Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadillah
"Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk melihat kemungkinan pengembangan Skala CES-D Revisi yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Skala ini merupakan alat deteksi dini (first screening) gejala depresi. Subyek yang diikutsertakan dalam penelitian adalah subyek dari masyarakat umum berumur 20-40 tahun di Jakarta (N=137). Uji validitas yang dipakai adalah uji validitas kriteria dengan menggunakan SDI. Hasil uji analisis data menunjukkan Skala CES-D Revisi memiliki koefisien alpha Cronbach sebesar 0.779. Koefisien korelasi item-total terkoreksi bergerak antara 0.046-0.546. Beberapa butir pernyataan tampak kurang sensitif mengukur gejala depresi sehingga menyebabkan koefisien alpha dan koefisien korelasi item-total menjadi rendah. Koefisien korelasi antara CES-D Revisi dengan BDI sebesar 0.54 (p<0.01). Selain itu, pengujian dengan t-test menunjukkan ada perbedaan skor CES-D Revisi yang signifikan (p<0.01) antara kelompok individu yang hampir tidak menunjukkan adanya tanda-tanda depresi dengan kelompok individu dengan derajat depresi berat pada BDI. Kelompok individu dengan derajat depresi berat akan memiliki skor CES-D Revisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok individu yang hampir tidak menunjukkan adanya tanda-tanda depresi. Skala CES-D Revisi dapat dikembangkan lebih lanjut untuk digunakan sebagai alat ukur deteksi dini gejala depresi di Indonesia.

This research is a preliminary study to see the possibility of developing the Revised CES-D Scale which has been adapted into Indonesian. This scale is a tool for early detection (first screening) symptoms of depression. Subjects included in the study were subjects from the general public aged 20-40 years in Jakarta (N=137). The validity test used is a criterion validity test using SDI. The results of the data analysis test show the Revised CES-D Scale has a Cronbach alpha coefficient of 0.779. The corrected item-total correlation coefficient moved between 0.046-0.546. Some items appear to be less sensitive in measuring symptoms of depression, causing the alpha coefficient and item-total correlation coefficient to be low. The correlation coefficient between the Revised CES-D and BDI was 0.54 (p<0.01). In addition, the t-test showed that there was a significant difference in the Revised CES-D score (p<0.01) between the group of individuals who showed almost no signs of depression and the group of individuals with a degree of major depression on the BDI. The group of individuals with a degree of major depression will have a higher Revised CES-D score than the group of individuals who show almost no signs of depression. The Revised CES-D scale can be further developed to be used as a measuring tool for early detection of depressive symptoms in Indonesia. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T17882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismed Fadillah
"Persaingan global pada saat ini sudah tidak dapat ditolak lagi kehadirannya. Apalagi sejak disetujuinya kesepakatan multilateral tentang organisasi perdagangan dunia (WTO) pada tahun 1995 di Marakes, Maroko. Sejak saat itu, batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas. Persaingan dalam dunia bisnis tidak lagi terjadi antara perusahaan-perusahaan lokal, namun sudah mencakup Persaingan global.
Argumentasi bahwa globalisasi menjanjikan kemakmuran, ternyata disatu sisi juga membuat lingkungan bisnis menjadi berubah dengan cepat, turbulensi, dan ketidakpastian yang tinggi. Kalau selama ini perusahaan dibuai dengan lingkungan bisnis yang cukup dapat diduga (predictable), pada saat ini situasi tersebut telah berubah dengan drastis. Membuat rencana jangka panjang adalah suatu kemustahilan. Oleh karena itu, organisasi dituntut untuk selalu dapat mengantisipasi perubahan-perubahan dan segera beradaptasi.
