Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hastono
"Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah bahasa Indonesia tulis yang dipakai murid-murid kelas VI sekolah dasar di Kabupaten Bantul yang berbahasa ibu bahasa Jawa. Pokok permasalahannya, yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh murid-murid itu akibat penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa secara bergantian. Penyimpangan itu yang biasa disebut interferensi.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan gejala-gejala interferensi yang muncul pada bahasa Indonesia tulis murid-murid tersebut. Gejala interferensi itu dibatasi pada tataran morfologi. Tujuan kedua, melakukan perbandingan terjadinya interferensi yang di lakukan oleh murid antara SD di kota dan desa.
Penelitian menggunakan metode deskriptif berdasarkan metode kualitatif. Cara perolehan data dengan metode memilih. Lokasi penelitian diambil setengah populasi, satu dasar untuk satu kecamatan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan kuesioner, masing-masing dengan seperangkat instrumen penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini, ada beberapa bentuk morfem bahasa Jawa yang tertransfer ke dalam bahasa Indonesia tulis murid-murid itu. Di antaranya adalah morfem nasal N-, N-i , morfem tak, tak-i, morfem -an, dan morfem ke-an. Interferensi lebih banyak dilakukan oleh murid-murid di desa daripada di kota."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S10924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Hastono
"Sejak tahun 1990-an sub-sub sektor primer berkurang pangsanya dalam PDB dan bergeser ke industri manufaktur, salah satu sub-sektor sekunder dengan pangsa PDB terbesar. Industri alas kaki yang termasuk produk unggulan ekspor manufaktur adalah salah satunya yang layak dikaji karena sifatnya yang labor intensive, dimana tahun 2002 industri ini mengalami kemunduran. Pabrik-pabrik alas kaki skala besar dan home industry gulung tikar, puluhan ribu karyawan telah di-PHK. Orientasi ekspor menjadi faktor kemunduran signifikan industri ini. Tahun 2002 ekspor produk alas kaki anjlok +/- 43 % dari tahun 2001, yang berakibat jumlah tenaga kerja di industri ini turun 10 % dari tahun 2001. Bagaimana PT. XYZ sebagai produsen alas kaki menerapkan strategi pemasaran produk lokalnya, dan bagaimana mengetahui strategi pemasaran lokalnya yang lebih efektif dengan melihat kekuatan bisnis dan kondisi pasar yang dihadapinya, merupakan masalah dan pertanyaan yang akan dicari jawabannya, sekaligus untuk mencapai tujuan penelitian ini. Dengan metode observasi, diketahui bahwa pertumbuhan penjualan dan laba PT. XYZ yang baik sampai akhir 2001"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
"Latar belakang. Angka kematian perinatal di Indonesia masih tinggi. Angka kematian perinatal pada tahun 1980 sebesar 46 per 1000 kelahiran dan pada tahun 1986 didapatkan angka kematian perinatal sebesar 40,5 per 1000 kelahiran. Salah satu faktor yang diduga mempunyai daya ungkit yang besar dalam menurunkan kematian perinatal adalah pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal yang baik akan dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu selama hamil, sehingga dapat menyelesaikan kehamilannya dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara pelayanan antenatal dengan kematian perinatal.
Metode. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Studi Prospektif Keluarga Berencana dan Kesehatan di Kecamatan Gabus Wetan dan Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu. Jumlah sampel penelitian adalah 1284 ibu hamil anggota rumah tangga sampel studi KB-Kesehatan yang melahirkan bayi dari periode I Juni 1991 sampai dengan 30 Desember 1992 dan diamati minimal selama 3 bulan dari seluruh masa kehamilannya. Pelayanan antenatal dilihat dari segi kualitasnya, yaitu melihat pelayanan antenatal selain dari jumlah kunjungannya, juga memperhitungkan jenis pemeriksaan yang diterima selama masa kehamilan.
Hasil. Setelah dikontrol variabel kovariat penolong persalinan dan kondisi persalinan, risiko kejadian kematian perinatal pada ibu hamil yang memperoleh kualitas pemeriksaan buruk 5 kali lebih tinggi dibandingkan ibu hamil yang memperoleh kualitas pemeriksaan baik (OR=4,7, 95% CI:1,59-12,86, p=0,0037). Nilai Atributable Risk sebesar 78,5 %, artinya bila semua ibu hamil memperoleh pemeriksaan kehamilan dengan kualitas baik, maka akan menurunkan kejadian kematian perinatal sebesar 78,5 %.
Kesimpulan. Angka kematian perinatal pada penelitian ini adalah 40,5 per 1000 kelahiran. Kualitas pemeriksaan kehamilan yang baik akan dapat mengurangi risiko kejadian kernatian perinatal. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
Jakarta: Rajawali, 2010
614 SUT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
Jakarta: Rajawali, 2011
614 SUT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
Jakarta: Rajawali, 2013
614 SUT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
"ABSTRAK
Kualitas hidup dan produktivitas kerja akan tercapai dengan baik/optimal bilamana tubuh dalam kondisi sehat. Sementara itu kondisi tubuh sehat sangat erat kaitannya dengan kecukupan gizinya. Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keadaan gizi seseorang. Diantaranya adalah kemajuan di bidang ekonomi. Dengan meningkatknya kemakmuran masyarakat, ternyata merubah pola gaya hidup yang semula mengikuti pola tradisional yang banyak mengkonsumsi sayuran dan serat berubah ke pola makanan yang sangat sedikit konsumsi seratnya seperti terlalu banyak unsur lemak, protein, gula dan garam.
