Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hamdani
Abstrak :
Berdasarkan data SUSENAS 2004 diperoleh data bahwa pemanfaatan fasilitas kesehaman dalam rangka Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang diselenggarakan oleh pihak di luar pcmerintah (rumah sakit swasta, praktik dokter, poliklinik, prakzik pemugas kesehatan) sangat tinggi yaitu mencapai 5l,08%, hal ini menunjukkan bahwa besamya peranan sarana pelayanan kesehatan yang diselanggarakan oleh swasta. Keadaan tersebut tidak _iauh berbeda dengan keadaan di Kabupatcn Bekasi, hal ini dikarenakan sarana pelayanan kesehatan swasta yang sangat lmnyak di Kabupaten Bekasi dimana wilayahnya yang berbatasan langsung dengan ibukota DKI Jakarta dan laju pertmnbuhan yang cukup tinggi yang disebabkan urbanisasi. Hal tersebut memicu pesatnya perkembangan sarana pelayanan kesehatan swasta yang melakukan perizinan, narnun belum semua sarana pelayanan kesehatan swasta melakukan dan mengetahui tentang perizinan di Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu periu adanya sistem informasi pcrizinan penyclenggaraan sarana pelayanan kesehatan swasta yang berbasis web, sehingga pihak terkait dengan perizinan dapat mengakses informasi dan melakukan perizinan dengan lebih cepat. Pengembangan sistem yang dilakukan berdasarkan metode System Development LM; Cycle, yaitu planning ana&sis system, design, implementation, maintencmce dan evaluation system dengan memadukan konsep Data Base Management System dan data website sehingga menjadi kekuatan dalam Sistcm Informasi Perizinan Penyelenggaraan Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta (SIP-PSPKS). SIP-PSPKS di desain untuk kemudahan input data dan otomasi proses pengolaharmya menjadi informasi. Output yang dihasilkan bempa laporan data sarana pelayanan kesehatan swasta berizin, tabulasi indikator perizinan, dan informasi perizinan herbasis web yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan dalam meningkatkan persentase sarana pelayanan kcsehatan swasta berizin dan dapat melihat penyebaran Iokasi sarana pelayanan kesehatan swasta. Prototype aplikasi SIP-PSPKS dan Website informasi perizinan telah terbangun dan dapat diterapkan di Dinas Kesehatan Kabupatcn Bekasi karcna menggunakan teknologi yang sederha.na dengan spcsiiikasi sistem yang rendah dan ditunjang dcngan akan adanya jaringan LAN.
Pursuant to SUSENAS 2004 obtained by data that health facility exploiting in order to Individual Health Effort (UKP) which is carried out of outside government (private sector hospital, practical doctor, polyclinic, practical health officer) very high that is reaching 5l,08%, this matter indicate that the level of health service facility which carried out by private sector. The situation do not far differ from situation in Bekasi District, it because so many private health service facilities in Bekasi District where its region which abut on direct capital of DKI Jakarta and high enough growth rate caused by urbanization. The mentioned trigger its fast is growth of private health service facilities conducting permit, but not yet all private health service facilities conduct and know about permit in Bekasi District. Therefore need thc existence of permit infomation system of private health service facilities based on web, so that related parties with permit can access information and conduct permit faster. System development conducted by pursuant to System Development Life Cycle method, that is planning analysis system, design, implementation, maintenance and evaluation system with combine concept of Data Base of Management System and website data so that become strength in permit infomation system of private health service facilities ( SIP-PSPKS). SIP-PSPKS designed for amenity of data input and automation process its processing become information. Output yielded by in the form of data report of private health service facilities have pennitted, tabulation of permit indicator, and information of pemiit base on web able to be used for decision making in determining policy in improving percentage of private health service facilities have pcmiit and can see spreading of location of private health service facilities, The prototype of SIP-PSPKS application and Website of permit information have been developed and applicable in Bckasi District Health Service because using modestly technology by the low system specification and it has supported by developed of Local Area Network (LAN).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
Abstrak :
Salah satu pelayanan yang seringkali didapatkan oleh pasien di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) adalah pelayanan resusitasi jantung paru (RJP). Pelayanan RJP merupakan pelayanan yang membutuhkan tindakan cepat, tepat, membutuhkan kolaborasi dan waktu yang sempit, sehingga berdampak pada aspek pelayanan terhadap pasien dan keluarga. Salah satu bentuk keterlibatan keluarga dalam perawatan pasien di ruangan PICU adalah kehadiran keluarga selama pelayanan resusitasi jantung paru atau yang lebih dikenal dengan family presence during resuscitation (FPDR). Keluarga yang tidak hadir selama RJP memiliki frekuensi gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) lebih sering dibandingkan dengan keluarga yang hadir selama RJP. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh penerapan FPDR terhadap kecenderungan PTSD pada keluarga. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experimental dengan posttest only. Kelompok kontrol adalah kelompok usual care selama RJP sedangkan kelompok intervensi adalah kelompok yang diterapkan FPDR. Hasil penelitian menunjukkan kehadiran keluarga selama resusitasi jantung paru berhubungan secara bermakna dengan kecenderungan PTSD, terdapat perbedaan kecenderungan PTSD antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok keluarga yang hadir selama resusitasi jantung paru memiliki risiko kecenderungan PTSD lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok usual care. Diharapkan ruang PICU dapat menerapkan FPDR selama resusitasi jantung paru. ......One of the services that is often obtained by patients in the Pediatric Intensive Care Unit (PICU) room is cardiopulmonary resuscitation (CPR). CPR are services that require fast, precise action, require collaboration and limited time, thus impacting aspects of service to patients and families. One form of family involvement in patient care in the PICU room is the presence of family during cardiopulmonary resuscitation services or better known as family presence during resuscitation (FPDR). Families who were absent during CPR had a frequency of Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) symptoms more often compared to families who were present during CPR. The purpose of this study was to identify the effect of FPDR application on PTSD tendencies in families. This study used a Quasi Experimental research design with posttest only. The control group was the usual care group during CPR while the intervention group was the group to which the FPDR applied. The results showed that family presence during cardiopulmonary resuscitation was significantly associated with PTSD tendencies, there were differences in PTSD tendencies between the control group and the intervention group. The family group that was present during cardiopulmonary resuscitation had a lower risk of PTSD tendencies when compared to the usual care group. It is expected that the PICU room can apply FPDR during cardiopulmonary resuscitation
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
Abstrak :
Tesis ini melakukan analisa terkait kebutuhan masyarakat terhadap konsep rest area pada Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Tebing Tinggi – Parapat. Penelitian ini dilatarbelakangi karena perencanaan rest area yang ada saat ini masih belum efektif secara konsep dan kurang memerhatikan aspek komersial. Padahal dengan sisi komersial rest area yang optimal, biaya pemeliharaan rest area dapat dibiayai dari pendapatan yang diperoleh. Dengan demikian, Perseroan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pemeliharaan, mengingat terdapat beban keuangan Perseroan yang diakibatkan oleh pembangunan JTTS yang tidak layak secara finansial. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Analytic Network Process (ANP) yang nantinya akan dibagi menjadi 3 cluster yaitu cluster tujuan, cluster kriteria, dan cluster alternatif. Klaster tujuan merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Kriteria cluster merupakan kriteria penilaian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan analisis benchmark rest area eksisting, studi literatur, dan validasi ahli. Klaster alternatif merupakan pilihan pengembangan yang diperoleh dari hasil analisis penggunaan tertinggi dan terbaik. ......The paper establishes and analyzes research regarding community needs for the concept of rest areas on the Trans Sumatra Toll Road Section of Tebing Tinggi - Parapat. The background of the research is due to the fact that the current planning of rest areas is still not effective yet in concept and does not pay much attention to the commercial aspect. Even though with the optimal commercial side of the rest area, the cost of maintaining the rest area can be funded from the income earned. Thus, the Company does not need to incur additional costs for maintenance, considering the Company's financial burden due to the construction of JTTS which is not financially feasible. The analysis used in this study is the Analytic Network Process (ANP) Model which will later be divided into 3 clusters namely the destination cluster, the criteria cluster, and the alternative cluster. The objective cluster is the final goal to be achieved in this study. Cluster criteria is the assessment criteria used in this study based on analysis of existing benchmark rest areas, literature studies, and expert validation. Alternative cluster is development options obtained from the results of the highest and best use analysis.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
Abstrak :
ABSTRAK
Kualitas udara pada ruang isolasi pasien imunitas menurun menjadi pertimbangan dalam perancangan sistem tata udara ruang isolasi dalam mencegah dan melindungi pasien dari kontaminasi udara luar. Dalam perancangan sistem tata udara ruang isolasi, diperlukan sistem ventilasi yang baik untuk mencegah masuknya kontaminan bakteri atau patogen ke dalam ruangan. Kebutuhan suplai udara ruang berdasarkan ACH harus terpenuhi untuk menjaga tekanan ruang tetap terjaga positif. Sistem filter menjadi bagian yang penting dalam menciptakan kualitas udara yang bersih. Filter yang dipilih menggunakan Pre, medium dan HEPA filter serta menggunakan duct dalam sistem distribusi udaranya. Pola udara dari suplai ke ruangan juga harus laminar. Studi ini menggunakan pemodelan aliran udara dengan FloVent 8.2. Hasil menunjukkan perbandingan ruangan existing dengan disain usulan yang sesuai dengan standar ruang isolasi tekanan positif. Ruangan existing menunjukan hasil laju aliran yang terlalu besar mengakibatkan kecepatan udara juga tinggi. jumlah partikel yang masuk juga tidak sesuai dengan standar. Disain usulan menunjukan kecepatan aliran keluar dari HEPA filter adalah 0.42 m/s, temperatur sebesar 21.6 oC, tekanan 3.6 Pa. Parameter ini telah sesuai standar yang berlaku. Pola aliran udara yang keluar dari HEPA filter juga laminar. Jumlah partikel kontaminasi yang ada di ruangan masih dalam toleransi standar ISO.