Agar organisasi selalu dalam keadaan siap mengantisipasi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah dengan cepat, maka kemampuan individu, tim dan organisasi tersebut harus selalu ditingkatkan. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut adalah dengan cara melakukan pembelajaran, dan kemudian membangun organisasi sebagai organisasi pembelajaran.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, CV. Nuri Teknik yang bergerak di bidang produksi alat-alat kesehatan, telah mencoba melakukan beberapa strategi yang harus ada dalam suatu organisasi pembelajaran.Dengan menggunakan analisis yang dianjurkan oleh Michael J. Marquardt, diketahui bahwa untuk tingkat penerapan pembelajaran pada sub sistem dinamika pembelajaran, transformasi organisasi, pemberdayaan manusia, dan pengelolaan pengetahuan telah menunjukkan tingkat kadang-kadang diterapkan. Sedangkan sub sistem penerapan teknologi menunjukkan tingkat jarang/tidakpernah diterapkan.
Jika dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil penelitian Marquardt terhadap 500 perusahaan di dunia, maka terhadap subsistem dinamika pembelajaran, transformasi organisasi, pemberdayaan manusia, dan pengelolaan pengetahuan CV. Nuri Teknik memiliki nilai yang lebih tinggi, sedangkan untuk subsistem aplikasi teknologi nilainya lebih rendah.
Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan strategi pembelajaran di CV. Nuri Teknik sudah mulai diterapkan, namun belum diterapkan secara optimal, sehingga masih banyak kelemahan-kelemahan yang harus segera diperbaiki."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T1889
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisaul Fadillah
"Kebijakan bantuan ADB kepada Indonesia yang semula bertumpu pada sektor pertanian sebagai perhatian utama kemudian berganti sektor infrastruktur sosial adalah bagian kebijakan ADB pada kurun waktu 1997-2000. Pergeseran kebijakan itu tidak hanya pada tumpuan sektor tapi juga pada jenis bantuan berupa program (program aid). Jenis bantuan ini sangat dijauhi oleh ADB pada kurun waktu sebelumnya dan justru sangat menekankan jenis bantuan proyek (project aid).
Dalam menganalisa pergeseran kebijakan ADB di Indonesia, khususnya untuk kurun waktu 1997-2000, peneliti menggunakan metodologi kualitatif yang mencoba menjelaskan fenomena ini dengan menggunakan pengumpulan data lewat dokumentasi dan wawancara. Temuan data ini dibenturkan dengan teori, model atau konsep yang ada sehingga menghasilkan suatu temuan guna menjawab permasalahan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utarna yang membuat ADB beralih pada sektor infrastruktur sosial dilatarbelakangi dan usaha untuk memulihkan kondisi masyarakat yang paling parah terkena dampak krisis. Selain itu bantuan pada sektor pertanian tidak sama sekali ditiadakan dan tetap dikategorikan sektor yang cukup mendapat perhatian walaupun dengan sedikit terjadi penurunan dari sisi nilai nominalnya.
Adanya bantuan program adalah upaya ADB untuk menyiasati kelangkaan dana lunak dalam tubuh ADB. Oleh karena itu bantuan program dalam kurun waktu 1997-2000 adalah bantuan untuk sector reform yakni ADB mendesak pemerintah lewat kesepakatan bersama dalam mempersiapkan perangkat perundang-undangan guna mempercepat proses liberalisasi ekonomi, melalui privatisasi BUMN, desentralisasi maupun good governance. Implikasi yang lebih jauh dari kebijakan ini adalah terbukanya kesempatan luas bagi investor asing ke Indonesia dengan jaminan hukum dari pihak pemerintah Indonesia terhadap keberlangsungan investasi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Fadillah
"Gerak perpindahan penduduk atau migrasi dari suatu daerah ke daerah lainnya merupakan suatu bentuk respon atau reaksi dari adanya variasi keadaan dimana mereka berdiam / hidup. Perkembangan sosial ekonomi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya, jarang sekali terjadi kesamaan. ketidaksamaan ini menimbulkan kesempatan--kesempatan yang berbeda untuk masing-masing daerah. Banyak faktor yang mempengaruhi proses migrasi, sehingga permasalahannya makin rumit dan kompleks.
Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan terungkap bahwa dorongan utama bagi seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan migrasi adalah keinginan untuk memperbaiki mutu/taraf hidup, disini tersirat bahwa faktor ekonomi merupakan motivasi yang dominan dalam migrasi. Meskipun demikian, tidaklah berarti bahwa faktor-faktor lain diluar faktor ekonomi tidak berpengaruh pada keputusan seseorang untuk melakukan migrasi; seperti persepsi seseorang atas reaksinya terhadap perubahan-perubahan yang terjadi antara satu daerah dengan daerah lain juga tidak sama. Karena itu biasanya orang akan pindah ke suatu daerah, bilamana daerah tersebut akan memberikan suatu nilai positif bagi dirinya atau keluarganya.
Tesis ini mencoha menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proporsi tujuan migrasi keluar dari Kalimantan Selatan; yaitu ke Kalimantan Tengah, antar kabupaten dan propinsi lain mengunakan data hasil SUPAS 1985. Data yang digunakan adalah migran berdasarkan tempat tinggal 5 (lima) tahun lalu ( RECENT MIGRANT ). Sedangkan model statistik yang di pergunakan untuk memperkirakan proporsi migrasi adalah Regresi Multinominal Logistik berganda. Variabel babas yang diamati adalah : Variabel ekonomi yang digambarkan melalui PDRB perkapita, Tingkat industri, Variabel sosial demografi, yang meliputi umur, Jenis kelamin, Pendidikan, dan Status Kawin. Selain pengaruh variabel utama tersebut, juga diperhatikan adanya pengaruh variabel interaksi antara umur dan jenis kelamin, PDRB perkapita dengan pendidikan.
Berdasrkan hasil analisa imperensial menggunakan model statistik Regresi Multinominal Logistik berganda, ternyata bahwa aktifitas perekonomian suatu daerah mempunyai pengaruh positif terhadap proporsi migrasi. Hal ini terlihat baik untuk migrasi antar kabupaten, ke Kalimantan Tengah, maupun ke propinsi lain.
Hasil uji statistik juga menunjukkan adanya hubungan positif antara umur dangan proposi migrasi. Pada kelompok umur muda proposi migrasi lebih besar dibanding kelompok umur tua kecuali untuk tujuan antar kabupaten, dimana proporsi migrasi kelompok umur muda sedikit lebih kecil dibandingkan dengan kelompok umur tua. Namun setelah dikontrol oleh variabel kontekstual proposi umur muda menjadi lebih besar.
Berdasarkan model yang telah dianalisa juga diketahui bahwa tiidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap proporsi migrasi. Hal ini menunjukan antara laki--laki dan perempuan mempunyai proposi yang hampir tidak jauh berbeda baik sebelum maupun setelah di kontrol oleh variabel kontekstual.
Sementara itu, dilihat dari tingkat pendidikan, baik sebelum maupun sesudah dikontrol oleh variabel kontekstual, proporsi migrasi menunjukan selalu di dominasi oleh kelompok berpendidikan lebih kecil SD ( < SD ) dihandingkan dengan kelompok pendidikan lebih tinggi."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fadillah
"Sebagai sebuah sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru, spmb, sejak dulu tidak pernah memberikan keterangan mengenai mengapa seorang calon mahasiswa diterima atau ditolak dari program studi yang dipilihnya. Juga tidak pernah menjelaskan kepada publik mengapa seorang calon mahasiswa diterima pada pilihan kedua atau ketiga bukan pilihan pertama.
Ketiadaan keterangan ini dijadikan peluang oleh lembaga-lembaga bimbingan belajar atau bimbingan tes -yang banyak menjamur di Indonesia, terlebih saat menjelang tes spmb-untuk memberikan penjelasan seputar bagaimana sesungguh proses penilaian seleksi calon mahasiswa itu berlangsung. Pemberian keterangan itu juga dilakukan bersamaan dengan upaya pendampingan/pelatihan calon mahasiswa agar mampu lolos melewati ujian masuk tersebut. Padahal penjelasan yang diberikan oleh lembaga bimbingan itu belum tentu dilakukan oleh panitia ujian masuk perguruan tinggi negeri. Itu artinya masyarakat diberikan informasi yang `semu' dan karena ketidaktahuan mereka bersedia membayar mahal.
Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri sebagai salah satu bimbingan yang juga menyelenggarakan program pendampingan/pelatihan persiapan spmb percaya bahwa informasi yang benar adalah sesuatu yang semestinya diketahui publik. Untuk itu bimbingan ini melakukan suatu upaya penjelasan yang benar mengenai bagairnana proses (terutama) penilaian/penempatan calon mahasiswa ke dalam program studi yang dipilihnya, Upaya itu diwujudkan dalam bentuk pengolahan penilaian prestasi siswa --dalam try out yang diselenggarakannya¬dilakukan seperti yang dilakukan oleh panitia ujian nasional spmb. Yakni: penilaian prestasi siswa dengan sistem penilaian nilai nasional. Sistem ini merupakan pemberian nilai berdasarkan posisi peserta tes dalam populasi. kecuali dalam hal jumlah peserta, segala perhitungan statistik yang ada diupayakan sama dengan pengolahan yang dilakukan oleh panitia nasional itu. Di samping memberikan prediksi nilai nasional yang bisa dicapai siswa, Nurul Fikri pun berupaya memprediksikan kaitan nilai nasional yang dicapai siswa dengan kemungkinan program studi yang bisa dipilihnya, Mirip dengan panduan belanja sehingga siswa mendapatkan keterangan mengenai program studi yang lebih berpeluang baginya di spmb nanti. Prediksi itu dikenal dengan istilah matrik bantu pemilihan jurusan.
Dari pengujian data dengan menggunakan hierarchial log-linear didapat hasil kelulusan peserta spmb dipengaruhi dengan jumlah nilai nasional optimal yang dicapai vs level pilihan jurusan dan pemahaman siswa terhadap sistem penilaian dan penempatan calon peserta di program studi yang diujikan (mbpj). Analisis lebih lanjut menunjukkan calon peserta yang nilai optimalnya mencukupi level kelas program studi yang dipilihnya mempunyai peluang yang lebih besar daripada yang tidak (kelompok IPA: 5,9 kali, kelompok IPS: 3.6 kali). Juga didapat angka kelulusan peserta (dalam persen) yang lebih tinggi jika ia mempunyai nilai nasional yang cukup, tidak perduli apakah ia paham atau tidak system mbpj, (kelompok IPA, AKP (L I) I) = 70,75 dibandingkan AKP (1,0) 28.82; AKP (0,1) = 61,65 dibandingkan AKP (0,0) = 21,15; kelompok IPS, AKP (1,1) = 64,41 dibandingkan AKP (1,0) = 33,16; AKP (0,1) = 54,95 dibandingkan MCP (0,0) = 25).
