Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzan
"Tesis ini menggunakan perspektif Realis untuk mengkaji fenomena kebijakan peacekeeping operations (PKO) Jepang. Perspektif ini mendasarkan pada beberapa asumsi pokok, yaitu: (1) konsekuensi dari sistem internasional yang anarki adalah bahwa tidak adanya otoritas utama yang dapat memaksakan penggunaan kekuatan atau menjamin perlindungan dari ancaman negara lain; (2) negara merupakan aktor utama (state actor) dalam politik internasional; (3) tujuan utama negara adalah keamanan (security), dan karena itu, motif utama yang mendasari perilakunya adalah mempertahankan atau mempertinggi kekuatan relatifnya terhadap negara lain; (4) kebijakan luar negerinya didasarkan pada adanya ancaman-ancaman dan kesempatan-kesempatan dari lingkungan eksternalnya, sehingga sistem internasional merupakan faktor yang menentukan dalam perilaku suatu negara dibanding karakteristik domestiknya; dan (5) para pemimpin negara merupakan aktor rasional (rational actor). Dalam konteks ini, Realisme menemukan pembenaran dalam menganalisa perkembangan-perkembangan di Asia Timur, khususnya Jepang. Kebijakan keamanan Jepang saat ini, dengan partisipasi aktif SDF dalam PKO PBB, dilihat sedang berupaya untuk menjadi suatu normal state dalam istilah Realis berarti suatu negara yang melihat kekuatan militer (military power) sebagal suatu fitur sentral yang diperlukan dari keseluruhan kemampuan nasionalnya, dan memandang politik kekuatan (power politics) sebagai fitur normal yang diterima dalam hubungan internasional.
Krisis Teluk menjadi moment yang sangat penting bagi Jepang dalam menentukan arah kebijakan luar negerinya berupa pengiriman SDF ke luar negeri dalam misi PKO PBB. Kebijakan PKO Jepang merupakan bentuk pragmatisme kebijakan luar negeri Jepang yang.dipengaruhi oleh setting eksternal dan desakan internal. Perubahan lingkungan strategis keamanan Asia Timur pasca Perang Dingin, ditandai dengan munculnya potensi ancaman sebagai akibat dari kemungkinan pengurangan pasukan Amerika Serikat dari kawasan Asia Pasifik, peningkatan kekuatan militer Cina, uji coba rudal balistik oleh Korea Utara, dan masih adanya konflik-konflik lain yang belum terselesaikan di kawasan. Sementara itu, tekanan Amerika Serikat (gaiatsu) pada Jepang untuk melakukan burden sharing semakin meningkat. Selain alasan yang terkait dengan struktur internasional, faktor domestik juga mendorong kebijakan PKO Jepang, yang ditunjukkan dengan perkembangan politik dalam negeri dan sikap publik Jepang yang membuka penafsiran terhadap Konstitusi Jepang untuk tidak menabukan pengiriman SDF untuk berperan lebih aktif dalam masalah-masalah keamanan internasional.
Kesimpulan dari Tesis ini menunjukkan bahwa kebijakan PKO Jepang merupakan salah satu pijakan dan indikator keinginan Jepang untuk menjadi normal state. Namun demikian, Jepang belum mencapai pada taraf normal state, tetapi masih dalam proses menuju ke arah normalisasi. Satu hal yang perlu ditegaskan adalah bahwa proses Jepang untuk menjadi normal slate tidak berarti menandakan bangkitnya kembali militerisme Jepang seperti di masa lalu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13831
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
"ABSTRAK
Ekspansi modal dan perdagangan Negara-negara didunia sebenarnya telah lama dimulai. Hal ini terjadi sejak dimulainya Revolusi Industri pada abad XVIII di Eropa. Dengan penerapan teknologi dalam bidang industri, Negara-negara Eropa mengalami surplus produksi, Salah satunya dalam bidang tekstil, sehingga mereka membutuhkan pasar
baru untuk menyerap hasil produksinya. Hal inilah yang mendorong terjadinya imperialisme dan kolonialisme yang melanda Negara-negara di Asia dan Afrika, selain kebutuhan akan bahan mentah bagi industri mereka.
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengkaji dampak dari liberalisasi perdagangan, khususnya bidang tekstil yang diatur dalam aturan perdagangan WTO terhadap industri tekstil Indonesia akibat masuknya TPT impor dari China Serta Cara penanggulangannya berdasarkan pasal 19 tentang tindakan pengamanan (safeguard measures) yang terdapat dalam aturan GATT.
