Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatoni
"Berdasarkan hasil penelitian terdahulu diketahui 85 % klien post operasi paska anestesi spinal mengalami relensi urine (Manik,2001) dan data clari Medical Record rumah sakit Fatmawati Jakarta menunjukkan kasus retensi urine paska anestesi spinal mengalami peningkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian retensi urine paska anestesi spinal di rumah sakit Fatmawati Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan di rumah sakit Fatmawati jakarta. dengan jumlah responden 228 orang yang tersiri dari 39.5 % mengalami rctensi urine dan 60.5 % tidak mengalami retensi mine. Data diambil dan data sekunder yang diperoleh dari rekam medik rumah sakit Fatmawati Jakarta. Desain penelitian yang digunakan adalah desain korelasi dengan pendelcatan cross secsional. Analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi, Kai quadrat, dan uji T independent untuk menganalisis hubungan antar variabel.
Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang cukup bermakna antara umur dengan kejadian retensi urine paska aneslesi di rumah saldt Fatmawati Jakarta (0.025>p<0.05;a 0.025), sedangkan faktor-faktor lainnya seperti jenis kelamin, agen anestesi yang diberikan, dosis obat yang diberikan, posisi selama penyuntikan, dan area penyuntikan tidak menunjukan adanya hubungan yang bermakna dengan kejadian retensi urine. Penelitian ini merekomendasikan untuk dilakukan kembali penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan retensi urine di rumah sakit lain sebagai bahan perbandingan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5438
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatoni
"ABSTRAK
Dunia industri telah mengakui bahwa maintenance merupakan fungsi kunci dalam mempertahankan keuntungan jangka panjang pada organisasi. Dalam rangka untuk mengoptimalkan kinerja maintenance, beberapa aspek yang mencakup kemampuan dan ketrampilan dari tim maintenance harus dijadikan perhatian dalam pengelolaan manajemen maintenance.Training adalah elemen yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan, keterampilan dan menciptakan budaya kerja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh training terhadap efektifitas kinerja maintenance dan juga untuk memberikan referensi informasi dalam perumusan kebijakan yang tepat dalam perencanaan program training, khususnya terhadap bagian maintenance. Data diambil dan diolah dari beberapa jenis perusahaan. Analisis faktor digunakan untuk validasi dari model konseptual yang diusulkan. Untuk mengukur anggapan hubungan antara training dan maintenance, pengukuran asosiasi dari variabel menggunakan analisis korelasi. Terkahir, analisis regresi digunakan untuk mengukur hubungan secara parsial dan keseluruhan d idalam model yang disusulkan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya hubungan antara training dan kinerja maintenance dalam sebuah organisasi maintenance.

ABSTRACT
Industry accepted that maintenance is a key function in sustaining long term profitability for organizations. In order to optimize maintenance performance, several aspects of skill and competency maintenance team needed to be concerned in maintenance management. Training is an important element in increasing skills, competency and creating high work performance culture. This research aims to assess impact of training to improve effectiveness of maintenance performance in order to provide information to formulate the right decision for the training programs. The empirical data for this research were drawn from some manufacturing companies in order to address the research problem. Factor analysis was used to test validity of the conceptual model. According to the presumption of the proposed link between training and maintenance, measuring the association of variable was correlation analysis. Finally, regression analysis was conducted to measure overall relationships that lie within the model. This research reveals the relationships among training and performance in the maintenance department."
2018
T51212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malik Fatoni
"Fundamentalisme bukanlah sebuah fenomena yang tunggal dan berdiri sendiri tetapi lebih dari itu, ia merupakan sebuah konsep atau ideologi yang berakar dari gejala-gejala sosial dan keagamaan. Fenomena fundamentalisme adalah sebuah konsep atau ideologi yang dibangun dan berakar pada teologi. Teologi disini berlaku secara umum, baik itu Islam, Kristen dan Yahudi.