Uji lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat digunakan sebagai prediktor kemampuan siswa di saat spmb (causal model for directly observed variables) dilakukan dengan Lisrel 8.30. Uji multivariat regression ini menghasilkan nilai koefisien regresi yang cukup baik sehingga dapat disimpulkan bahwa prediktor yang dikembangkan Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri dapat dipakai calon peserta spmb untuk meramalkan kemampuannya saat mengikuti ujian, Seperti yang dapat dilihat pada angka-angka indeks di bawah ini
1. Berdasarkan masing-masing bidang studi:
? Kelompok IPA: (hari pertama); = 0,67 x1 + 0.49 x2+ 0,73 x3+ 0,24 x4 +027x5;+0,27x6+0,53x7+ 0,44x8+ S dan(hari kedua):y2= 0,53x1 + 0.17x2 + 0,10 x3 +0,38x4+ 0,57x5 +0,76x6 +0,63 x7+ 0,67,x8 + S
? Kelompok IPS: (hari pertama): y, = 0,67 x1 + 0.69 x2 + 0,65 x3 + 0,29 x4 + 0,32 x5 + 0,23 x6 + 0,55x7 + dan (hari kedua); y2 = 0.13 x1 + 0,44 x2 + 0 ,11 x3 + 0,37x4+0,56x5 +0,80 x6,+0,46x7 + S
2. Berdasarkan kelompokan bidang studi:
? Kelompok IPA: (hari pertama); y1 = 0,52 x1 + 0.66 x2 + 0,39 x3 + S dan (hari kedua); y2 = 0,49 x1 + 0,13 x2 + 0,65 x3 + S
? Kelompok IPS (hari pertama): y1 = 0,72 x1 + 0.66 x2 + 0,33 x3 + S dan
(hari kedua) y2 = 0,12x1 + 0,21 x2 + 0,60 x3 + S"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Billy Muhammad Fadillah
"Dalam satu dekade terakhir, pertumbuhan usaha kuliner di Indonesia sangat cepat. Warunk Upnormal muncul sebagai salah satu usaha yang tingkat pertumbuhannya sangat tinggi. Bagaimana Warunk Upnormal menjaga kualitas layanannya agar konsumen tetap merasa puas dan loyal? Penelitian ini meneliti pengaruh service quality, perceived value pada customer satisfaction dan loyalty yang dilakukan Warunk Upnormal di Jakarta. Menggunakan teknik non-probability sampling, kuesioner penelitian dibagikan kepada sebanyak 245 responden. Software yang digunakan untuk mengolah data adalah SPSS dan SmartPLS 3.0. Hasil menunjukkan bahwa service quality yang dilakukan oleh Warunk Upnormal berpengaruh postif terhadap customer satisfaction, dan customer satisfaction yang pada akhirnya memberikan pengaruh positif pada loyalitas pelanggan. Menarik untuk disikapi bahwa hasil dari variabel perceived value memperlemah hubungan antara service quality terhadap customer satisfaction. Implikasi manajerial dan saran untuk penelitian selanjutnya diberikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan.
......In the past decade, the growth of culinary businesses in Indonesia is very fast. Warunk Upnormal emerged as one of the businesses whose growth rates were very high. How does Warunk Upnormal maintain the quality of its services so that consumers remain satisfied and ultimately loyal? This study studies the effect of service quality, perceived value on customer satisfaction and loyalty by Warunk Upnormal in Jakarta. Using the non-probability sampling technique, questionnaire distributed to 245 respondents. This research was processed using SPSS and SmartPLS 3.0 tools. Realizing the quality of service performed by Warunk Upnormal determines positively to customer satisfaction, and customer satisfaction determines which eventually provide a positif impact toward customer loyalty. It is interesting to note here that the perceives value aparently weakning the relationship between service quality and customer satisfaction. Managerial implication and and suggestions for further research are given based on the research report."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Fadillah
"ABSTRAK
Organisasi cenderung bentbah karena tuntutan faktor ekstemal daripada 1? aktor
internal itu sendiri. Tetapi bukan berarti tuntutan ekstemal harus lebih diperhatikan
atau direspon daripada luntutan internal organisasi tersebut. Hanya saja biasanya
organisasi lebih rnelihat dan .meresponnya secara serius apabila ada tuntulan ekstemal,
seperti yang terjadi pada Yayasan Pendidikan ?B?. Sekolah ini memunculkan unit
EQC untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah Yayasan Pendidikan
"B? dalarn rangka menjawab tuntutan ekstemal yaitu telah terjadinya persaingan yang
cukup signifikan untuk menjaring siswa-siswi di sekolah-sekolah di kawasan
Kebayoran Lama dan Jakarta Selatan.
