Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlia
"Berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu berat lahir di bawah 2500 gram, masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dampaknya yang besar terhadap kematian bayi serta pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pola makan ibu (non vegetarian dan vegetarian) serta faktor maternal lainnya, seperti status gizi sebelum hamil, kenaikan berat badan gestasional, paritas, jarak kehamilan, tingkat pendidikan, frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi suplemen, dan frekuensi konsumsi makanan yang meliputi makanan pokok, protein hewani, protein nabati terhadap kejadian BBLR di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 122 responden dan pengumpulan data melalui kuesioner serta food frequency questionnaire (FFQ), penelitian ini menunjukkan bagaimana berbagai jenis diet dan kondisi ibu mempengaruhi risiko terjadinya BBLR. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2025 dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi BBLR di Indonesia sebesar 5,7%, dengan proporsi ibu vegetarian 8,3% dan non vegetarian 5,1%. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel jenis diet (p-value 0,623), frekuensi konsumsi makanan pokok (p-value 0,272), frekuensi konsumsi protein hewani (p-value 0,751), frekuensi konsumsi protein nabati (p-value 0,113), frekuensi konsumsi sayur (p-value 0,468), frekuensi konsumsi buah (p-value 0,086), status gizi pra hamil ibu (p-value 0,941), kenaikan berat badan gestasional (p-value 0,707), jarak kehamilan (p-value 1), paritas (p-value 0,709), frekuensi ANC (p-value 1), pendidikan terakhir ibu (p-value 0,65), dan konsumsi suplemen (p-value 0,555). 1) Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis diet, frekuensi konsumsi makanan pokok per hari, frekuensi konsumsi protein hewani per hari, frekuensi konsumsi protein nabati, frekuensi konsumsi sayur per hari, frekuensi konsumsi buah per hari, status gizi pra hamil ibu, kenaikan berat badan gestasional, jarak kehamilan, paritas, frekuensi ANC, pendidikan terakhir ibu, dan konsumsi suplemen terhadap terjadinya BBLR.Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor lain seperti usia, pengetahuan gizi, status ekonomi, stres, kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan, dan aktivitas fisik karena didukung secara teori berhubungan dengan kejadian BBLR. Selain itu dapat meneliti variabel jenis diet dengan kejadian BBLR dengan proposi sampel yang lebih proporsional.

Low birth weight (LBW), defined as a birth weight of less than 2,500 grams, remains a significant public health concern due to its considerable impact on infant mortality and long-term growth dan development outcomes. This study aims to examine the relationship between maternal dietary patterns (non-vegetarian and vegetarian) and other maternal factors on the incidence of LBW in selected areas in Indonesia. This research uses a cross-sectional design involving 122 respondents, data were collected through structured questionnaires and a Food Frequency Questionnaire (FFQ). The study was conducted from March to May 2025 using purposive sampling. The results showed a LBW prevalence of 5.7% in Indonesia, with prevalence rates of 8.3% among vegetarian mothers and 5.1% among non-vegetarian mothers. Bivariate analysis revealed no statistically significant associations between LBW incidence and dietary type (p = 0.623), frequency of staple food consumption (p = 0.272), animal protein intake (p = 0.751), plant-based protein intake (p = 0.113), vegetable intake (p = 0.468), fruit intake (p = 0.086), pre-pregnancy nutritional status (p = 0.941), gestational weight gain (p = 0.707), interpregnancy interval (p = 1), parity (p = 0.709), ANC visit frequency (p = 1), maternal education level (p = 0.650), and supplement consumption (p = 0.555). It can be concluded that there is no significant relationship between all independent variable with the incidence of low birth weight. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlia
"Berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu berat lahir di bawah 2500 gram, masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dampaknya yang besar terhadap kematian bayi serta pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pola makan ibu (non vegetarian dan vegetarian) serta faktor maternal lainnya, seperti status gizi sebelum hamil, kenaikan berat badan gestasional, paritas, jarak kehamilan, tingkat pendidikan, frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi suplemen, dan frekuensi konsumsi makanan yang meliputi makanan pokok, protein hewani, protein nabati terhadap kejadian BBLR di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 122 responden dan pengumpulan data melalui kuesioner serta food frequency questionnaire (FFQ), penelitian ini menunjukkan bagaimana berbagai jenis diet dan kondisi ibu mempengaruhi risiko terjadinya BBLR. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2025 dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi BBLR di Indonesia sebesar 5,7%, dengan proporsi ibu vegetarian 8,3% dan non vegetarian 5,1%. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel jenis diet (p-value 0,623), frekuensi konsumsi makanan pokok (p-value 0,272), frekuensi konsumsi protein hewani (p-value 0,751), frekuensi konsumsi protein nabati (p-value 0,113), frekuensi konsumsi sayur (p-value 0,468), frekuensi konsumsi buah (p-value 0,086), status gizi pra hamil ibu (p-value 0,941), kenaikan berat badan gestasional (p-value 0,707), jarak kehamilan (p-value 1), paritas (p-value 0,709), frekuensi ANC (p-value 1), pendidikan terakhir ibu (p-value 0,65), dan konsumsi suplemen (p-value 0,555). 1) Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis diet, frekuensi konsumsi makanan pokok per hari, frekuensi konsumsi protein hewani per hari, frekuensi konsumsi protein nabati, frekuensi konsumsi sayur per hari, frekuensi konsumsi buah per hari, status gizi pra hamil ibu, kenaikan berat badan gestasional, jarak kehamilan, paritas, frekuensi ANC, pendidikan terakhir ibu, dan konsumsi suplemen terhadap terjadinya BBLR.Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor lain seperti usia, pengetahuan gizi, status ekonomi, stres, kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan, dan aktivitas fisik karena didukung secara teori berhubungan dengan kejadian BBLR. Selain itu dapat meneliti variabel jenis diet dengan kejadian BBLR dengan proposi sampel yang lebih proporsional.