Timbulnya gejala teologis ini di sebabkan oleh aspek yang menyangkut kehidupan masyarakat daiam menyikapi sisi keberagamaan masyarakat dunia. Tak dapat di pungkiri juga dalam konteks pemahaman dan pembahasan ini adalah fenomena yang menyangkut kebangkitan Islam (fundamentalisme Islam) di Timur Tengah. Fundamentalisme Islam hadir dan tumbuh di negara Timur Tengah sebagai reaksi akibat produk modernitas yang terjadi di negara-negara Arab, ini yang telah menyebabkan situasi hidup manusia benibah.
Di sinilah akhirnya fenomena munculnya fundamentalisme terkait erat dengan upaya kelompok atau masyarakat tertentu dalam upaya pencarian identitas diri. Karena fenomena munculnya fundamentalisme ini terkait erat dengan kelompok atau masyarakat tertentu dalam upaya pencarian identitas diri. Disisi lain fenomena ini adalah merupakan fenomena multidimensional yang ia merupakan produk lingkungan sosial, budaya, politik dan, ekonomi yang secara khas perwujudan dan spesifiksinya yang ditandai dengan faktor-faktor psikologis, kultural, religius, ekonomi, politik dan sejarah.
Fenomena Hamas merupakan salah satu dimensi gerakan yang terkait dengan wacana ideologi dan fenomena yang ada dan berlangsung di sebagian besar negara Timur Tengah tersebut. Berdasarkan perspektif inilah dapatlah di ambil kesimpulan bahwa fenomena kemunculan dan gerakan Hamas sebagai gerakan fundamentalisme Islam yang ada di Palestina terkait dan terinspirasi oleh adanya sejumlah faktor yang melatarbelakanginya. Di antara beberapa faktor itu adalah :
1. Adanya kekecewaan yang sangat dalam dari rakyat Palestina terhadap pemerintah, dalam hal ini otoritas pemerintahan Palestina (PLO). Atas segala tindakan yang pernah dilakukan sehingga rakyat semakin diliputi rasa ketakutan, kelaparan, kesengsaraan dan bahkan penindasan. Terutama mereka yang hidup dibawah tenda-tenda pengungsian
2. Situasi dan kondisi kehidupan rakyat Palestina yang tidak menentu dan tidak jelas, diliputi rasa kebimbangan dan adanya rasa tidak aman yang wring muncul.
3. Penolakan rakyat Palestina terhadap keberadaan pendudukan bangsa Israel di bumi Palestina. Tindakan pendudukan ini merupakan sebagai bentuk imperialisme dan kolonialisme jenis baru yang hadir pada abad 20 ini
4. Hamas dan gerakannya merupakan altematif baru dari sebuah sistem gerakan yang telah ada sebelumnya sebagai implementasi gerakan perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan belenggu penjajahan dari bangsa Israel.
Sedangkan faktor-faktor yang menimbulkan gerakan Hamas diidentikkan sebagai gerakan fundamentalisme Islam disebabkan oleh hal berikut ini yaitu faktor internal; meliputi masalah dalam negeri Palestina dan adanya kebangkitan Islam di Palestina. Sedangkan faktor eksternal meliputi adanya kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat, permasalahan internasionalisasi Yerusalem dan adanya ketegangan dan konflik dengan Zionisme. Demikianlah gambaran awal sementara serta kesimpulannya tentang fenomena gerakan fundamentalis Islam di Palestina, dan itu tercermin pada gerakan Hamas.

Fundamentalism is not a self supporting and single phenomenon, but rather from that, he represent a ideology or concept taking root from religious and social symptom. Fundamentalism phenomenon is an ideology woke up or concept and take root [at] theology. Theology here goes into effect in general, that goodness of Islam, Christian and Jew
Incidence of this theology symptom caused by aspect which concerning to the life of society in side attitude believed in world society. Cannot be denied also in understanding context and this solution is phenomenon which concerning Islam evocation (Islam is fundamentalism) in the Middle East The Islamic Fundamentalism attends and grows in the Middle East state as reaction of effect of modernity product that happened in Arabic nations, this case has caused human life situation change.