Penulisan tugas akhir ini bertujuan memberikan rekomendasi program
komunikasi yang efektif bagi EQC. Rekomendasi ini diharapkan agar EQC dapal
meningkatkan komunikasinya , sehingga dapat memperlancar proses rramg/ér Q/'
knowledge di EQC
Metode pengumpulan data diperoleh dengan metode survei melalui
pcnyebaran kuisener. Kuisener terdiri alas empat bagian. Bagian I mcngukur sejauh
mana keberadaan EQC menunjang efektititas sekolah, Bagian 2 melihat kompetensi
EQC, bagian 3 mengukur sejauh mana koordinasi yang dijalin unit dengan EQC
dalam ha! program dan visi misi, dan Bagian 4 adalah mengukur sejauh mana
program EQC dapat meningkatkan kompetensi gum di Yayasan Pendidikan ?B? Telah disebarkan sebanyak 135 lcuesioner. Tetapi yang kembali hanya 76 kuesioner.
Data dianalisis dengan Anova satu salu arah (one way nnova).
Setelah melakukan analisa data, maka didapatkan hasil bahwa EQC mempunyai
hambatan dalam melakukan komunikasi yang efektif dengan unit-unit sekolah. Oleh
sebab ilu, dibuallah rancangan unluk memperbaiki proses komunikasi internal EQC.
Yaitu dengan melakukanz l)Managemenr by walking around 2) Kegialan /me srarx.
3) Pengembangan portal, dan 4) lnternaiisasi fasililas portal EQC melalui 7?aining."
2006
T34060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Fadillah
"ABSTRAK
Tesis ini mengenai kajian Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
( UKBM ) yang ada di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2013.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara
mendalam dan Focus Group Discussion (FGD) pada kelompok pengguna dan
pengelola UKBM. Pengembangan RW Siaga merupakan pengembangan UKBM,
RW Siaga merupakan wadah dimana UKBM berada. Pembiayaan UKBM
mendapatkan dukungan dari APBD Provinsi DKI Jakarta. SDM yang terlibat
dalam UKBM dalam segi kualitas sudah mencukupi namun dari segi kuantitas
masih kurang. Arah kebijakan penyusunan perencanaan semakin mendukung
upaya preventif dan promotif kesehatan dengan mengacu pada Indikator Kinerja
Program (outcome) dan Kegiatan (output). Dari segi manajemen pelaksanaan
UKBM dilaksanakan sesuai dengan tugas dan peran masing-masing lembaga yang
terlibat dalam UKBM, namun perlu peningkatan koordinasi antar lembaga.
Partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan UKBM masih tinggi. Upaya
kemitraan dan pemberdayaan masyarakat terlaksana dengan baik. Kesimpulannya
dengan Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang memberikan kemudahan bagi
masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan gratis, namun UKBM sebagai
upaya preventif dan promotif kesehatan masih tetap dilaksanakan dengan baik.

ABSTRACT
This thesis is a study upon Public Health Efforts or known as Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) in Indonesia. Geographically it focuses on
the condition in the administration of Central Jakarta Region in 2013.
The research takes a qualitative approach by conducting in-depth interviews and
Focus Group Discussions (FGD) with UKBM users and administrators. The
development of “RW Siaga” is the expansion of UKBM. RW Siaga is the living
field form UKBM. UKBM receives it’s funding from the DKI Jakarta Provincial
Budget, or APBD. The human resource involved in UKBM is deemed adequate in
quality but insufficient in quantity.
The direction of future regulations continue to focus on promoting health, and
preventive health which refers to the Program Performance Indicator, divided into
Program (outcome) and Activity (Output). UKBM’s management system is
catered to the tasks and role of each body involved, this must be followed by
building good coordination among these bodies.
Public participation in UKBM is still very high. Partnership chances and public
empowerment is maintained and has been executed well.
In conclusion, the Jakarta Health Card or Kartu Jakarta Sehat (KJS) which has
eased public health service by providing free healthcare for residents. However, as
a program that supports preventive health and promotes health, UKBM is still
conducted well in the society."
