Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dorongan untuk memaafkan diri dan prokrastinasi pada mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah 450 mahasiswa yang tinggal di Jabodetabek. Alat ukur yang digunakan yaitu State Self-Forgiveness Scale (SSFS) yang dikembangkan oleh Wohl, DeShea, dan Wahkinney tahun 2008 untuk mengukur dorongan memaafkan diri pada kesalahan yang spesifik. Sementara itu, untuk alat ukur prokrastinasi, peneliti menggunakan alat ukur Procastination Assessment Scale for Student (PASS) yang dikembangkan oleh Solomon dan Rothblum pada tahun 1984.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara dorongan memaafkan diri dan prokrastinasi (r = ?0,176, p<0,01). Artinya, semakin tinggi dorongan memaafkan diri, maka kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah dorongan memaafkan diri, maka kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi semakin tinggi pada mahasiswa.

The purpose of this research is to find out relationship between self-forgiveness and procrastination in college students. Participants of this research were 450 college students in Jabodetabek. This research used State Self-Forgiveness State (SSFS) who constructed by Wohl, DeShea, and Wahkinney (2008) for spesific transgression. Procrastination was measured using Procastination Assessment Scale for Student (PASS) who constructed by Solomon and Rothblum (1984).
The result showed there is a negative significant correlation between self-forgiveness and procrastination (r = ?0,176, p<0,01). This result means higher self-forgiveness decreased procrastination, and lower self-forgiveness increased procrastination in college students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ocfia Amirul Elawati
"Tesis ini mengeksplorasi pemahaman gagasan after-gravity sebagai dasar metode perancangan arsitektur. After-gravity didefinisikan sebagai keadaan tanpa bobot dan tanpa orientasi, yang menghadirkan medium gerak tubuh yang tidak terbatas. Studi ini mengangkat bagaimana gerak tubuh menjadi penting sebagai respon terhadap suatu konteks yang menghadirkan batas dan gaya. Gravitasi mendefinisikan arah sebagai orientasi ruang arsitektur dan memberikan bobot pada subyek dan obyek pada ruang arsitektur dan dengan demikian memberikan batasan gerak tubuh yang terjadi pada ruang dalam maupun ruang luar arsitektur. Tesis ini menganalisis pengembangan metode desain berdasarkan gravitasi melalui studi analitis tigabelas gerakan tubuh melawan gravitasi seperti menggantung, terbang, atau berputar. Tesis ini berfokus pada pengembangan metode desain arsitektur berbasis after-gravity dengan melihat kerangka relasi interaksi antara pergerakan dengan objek yang bertindak sebagai pusat gravitasi, yakni terdiri dari relasi tubuh dengan tubuh, tubuh dengan obyek, dan tubuh dengan ruang sebagai interaksi. Metode desain arsitektur after-gravity menyoroti pengalaman spasial tubuh yang bergerak dalam menerima rangsangan dan merespons konteks. Memahami arsitektur after-gravity memperluas potensi arsitektur yang melihat relasi kekuatan dalam sebuah konteks dengan tubuh dalam lingkungan yang dibangun secara dinamis.

This thesis examine the idea of after gravity as the basis of an architectural design method.  After gravity is defined as the condition of weightlessness and disorientation that creates unrestricted body movement. The study highlights how body movement becomes essential in response to a context that presents boundaries and forces. Gravity defines direction as the orientation of architectural space and gives weight to subjects and objects in architectural space, unrestricted body movement in interior and exterior spaces. This paper analyzes the development of design methods based on gravity through analytical studies of thirteen body movements against gravity, such as hanging, flying, or rotating. The study focuses on developing an architectural design method based on after-gravity by examining the framework of interaction relations between movement and objects that act as centers of gravity, which includes interactions between body and body, body and object, and body and space. The design method of architecture after gravity highlights the spatial experience of the moving body in receiving stimuli and responding to the context. Understanding architecture after gravity widens the potential of architecture that sees the relations of forces in a context with the body in a dynamically built environment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Elawati
"Pendahuluan: Waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan non racikan dan racikan di Instalasi Farmasi RS Mitra Husada belum mencapai standar nasional yaitu ≤30 menit untuk obat non racikan dan ≤60 menit obat racikan sehingga masih menjadi keluhan bagi RS. Penelitian ini bertujuan menganalisis waktu tunggu pelayanan obat dengan menggunakan konsep Lean Hospital di Instalasi Farmasi RS Mitra Husada.
Metode: Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan action research, pengambilan data dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2022 di Instalasi Farmasi Rawat Jalan. Sampel yang diambil berjumlah 98 resep obat non racikan dan 100 obat racikan. Pengamatan langsung menggunakan lembar observasi VSM dan lembar waste, wawancara dengan informan menggunakan lembar wawancara. Analisis kuantitatif menggunakan SPSS dan kualitatif dengan mengolah data primer, sekunder dan wawancara.
Hasil: Pada kondisi current statewaktu yang dibutuhkan untuk pelayanan setiap 1 resep (lead time) untuk resep non racikan adalah 63,54 menit dari standar nasional ≤ 30 menit dengan waste 87,5% nya, sedangkan lead time untuk resep racikan adalah 106,5 menit dari standar nasional ≤ 60 menit dengan waste 81,82%. Pada analisa kegiatan non value added terdapat 22 kegiatan yang termasuk dalam waste, tertinggi ada pada kategori waste waiting dantransportation. Root cause analysis dengan metode 5 why’smenyimpulan bahwa akar masalah utama pada penelitian ini pada man.
Kesimpulan: Dengan metode lean hospital dapat mengetahui capaian waktu tunggu pelayanan obat rawat jalan, waste dan akar penyebab masalah hingga desain rancangan perubahan sebagai upaya perbaikan berupa desain perbaikan jangka pendek yaitu menggunakan lean kaizen, PDCA, 5S, Visual management dan heijunka, jangka menengah dan panjang.

Introduction: The waiting time for non compounding and compounding outpatient services at the Pharmacy Installation of Mitra Husada Hospital has not yet reached the national standard, namely 30 minutes for non compounding drugs and 60 minutes for compounding drugs so it is still a complaint for hospitals. This study aims to analyze the waiting time for drug services using the Lean Hospital concept at the Pharmacy Installation of Mitra Husada Hospital.
Methods: This research is descriptive qualitative with action research, data collection was carried out in May and June 2022 at the Outpatient Pharmacy Installation. The samples taken amounted to 98 non compounding drug prescriptions and 100 compounding drugs. Direct observations using VSM observation sheets and waste sheets, interviews with informants using interview sheets. Quantitative analysis using SPSS and qualitative by processing primary, secondary and interview data.
Results: In the current state, the time required for service for every 1 recipe (Lead Time) for non-compounding recipes is 63.54 minutes from the national standard 30 minutes with 87.5% waste, while the Lead Time for compounding recipes is 106, 5 minutes from the national standard 60 minutes with 81.82% waste. In the analysis of non-value added activities there are 22 activities that are included in the waste, the highest is in the category of waste waiting and transportation. Root cause analysis with the 5 why's method concludes that the main root cause of this research is man.
Conclusion: With the lean hospital method, we can find out the waiting time for outpatient drug services, waste and the root causes of the problem to the design of the change design as an improvement effort in the form of short,with lean kaizen, PDCA, 5S, Visual management and heijunka tools and medium and long term improvement designs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library