ABSTRACT
The quality of air in the isolation of the patient?s immune to consideration in designing the system of the air, the isolation in preventing and protecting patients from contaminating outside air. In the design of the system of air in the isolation room, it takes the ventilation system to prevent the entry of contaminants to bacteria and pathogens into the room. The need for supply based on ACH must be met to keep the pressure space will be positive. System filters to be an important part in creating the quality of clean air. Filter are selected using pre, medium and a HEPA filter and also using ducting in the distribution of air. The pattern of air supply to the room should also be laminar. This study used modeling the flow of air with the FloVent 8.2. The result shows a comparison of the existing design with the design of the proposals in accordance with standards the isolation room as the positive pressure. The Existing design showed the result of the air flow too big, cause the air velocity is also high. Amount of particles that are also incompatible standards. The new design shows the air velocity out of HEPA filter is 0.42 m/s, the temperature of 21.6 oC, the pressure of 3.6. The parameters have been in accordance with applicable standard. Air flow out of a HEPA filter also laminar. Amount of particle contamination still in line to ISO standard.
2016
S64110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
Abstrak :
Peningkatan jumlah populasi lanjut usia diikuti dengan bertambahnya masalah kesehatan fisik, sosial dan spiritual. Kesehatan spiritual yang terganggu berdampak terhadap kesehatan fisik dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kesehatan spiritual dengan kejadian hipertensi lanjut usia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Kabupaten Padang Pariaman. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional pada total populasi sampel. Hasil menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kesehatan spiritual dengan kejadian hipertensi pada lanjut usia (p value =0,001; OR =10,389). Perawat dan institusi pendidikan keperawatan diharapkan melaksanakan dan mengembangkan asuhan keperawatan spiritual pada lanjut usia. ...... An increasing number of older person populations are followed by elevation of physical, social and spiritual health problems. Impairment of spiritual health affected physical and social health. This study aimed to identify the relationship between spiritual health and hypertension incidence in older person at Nursing Home for Elderly Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman. A descriptive correlation with cross sectional approach was applied to total population sampling. Results showed that there is significant relationship between spiritual health with hypertension at older person (p value = 0.001; OR = 10.389). Nurses are expected to implement a spiritual nursing care for elders.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
Abstrak :
Anak-anak rentan terhadap berbagai penyakit dan berisiko mengalami rawat inap di rumah sakit. Salah satu masalah yang dapat terjadi pada anak yang mengalami rawat inap adalah masalah gangguan tidur. Penerapan asuhan keperawatan anak harus dapat mengatasi semua permasalahan kesehatan, termasuk gangguan tidur. Oleh karena itu diperlukan teori keperawatan yang dapat membantu perawat mengatasi masalah gangguan tidur. Karya Ilmiah Akhir Spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran aplikasi teori Unpleasant Symptom dalam asuhan keperawatan anak dengan masalah gangguan tidur. Desain yang digunakan adalah dengan metode studi kasus yang didapatkan dari lima kasus terpilih. Teori Unpleasant Symptom mampu memfasilitasi perawat untuk menggali masalah keperawatan khususnya gangguan tidur secara sistematis. Penerapan aromaterapi minyak esensial orange merupakan salah satu intervensi keperawatan yang terbukti dapat mengatasi masalah gangguan tidur. Penerapan teori Unpleasant Symptom dan pemberian aromaterapi minyak esensial orange diharapkan dapat direkomendasikan untuk diterapkan dalam asuhan keperawatan anak yang mengalami gangguan tidur. ......Children are vulnerable to various diseases and are at risk of being hospitalized. One of the problems that can occur in children who are hospitalized is sleep disorders. The application of pediatric nursing care must be able to overcome all health problems, including sleep disorders. Therefore, a nursing theory is needed that can help