Tujuan penelitian :
1. Menganalisis dampak kenaikkan impor tekstil dan produk tekstil dari China ke Indonesia terhadap industri tekstil dalam negeri.
2. Menjelaskan penerapan aturan Tindakan Pengamanan yang diatur dalam Pasal XIX GATT untuk mengatasinya.
3. Menjelaskan prosedur penerapan Tindakan Pengamanan yang dapat dilakukan pemerintah Indonesia berdasarkan ketentuan Keputusan Presiden No.84 Tahun 2002 untuk
menanggulangi kenaikkan impor TPT China.
Metode pengolahan dan analisa data bersifat kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Sedangkan sumber data
penelitian didapat dari data statistik buku ?Indikator Industri Besar dan Sedang Indonesia 1996-2004" yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia."
2007
T17034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
"ABSTRAK
Undang Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial adalah merupakan hukum formil/hukum acara yang menggantikan Undang Undang Nomor 22 tahun 1957 tentang Penyelesaian Perusahaan Swasta. Dengan diberlakukan Undang Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang penyelesaian Perselisihan maka terjadi perubahan sistem yang mendasar, dimana penyelesaian Perselisihan dilakukan melalui sarana lembaga yudikatif yakni melalui Pengadilan Hubungan Industrial. Dengan sistem baru ini membawa perubahan sistem lainnya, dimana perubahan ini membawa_akibat pada bergesernya hukum perburuhan. Dimana semula hukum perburuhan masuk dalam wilayah hukum publik kemudian bergeser ke wilayah hukum privat. Oleh karena itu hasil penelitian ini difokuskan pada masalah Analisis Perubahan Pola Hubungan Industrial Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubungan Industrial. hal ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang perubahan pola penyelesaian perselisihan perburuhan di Indonesia, untuk mengetahui menganalisis pola penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial menurut UU No.2 tahun
2004., dan untuk mengetahui pola ideal penyelesaian perselisihan perburuhan yang dapat menjamin keadilan dan kepastian hukum.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode hukum normatif dimana analisa dilakukan dengan cara kualitatif, analisa kualitatif dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti melibatkan dirinya dalam kehidupan dari masyarakat yang diteliti untuk melihat dan memahami gejala-gejala yang ada. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara dan observasi terhadap narasumber yang dijadikan responden sedangkan data sekunder diperoleh dari perundang.-undangan, konvensi internasional dan tulisan lainnya hukum perburuhan yang diperoleh dari studi pustaka di berbagai perpustakaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Pola penyelesaian perselisihan hubungan industrial berdasarkan UU No. 22 tahun 1957 dan UU No. 12 tahun 1964 dirasakan sudah tidak relevan lagi dengan keadaan perkembangan hukum perburuhan yang ada, oleh karena itu perubahan penyelesaian perselisihan hubungan industrial kepada undang-undang No.2 Tahun 2004 merupakan Perubahan pola penyelesaian perselisihan yang diakibatkan oleh kondisi internal nasional dan kondisi eksternal yang mempengaruhi perubahan pola penyelesaian perselisihan.
Pola penyelesaian perselisihan menurut UU No. 2 tahun 2004 untuk penyelesaian diluar pengadilan tidak berbeda jauh dengan pola penyelesaian perselisihan sebelumnya, yang membedakan adalah adanya pilihan untuk menyelesaikan perselisihan melalui konsiliasi. Untuk setiap proses penyelesaian semuanya dibatasi waktu untuk bipartit, mediasi, konsiliasi, arbitrase dan kasasi selama 30 hari, sedangkan untuk di Pengadilan PHI selama 50 hari.
Pola ideal ialah Pemerintah seharusnya mengembangkan kebijakan pengupahan lain yang dapat meningkatkan upah buruh, pola penyelesaian ke depan harus memperkuat kelembagaan mediasi, konsiliasi dan arbitrasi. Untuk memperkuat kelembagaan tersebut harus dilakukan rekruitmen mediator, konsiliator dan arbiter secara baik serta melakukan pendidikan sehingga dapat menjalankan pekerjaannya secara efektif.
