimuat dalam GATS. Secara garis besar, proteksi pemerintah terhadap industri asuransi nasional dapat dibedakan atas 3 (tiga) hal, yaitu perlindungan terhadap kepemilikan saham pihak nasional; pembatasan bagi pihak asing; kesehatan perusahaan asuransi nasional.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16389
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purnamasari
Abstrak :
Velten dan Mota [1, 2], memperkenalkan suatu model ad-hoc untuk melukiskan massa dan radius bintang neutron yang dikenal sebagai parameterisasi Tolman-Oppenheimer-Volkoff (PTOV) dengan menambahkan lima parameter bebas pada persamaan TOV standar. Momen inersia tidak bisa dihitung dengan menggunakan model ini. Pada penelitian ini, kami memodelkan tensor energi-momentum sedemikian rupa, sehingga jika tensor energi-momentum itu digunakan untuk menyelesaikan persamaan medan Einstein dengan metrik Schwarzchild statik akan didapat persamaan PTOV. Karena mulainya dari persamaan Einstein, maka kami bisa menghitung momen inersia dengan metrik Schwarzchild berotasi lambat. Pada penelitian ini, kami mencoba mengkonstrain parameter PTOV dengan batas massa M < 2.35MFF [3] - [5] dan radius 11.38 < R1:4MFF(km) < 13.77 [6, 7]. Kami dapatkan set 2 dan set 3 konsisten dengan data. Kami juga menganalisa prediksi momen inersia dari set 2 dan set 3. Karena pada model tensor energi-momentum yang kami ajukan mengandung faktor anisotropik pada tekanan, maka kami juga selidiki kemungkinan ketidakstabilan bintang terhadap "cracking" melalui analisa kondisi energi dan kecepatan suara. ...... Velten and Mota [1, 2], introduced an ad-hoc model to describe the mass and radius of a neutron star known as the parameterization Tolman-Oppenheimer-Volkoff (PTOV) by adding five free parameters to the standard TOV equation. The moment of inertia cannot be calculated using this model. In this research, we model the energy-momentum tensor in such a way that if the energy-momentum tensor is used to solve the Einstein field equation with a static Schwarzchild metric, the PTOV equation will be obtained. Since we started with Einstein`s equations, we can calculate the moment of inertia with the slow rotating Schwarzchild metric. In this research, we tried to construct PTOV parameters with a mass limit of M < 2.35MFF [3] - [5] and a radius of 11.38 < R1:4MFF(km) < 13.77 [6, 7]. We get set 2 and set 3 consistent with the data. We also analyze the prediction of moment of inertia from set 2 and set 3. Because in the energy-momentum tensor model that we propose contains anisotropic factors at pressure, we also investigate the possible instability of stars to "cracking" through analysis of energy conditions and speed of sound.
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T55108
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purnamasari
Abstrak :
Salah satu elemen dari organisasi yang penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia inilah yang dapat menggerakkan elemen- elemen organisasi lainnya. Dengan demikian, untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dan situasi ekonomi yang selalu herubah, maka harus selalu dilakukan pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia yang dimilikinya, perusahaan harus memberikan kesernpatan bagi karyawan untuk melakukan pengembangan karir (career developmen0 yang Salah satu caranya adalah dengan penjenjangan karir (career path). Penjenjangan karir memberikan keuntungan baik bagi karyawan maupun perusahaan, yaitu mengurangi turn over, memotivasi karyawan untuk menampilkan unjuk kerja yang baik, memungkinkan perencanaan pengembangan keahlian untuk masa kini dan masa yang akan datang, dan membantu karyawan merencanakan karimya sendiri PTSI merupakan Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan tahun 1991 yang bergerak di bidang pemberian jasa konsultasi yang berbasis survey dan inspeksi telah melakukan program penjenjangan karir untuk mengatasi masalah turn over jabatan fungsionalnya. Satu hal penting yang berhubungan dengan penjenjangan karir adalah dibutuhkannya suatu standar kritcria untuk dapat memutuskan layak tidaknya scorang karyawan menduduki suatu tingkatan jenjang karir tertentu. Sejalan dengan sistem Competency Based Human Resource Management yang diterapkan di PTSI, maka diperlukan suatu standar kriteria bagi setiap tingkatan dalam penjenjangan karir yangjuga berbasis kompetensi. Kompetensi untuk setiap tingkatan dalam penjenjangan karir ini merupakan motif; sifal, nilai-nilai, sikap, pengelahuan dan keahlian yang dipersyaralkan oleh masing-rnasing tingkatan dalam penjenjangan karir untuk dapat menampilkan unjuk kerja yang baik.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T34040