nurses overcome the problem of sleep disorders. This Specialist Final Scientific Work aims to provide an overview of the application of Theory of Unpleasant Symptom in the pediatric nursing care with sleep disorders. The design used is a case study method obtained from five selected cases. Theory of Unpleasant Symptom is able to facilitate nurses to systematically explore nursing problems, especially sleep disorders. The application of orange essential oil aromatherapy is a nursing intervention that has been proven to be able to overcome sleep disorders. It is hoped that the application of Theory of Unpleasant Symptom and aromatherapy essential orange can be recommended for application in pediatric nursing care who experience sleep disorders.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdani
Abstrak :
Anak-anak rentan terhadap berbagai penyakit dan berisiko mengalami rawat inap di rumah sakit. Salah satu masalah yang dapat terjadi pada anak yang mengalami rawat inap adalah masalah gangguan tidur. Penerapan asuhan keperawatan anak harus dapat mengatasi semua permasalahan kesehatan, termasuk gangguan tidur. Oleh karena itu diperlukan teori keperawatan yang dapat membantu perawat mengatasi masalah gangguan tidur. Karya Ilmiah Akhir Spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran aplikasi teori Unpleasant Symptom dalam asuhan keperawatan anak dengan masalah gangguan tidur. Desain yang digunakan adalah dengan metode studi kasus yang didapatkan dari lima kasus terpilih. Teori Unpleasant Symptom mampu memfasilitasi perawat untuk menggali masalah keperawatan khususnya gangguan tidur secara sistematis. Penerapan aromaterapi minyak esensial orange merupakan salah satu intervensi keperawatan yang terbukti dapat mengatasi masalah gangguan tidur. Penerapan teori Unpleasant Symptom dan pemberian aromaterapi minyak esensial orange diharapkan dapat direkomendasikan untuk diterapkan dalam asuhan keperawatan anak yang mengalami gangguan tidur. ......Children are vulnerable to various diseases and are at risk of being hospitalized. One of the problems that can occur in children who are hospitalized is sleep disorders. The application of pediatric nursing care must be able to overcome all health problems, including sleep disorders. Therefore, a nursing theory is needed that can help nurses overcome the problem of sleep disorders. This Specialist Final Scientific Work aims to provide an overview of the application of Theory of Unpleasant Symptom in the pediatric nursing care with sleep disorders. The design used is a case study method obtained from five selected cases. Theory of Unpleasant Symptom is able to facilitate nurses to systematically explore nursing problems, especially sleep disorders. The application of orange essential oil aromatherapy is a nursing intervention that has been proven to be able to overcome sleep disorders. It is hoped that the application of Theory of Unpleasant Symptom and aromatherapy essential orange can be recommended for application in pediatric nursing care who experience sleep disorders.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Hamdani
Abstrak :
ABSTRAK Titanium dioksida (TiO2) yang mempunyai struktur kristal murni (kristalin) merupakan bahan isolator yang sangat baik untuk dipakal sebagai material pada peralatan penyimpan memori. Namun demikian, dalam kondisi tertentu, bahan tersebut dapat berfungsi sebagai bahan semikonduktor. Mengetahui bagaimana cara mengontrol sifat-sifat isolator dan semikonduktor dari lapisan tipis TiO2 menjadi sangat penting untuk menentukan penggunaan yang spesifik dari material tersebut. Sampel-sampel dalam penelitian ini dipersiapkan dengan teknologi deposisi sol-gel pada substrat kaca yang dilapisi dengan indium tin oxide (ITO). Karakterisasi sifat-sifat listrik dilakukan dengan menganalisis tahanan jenis, Hall effect dan mekanisme konduksi yang terjadi pada film tipis TiO2. Dari analisis tahanan jenis dan Hall effect dapat diperoleh mobilitas, densitas dan jenis dari carrier yang ada. Sedangkan mekanisme konduksi didapatkan dengan menganalisis karakteristik hubungan antara arus dan tegangan. Morfologi dan struktur kristal film tipis TiO2 juga mempunyai pengaruh terhadap sifat-sifat listrik, oleh karena itu juga dianalisis. Dalam penelitian ini didapatkan film tipis TiO2 dengan struktur kristal anatase dan mempunyai tahanan jenis dalam rentang 1-2 MSZ cm. Film tipis TiO2 mempunyai carrier jenis n dengan carrier density ± 1017 cm-3 .