2013
T38420
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Fadillah
"Produk perikanan yang bermutu rendah dan kurang terjamin keamanannya akan berakibat pada tidak tercapainya misi pembangunan kelautan dan perikanan dalam meningkatkan kecerdasan dan kesehatan masyarakat melalui konsumsi ikan. Hal ini dikarenakan produk perikanan terkandung bahan tambahan makanan (BTM) terlarang dan tidak aman dikonsumsi, sehingga akan memengaruhi kesehatan (efek akut dan kronis) bahkan mengakibatkan kematian bagi konsumen.
Tujuan penelitian untuk (1) Mengetahui kandungan BTM terlatang pada ikan segar dan produk olahan di PPN Palabuhanratu; (2) Mengetahui aspek sosial budaya meliputi hubungan karakteristik, persepsi dan sikap pengolah ikan, nelayan dan konsumen mengenai BTM terlarang; dan (3) Mengetahui aspek kelembagaan meliputi identifikasi regulasi dan kebijakan keamanan pangan produk hasil perikanan.
Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari hingga April 2013 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi terhadap produk ikan segar dan ikan olahan (ikan asin/kering, ikan pindang, kerupuk ikan, bakso ikan dan terasi). Metode pengambilan sampel untuk pengolah/pedagang dan nelayan dilakukan secara proportionate stratified random sampling masing-masing berjumlah 76 sampel pengolah ikan dan 169 sampel nelayan. Adapun teknik pengambilan sampel konsumen menggunakan metode sampling yang secara kebetulan dijumpai sebanyak 100 sampel. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terdiri dari pertanyaan tentang persepsi, sikap dan aspek teknis unit pengolahan ikan di Palabuhanratu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan BTM terlarang pada produk hasil perikanan di PPN Palabuhanratu sangat signifikan terhadap jenis produk olahan. Kandungan boraks 100% negatif, formalin 58,5% positif, Hidrogen peroksida 84,0% positif serta rhodamin B pada terasi 66,7% positif.
Persepsi pengolah/pedagang ikan terhadap keamanan produk hasil perikanan "cukup baik" (55,12%), akan tetapi sikap terhadap keamanan produk hasil perikanan "sangat baik" (91,67%) dan persepsi terhadap upaya pemerintah juga "baik" (61,23%). Selanjutnya persepsi nelayan "cukup baik" (50,82%), adapun sikap nelayan "sangat baik" (98,07%) dan persepsi terhadap upaya pemerintah "cukup baik" (53,89%). Berikutnya persepsi konsumen "cukup baik" (55,61%), sikap konsumen "sangat baik" (99,0%), dan persepsi terhadap upaya pemerintah pada keamanan dan mutu hasil perikanan "baik" (61,37%). Selanjutnya regulasi tentang keamanan produk hasil perikanan yang intinya dibuat untuk melindungi konsumen jenis BTM terlarang sesuai dengan upaya pemerintah, khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi dan PPN Palabuhanratu, dalam melaksanakan kebijakan keamanan produk hasil perikanan sudah baik, akan tetapi dalam pengawasan dan monitoringnya belum terealisasi secara berkala dan berkesinambungan.
......
Low quality dan safety fishery products will result in failure to achieve the mission on marine and fisheries development to increase the society intelligence and healthy through fish consumption. The objectives of the research were: (1) To understand content of illegal food additives on fresh fish and processed product in Palabuhanratu; (2) To understand social aspects on the relationship of characteristics, perception and attitude of the fish processors, fishermen, and consumers on those illegal food additives, and (3) To understand institutional aspects on regulation identification and food safety policy of fishery products.
The research was carried out on January-April 2013 in Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi. The products tested were fresh fish and processed products (salted/dried fish, boiled fish, fish crackers, fish ball and belachan). Sampling method for processors/traders and fishermen was carried out by proportionate stratified random sampling, 76 samples and 169 samples respectively. Consumers sampling technique was carried out by random sampling of 100 samples. The method for collecting data was carried out by quesioner related to perception, attitude and technical aspects of the establishment in di Palabuhanratu. The data was analyzed descriptively and laboratory tested.