Here, finally appearance fundamental phenomenon related to group effort or certain society in the effort of seeking x'self identity. Because the appearance of fundamentalism with certain society or group in the effort seeking of x'self identity. In the other hand this phenomenon is multidimensional phenomenon which product of social, cultural, economic and politic which characteriscally, materialization and its of specification marked with psychological factors, cultural, religion, economic, political and history.
Phenomenon Hamas represent one of the movement dimensions which related to ideology discourse and existing phenomenon and take place in this part of in the Mid-East state. Based on perspective can be taken conclusion that appearance and Hamas movement as Islam fundamentalism movement exists in Palestine and inspirationally caused by existence of a number of factor. Some of the factor:
1. Existence of very disappointment from Palestinian government, in this case Palestinian Liberalation Authority ( PLO). To the all action which have been done so that people progressively in a condition of feel fear, hunger, miserable and even grind. Especially for them that live in evacuation tents.
2. Situation and condition of Palestinian life which uncertain and is ill defined, in a condition of feel anxiety and existence of feeling unpeaceful which often emerge.
3. Palestinian denied to the existence Israel nation under the sun Palestinian. Occupying Israel nation represents as imperialism form and new type colonialism attending this century
4. Hamas and movement represent new alternative from a movement system which have preexisted as Palestinian struggle movement implementation to free colonization shackle from Israel nation.
While factors generating Hamas movement identifies as Islam fundamentalism movement caused by some factor that is internal factor, covering Palestinian country internal issue and existence of Islam evocation in Palestinian. While external factor cover the political policy existence abroad United States; problems of Yerussalem internationalization and existence of conflict and stress with Zionism. This is the description a conclusion about fundamentalism movement phenomena is Palestine. And this appears to Hamas Movement in Palestine.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17479
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulton Fatoni
"Penelitian ini difokuskan pada pembahasan seputar kapital sosial yang menguatkan masyarakat sehingga mampu melakukan aktivitas-aktivitas kesehariannya, baik di bidang sosial budaya, ekonomi dan lainnya. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur terhitung sejak bulan 3 bulan dari bulan Januari 2006 hingga Maret 2006. Penulis secara khusus meneliti beberapa aktivitas OPPS terkait dengan upaya menumbuhkan kemandirian masyarakat dan mendorong masyarakat agar hidup bermartabat.
Dalam penelitian ini civil society diasumsikan sebagai formulasi masyarakat yang telah mencapai taraf kehidupan yang mampu melakukan proses kapitalisasi sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya finansial dan sumber daya sosial. OPPS kemudian dimaknai sebagai arus gerakan kultural yang mempunyai kemampuan di bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Kapital sosial, kapital fisik, kapital ekonomi dan kapital manusia ini kemudian mampu melakukan kegiatan tertentu. Dalam tataran praksis OPPS melakukan penguatan daya tahan ekonomi masyarakat kecil dengan mendukung pendanaan industri-industri dan perdaganan rakyat kecil, mendirikan sekolah-sekolah, pelayanan kesehatan, pelestarian dan penguatan tradisi, advokasi, membangun jaringan hingga melahirkan kebersamaan dan kegotongroyongan. Sehingga Pondok Pesantren Sidogiri menjadi sebuah institusi yang menghubungkan personal-personal yang mengharapkan keuntungan dari sebuah interaksi di antara mereka.
Organisasi Pondok Pesantren Sidogiri merupakan institusi yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dan dalam perkembangannya selalu terkait dengan masyarakat sekitarnya. Dalam perkembangannya OPPS melakukan aktivitas-aktivitas yang tersistem sehingga memudahkan masyarakat sekitarnya dalam penyelesaian masalahnya secara efektif dan efisien. Institusi pendidikan milik OPPS telah melakukan hubungan dengan kekuasaan sehingga persoalan legalitas sertifikasinya terselesaikan; Lembaga Keuangan Mikro miliki OPPS berinteraksi dengan pihak perbankan nasional sehingga persoalan permodalan masyarakat kecil terselesaikan; dan seterusnya. Jaringan yang telah terbentuk dan terbina di interna OPPS atau antara OPPS dengan pihak luar tentunya dapat bertahan lama karena adanya sikap saling menghargai atas hak dan kewajiban masing-masing. Sistem ekonomi yang dibangun OPPS selalu melaksanakan kewajibannya terhadap pihak pemodal dengan memberikan sisa hasil usaha secara adil. Realitasnya OPPS mampu memegang teguh norma dalam bentuk kewajiban sosial.