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purnamasari
Abstrak :
Pada masa dewas muda, membentuk hubungan interpersonal yang intim dan stabil, yang dikenal dengan hubungan pacaran, merupakan hal yang penting. Havighurst (dalam Turner & Helms, 1995) menyatakan bahwa salah satu tugas perkembangan dewasa muda adalah memilih seorang pasangan hidup. Oleh karena itu, berpacaran pada masa dewasa muda berkaitan dengan pemilihan seorang pasangan hidup (suami atau istri). Karena bertujuan memilih seorang pasangan hidup, hubungan pacaran dewasa muda bersifat lebih serius, eksklusif; intim dan dapat dianggap sebagai tahap pranikah yang merupakan saat yang tepat untuk mempersiapkan pernikahan. Salah satu gejala yang terdapat dalam hubungan pacaran adalah gejala kontrol terhadap pasangan. Penelitian mengenai gejala kontrol terhadap pasangan dalam hubungan pacaran dewasa muda diharapkan dapat memberi masukan mengenai gejala tersebut dalam perkawinan, karena sebagai tahap pranikah, kondisi yang terjadi dalam hubungan pacaran dewasa muda dapat memberi gambaran mengenai kehidupan pernikahan kelak. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku mengontrol pasangan dalam hubungan pacaran dewasa muda, yang dalam penelitian ini diwakili oleh mahasiswa UI. Dengan demikian, dapat diketahui apakah gejala kontrol terhadap pasangan dalam hubungan pacaran subyek tergolong tingkat tinggi, sedang atau rendah. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa UI dengan didasari beberapa pertimbangan, yaitu kemudahan didapat, subyek mahasiswa umumnya tergolong kelompok dewasa muda dan cukup berpendidikan sehingga diharapkan mampu memahami pernyataan-pernyataan dalam kuesioner. Penelitian ini melibatkan 100 orang subyek dengan jumlah subyek pria dan wanita yang seimbang dan berada dalam rentang usia 18 - 27 tahun. Metode pengambilan subyek adalah metode non-probability sampling dengan teknik insidental. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertulis yang memakai skala 4 angka berbentuk summated rating. Uji validitas menggunakan pendekatan construct validity dengan melihat konsistensi internal alat. Reliabilitas alat diuji dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang menghasilkan koefisien Alpha sebesar 0,8807. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kontrol terhadap pasangan subyek tergolong tingkat sedang. Artinya, memang terdapat gejala kontrol terhadap pasangan dalam hubungan pacaran subyek, namun tingkatannya berada dalam batas yang normal. Analisis tambahan yang dilakukan menunjukkan bahwa antara subyek pria dengan wanita dan subyek yang menjalin hubungan pacaran pada tahap awal dengan subyek yang menjalin hubungan pacaran pada tahap selanjutnya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat kontrol terhadap pasangan. Sebagai sebuah penelitian awal mengenai gejala kontrol terhadap pasangan, penelitian ini masih memiliki beberapa kekurangan. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk memperbesar jumlah subyek dan lebih memperdalam pembahasan mengenai gejala kontrol terhadap pasangan dengan mengeksplorasi variabel-variabel sekunder lain yang mungkin berpengaruh pada gejala kontrol terhadap pasangan dalam hubungan pacaran.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Dian Purnamasari
Abstrak :
Kondisi saat ini, cakupan layanan air PDAM Kota Bekasi masih sangat rendah hanya 27 persen dari total rumah tangga. Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah Kota Bekasi saat ini mengembangkan proyek Sistem Penyediaan Air Minum. Tujuan dari pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum di Kota Bekasi untuk mendukung aktivitas berkaitan dengan edukasi, ekonomi lokal, pemerintah dan kegiatan lain yang mengarah dalam kebutuhan pelayanan air minum. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum membutuhkan biaya investasi yang tinggi sehingga diperlukan analisis berbasis risiko untuk mengurangi kegagalan proyek, terutama dari segi aspek finansial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Project Risk Management untuk menghitung dampak risiko terhadap investasi. Output penelitian berupa model risiko finansial yang kemudian dianalisa untuk disusun rekomendasi Risk Response Planning berupa keputusan alternatif untuk menghindari, memitigasi atau pun menerima risiko yang akan terjadi. ......The existing condition of water service coverage of the district drinking water companies (PDAMs) Bekasi Municipal is very low with only 27 percent of the total household. According to this condition, Bekasi Municipal Government is currently developing a Drinking Water Supply project. The purpose of Drinking Water Supply System Development in Bekasi Municipal is to support activities of education, local economic, government and other activities which lead to enhance need of water services. The construction of water supply system requires a high investment costs which then resulted in the need of risk-based analysis to reduce of failure in financial aspects of the project. The study was conducted by using Project Risk Management method to calculate the impact of risks in project investment. The output of the research is a financial risk model which is then analyzed to develop a risk responses planning which provides an alternative decision whether to avoid, mitigate, or accept the risks that might occur.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purnamasari
Abstrak :
[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap peluang terjadinya pekerja anak dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan hasil menggunakan metode Logit, tampak bahwa PKH belum signifikan berpengaruh pada penurunan pekerja anak. Sedangkan karakteristik-karakteristik yang secara signifikan mempengaruhi peluang terjadinya pekerja anak adalah gender anak, usia anak, gender kepala rumah tangga, usia kepala rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, kepala rumah tangga bekerja pada sektor pertanian, pengeluaran rumah tangga per kapita dan adanya shock kehilangan pekerjaan. ;This study aims to determine the impact of Family Hope Program expectation to the opportunities of child labor and the factors that influence. Based on the result using logit appears that the CCT is not significantly affect the reduction in child labor. Whereas characteristics that significantly affect the chances of child labor are child gender, age, gender of household of head, age of household of head, education of household of head, household head working in agriculture, household expenditure per capita and the loss jobs shock. ;This study aims to determine the impact of Family Hope Program expectation to the opportunities of child labor and the factors that influence. Based on the result using logit appears that the CCT is not significantly affect the reduction in child labor. Whereas characteristics that significantly affect the chances of child labor are child gender, age, gender of household of head, age of household of head, education of household of head, household head working in agriculture, household expenditure per capita and the loss jobs shock. , This study aims to determine the impact of Family Hope Program expectation to the opportunities of child labor and the factors that influence. Based on the result using logit appears that the CCT is not significantly affect the reduction in child labor. Whereas characteristics that significantly affect the chances of child labor are child gender, age, gender of household of head, age of household of head, education of household of head, household head working in agriculture, household expenditure per capita and the loss jobs shock. ]
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60104