The results of the research showed the difference of additives chemical content on fishery products in PPN Palabuhanratu were very significant to the type of products. Borax content 100% negative, formalin 58,5% positive. Hydrogen peroxide 84,0% positive, rhodamine B on belachan 66,7% positive.
Processors/traders perception on food safety of fishery products were good enough (55.12%), attitude on safety of fishery products were very good (91.67%), and perception on government effort were good (61.23%). Then fishermen perception were good enough (50.82%), fishremen attitude were very good (98.07%), and perception on government effort were good enough (53.89%). Further that consumers perception were good enough (55.61%), consumers attitude were very good (99,0%), and perception on government effort to quality and safety of fishery products were good (61.73%). The regulation related to safety of fishery products to protect consumers on illegal additives as the government effort, especially for Marine and Fisheries service of Sukabumi and PPN Palabuhanratu, has been implemented well, nevertheless for controlling and monitoring periodically and continously has not been implemented yet."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35657
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Fadillah
"Telah dilakukan penelitian terhadap bahan ZnO dengan doping Litium dan Nikel menggunakan metode Sol-Gel. Prekusor yang digunakan adalah Zinc Acetate dengan 2-Propanol sebagai bahan bakar. Nikel acetate dan Litium acetate digunakan sebagai bahan dopan. Temperatur proses sol-gel dijaga tetap 70-80oC. Proses kalsinasi dilakukan pada temperatur 300oC selama 2 jam. Sedangkan proses sintering dilakukan pada temperatur 600oC selama 4 jam. Material ZnO dan ZnO dengan doping Litium menghasilkan fasa tunggal, sedangkan ZnO dengan doping Nikel menghasilkan fasa lain yaitu NiO. Semua material yang dihasilkan meiliki sifat ferroelektrik. Kurva P-E hysterisis menunjukkan bahwa ZnO memiliki polarisasi remanen 0.032 ?C/cm2dan medan koersivitas listrik 0.88 kV/cm. ZnO doping Litium dengan berbagai konsentrasi terjadi peningkatan nilai polarisasi remanen dan penurunan medan koersivitas listrik. ZnO doping Nikel dengan konsentrasi at 1 dan 3 terjadi kenaikan remanen dan penurunan medan koersivitas namun pada ZnO doping Nikel dengan konsentrasi at 6 nilai polarisasi remanen menurun dan nilai koersifitas meningkat. Pada ZnO doping Nikel dan Litium dengan konsentrasi yang sama mengalami kenaikan remanen dan penurunan koersifitas, sedangkan pada ZnO doping Nikel dan Litium dengan konsentrasi berbeda mengalami penurunan remanen dan koersifitas meningkat dibandingkan dengan didoping dengan satu pendopingan.

Synthesis Li Ni co doped ZnO have been done with Sol Gel method. Zinc Acetate used as percussors materials and 2 propanol as fuel. Nickel Acetate and Lithium acetate used as dopant. Temperature Sol Gel process has been maintained between 60 80oC. The calcination process was performed at temperature 300oC for 2 hours and sintering process was performed at 600oC for 4 hours. The resulting materials ZnO and Li doped ZnO result single phase materials, but Ni doped ZnO has secondary phase NiO. All Synthesis materials has ferroelectric properties. P E loop hysteresis shows that ZnO have remnant polarization of 0.032 C cm2 and coercive field of 0.88 kV cm. Li doped ZnO showed an increase in the polarization remnant and a decrease in the coercive field. Ni doped ZnO on 1 at 3 at concentration showed an increase in the polarization remnant and decerease in the coercive field, howerver 6 at Ni doped ZnO showed an decrease in the polarization remnant and a increase in the coercive field. Li, Ni co doped ZnO with same concentration showed an increase in the polarization remnant and decerease in the coercive field, however Li, Ni co doped ZnO with different concentration showed a decreased in the polarization remnant and increaed in the coercive field compared by single doped ZnO."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9   >>