Dalam konteks inilah kajian kapital sosial di OPPS menjadi menarik jika dikaitkan dengan realitas masyarakat OPPS yang semakin menguat dan berdaya. Analisa kapital sosial sebagai altematif pendekatan mengingat kajian civil society sering terfokus pada aspirasi kelompok dan aktivitas yang berhubungan dengan perubahan politik yang dihubungkan dengan demokratisasi dan reformasi kelembagaan publik. Jadi fokus analisanya adalah kelompok masyarakat sipil yang mempunyai bercita-cita dan aksi melakukan reformasi kelembagaan. Kekurangan dari diskusi civil society ini adalah tidak melihat dari sisi maksud dan proses perubahan di luar politik dan demokratisasi.
Dalam konteks OPPS, penulis menemukan bahwa civil society muncul bersamaan dengan menguatnya kesejahteraan dan keadilan dalam tata kehidupan masyarakat. Kemandirian dan martabat-perspektif Robert Lawang dalam mengidentifikasi civil society-OPPS terbentuk tanpa melakukan aktivitas politik.
Sehingga penulis menemukan bahwa strategi OPPS dalam mewujudkan civil society adalah, pertama, penguatan kapital manusia sehingga masyarakat mampu untuk melakukan proses pemberdayaan dirinya. Hal ini dapat dilihat dan dinamika masyarakat OPPS di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial budaya. Kedua, membangun jaringan, baik di internal OPPS maupun dengan personal atau institusi-¬institusi yang dibutuhkan. Mereka kemudian membangun relasi dengan pihak perbankan, pemerintah, kelompok-kelompok sosial, dan sebagainya. Ketiga, menumbuhkan kepercayaan di internal OPPS sehingga memunculkan makna bersama. Pola relasi antara koperasi OPPS (BMT MMUIUGT) dengan pihak nasabah atau pemodal merupakan wujud dari kepercayaan untuk bersama-sama mendapatkan keuntungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Fatoni
"Fokus tesis ini mencoba untuk menelaah dan menguji teori James C. Scott tentang perlawanan orang-orang yang kalah (Weapons of the Weak: Everyday Fomis of Resistance). Teori ini melihat perlawanan orang-orang yang kalah untuk menolak atau mengurangi klaim yang dibuat kelas yang menang. Perlawanan ini bertujuan tidak untuk mengubah suatu sistem dominasi kelas atas tetapi untuk tetap hidup dalam sistem itu.
Penelitian dilakukan atas kegelisahan peneliti seiama ini terhadap penebangan kayu yang dilakukan oleh blandong setiap hari dan juga kemiskinan masyarakat di sekitar hutan. Tindakan penebangan kayu diiakukan oleh blandong untuk menolak atau mengurangi klaim Perum Perhutani yang menguasai hutan-hutan yang ada di Jawa, khususnya di Kec. Temayang Kab. Bojonegoro. Penelitian ini ingin mengungkap bentuk-bentuk perlawanan yang dilakukan oleh blandong, bentuk-bentuk represi yang dilakukan aparat Perum perhutani dan faktor-faktor yang menyebabkan blandong melakukan perlawanan.