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Dian Purnamasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peranan pengalaman buruk masa kecil terhadap sugestibilitas. Pengalaman buruk masa kecil dihitung menggunakan alat ukur Adverse Childhood Experience International Questionnaire (ACE-IQ). Terdiri dari 30 pertanyaan mengenai 13 kategori pengalaman buruk yang dialami pada 18 tahun awal kehidupan. Tingkat sugestibilitas diukur menggunakan alat ukur Gudjonsson Suggestibility Scale (GSS). Terdiri dari 20 pertanyaan terkait dengan narasi cerita yang dibacakan untuk melihat skor yield dan shift. Partisipan penelitian ini merupakan warga binaan dewasa lembaga permasyarakatan. Responden terdiri dari 100 orang yang terseleksi menjadi 87 orang. Pengukuran dilakukan menggunakan linear regression menunjukkan nilai R2 sebesar 0,22 dengan signifikansi sebesar 0,08 pada los ≥0,05 untuk peranan keseluruhan pengalaman buruk masa kecil terhadap tingkat sugestibilitas. Terdapat hubungan sebesar 0,34 dengan signifikansi sebesar 0,03 pada los ≥0,05 untuk peranan kategori kekerasan komunitas terhadap tingkat sugestibilitas. Dapat disimpulkan bahwa keseluruhan pengalaman buruk masa kecil tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap tingkat sugestibilitas, namun kategori kekerasan komunitas memiliki peran yang signifikan terhadap tingkat sugestibilitas
ABSTRACT
This study aim to see the roles of adverse childhood experience towards suggestibility. Adverse childhood experience measured by Adverse Childhood Experience Internationa Questionnaire (ACE-IQ). ACE-IQ consists of 30 questions about 13 categories of adverse experience that happened in 18 years of early life. Suggestibility is measured by Gudjonsson Suggestibility Scale (GSS).GSS of 20 questions about a narrative story that used to see yield and shift scores. Participants of this study are adult prisoner. There are 100 respondent, then it becomes 87 after selections. Measurement with linear regression shows R2 value of 0,22 with 0,08 at los ≥0,05 in roles of all adverse childhood experience towards suggestibility. There is a correlation worth of 0,34 with 0,03 at los ≥0,05 in roles of community violence towards suggestibility. It concludes that there is no significance roles of adverse childhood experience towards levels of suggestibility, but there is a significance roles from community violence category towards levels of suggestibility
2016
S65662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Purnamasari
Abstrak :
Sediaan mengapung multi unit famotidin dikembangkan untuk memperpanjang waktu tinggal obat di dalam lambung yang ditujukan untuk pengobatan tukak lambung. Formulasi beads mengapung ini dibuat dengan cara mendispersikan famotidin dan kalsium karbonat ke dalam campuran larutan natrium alginat dan hidroksipropilmetilselulosa (HPMC). Larutan tersebut kemudian diteteskan ke dalam larutan 5% CaCl2 yang mengandung 10% asam asetat dengan menggunakan syringe needle dengan ukuran 22-G, 25-G, dan 27-G. Beads kalsium alginat terbentuk karena terjadinya gelasi ion dengan adanya ion kalsium, sedangkan gas karbon dioksida terbentuk karena terjadinya reaksi antara garam karbonat dengan asam asetat. Terbentuknya gas ini akan menghasilkan poros dan menyebabkan beads dapat mengapung. Pada penelitian ini, beads yang dihasilkan dapat mengapung selama lebih dari 24 jam. Beads dengan ukuran 22-G memiliki penjerapan dan daya mengembang terbesar. Persentasi penjerapan beads 22-G adalah sebesar 11,41% dan mampu mengembang hingga 4 kalinya. Namun sediaan yang dihasilkan tidak dapat dijadikan sebagai sediaan lepas lambat karena profil pelepasan obatnya yang sangat cepat. ......A multiple-unit-type oral floating dosage form of famotidine was developed to prolong gastric residence time, target peptic ulcer. The floating beads formulations were prepared by dispersing famotidine together with calcium carbonate into a mixture of sodium alginate and hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) solution. The resulting solution was dropped through 22-G, 25-G, and 27-G syringe needle into 5% CaCl2 solution containing 10% acetic acid. Calcium alginate beads were formed, as alginate undergoes ionotropic gelation by calcium ions and carbon dioxide develops from the reaction of carbonate salts with acetic acid. The evolving gas permeated, leaving pores, which provided the beads buoyancy. The result of this study, the prepared beads have excellent floating ability over period of 24 hours. The 22-G beads have the largest entrapment efficiency and swelling ability. The percent entrapment efficiency of 22-G beads was 11,41% and swelling up to 4 times. Nevertheless, these beads cannot be used as sustained release dosage form due to its rapidly in releasing drugs.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S788
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library