Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Herlita
"Permasalahan perkotaan timbul akibat terjadinya perubahan tata guna laban berupa alih fungsi kawasan terbuka dan ruang hijau menjadi kawasan pennukiman. Pertambahan penduduk yang cukup pesat, berdampak pada timbulnya permukiman-pennukiman liar di sepanjang saluran yang tentunya akan menghambat kelancaran aiiran dan merubah pola aliran. Kurang berfungsinya prasamna dan sarana dminase yang disebahkan oleh menurunnya kapasitas saluran serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya drainase, dengan cara membuang sarnpah di saluran sehingga menyebahkan penyumbatan, juga turut menyebabkan terjadinya genangan. Khusus untuk kawasan Galur dan Kammpung Rawa dimana terdapat Kali Sentiong yang seharusnya berfungsi sebagai penyalur air dan tampungan sementara air dari kawasan sekitamya akan tetapi Kali Sentiong mengalami perubahan, mengingat sepanjang saluran pembuang tersebut sudah tidak mampu lagi menanggung beban debit dsri daerah layanannya dan kondisinya tidak terpelihara, padahal saluran tersebut merupakan saluran yang sangat vital dalam penanggulangan banjir genangan. Dari basil evaluasi kapasitas saluran existing temyata lebih kecil sehingga hal ini merupakan salah satu faktor timbulnya genangan-genangan yang terjadi di kawasan Kampung Rawa dan Galur" Tiga alternatif layout saluran sistem drainase memberikan kelebihan dan kekurangan masing-masing dapat digunakan sebagai alternatif pilihan untuk perbaikan sitem drainase""
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35718
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilda Herlita
"Di Indonesia, banyak sekali terjadi penyuluhan hukum oleh Notaris melalui media internet. Hal tersebut menyebabkan dilanggarnya ketentuan Pasal 15 ayat 2 huruf e Undang-Undang Jabatan Notaris UUJN mengenai kewenangan Notaris yang memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta. Salah satu Notaris yang menggunakan media internet untuk memberikan penyuluhan hukum kepada Pengguna Jasa atau Klien Notaris adalah Notaris (SHW). Notaris (SHW) menggunakan media internet seperti website, telekonferensi, video konferensi, dan media internet lain yang memungkinkan bagi Notaris (SHW) dan Pengguna Jasa atau Klien Notaris dapat berkomunikasi. Penyuluhan hukum yang diberikan oleh Notaris kepada Pengguna Jasa atau Klien Notaris dengan menggunakan media internet, khususnya website seharusnya hanya memberikan informasi yang bersifat pengumuman atau yang tidak mengandung promosi. Oleh sebab itu, Bagaimanakah kewenangan Notaris dalam memberikan penyuluhan hukum melalui media internet ditinjau dari Undang-Undang Jabatan Notaris, Kode Etik Notaris, Undang-Undang Telekomunikasi, serta Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Bagaimanakah batasan-batasan kewenangan Notaris dalam memberikan penyuluhan hukum melalui media internet. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, tipologi penelitian deskriptif, dengan jenis data sekunder, berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier, serta alat pengumpulan data menggunakan studi dokumen, dengan metode analisa data kualitatif dan hasil penelitian desriptif analitis. Hasil penelitian, yaitu Notaris (SHW) telah melanggar ketentuan UUJN dan Kode Etik Notaris mengenai rahasia jabatan dan larangan-larangan bagi Notaris. Oleh karena itu, Notaris (SHW) dapat dikenai sanksi-sanksi yang terdapat dalam UUJN dan Kode Etik Notaris. Notaris memiliki batasan dalam memberikan penyuluhan hukum melalui media internet, seperti penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham yang diberikan kewenangan secara langsung oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas.

In Indonesia, there is a lot of legal counseling by Notary Public through internet media. It causes the violation of the provisions of Article 15 paragraph 2 letter e The Notary Law regarding the authority of Notary Public giving legal counseling in connection with the making of Deed. One of Notary who uses the internet media to provide legal counseling to the Service Users or Notary Clients is Notary SHW . Notary SHW uses internet media such as websites, teleconferencing, videoconferences, and other internet media that make it possible for Notary SHW and Service Users or Notary Clients to communicate. Legal counseling given by Notary to Service Users or Notary Clientsby using internet media, especially website should only give information that is announcement or not containing promotion. Therefore, how is the authority of Notary in providing legal counseling through internet media viewed from The Notary Law, Ethics Code of Notary, Telecommunication Law, and Electronic Information and Transaction Law. How is the limitations of Notary 39 s authority in providing legal counseling through internet media. This research use a normative juridical research method, descriptive research type, with secondary data type, in the form of primary, secondary, and tertiary legal material. Also, data collection tool using document study, with qualitative data analysis method and descriptive analytical research result. The result of the research, that Notary SHW has violated the provisions of The Notary Law, and Ethics Code of Notary concerning the secret of function and the prohibitions for the Notary. Therefore, Notary SHW may be imposed to sanctions contained in The Notary Law and Ethics Code of Notary. The Notary has limitations in providing legal counseling through internet media, such as the implementation of General Meeting of Shareholders which is given authority directly by Limited Liability Companies Act."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyantina Herlita
"ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada remaja yang memiliki kecenderungan berperilaku
agresif seperti berkelahi, memukul, mencubit, mendorong, menendang,
mengancam, mengejek, memberi sebutan buruk dan menyindir orang lain, dan
bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pola komunikasi keluarga
dengan perilaku agresif remaja. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif
dengan desain deskriptif korelatif. Data didapat dengan membagikan kuesioner
mengenai perilaku agresif dan pola komunikasi keluarga kepada 100 siswa
SMAN 4 Bekasi yang berkecenderungan atau pernah melakukan perilaku agresif.
Dari analisa bivariat menggunakan chi-square test didapatkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara pola komunikasi keluarga dengan perilaku
agresif remaja. Hasil penelitian ini berbeda dengan beberapa teori dan penelitian
sebelumnya. Hal ini dapat terjadi karena terdapat beberapa faktor yang juga
mempengaruhi perilaku remaja.

Abstract
The study focused on adolescents who have a tendency to aggressive behavior
such as fighting, hitting, pinching, pushing, kicking, threatening, taunting, giving
a bad name and insinuated other people. The aims of this study is to determine the
relationship between family communication patterns with aggressive behavior in
adolescents. This is a quantitive research mode which is use correlative
descriptive design. Data was collected by distributed questionnaires of aggressive
behavior and family communication pattern to the 100 students of SMAN 4
Bekasi, who is prone to or have had aggressive behavior. From the bivariate
analysis using chi-square test, found that there was no significant relationship
between family communication patterns with aggressive behavior in asolescents.
These results contrast to some previous theory and research. This can happen
because there are several factors that also affect the behavior of adolescents."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library