Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edianto
"Perilaku seksual beresiko pada lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki dengan HIV/AIDS ODHA LSL sangat penting diperhatikan, mengingat bahwa HIV/AIDS merupakan penyakit infeksi yang penularannya mudah terjadi pada orang dengan perilaku yang tidak sehat. Tingkat religi, penerimaan keluarga dan dukungan kelompok sebaya merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku beresiko. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat religi, penerimaan keluarga dan dukungan kelompok sebaya dengan perilaku seksual beresiko pada ODHA LSL. Penelitian ini menggunakan desain crossectional dengan sampel sebanyak 180 responden menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden 51,7 memiliki tingkat religi yang baik, 52,8 mendapatkan penerimaan keluarga yang baik, 56,1 mendapatkan dukungan kelompok sebaya yang baik dan 56,7 memiliki perilaku seksual beresiko yang tinggi. Pada uji chi-square didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat religi, penerimaan keluarga dan dukungan kelompok sebaya dengan perilaku seksual beresiko p=0,002, p=0,000 dan p=0,000; =0,05 . Analisis dengan regresi logistik didapatkan bahwa penerimaan keluarga merupakan faktor paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksual beresiko dengan nilai OR=5,337.
Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya dilakukan intervensi keperawatan yang melibatkan anggota keluarga untuk selalu menerima kondisi pasien ODHA LSL agar mencegah perilaku seksual beresiko.

Sexual behavior risk in MSM LWHA is very important to be noticed, given that HIV AIDS is an infectious disease that is easily transmitted to people with unhealthy behavior. Religious level, family acceptance and peer support are the factors that influence sexual behavior risk. The purpose of this study was to determine the relationship of religious level, family acceptance and peer group support with sexual behavior risk in MSM LWHA. This study uses crossectional design with 180 respondents using purposive sampling technique.
The results showed that most respondents 51.7 had a good religious level, 52.8 received good family acceptance, 56.1 received good peer group support and 56.7 had high risk sexual behavior . The chi square test showed significant correlation between religious level, family acceptance and peer group support with risky sexual behavior p 0,002, p 0,000 and p 0,000 0,05 . Analysis with logistic regression was found that family acceptance was the most dominant factor related to risky sexual behavior with OR 5,337.
The recommendation of this study is the need for nursing interventions involving family members to always accept the condition of MSM patients in order to prevent sexual behavior risk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51314
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edianto
"Keperawatan medikal bedah merupakan area praktik keperawatan pada orang dewasa yang mengalami perubahan fisiologis atau mempunyai resiko terjadi perubahan fisiologis, trauma atau kecacatan Tujuan dari penulisan Karya Ilmiah ini adalah menjabarkan analisis kegiatan praktik residensi keperawatan medikal bedah peminatan onkologi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo dengan penerapan Model Keperawatan Adaptasi Roy dalam pemberian asuhan keperawatan pada kasus keganasan, melakukan aplikasi evidence based nursing (EBN), dan melaksanakan proyek inovasi. Praktik residensi dilaksanakan selama 2 semester dengan mengelola 30 kasus resume dengan berbagai jenis kasus keganasan dan 1 kasus utama (osteosarkoma). Penerapan evidence based nursing tentang auricular acupressure efektif untuk mengurangi konstipasi pada pasien kemoterapi dan pelaksanaan inovasi video edukasi meningkatkan pengetahuan pasien untuk manajemen mual muntah efek samping kemoterapi. Praktik residensi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klinik pada mahasiswa ners spesialis.

