Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Amalia
Abstrak :
ABSTRAK Nama : Dwi AmaliaProgram Studi : Ilmu Administrasi NegaraJudul : Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja SDM Persepsi SDM Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Prima Skripsi ini membahas mengenai pengaruh penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance terhadap kinerja SDM di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Prima. Dengan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di dalam perusahaan, maka perusahaan mengharapkan adanya perbaikan kinerja SDM. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang didasarkan pada teori Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance oleh Muh. Arief Effendi 2016 dan teori Kinerja SDM oleh Bernardin Russell dalam Rahadi 2010 dengan desain deskriptif. Data penelitian yang dikumpulkan terdiri dari data primer yang didapat dari kuesioner yang disebar ke seluruh responden dan data sekunder yang didapat dari wawancara dan berbagai literatur mengenai prinsip-prinsip good corporate governance dan kinerja SDM. Hasil dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa prinsip-prinsip good corporate governance mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM.Kata Kunci: Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance, Kinerja SDM.
ABSTRACT Name Dwi AmaliaStudy Program Public AdministrationTitle The Influence of Implementation Good Corporate Governance Principles Towards Human Resources Performance Human Resources Perception at Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Prima This thesis discusses the influence of the implementation Good Corporate Governance principles towards human resources performance at Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kantor Cabang Prima. By applying the principles of Good Corporate Governance within the company, the company expects the improvement of human resources performance. This research is conducted by using a quantitative approach based on the theory of Good Corporate Governance Principles by Muh. Arief Effendi 2016 and the theory of HR Performance by Bernardin Russell in Rahadi 2010 with descriptive design. The research data collected consists of primary data obtained from the questionnaires distributed to all respondents and secondary data obtained from interviews and various literature on the good corporate governance principles and human resources performance. The results of this research is to prove that the principles of good corporate governance have a positive and significant influence on the performance of human resources.Keywords Good Corporate Governance Principles, Human Resource Performance
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Dwi Amalia
Abstrak :
ABSTRAK Tuberkulosis Paru hingga saat ini masih menjadi penyakit menular yang paling sering merenggut nyawa masyarakat. Beberapa penelitian menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat khususnya keluarga mengenai penyakit tuberkulosis masih dibawah rata-rata. Selain itu, dukungan informasional yang diberikan keluarga juga masih kurang. Pemberian dukungan informasional oleh keluarga menunjukkan berfungsinya keluarga dalam hal fungsi perawatan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga dengan dukungan informasional pada klien Tuberkulosis Paru di Kota Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional dan teknik cluster random sampling. Instrumen kuesioner pengetahuan keluarga dan dukungan informasional pada klien Tuberkulosis Paru digunakan dalam penelitian ini. Jumlah subjek penelitian yang diikutsertakan sebanyak 102 keluarga yang merawat klien Tuberkulosis Paru di Kota Depok. Analisis univariat dan bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji chi squaremenunjukkan p value sebesar 0,026 (p<0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga dengan dukungan informasional pada klien Tuberkulosis Paru. Pengembangan program promosi kesehatan terkait Tuberkulosis Paru perlu dirancang oleh pihak puskesmas agar dapat meningkatkan pengetahuan keluarga sehingga mampu memberikan dukungan informasional yang baik pada klien Tuberkulosis Paru.
ABSTRACT Pulmonary Tuberculosis is an infectious disease that most often takes the lives of people. Some studies demonstrate that the knowledge of the community, especially families regarding Pulmonary Tuberculosis disease is still below the average. On the other hand, the informational support provided for Pulmonary Tuberculosis clients is also lacking. Informational support given by family showed that they are implementing family health care function. This study aims to determine the correlation of family knowledge and informational support for Pulmonary Tuberculosis clients in Depok City. The research method used is cross sectional approach and cluster random sampling technique. Family knowledge and informational support questionnaire instrument is used in this study. The number of research subjects conducted as many as 102 families caring for Pulmonary Tuberculosis clients in Depok City. Univariate and bivariate analysis were done using chi square test. The chi square test results showed p value of 0.026 (p<0.05) meaning that there was a significant difference between family knowledge and informational support for Pulmonary Tuberculosis clients. Health promotion program related to Pulmonary Tuberculosis need to be developed by the puskesmas in order to increase family knowledge. Thus, family can provide a better informational support for the clients.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Dwi Amalia
Abstrak :
Kolelitiasis menjadi salah satu masalah kesehatan sistem gastrointestinal utama di tingkat global. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat meliputi penurunan aktivitas fisik dan pola diet yang kurang tepat. Salah satu penatalaksanaan pembedahan yang dilakukan pada pasien kolelitiasis ialah laparoskopi kolesistektomi. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menyajikan hasil analisis asuhan keperawatan pada pasien kolelitiasis pre laparoskopi kolesistektomi dengan menerapkan intervensi keperawatan teknik relaksasi napas dalam guna mengatasi ansietas preoperasi. Adapun intervensi lain yang direkomendasikan berdasar pada kajian praktik berbasis bukti meliputi penerapan intervensi penggunaan terapi musik guna menurunkan kecemasan pada pasien pra pembedahan laparoskopi kolesistektomi. Penggabungan penerapan relaksasi napas dalam dan terapi musikdiharapkan dapat diaplikasikan oleh perawat di ruangan khususnya pada pasien yang akan menjalankan operasi laparoskopi kolesistektomi untuk mengatasi masalah ansietas preoperasi.