"
2007
T 17020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
"Enhanced UMTS Radio Access Netwok Extensions for NS -2 (EURANE) yang dikembangkan oleh SEACORN membawa fase lanjut pada perkembangan simulasi UMTS pada sistem seluler generasi ketiga (3G) yaitu High Speed Downlink Packet Access (HSDPA). Sistem selular 3G didesain untuk dapat membawa berbagai jenis paket multimedia melalui jaringan IP (IP-based) sehingga interkoneksinya dengan fixed network dimana mayoritas layanan multimedia ditawarkan oleh provider pun akan menjadi lebih mudah. Video streaming merupakan salah satu layanan multimedia yang mengizinkan user untuk berkomunikasi melalui transmisi audio-video dua arah secara real-time dan simultan.
Untuk memperoleh kualitas video streaming yang balk, dilakukan simulasi pengukuran performa. Performa kualitas layanan video streaming tidak pernah terlepas dari parameter QoS seperti throughput, packet loss rate, packet delay, atau packet jitter. Di samping itu perlu juga diukur evaluasi kualitas video secara subyektif berdasarkan perbandingan tampilan video sumber dan video yang diterima frame demi frame melalui perhitungan Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) dan Mean Opinion Score (MOS).
Pada tesis ini penulis melakukan pembangunan simulasi performa layanan video streaming dengan menggunakan teknologi HSDPA pada jaringan UMTS berdasarkan 3 user environment, yaitu indoor, pedestrian, dan vehicular.
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan membangun simulasi menggunakan aplikasi Network Simulator (NS 2) versi 2.30 yang berjalan diatas operating system Fedora Core 7 berbasis Kernel 2.6 dan tambahan patch Enhanced UMTS Radio Access Network Extensions for NS -2 (EURANE) versi 1.60 yang dikembangkan oleh IST-SEACORN (Simulation of Enhanced UMTS Access and Core Network) dan modul Evaluation Video (EvalVid) yang dikembangkan oleh Technical University of Berlin, Telecommunication Network (TIKN). Hasil output akhir pada NS-2 akan divisualisasikan berupa grafik dan tabel yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut yaitu berupa pengukuran throughput, packet loss, delay, PSNR, dan MOS.

Enhanced UMTS Radio Access Network Extensions for NS-2 (EURANE) developed by SEACORN has brought us to the higher phase of UMTS simulation in third generation (3G) wireless telecommunication system, which is High Speed Downlink Packet Access (HSDPA). Wireless 3G is designed to deliver various kind of multimedia package through an IP network so that its interconnection with fixed network where most of multimedia services offered by provider become easier. Video streaming is one of those multimedia services which allow user to communicate through two-way real-time audio-video transmission simultaneously.
To achieve the good quality of video streaming, the measurement of performance simulation should be done. Video streaming services are always connected with QoS parameter such as throughput, packet loss rate, packet delay, or packet jitter. Besides, subjective video quality evaluation is also needed based on comparison between source video and receiving video by using Peak Signal to Noise Ratio (PSNR) and Mean Opinion Score (MOS) calculation.
In this thesis, the author is developing a simulation of video streaming service for HSDPA technology over UMTS network based on 3 user environments, such as indoor, pedestrian, and vehicular.
The research method is by developing simulation using Network Simulator (NS-2) application version 2.30 running at operating system Fedora Core 7, Kernel 2.6 based and Enhanced UMTS Radio Access Network Extensions for NS-2 (EURANE) addition patch version 1.6 developed by SEACORN (Simulation of Enhanced UMTS Access and Core Network) and Evaluation Video (EvalVid) module developed by Technical University of Berlin, Telecommunication Network (TKN). This simulation development will perform output graphics and measurement of throughput, packet loss, delay, PSNR and MOS.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24398
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2003
801.95 Fan m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
347.05 Fau p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
Yogyakarta: Andi, 2018
428 FAU t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
"Tulisan ini membahas mengenai perilaku struktur jembatan busur tipe tie-arch yang diperuntukkan sebagai jalur kereta api satu jalur pada saat dikonstruksi secara offsite dan kemudian dipindahkan dengan metode pengangkatan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu perubahan gaya dalam, tegangan serta lendutan pada komponen utama struktur jembatan yang terdiri dari gelagar, batang lengkung dan kabel saat proses konstruksi. Metode analisa yang digunakan yaitu Forward assemblage analysis. Perubahan kondisi struktur jembatan saat proses konstruksi akan menyebabkan perubahan pada gaya dalam jembatan.