Pendekatan yang digunakan daiam penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu sebuah pendekatan yang dirasa relevan untuk meneliti fenomena yang terjadi pada suatu masyarakat. Pengamatan yang diarahkan pada Iatar belakang dan individu secara holistic (utuh) dan memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Untuk itu, dalam pengumpulan data menggunakan tiga cara: wawancara mendalam, pengamatan dan studi dokumenter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlawanan dilakukan dalam dua bentuk, perfama: pencurian kayu; kedua: penciptaan pasar kayu. Pencurian kayu dilakukan blandong untuk memenuhi kebutuhan subsistensi rumah tangga dengan meiakukan kerjasama dengan 'oknum? Perum Perhutani, sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama. Begitu juga dengan penciptaan pasar kayu dilakukan oleh blandong meialui kerjasama dengan berbagai pihak yang mempunyai kewenangan terhadap kontrol hutan dan desa, dalam hal ini adalah 'oknum? BKPH Temayang dan 'oknum? Polsek Temayang, Sukosewu dan Sugihwaras. Hal Iain yang juga sangat berpengaruh terhadap eksistensi blandong dan pasar kayu adalah adanya Iegitimasi dari tokoh agama yang menyatakan bahwa keberadaan blandong dan pasar kayu merupakan realitas yang bisa dilerima karena telah mampu memberikan keuntungan ekonomis masyarakat desa. Sedang bentuk-bentuk represi sehari-hari yang dilakukan oleh Perum Perhutani dan aparat Negara adalah dengan melakukan penangkapan, pemenjaraan dan pemberian stereotip kepada blandong dengan menjulukinya sebagai pencuri kayu. Namun demikian hal itu tidak berpengaruh besar terhadap aktititas blandong dan eksintensinya sampai saat sekarang.
Dari hasil penelitian, analisa yang kemudian muncul adalah bentuk-bentuk perlawanan sehari-hari sebagai counter terhadap bentuk represi sehari-hari bisa tetap bertahan beriringan. Bentuk perlawanan sehari-hari dalam hal ini pencurian kayu relevan untuk menunjukkan bahwa hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan subsistensi keluarga sebagaimana dlkatakan oleh Scott dan dalam penciptaan pasar kayu, maka teori perlawanan sehari-hari kurang relevan untuk menjelaskannya. Desa sebagaimana dalam pandangan Scott adalah suatu bentuk korporat yang terlutup terhadap dunia luar, bentuk-bentuk batas yang jelas dan tanah yang dimiliki merupakan kewenangan desa. Sedangkan pasar kayu yang diciptakan oleh blandong telah mengesampingkan analisa Scott karena pasar kayu itu diciptakan melintasi batas desa dan juga ekonomi desa-desa di sekitar hutan. Jadi di sini proses kapitalisasi ekonomi telah masuk ke dalam sistem ekonomi desa.
Kritik terhadap teori James C. Scott diiontarkan oleh Samuel L Popkin yang menyatakan bahwa keterlibatan petani dalam gerakan perlawanan terhadap penguasa karena didorong oleh kepentingan individual dan demi kepentingan pasar. Dalam hal penawanan blandong terhadap Perum Perhutani, hal ini didorong oleh kepentingan individual berupa akses terhadap hasil hutan berupa kayu jati.
Merujuk pada konsep triangguiasi tentang negara, komunitas dan pasar maka terjadi sinergi yang begitu kuat antara ketiganya, walaupun dalam lingkup lokal. ini sesuai dengan peran yang dimainkan oleh 'oknum' aparat Perum Perhutani dan Negara, blandong dan pasar yang diuntungkan oleh keberadaan blandong dan pasar kayu. Konsep trianggulasi ini berbenturan dengan Iembaga-Iembaga formal yang memformulasikan Negara, komunitas clan pasar dalam arti sesungguhnya.
Kesimpulan dari tesis ini adalah teori James C. Scott tetap relevan digunakan untuk menjelaskan perlawanan blandong terhadap Perum Perhutani karena terbukti perlawanan itu hanya digunakan untuk mempertahankan hak subsistensi masyarakat dalam mengakses hasil hutan dan juga tidak untuk mengubah dominasi Perum Perhutani dalam penguasan hutan di Kec. Temayang Kab. Bojongoro. Namun demikian teori Scott tidak bisa menjelaskan semua fenomena blandong, maka untuk itu analisa Popkin bisa untuk menambah kajian tentang fenomena blandong. Inilah implikasi teoritis dalam penelitian tentang Resistensi Blandong, ?Negara? dan Kapitalisme Frontier (Studi Kasus di Kec. Temayang Kab. Bojonegoro Pasca Rezim Developmentalis Represif).