Banyak faktor sosio demograf yang dapat mempengaruhi status gizi, diantaranya adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan dan kebiasaan merokok. Disamping itu faktor keturunan, tingkat hormon dan emosi seseorang juga sangat berperan dengan status gizi. Tujuan penelitian ini adalah akan menggali faktor-faktor yang berkaitan dengan status gizi melalui pemodelan Multiple regression Linier. Pemodelan Multiple Regression linier sebenarnya sudah lama digunakan untuk indentifikasi suatu kejadian. Namun demikian kebanyakan hasil analisis yang didapat kurang memuaskan dan cenderung keliru. Dalam menggunakan analisis Multiple Regression Linier diperlukan beberapa persyaratan (asumsi) yang harus dipenuhi, diantaranya adalah harus memenuhi asumsi Homoscedasticity, existence, independence, linearity, dan normality.
Penelitian mengambil sampel penduduk dewasa yang tinggal di Surakarta Jawa Tengah dengan jumlah sampel 307 orang. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data sekuder tentang Pola makan pada latar belakang sosial ekonomi yang berbeda di Surakarta Jawa Tengah tahun 1996, Variabel indepeden yang dianalisis dalam data tersebut adalah variabel umur, pendidikan, jenis kelamin, merokok dan penghasilan.Variabel dependenya adalah status gizi dengan menggunakan pendekatan nilai IMT. Hasil analisis menghasilkan bahwa semua asumsi yang dipersyaratan analisis Multiple Regression linier sudah terpenuhi, sehingga tidak perlu dilakukan transformasi data. Dari kelima variabel yang dianalisis ternyata hanya variabel jenis kelamin dan penghasilan yang berhubungan dengan status gizi (IMT). Wanita lebih tinggi nilai IMT-nya dibandingkan laki-laki. Penghasilan mempunyai hubungan positip terhadap IMT, artinya semakin tinggi penghasilannya akan semakin tinggi nilai IMT-nya. Dan kedua variabel tersebut yang paling kuat hubungannya dengan IMT adalah jenis kelamin."
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
"ABSTRAK
Kualitas hidup dan produktivitas kerja akan tercapai dengan baik/optimal bilamana tubuh dalam kondisi sehat. Sementara itu kondisi tubuh sehat sangat erat kaitannya dengan kecukupan gizinya. Beberapa penelitian melaporkan bahwa pada anak sekolah kejadian anemia masih menunjukkan angka yang tinggi. Dari data tersebut nampaknya kejadian anemia pada anak sekolah perlu mendapat perhatian yang serius baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia melalui pemodelan Regresi Logistik.
Subjek penelitian adalah anak sekolah dasar yang tinggal di Lampung dengan diambil sampel secara random. Penelitian ini menganalisis dari data sekunder penelitian Pengaruh pemberian tablet besi satu kali seminggu terhadap status I-lb dan status besi pada anak sekolah penerima PMT-AS di Propinsi Lampung tahun 1998.
Hasil pemodelan dengan regesi logistik didapatkan variabel yang masuk dalam kandidat model adalah hanya variabel jenis kelamin. Hasil analisis multivariat diperoleh faktor yang paling berhubungan dengan kejadian anemia adalah variabel jenis kelamin. Perempuan mempunyai risiko menderita anemia lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Variabel pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi, dan konsumsi energi tidak menunjukkan hubungan dengan kejadian anemia."
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sutanto Priyo Hastono
"ABSTRAK
Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu pada masa maternal. Rendahnya pemanfaatan penolong persalinan pada tenaga kesehatan (medis) merupakan salah satu penyebab masih tingginya angka kematian tersebut. Analisis terhadap faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan penolong persalinan menunjukkan bahwa faktor sosio demografi ibu mempunyai daya ungkit yang besar dalam menentukan pilihan pemanfaatan penolong persalinan.
Tujuan penelitian adalah untuk-mengetahui hubungan faktor sosio demografi ibu dengan pemanfaatan penolong persalinan di Kabupaten Cianjur.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan disain cross sectional. Sampel penelitian diambil 300 ibu yang berumur 15-49 tahun dan mempunyai anak berumur dibawah satu tahun. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan analisis hubungan dua variabel.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar (71,3%) persalinan masih ditolong oleh dukun. Hasil analisis hubungan dua variabel menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan penolong persalinan. Ibu dengan pendidikan tinggi cenderung memilih tenaga kesehatan (medic) sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu yang berpendidikan rendah. Selain itu, ibu yang pernah melakukan perneriksaan kehamilan (antenatal care) mempunyai peluang Iebih besar untuk memilih persalinan tenaga kesehatan (medis) dibandingkan ibu yang tidak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan. Sedangkan umur dan pekerjaan ibu tidak mempunyai hubunganlpengaruh dengan pemanfaatan penolong persalinan. "
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library