This article discusses the structural behavior of single railway tied-arch bridge which off-site constructed and then moved by lifting it to the final position. The data will be obtaining as tension force in the cable during construction, inner force of girders, stress in each elements, and deflections which occur on the bridge's girder. In the construction phase, forward assemblage analysis method is used. The value of inner force and deflection on the bridge's girder will be change according to the construction phase. The response of the structure will also be different in each phase of construction with direct analysis, so that each analysis need to be considered."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas faktor-faktor kepuasan kerja dan hubungannya dengan karakteristik Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Tinggi Negara Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksploratori dan deskriptif. Metode pengumpulan data dengan sensus melalui pengisian kuesioner yang dibagikan kepada 67 orang pegawai. Metode analisis data menggunakan analisis faktor, t-test, ANOVA dan uji korelasi. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah peran atasan dan lingkungan kerja; gaji dan remunerasi; kesempatan promosi dan pengakuan; sifat pekerjaan; rekan kerja; dan, faktor terakhir adalah manfaat sampingan dan penghargaan. Selain itu terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik pegawai dengan tingkat kepuasan kerja.

ABSTRACT
This thesis discusses the factors of job satisfaction and its relationship with the characteristics of Civil Servants in Badan Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Tinggi Negara Indonesia. This research is quantitative research with exploratory and descriptive design. Data were collected by census by filling a questionnaire distributed to 67 employees. Methods of data analysis using factor analysis, t-test, ANOVA and correlation test. The study found that the factors affecting job satisfaction are the role of the superior and the working environment; salaries and remuneration; promotional opportunities and recognition; nature of work; co-workers; and, the last factor are benefits and rewards. In addition there is a significant relationship between the characteristics of an employee with job satisfaction levels.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64643
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan
"ABSTRAK
Proses pengecoran logam merupakan proses yang rentan terjadinya cacat
serta membutuhkan waktu dan biaya yang besar dalam merancang disain yang
baik karena harus melalui proses trial dan error. Skripsi ini berisi tentang
penilitian dan perhitungan terhadap transfer panas dan koefisien transfer panas
yang terjadi selama pengecoran aluminium murni 99.5%. Pengecoran dilakukan
dengan cetakan pasir dengan bahan green sand dan pengukuran perpindahan
panas yang terjadi selama pengecoran dilakukan dengan termokopel tipe K serta
menggunakan data logger sebagai pencatat data perubahan temperatur yang
dideteksi oleh termokopel. Disain yang digunakan dalam penilitian ini berupa
silinder dengan tiga ketebalan berbeda. Berdasarkan hasil analisa data, disain
berbentuk silinder cocok dan tepat digunakan untuk pengkuran transfer panas
selama pengecoran dengan memberikan fleksibilitas penempatan termokopel yang
bagus. pada proses transfer panas ketika pengecoran, uap dari impurity serta
kelembaban pasir dapat sebagai penghalang dalam transfer panas. Pada bagian
antarmuka antara logam dan pasir cetak terdapat gap udara yang menyebabkan
harga koefisien transfer panas pada antarmuka tersebut susah untuk ditentukan.
Dengan menggunakan perhitungan dengan titik acuan posisi yang paling dekat
dengan bagian antarmuka tadi, nilai keofisien transfer panas dapat ditentukan.
Dengan ditentukannnya nilai koefisien transfer panas tersebut dapat dilakukan
penyempurnaan dalam database software z-cast sehingga untuk melakukan
pengecoran bisa disimulasikan lewat computer tanpa ada proses trial dan error
yang memakan waktu dan biaya.

ABSTRACT
Metal casting process is a process of defect prone and requires substantial
time and cost in designing a good design because of trial and error method. This
thesis contains research and the calculation of the heat transfer coefficient and heat
transfer occurring during 99.5% pure aluminum casting. Casting is done by sand
casting molds with green sand materials and the measurement of heat transfer that
occurs during casting is done by using the K type thermocouple data logger as well as
data recording temperature changes which detected by thermocouple. Design used in
this research in the form of cylindrical design with three different thicknesses. Based
on the data analysis, design with cylinder shape used for heat transfer during casting
of taking the measurements with thermocouple placement gives good flexibility. In
the heat transfer process when casting, impurity and moisture vapor from the sand act
as a thermal barrier to heat transfer. At the interface between the metal and the
molding sand there is an air gap that causes heat transfer coefficient at the interface
difficult to determine. By using a calculation with a reference point position closest to
the near interface, heat transfer coefficient value can be determined. By determining
the heat transfer coefficient, the improvement of casting process using software
database can be obtained so casting process can be performed by computer without
any trial and error process that takes time and costs."
2013
S64617
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>