Medical surgical nursing is an area of nursing practice in adults who have physiological changes or risk of physiological changes, trauma or disability. The aim of this writing is to describe the analysis of residency practice in medical surgical nursing especially oncology at Cipto Mangunkusumo National Center General Hospital with the application of Roys Adaptation Nursing Model in the provision of nursing care in malignancy cases, conduct evidence based nursing (EBN) applications, and implement innovation project. The residency practice is held for 2 semesters by managing 30 cases of resumes with various types of malignancy cases and 1 main case (osteosarcoma). The application of evidence based nursing auricular acupressure is effective for reducing constipation in chemotherapy patients and the implementation of innovative educational video projects increases the knowledge of patients to manage chemotherapy-induced nausea and vomiting. The residency practice is very useful for increasing clinical knowledge and skills of nursing specialist students"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edianto
"Men who have sex with men living with HIV (MSM-LWH) experience psychological and social issues, including depression, anxiety, fear of infecting others, frustration, and social isolation. They may also experience problems in their relationships due to a fear of social stigma, such as marital issues, family conflicts, a lack of family support, economic difficulties, and social rejection by the family. This research aimed to assess the relationship between HIV status disclosure and stress in MSM-LWH in Medan, Indonesia. Here, a cross-sectional design and the convenience sampling technique were used. A total of 176 respondents who were MSM, HIV positive, and residents of Medan City were included in this work. Data were collected by means of HIV Status Disclosure questionnaires and a Perceived Stress Scale (PSS). Overall, 70.9% respondents reported disclosing their status to others and approximately half revealed experiencing stress. Moreover, HIV status disclosure was significantly associated with stress (p= 0.025). This study reveals that HIV status disclosure may result in negative effects on MSMLWH, represent a barrier to medical treatment, and increase internal stress."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
610 UI-JKI 23:3 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Idi Erik Edianto
"ABSTRAK
Masalah merger dan akuisisi di Indonesia dewasa ini terlihat semakin
menghangat dan banyak mendapat sorotan, terutama berkenaan dengan kasus
akuisisi diantara perusahaan dalam sebuah kelompok usaha yang sama
(akuisisi internal). Akuisisi internal yang menjadi sorotan adalah akuisisi di
perusahaan publik.
Sorotan mengenai akuisisi di perusahaan publik ini terjadi karena kurang
dipenuhinya unsur keterbukaan dan transaksi terjadi pada harga yang kurang
menguntungkan pemodal minoritas. Pada akuisisi internal yang mengandung
benturan kepentingan harga saham dianggap terlampau tinggi dan berlebihan.
karena hasil pembelian saham masuk kembali ke kantung pemegang saham
pendiri.
Selama tahun 1994 hingga Agustus 1996 telah terjadi akuisisi dengan
nilai total Rp 6.321.550.501.000,-, hingga akhir 1996 diperkirakan masih akan
terjadi akuisisi dengan nilai Rp. 1.931.293.785.800,-. Sebagian besar dari
transaksi tersebut merupakan akuisisi internal.
Akuisisi sebenamya harus dipandang sebagai komponen penting dalam
strategi jangka panjang perusahaan dalam memperoleh dan mempertahankan
keunggulan kompetitif, sehingga dijalankan berdasarkan pertimbangan bisnis
yang sehat. Untuk menghindari adanya dampak negatif yang dapat merugikan
publik, maka unsur kewajaran dan keterbukaan dalam akuisisi yang memiliki
benturan kepentingan harus dijaga tetap dijaga. Unsur kewajaran yang
harus diperhatikan adalah kewajaran dalam penentuan harga maupun
kewajaran dalam prosedur akuisisi yang dilakukan.
Salah satu akuisis internal yang terjadi di tahun 1994 adalah akuisisi antara PT. Gajah Surya Multi Finance (GSMF) dengan 6 perusahaan lain yang berada dalam kelompok usaha yang sama. Nilai akusisi yang terjadi adalah Rp. 120.120.000.000,- dengan seluruh dananya diperoleh dari emisi klain (right issue).
Karya akhir ini akan mengupas persoalan akusisi internal di GSMF tersebut dengan menitikberatkan pada perhitungan nilai harga saham perushaan target. DAri perhitungan kembali yang dilakukan terhadap harga saham 2 perusahaan target (PT. Asuransi Dayin Mitra dan PT. Asuransi Jiwa Binadaya Nusa Indah) ternyata transaksi tersebut sedikit lebih tinggi dari nilai rata-rata tertimbang berdasarkan metode penilaian yang digunakan.
Berdasarkan penghitungan kembali harga per saham PT. Asuransi Dayin Mitra adalah Rp 1.984,- sedangkat nilai pembelian realisasi Rp 2.200. Untuk PT. Asuransi Jiwa Binadaya Nusa Indah perhitungan kembali harga per saham adalah Rp. 1.193.211 namun nilai pembelian realisasinya Rp 1.350.000.
Dalam hal kewajaran proses akusisi yang dilakukan ternyata peruhaan dalam melakukan pemilihan perusahaan tidak melakukan tahap seleksi terlebih dahulu. Akibatannya tidak diketahui apakah pengakusisian terhadap perusahaan-perusahaan tersebut merupakan tindakan yang paling optimal jika dibandingkan dengan mengakusisi perushaaan lain. "
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library