Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hafsah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S7190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juwarti Hafsah
"Barat menemukan sebuah teori yang cocok untuk menyimpulkan makna dan motivasi di belakang aksi syahid yang dilakukan oleh bangsa Palestina.. Defrivasi relatif, adalah sebuah teori yang dianggap mampu mewakili pemaparan tentang sebab dan alasan dilakukannya aksi syahid tersebut. Barat menganggap bahwa bangsa Palestina adalah bangsa yang frustrasi akibat ketidakmampuan mereka menandingi Israel, sehingga melancarkan sebuah agregat psikologis yang terefleksikan dalam bentuk aksi bom bunuh diri. Keminiman dana dan persenjataan telah membuat bangsa Palestina mencari jalan lain untuk melakukan perlawanan terhadap Israel.
Disisi lain, bangsa Palestina yang mayoritas beragama Islam teramat yakin akan anjuran Jihad dalam agama mereka, khususnya bagi orang-orang yang teraniaya dalam upaya memperjuangkan tanah air, kemerdekaan dan atau agama mereka. Dan untuk keberaniannya itu, kaiak mereka tewas, Allah swt menghadiahi mereka dengan kenikmatan syurga. Hal itulah yang menanamkan keyakinan di hati bangsa Palestina bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan mass transisi memasuki kehidupan baru di alam yang baru. Berdasarkan pada pandangan Islam dan Barat yang sangat berseberangan tentang aksi born bunuh diri oleh bangsa Palestina, maka permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa raja yang mendorong bangsa Palestina melakukan aksi bom bunuh diri atau aksi syahid dalam perang melawan Israel dan benarkah defrivasi relatif menjadi sebuah teori yang signifikan untuk membahas aksi tersebut."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Jafar Hafsah
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2006
338.173 MOH k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Jafar Hafsah
Jakarta: PSP-PRESS, 2021
320.5 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Hafsah
"Telah di buat otomatisasi pengukuran arus versus tegangan terhadap material. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat ukur, alat ukur yang di gunakan adalah elektrometer. Elektrometer ini memiliki kemampuan jauh lebih sensintif, dapat mengukur sampai skala 1μV, 1μA dan memiliki resistansi 1GΩ dibandingkan dengan multimeter digital biasa (DMMs) yang tidak memilikinya. Pengukuran yang dilakukan adalah menguji sampel pada material. Dalam pengukuran, elektrometer membutuhkan suatu rangkaian eksternal. Rangkaian tersebut adalah rangkaian eksternal feedback. Software yang digunakan dengan menggunakan LabView. LabView ini digunakai sebagai interface dengan electrometer menggunakan driver NI-VISA yang di keluarkan oleeh National Instrument dan perintah-perintahnya mengikuti Standar Commands for Programmable Instrument (SCPI) dan standar IEEE-488.2. Disini, otomatisasinya adalah ketika melakukan percobaan tidak perlu memerlukan waktu yang lama setiap kali percobaan hanya dalam hitungan menit dan data pun sudah bisa tersimpan langsung ke dalam excel. Cara kerja alat ini adalah sample yang di ukur di mulai dengan melakukan sebuah perintah dari program yang di buat pada labview di hubungkan ke elektrometer untuk mendapatkan supply tegangan, kemudian elektrometer tersebut dapat mengambil data yang di perlukan dari sample dan di kirim ke komputer, komputer akan mengolah data yang di peroleh dari sample tersebut menjadi hasil dan tampilan grafik yang di inginkan. Cara tersebut dilakukan secara berulang-ulang sampai batas pengukuran yang di tentukan telah tercapai. Hal ini agar di dapat pengukuran yang paling mendekati taksiran atau pendekatan nilai besaran ukur yang baik.