ABSTRACT Pure cristalline titanium dioxide (TiO2) is very promising insulator for application in memory device, however under certain condition it can behave as a semiconductor. Knowing how to control the insulating and semi conducting properties of the TiO2 thin film is essential to determine the specific application for that material. The samples were prepared using sol-gel deposition methods on the ITO coated glass substrates. The characterization was performed by analyzing the resistivity, Hall effect, and conduction mechanism of TiO2 thin film. From resistivity and Hall effect can be determined carrier mobility, carrier density, and carrier type. Conduction mechanism was achieved by analyzing the characterization of current - voltage profiling. Morphology and crystal structure of TiO2 thin films are also considered have some effects to the electrical properties that mention above, therefore, they were also examined in this project. Anatase structure was achieved with the resistivity in order of 1-2 MO,. The film has n-type of carrier with the net carrier density ± 1417 cm 3.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Talib Hamdani
Abstrak :
Keberhasilan pemasaran jasa pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh pemahaman organisasi terhadap perilaku konsumen yang menjadi pelanggannya, terutama pada organisasi yang ingin mengembangkan Relationship Marketing. Dengan memahami perilaku pelanggan, organisasi dapat menerapkan upaya-upaya pemasaran yang jitu dan bertumpu pada kebutuhan dan keinginan pelanggan sehingga mampu meningkatkan keuntungan dan citra perusahaan. RS Omni Medical Center dalam dua tahun ini meluncurkan program Member Club sebagai upaya mempertahankan pelanggan loyal dengan strategi Relationship Marketing. Namun dari 1000 pelanggan loyal yang ditawarkan hampir 80% memberikan respon negatif, meskipun sampai saat ini mereka tetap memanfaatkan pelayanan RS Omni Medical Center. Sebagai lanjutan dari pengamatan di atas, dilakukan suatu studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan pelanggan loyal memberikan respon negatif terhadap program tersebut, terutama dari sisi konsumen. Metode yang dilakukan adalah wawancara mendalam dengan beberapa pelanggan loyal yang tidak mengembalikan aplikasi dan memahami permasalahan, dilanjutkan dengan melakukan survey per telepon terhadap 83 responden serta melengkapinya dengan data sekunder dari rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun banyak alasan yang dikemukakan pelanggan terutama yang berkaitan dengan masalah pelayanan dan fasilitas Member Club yang ditawarkan, namun penelitian ini menyimpulkan bahwa respon negatif terhadap program Member Club ternyata berhubungan dengan Customer Behavior pelanggan loyal ini. Ditemukan tiga faktor dari Customer Behavior yang berhubungan dengan respon negatif tersebut yaitu motivasi, pengaruh kelompok dan sub-budaya pelanggan. Dan pengamatan diketahui bahwa program Member Club RS Omni Medical Center memang belum memperhatikan ketiga faktor tersebut. Untuk membuat Member Club ini menjadi program Relationship Marketing yang berhasil, manajemen RS disarankan mengevaluasi kembali program Member Club. Perlu dibuat program Member Club yang cocok dengan Customer Behavior pelanggannya dan memperhatikan faktor motivasi, pengaruh lingkungan dan sub-budaya pelanggan. Hal yang tidak kalah penting untuk keberhasilan program ini adalah menciptakan produk yang memenuhi karakteristik yang diinginkan pelanggan.