Rekomendasi praktis tesis ini adaiah diperlukan pembuatan kebijakan dari berbagai pihak, terutama Perum Perhutani dan Negara untuk tidak hanya mengeksploitasi hutan, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat di sekitar hutan yang mempunyai kepntingan ekonomis terhadap hutan, terutama desa yang mempunyai hutan. Program Pengembangan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) merupakan solusi kebijakan yang harus diterapkan secara menyeluruh."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhieto Rafi Fatoni
"

Penelitian menggambarkan tantangan dan kekurangan pada horn antena yang dapat diatasi melalui penggunaan antena mikrostrip. Antena mikrostrip sebagai alternatif yang lebih efisien dan mudah diimplementasikan. Pembahasan selanjutnya difokuskan pada pengembangan antena mikrostrip dual-band untuk rentang frekuensi yang relevan dengan aplikasi stasiun bumi dan satelit IoT. Penggunaan antena mikrostrip dual-band dijelaskan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada frekuensi 3,8 GHz – 4,2 GHz dan 6,9 GHz – 7,2 GHz. Karakteristik desain, seperti impedansi, selektivitas, dan efisiensi, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kinerja antena. Metodologi penelitian melibatkan simulasi menggunakan perangkat lunak elektromagnetik untuk mengoptimalkan parameter desain. Antena yang didapatkan dari hasil fabrikasi menghasilkan antena yang memiliki frekuensi kerja  di 3,933 GHz – 4,2 GHz dan 7 GHz – 7,179 GHz, gain 9,6 dBi untuk frekuensi 4 GHz dan 6,5 dBi untuk frekuensi 7 GHz dan polarisasi linear.


The research background describes the challenges and limitations of horn antennas that can be overcome through the use of microstrip antennas. Microstrip antennas are presented as a more efficient and easily implementable alternative. Further discussion is focused on the development of dual-band microstrip antennas for frequency ranges relevant to Earth station and IoT satellite applications. The use of dual-band microstrip antennas is described as a solution to meet communication needs at frequencies of 3.8 GHz - 4.2 GHz and 6.9 GHz - 7.2 GHz. Design characteristics such as impedance, selectivity, and efficiency are the main focus in efforts to improve antenna performance. The research methodology involves simulation using electromagnetic software to optimize design parameters. The antennas obtained from fabrication yield antennas with operating frequencies at 3.933 GHz - 4.2 GHz and 7 GHz - 7.179 GHz, with a gain of 9.6 dBi for the 4 GHz frequency and 6.5 dBi for the 7 GHz frequency, exhibiting linear polarization.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Fatoni
"Tesis ini membahas perbandingan faktor pembentuk ekuitas merek Teh Botol Sosro dan Frestea menurut mahasiswa di Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa PT Sinar Sosro perlu melakukan promosi secara intensif, menentukan posisi merek berdasarkan kriteria merek, yaitu penggunaan, pengguna, dan harga relatif, menjaga standar kuantitas campuran, mengkampanyekan manfaat teh dan produk kebanggaan nasional, mengupayakan pencapaian mutu dan meningkatkan sistem produksi dan layanan, memberikan hadiah langsung kepada konsumen, dan menjaga ketersediaan produk di pasar, memanfaatkan layanan jejaring sosial. PT Coca Cola Bottling Indonesia perlu melakukan acara pemasaran, melakukan promosi secara intensif, menjaga konsistensi budaya peningkatan mutu, memberikan hadiah langsung kepada konsumen, menjaga ketersediaan produk.