Cholelithiasis is one of the major health problems of gastrointestinal system at the global level. This is due to changes in peoples lifestyles including decreased physical activity and inappropriate dietary patterns. One of the surgical treatments performed on cholelithiasis patients is laparoscopic cholecystectomy. The aims of this study is to analyse the nursing care of pre-laparoscopic cholecystectomy patients by applying deep breathing relaxation intervention to overcome the preoperative anxiety problem. Besides that, another intervention that is recommended based on evidence-based practice studies is the use of intervention of music therapy to reduce anxiety in pre-laparoscopic cholecystectomy patients. Combining the application of deep breathing relaxation and music therapy is expected to be applied by nurses, especially for patients who will undergo laparoscopic cholecystectomy to overcome the problem of preoperative anxiety.

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pulungan, Rizky Dwi Amalia
Abstrak :
Tidak adanya kriteria yang komprehensif dalam Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang Merek menyebabkan hakim tidak memiliki pilihan selain memutuskan sebuah tuntutan hukum sebagai Gugatan Tidak Dapat Diterima. Hal ini menimbulkan ketidakpastian hukum berkaitan dengan perlindungan merek terkenal. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penerbitan ketentuan yang menetapkan kriteria merek terkenal sebagai pedoman dalam menentukan merek terkenal di sebuah kasus. Mengingat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. 67 Tahun 2016 yang baru dikeluarkan sebagai peraturan pelaksanaan yang mengandung kriteria merek terkenal di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis kriteria merek terkenal dengan Undang-Undang Merek yang sebelumnya. Analisisnya akan menjelaskan apakah ini akan menjadi solusi yang efisien untuk mengatasi isu ketidakpastian hukum tersebut. Kemudian, situasi serupa terjadi di Amerika Serikat sebagaimana tidak ada hukum atau peraturan tertulis yang mengatur kriteria merek terkenal. Penelitian ini selanjutnya membahas bagaimana Amerika Serikat mengatur kriteria merek terkenal tanpa hukum tertulis, namun berdasarkan hukum putusan hakim preseden kasus. Pada akhirnya penilitian ini juga akan menjelaskan bagaimana kedua negara berbeda dalam menentukan kriteria tanda terkenal namun tetap memenuhi kewajiban mereka sebagai negara anggota. Persamaan dan perbedaan akan dianalisa dalam bentuk format, substansi dan sifat kriteria tanda terkenal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kedua Negara telah memenuhi kewajibannya sebagai Negara anggota dengan menerapkan standar serupa dengan Joint Recommendation, walaupun pendekatannya berbeda. ......The absence of comprehensive criteria in an implementing regulation of Mark Law led to judges having no choice but to decide ldquo Lawsuit Cannot be Accepted. rdquo This created legal uncertainty with regards to well known mark protection. This shows how significant the issuance of provisions regulating criteria of well known mark as a guideline. In light of the newly issued Ministerial Decree of Justice and Human Right No. 67 Year 2016 as implementing regulation containing criteria of well known mark in Indonesia, this research aims to compare and analyze such criteria with previous mark laws. An analysis would project whether this will be the efficient solution towards the issue of legal uncertainty. Similar situation occurs in United States of America whereby there is no written law or regulations regulating criteria of well known mark. This research further discusses how the United States regulate the criteria without written law but with case law case precedents. It will also eventually compare how the two countries differ in determining well known mark criteria but still fulfill their obligations as member states. Similarities and differences will be found in terms of the format, substance and nature of well known mark criteria. The research concludes that both countries have fulfilled their obligations as member states by applying similar standard as the Joint Recommendation, although their approach is different.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library