Analysis Caused Factors that Loyal Customers of OMC Hospital Give Negative Responses to OMC's Member Club Program, 2002 Success in services marketing of hospital has been driven by organization understanding about behavior of the customers, especially in organization which wants to improve Relationship Marketing. By understanding behavior of customers, the organization can make right marketing efforts that based on customer needs and wants, makes profits and improves the organization image. In two recent year the Omni Medical Center Hospital released Member Club program as an effort to retain loyal customer with Relationship Marketing strategy. From 1000 loyal customers who were sent the applications, almost 80% gave negative responses, although they still use Omni Medical Center Hospital's services until now. As a follow up on the above observation, a case study was undertaken through qualitative and quantitative approaches. The study was designed to find factors that loyal customers gave negative responses to this program, especially from customers side. Deep interviews were conducted with five loyal customers who didn't turn back the applications and understood the topic, and continued with phone survey to 83 responder. The study was completed by the secondary data from this hospital. Although many reasons were told by customers especially related with services and Member Club facilities, the study concluded the negative responses were caused and related by Customer Behavior of the loyal customers. The study found three factors in Customer Behavior related with customer's negative responses. There were motivation, group influence and sub-culture. From observation, the Member Club was not focus on the three factors. To make the Member Club become successful Relationship Marketing program, the hospital management is suggested to re-evaluate this program. Focus to Customer Behavior especially on motivation, group influence and sub-culture are needed when the new Member Club will be made. The most important thing to success this program is creating product that meet customer needs and wants.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T2535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Hamdani
Abstrak :
Proses penegakan hukum dalam penanggulangan kejahatan atau tindak pidana yang terjadi dalam masyarakat adalah merupakan salah satu mata rantai dari fungsi Jaksa, dimana fungsi tersebut tidak dapat terlepas dan dipisahkan dari proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan, dan eksekusi. Pelaksanaan penyidikan yang baik akan dapat menentukan keberhasilan penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum di depan persidangan. Dalam sistem peradilan peranan kejaksaan sangat sentral karena kejaksaan merupakan oleh lembaga yang menentukan apakah seseorang harus diperiksa pengadilan atau tidak. Jaksa pula yang menentukan apakah seorang tersangka akan dijatuhi hukuman atau tidak melalui kualitas surat dakwaan dan tuntutan yang dibuat. Dengan demikian terlihat keterkaitan antara penyidikan dengan tugas penuntutan perkara yang dilakukan oleh Jaksa Penuntut Umum. Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan Umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam melaksanakan fungsi, tugas, wewenangnya, Kejaksaan Republik Indonesia sebagai lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan Negara dibidang penuntutan harus mampu mewujudkan kepastian hukum, ketertiban hukum, keadilan dan kebenaran berdasarkan hukum dan mengindahkan norma-norma keagamaan, kesopanan, dan kesusilaan, serta wajib menggali nilai-nilai kemanusiaan, hukum, dan keadilan yang hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu peran Kejaksaan sebagai salah satu ujung tombak dalam penegakan hukum diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. Dalam kaitannya dengan masalah jaminan kepastian hukum, pelaksanaan hak asasi manusia, dan perlindungan hukum ini, maka perlu kiranya kita perhatikan dan telaah suatu kewenangan yang dipunyai oleh Kejaksaan yang pada saat era orde baru maupun sampai sekarang ini yang sempat menjadi bahan perbincangan dikalangan masyarakat dan menjadi perhatian di media massa, yaitu mengenai pencegahan dan penangkalan yang sering disingkat dengan pencekalan. Pencegahan dan penangkalan disini adalah suatu tindakan berupa pelarangan terhadap orang-orang tertentu untuk masuk ataupun keluar wilayah Indonesia, hal yang demikian ini merupakan suatu pembatasan terhadap kebebasan bergerak seseorang. Proses mencegah atau menangkal orang pun tidak bisa sembarangan. Instansi yang boleh meminta pencegahan dan penangkalan pun dibatasi. Permintaan pencegahan terhadap seseorang hanya bisa datang dari empat instansi, yakni Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Keuangan, Jaksa Agung dan Panglima TNI. Yang menjadi menarik disini ialah, masih terasa diingatan penulis para tersangka tindak pidana korupsi yang menurut Kejaksaan sudah dilakukan pencekalan untuk tidak bisa melarikan diri tetapi ternyata mereka kabur dengan mudah melalui jalur yang resmi ataupun jalur yang tidak resmi. Penelitian ini membahas permasalahan penerapan tindakan pencegahan dan penangkalan oleh Kejaksaan terhadap tersangka tindak pidana. Tindakan tersebut apakah bertentangan dengan hak asasi manusia. Upaya apa yang dilakukan oleh Kejaksaan terhadap tersangka tindak pidana yang sudah dikenakan pencekalan kemudian melarikan diri ke luar negeri. Berdasarkan hasil penelitian maka tindakan pencekalan merupakan bagian dari pelaksanaan wewenang penyelidik, penyidik dan penuntut umum serta tindakan tersebut tidak perlu mendapat putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Tindakan pencekalan tidak bertentangan dengan hak asasi manusia, sebab ada dasar hukumnya. Upaya yang dilakukan oleh Kejaksaan adalah mengajukan permohonan ekstradisi melalui jalur diplomatik Jaksa Agung.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T16407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>