This thesis discusses the comparison of the factors forming brand equity Teh Botol Sosro and Frestea according to students in Jakarta. This research is descriptive quantitative research design. The results of this study suggest that PT Sinar Sosro need to do intensive promotions, brand positioning based on brand criteria: application, user, and relative prices, keeping the mixture quantity standards, the benefits of tea and product campaign for national pride, striving for the achievement of quality and increase production system and services, give reward directly to consumers, and maintain the availability of products on the market, taking advantage of social networking services. PT Coca Cola Bottling Indonesia needs to do marketing events, conduct an intensive promotions, maintaining consistency of quality improvement culture, give reward directly to consumers, maintaining product availability."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T 28896
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Ardian Fatoni
"Manajemen pengetahuan kini menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan. Pemerataan pengetahuan di antara pegawai dapat meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Pengelolaan pengetahuan yang terkelola dengan baik akan meningkatkan kompetensi pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengetahuan unik yang dimiliki pegawai yang telah pensiun ataupun yang telah keluar diharapkan dapat tersalurkan ke pegawai lainnya dan terdokumentasi dalan suatu sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model yang sesuai untuk sebuah sistem manajemen pengetahuan. Penulis menggunakan metode Fernandez karena memberikan solusi dari kebutuhan, proses hingga fitur yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan di bagian Divisi Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit, dimana lokasi bekerja pegawai terpisah dan tersebar di beberapa provinsi. Diharapkan pegawai dapat mendokumentasikan dan menyebarkan pengetahuan yang dimiliki melalui sistem manajemen pengetahuan. Sehingga semua pegawai bisa memanfaatkan pengetahuan ini untuk memberikan layanan dukungan yang lebih baik bagi perusahaan.

Knowledge management has becomes essential for a company. Equitable distribution of knowledge among employees can improve the competitive ability of the company. Well managed of knowledge management, will increase employee competence in doing their jobs. A unique knowledge possessed by employees who have retired or who have been resigned is expected to be transferred the knowledge to other employees and documented in a system.
This research aimed to design an appropriate model for a knowledge management system. In this research the researcher used the method of Fernandez because it provided solutions of need, process until features requirement. The study was conducted at the Division of Restructuring and Credit Resolution, in which employees work in separate location and spread in several provinces. Employees are expected to document and transfer knowledge through a knowledge management system. So, that all employees can utilize the knowledge to provide better support services for the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Mahar Fatoni
"Skripsi ini membahas akuntabilitas system elektronik dari penyelenggaraan Pendaftaran Jaminan Fidusia Online. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM selaku penyelenggara system elektronik pendaftaran jaminan Fidusia Online. Skripsi ini mengambil lokasi penelitian di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM. Permasalahannya bagaimana ketentuan hukum pasal 5 dan pasal 12 Undang Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia yang memberikan tanggung jawab dan kewajiban kepada Notaris dan AHU dalam memberikan Pelayanan Publik (layanan administratif) untuk urusan Fidusia baik secara off-line maupun secara On-line, bagaimana Bagaimanakah akuntabilitas penyelenggaraan sistem elektronik untuk pendaftaran Fidusia secara online telah sesuai dengan kaedah hukum peraturan perundang-undangan lain yang terkait. Penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Dalam pelaksanaan pendaftaran jaminan Fidusia Online masih memilki kekurangan yang harus dipenuhi.

This thesis discusses the implementation of the accountability system of electronic registration Fiduciary Online. However, in practice there are still many shortcomings to be rectified by the Directorate General of Legal Administration Ministry of Justice and Human Rights as providers of electronic registration system guarantees Fiduciary Online. This thesis research took place in the Directorate General of General Law Administration of the Ministry of Justice and Human Rights. The problem is how the legal provisions of Article 5 and Article 12 of Law No. 42 Year 1999 regarding the giving Fiduciary responsibility and obligation to the Notary and AHU in providing public services (administrative services) for fiduciary matters either off-line or by On-line, how accountability of how the electronic system for online registration Fiduciary compliance with laws legislation related. The author uses the method of normative research, using secondary data. This study concluded that in the implementation of the guarantee registration Fiduciary Online still have the shortcomings that must be met."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulton Fatoni
Jakarta: UI-Press , 2015
297.77 MUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>