......Have been make automatic measurement of the current versus voltage to material. This measurement was done with by use of a measuring instrument. The measuring instrument using electrometer. This electrometer have capibilities far more sensitive so can measure until scale 1μV, 1μA and having resistance 1GΩ compared with multimeter digital ordinary did not have it. This measurement is testing sampel of material. In the measure electrometer need a circuit external. Software used by using labview . This labview digunakai as interface with electrometer using driver NI visa in secrete by national instrument and this directives adhering to a standard commands for programmable instrument (SCPI ) and standards IEEE- 488.2. Automatic when done experiment dont need for time long to. Here, automation is when doing the experiment does not need to take a long time each time the experiment in just minutes and could have saved any data directly into excel. The workings of this tool is a sample that is measured at the start by doing a command from the program that created the labview is connected to the electrometer to get a supply voltage, then electrometer can retrieve data in need of sample and sent to the computer, the computer will process the data that was obtained from the sample into the graphic display of results and in want. The way it is done repeatedly until the limit of measurement in the set has been reached. This is so in to the measurement that most closely approaches the estimated value of the measurand or good."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1437
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Hafsah
Kuala Lumpur: Perpustakaan Negara Malaysia, 1997
R 581.6025595 MOH d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Jafar Hafsah
"Guna melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, diperlukan suatu kondisi pertahanan dan keamanan (Hankam) yang kuat di segenap wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kepulauan dan negara maritim. Mempertahankan kedaulatan Negara Bangsa Indonesia dengan dua pendekatan yaitu pendekatan militer dan pendekatan non-militer. Pendekatan militer adalah menjaga pertahanan dan keamanan negara dengan melibatkan kekuatan militer secara langsung, dilain sisi pendekatan non militer seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, lingkungan hidup, imigrasi, perkembangan iptek, sosial dan budaya dari berbagai aspek non militer yang strategis adalah bagaimana terjaminnya ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia. Dengan terjaminnya ketersediaan pangan maka keamanan dan ketahanan dapat terwujud."
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2019
342 JKTN 14 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Jafar Hafsah
"Pangan adalah kebutuhan pokok, pangan adalah hidup dan kehidupan pangan merupakan mata pencaharian, sumber pendapatan, penyedia bahan baku industri, merupakan basis perekonomian regional dan nasional, sehingga membangun sektor pangan adalah keniscayaan, wajib hukumnya. Sebagai negara besar, berpenduduk 250 juta jiwa memerlukan bahan pangan yang cukup besar dengan kualitas yang baik pula, sehingga kita harus swasembada pangan, mandiri pangan bahkan berdaulat dalam pangan, sehingga kita mewujudkan kedaulatan pangan. Pasal 33, UUD NRI Tahun 1945 telah mengamanatkan bagaimana penting dan strategisnya pangan sebagai komoditi ekonomi, yang harus diusahakan secara bersama, kekeluargaan dan merupakan cabang produksi penting, menyangkut hajat orang banyak dan pemenuhan pangan setiap rakyat dijamin oleh HAM, Pasal 28A, UUD NRI 1945. Oleh karena itu diperlukan kebijakan strategis dan komprehensif untuk membangun sektor pangan menuju kedaulatan pangan."
Jakarta: Lembaga Pangkajian MPR RI, 2017
342 JKTN 006 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hafsah
"Hipertensi merupakan masalah serius dikarenakan prevalensinya yang terus bertambah, dimana 1,28 miliar orang di dunia mengidap penyakit tersebut. Di Indonesia sendiri, prevalensi hipertensi sekitar 34,11%, dimana 45,3% dari seluruh pengidap hipertensi di Indonesia merupakan populasi dewasa akhir. Hal tersebut menunjukan usia dewasa akhir menempati peringkat 2 kelompok umur dengan prevalensi terbanyak, sehingga penting untuk ditindaklanjuti agar tidak berlanjut pada komplikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan foot massage sebagai bagian dari terapi nonfarmakologis. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan dengan foot massage sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada keluarga dengan dewasa akhir yang mengidap hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi foot massage dilakukan satu kali sehari selama 6 hari, dengan durasi pemijatan setiap kaki selama 10 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah intervensi foot massage untuk memonitoring keefektifan terapi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah pada ketiga klien yang dibuktikan dengan selisih rata-rata tingkat tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukannya 6 kali foot massage. Selisih tersebut adalah sebagai berikut; pada Ibu A didapatkan selisih 8/2,83 mmHg, Ibu I 11,17/1,17 mmHg, dan Ibu Y 8,33/3,5 mmHg. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa Foot massage efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan upaya pengendalian hipertensi dengan foot massage dapat dikembangkan dan diimplementasikan kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan maupun pihak pendidikan sebagai perawatan mandiri dikarenakan pelaksanaannya yang mudah, efektif, dan efisien. ...... Hypertension is a serious health problem due to its increasing prevalence, with 1.28 billion people in the world suffering from it. In Indonesia, the prevalence of hypertension is around 34.11%, where 45.3% of the patients are middle-age adults. This shows that middle-age adults are ranked 2nd in the age group with the highest prevalence, thus it is important to treat hypertension in middle-age adults to avoid complications. One of the methods is foot massage as a part of non-pharmacological treatment. The purpose of this paper is to describing nursing care with foot massage as one of the attempts to lower the blood pressure on middle-age adults in families with hypertension. The method used for the research is case study. Foot massage intervention was performed once a day for 6 days, with the duration of 10 minutes for each massage. The result showed that there was a decrease of blood pressure among the three clients, proven by the difference in average blood pressure levels before and after the 6 sessions of foot massage. The differences are as follows; For Mrs. A, the difference was 8/2,83 mmHg, Mrs. I: 11,17/1,17 mmHg, and Mrs. Y: 8,33/3,5 mmHg. Therefore, it can be concluded that foot massage is effective in reducing blood pressure in hypertensive patients. The attempt to control hypertension using foot massage can be developed and implemented by healthcare workers and educational institutions as a self-care treatment due to its ease, effectiveness, and efficiency."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hafsah
"Hipertensi merupakan masalah serius dikarenakan prevalensinya yang terus bertambah, dimana 1,28 miliar orang di dunia mengidap penyakit tersebut. Di Indonesia sendiri, prevalensi hipertensi sekitar 34,11%, dimana 45,3% dari seluruh pengidap hipertensi di Indonesia merupakan populasi dewasa akhir. Hal tersebut menunjukan usia dewasa akhir menempati peringkat 2 kelompok umur dengan prevalensi terbanyak, sehingga penting untuk ditindaklanjuti agar tidak berlanjut pada komplikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan foot massage sebagai bagian dari terapi nonfarmakologis. Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menjabarkan asuhan keperawatan dengan foot massage sebagai upaya menurunkan tekanan darah pada keluarga dengan dewasa akhir yang mengidap hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Intervensi foot massage dilakukan satu kali sehari selama 6 hari, dengan durasi pemijatan setiap kaki selama 10 menit. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebelum dan sesudah intervensi foot massage untuk memonitoring keefektifan terapi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah pada ketiga klien yang dibuktikan dengan selisih rata-rata tingkat tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukannya 6 kali foot massage. Selisih tersebut adalah sebagai berikut; pada Ibu A didapatkan selisih 8/2,83 mmHg, Ibu I 11,17/1,17 mmHg, dan Ibu Y 8,33/3,5 mmHg. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa Foot massage efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan upaya pengendalian hipertensi dengan foot massage dapat dikembangkan dan diimplementasikan kepada masyarakat oleh tenaga kesehatan maupun pihak pendidikan sebagai perawatan mandiri dikarenakan pelaksanaannya yang mudah, efektif, dan efisien. ...... Hypertension is a serious health problem due to its increasing prevalence, with 1.28 billion people in the world suffering from it. In Indonesia, the prevalence of hypertension is around 34.11%, where 45.3% of the patients are middle-age adults. This shows that middle-age adults are ranked 2nd in the age group with the highest prevalence, thus it is important to treat hypertension in middle-age adults to avoid complications. One of the methods is foot massage as a part of non-pharmacological treatment. The purpose of this paper is to describing nursing care with foot massage as one of the attempts to lower the blood pressure on middle-age adults in families with hypertension. The method used for the research is case study. Foot massage intervention was performed once a day for 6 days, with the duration of 10 minutes for each massage. The result showed that there was a decrease of blood pressure among the three clients, proven by the difference in average blood pressure levels before and after the 6 sessions of foot massage. The differences are as follows; For Mrs. A, the difference was 8/2,83 mmHg, Mrs. I: 11,17/1,17 mmHg, and Mrs. Y: 8,33/3,5 mmHg. Therefore, it can be concluded that foot massage is effective in reducing blood pressure in hypertensive patients. The attempt to control hypertension using foot massage can be developed and implemented by healthcare workers and educational institutions as a self-care treatment due to its ease, effectiveness, and efficiency."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library