Low birth weight (LBW), defined as a birth weight of less than 2,500 grams, remains a significant public health concern due to its considerable impact on infant mortality and long-term growth dan development outcomes. This study aims to examine the relationship between maternal dietary patterns (non-vegetarian and vegetarian) and other maternal factors on the incidence of LBW in selected areas in Indonesia. This research uses a cross-sectional design involving 122 respondents, data were collected through structured questionnaires and a Food Frequency Questionnaire (FFQ). The study was conducted from March to May 2025 using purposive sampling. The results showed a LBW prevalence of 5.7% in Indonesia, with prevalence rates of 8.3% among vegetarian mothers and 5.1% among non-vegetarian mothers. Bivariate analysis revealed no statistically significant associations between LBW incidence and dietary type (p = 0.623), frequency of staple food consumption (p = 0.272), animal protein intake (p = 0.751), plant-based protein intake (p = 0.113), vegetable intake (p = 0.468), fruit intake (p = 0.086), pre-pregnancy nutritional status (p = 0.941), gestational weight gain (p = 0.707), interpregnancy interval (p = 1), parity (p = 0.709), ANC visit frequency (p = 1), maternal education level (p = 0.650), and supplement consumption (p = 0.555). It can be concluded that there is no significant relationship between all independent variable with the incidence of low birth weight. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riezka Erlia
"Penelitian ini membahas tentang perlu adanya suatu sistem pengukuran kinerja kegiatan inovasi yang berbasis problem solving. Untuk itu, peneliti membuat rancangan model hirarki innovation scorecard dengan menggunakan metode rating dan analytical hierarchy process dalam pengambilan keputusan sehingga terbentuknya suatu susunan hirarki dalam bentuk perspektif beserta dengan KPI untuk mengukur kegiatan inovasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model hirarki innovation scorecard terdiri atas 5 KPI untuk perspektif innovation input, 5 KPI untuk perspektif innovation processes, 5 KPI untuk perspektif innovation output, dan 6 KPI untuk perspektif innovation outcome. Selain itu hasil juga menunjukkan bahwa perspektif innovation processes memiliki prioritas tertinggi diantara perspektif lainnya.

This study discuss about the need of a performance measurement system of innovation-based problem solving. Therefore, this research creates hierarchy model of innovation scorecard by using rating method and Analytical Hierarchy Process for decision making in order to create hierarchy in the form of perspective along with its KPIs to measure the innovation activity.
Results of research indicate that innovation scorecard model hierarchy consists of 5 KPIs of innovation inputs perspective, 5 KPIs of innovation processes perspective, 5 KPI of innovation outputs perspectives, and 6 KPIs of innovation outcomes perspective. In addition, the results also indicate that innovation processes perspective have the highest priority among the other perspective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2009
S52327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumampouw, Erlia
"Setiap suratkabar umumnya memiliki satu halaman editorial yang berisi pendapat atau opini saja, tajuk rencana dan artikel-kolom. halaman ini terdapat pada halaman IV, yang juga lazim disebut diantaranya Pada suratkabar Kompas dengan halaman editorial. Berdasarkan dialog-dialog yang terjadi melalui artikelartikel by-line dapat dilihat bahwa materi yang dibahas disini biasanya tergolong berat dan berbobot, tidak bercorak ringan, vulgar maupun picisan. Pembaca yang kurang berpendidikan atau tingkat pendidikannya rendah kiranya akan menemui : E kesulitan dalam mengikuti dialog-dialog tersebut. Mayoritas dari para penyumbang naskah adalah para sarjana. Demikian pula dengan tajuk rencana yang ditulis oleh para ahli di bidangnya masing-masing dengan latar belakang pendidikan yang cukup kuat. Berdasarkan fakta-fakta di atas disusunlah rencana penelitian untuk melihat pola penggunaan, motivasi, pendapat, postactivity tajuk rencana dan artikel oleh kalangan pembaca kepuasan serta kolom sebagai wadah opini bagi dan dengan latar belakang pendidikan tinggi. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel staf pengajar tetap dan tidak tetap FISIP-UI sebagai wakil dari kalangan pembaca berpendidikan tinggi. Bertolak dari asumsiasumsi kemudian dilakukan analisis deskriptif univariat dan bivariat untuk memberikan gambaran umum penggunaan tajuk rencana dan artikel-kolom, serta memaparkan perbandingan antara keduanya. Guna melihat ada/tidaknya perbedaan yang signifikan dan kekuatan hubungan antar variabel, peneliti menggunakan perhitungan statistik chi-square, cramer dan Tau Kendali B. Hasil penelitian memperlihatkan. memang terdapat hubungan maupun perbedaan yang signifikan antara berbagai variabel di atas, kecuali antara variabel identitas jenis kelamin, usia, pendidikan dan bidang pendidikan/jurusan) dan motivasi membaca tajuk rencana dan artikel-kolom, pola penggunaan dan postactivity terhadap tajuk rencana dan artikel- kolom. Kekuatan hubungan yang ada berkisar dari 0,20 - 0,50 (hubungan rendah tapi pasti - hubungan yang cukup berarti ). Hasil perhitungan statistik hanya memperlihatkan perbedaan yang signifikan antara variabel kontrol jenis kelamin dan bidang pendidikan/jurusan terhadap variabel-variabel pola penggunaan, motivasi, pendapat, kepuasan serta positif : activity terhadap tajuk rencana dan artikel-kolom. Hal ini tidak nampak pada variabel kontrol usia dan pendidikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library