Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hermanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Modal manusia diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara langsung dalam proses produksi, serta secara tidak langsung melalui Total Factor Productivity (TFP). Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel provinsi-provinsi di Indonesia dalam rentang 2004-2012.
Hasil empiris menunjukkan bahwa modal manusia, yang diwakili oleh tenaga kerja berpendidikan minimal SMA, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Sementara modal manusia, yang diwakili oleh penduduk berpendidikan minimal SMA, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan TFP regional di Indonesia dalam periode 2006-2012, baik secara langsung melalui inovasi domestik dan secara tidak langsung melalui efek spillover.
Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa modal fisik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Selain itu perbedaan pertumbuhan rasio modal fisik per tenaga kerja regional berpengaruh positif terhadap perbedaan pertumbuhan output per tenaga kerja regional.

This research aims to analyze the influence of human capital on regional economic growth in Indonesia. Human capital expected takes effect on economics on production process and indirectly through Total Factor Productivity (TFP) growth. This research was using panel data analysis method of provinces in Indonesia in period 2004-2012.
Empirical result shows that human capital, represented by labor with minimum high school educated, has positive effect on regional economic growth in Indonesian. Meanwhile, the effect of human capital that represented by population with minimum high school educated has positive effect on regional TFP growth in Indonesia period 2006-2012, directly through domestic innovation and indirectly through spillover effect.
This research also shows that physical capital has positive effect on regional economic growth in Indonesia. Furthermore, the difference of physical capital ratio growth per regional labor has positive effect on the difference of regional economic growth per regional labor.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto
Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T39819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto
"Penelitian tentang fenomena kemagnetan telah berkembang cukup pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan penerapannya dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi. Material yang akhir-akhir ini banyak diteliti oleh para ahli adalah material perovskite oksida manganite yang didop dengan tanah jarang La1-xCax MnO3 . Penelitian banyak dilakukan, didorong oleh ditemukannya fenomena-fenomena CMR, transisi semikonduktor-metal dan lain-lain.
Riset ini bertujuan untuk meneliti struktur magnetik dari bahan La1-xCaxMnO3 (untuk x = 0,1 dan x = 0,5 ) dengan difraksi netron metode serbuk, menggunakan alat High Resolution Powder Diffractometer (HRPD). Riset dimulai dengan mencampur bahan-bahan dasar La2O3 , MnO2, CaCO3 , dengan perbandingan massa yang sesuai. Selanjutnya campuran bahan ditreatment melalui milling dan perlakuan panas . Tujuan milling dan pemanasan adalah untuk mempermudah dan mempercepat pembentukan fasa baru La1-xCax MnO3, serta menghilangkan impuritas.
Untuk mengetahui terbentuknya fasa baru La1-xCaxMnO3, maka dilakukan karakterisasi dengan XRD dan dicocokkan dengan standar ICDD (International Center for Diffraction Data). Selanjutnya bahan dikarakterisasi dengan HRPD pada suhu diatas dan dibawah temperatur kritisnya (TC ≈ 270 K) untuk meneliti struktur magnetiknya. Data-data yang diperoleh dari karakterisasi dengan HRPD dianalisa dengan program Fullprof untuk mengetahui besar dan arah moment magnetik, disamping untuk mengetahui posisi atom, dan parameter kisi.
Untuk La0.5Ca0.5MnO3, dari analisis dengan BasIreps diperoleh moment magnetik sebesar 0.5383 µB untuk k = ( ½ , 0 , ½ ) , dan 4,0069 µB. untuk k = ( 0,49 ; 0 ; 0 ) dengan empat kemungkinan struktur magnetik. Untuk La0.1Ca0.9 MnO3 diperoleh nilai moment magnetik untuk k = ( ½ , 0 , ½ ) adalah sebesar 0,3055 µB , dan untuk k = ( ¼ , 0 , ½) adalah sebesar 2,0151 µB , dan juga memiliki 4 kemungkinan struktur magnetik.

Research about magnetic phenomena has been developed rapidly, since aplication of Information and Comunication Technology had been developed simultaneous. Recently, most of research materials were Oksida Manganite perovskite that had dopped with rare earth La1-xCax MnO3 . Many research have been done by scientist, motivated by discovery of many phenomenon like CMR, semiconductor ?metal transition, etc.
The purpose of this research is to find a magnetic structure of La1-xCaxMnO3 material (for x = 0.1 and x = 0.5) with neutron difraction powder method, using High Resolution Powder Diffractometer (HRPD). This research start by mixing materials of La2O3 , MnO2, CaCO3 , with an appropriate mass composition. Furthermore, the materials were mixed by milling and heat treatment. The purpose of milling and heat treatment is to make easy and fast the establishment new phase La1-xCaxMnO3 , and to vanish impurity.
To know the establishment of new phase La1-xCaxMnO3 , the samples characterized using XRD and agreed with ICDD (International Center for Diffraction Data) standard. Then the materials were characterized by HRPD (High Resolution Powder Diffractometer) both at upper and lower the critical temperature (TC ≈ 270 K) to investigate the magnetic structures. The data got from characterized by HRPD was analysed by Fullprof progam to study magnitude and direction of magnetic moment, as well as to study atomic position, and lattice parameter.
From BasIreps analysis, the magnetic moment m(Mn) of La0.5Ca0.5MnO3 was 0.5383 µB for k = ( ½ , 0 , ½ ), and 4,0069 µB. for k = ( 0,49 ; 0 ; 0 ), with 4 magnetic structures probabilities. While the magnetic moment m (Mn) of La0.1Ca0.9MnO3 was 0,3055 µB for k = ( ½ , 0 , ½ ) , and and 2,0151 µB for k = ( ¼ , 0 , ½ ) with 4 magnetic structures posibilities too.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto
"ABSTRAK
Sektor Perindustrian merupakan salah satu sektor yang diupayakan pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Industri perakitan kendaraan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut. Tingkat pertumbuhan yang dialami oleh industri perakitan sangat pesat, sehingga pertumbuhan ini dapat dikatakan sebagai akumulasi keberhasilan unit-unit yang saling terkait. Unit-unit tersebut antara lain pembuatan komponen dan industri karoseri. Beberapa tahun terakhir ini PT Multi Astra menunjukkan tendensi adanya kesenjangan antara kapasitas produksi dan realisasinya. Hal ini dapat dilihat dari target produksi yang tidak dapat dicapai. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu ditelusuri faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam produksi tersebut. Dalam upaya menelusuri faktor-faktor tersebut maka perlu dilihat bagaimana proses produksi berlangsung, bagaimana peeencanaan dibuat, dan bagaimana pengawasan produksi dilakukan. Untuk mendapatkan data dan fakta-fakta yang diperlukan, penulis melakukan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terungkap bahwa perencanaan dan pengawasan produksi di PT Multi Astra telah dijalankan dengan baik, terbukti telah dilaksanakan fungsi-fungsi pengawaaan yaitu: inventory, routing, scheduling, dispatching, dan follow-up. Fungsi-fungsi tersebut dapat terlihat di dalam kegiatan sebelum, selama dan sesudah manufacturing. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi adalah line stop yang tinggi terjadinya kerusakan mesin, defect pengecatan, pendistribusian komponen yang tidak lancar dan lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modal manusia terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Modal manusia diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara langsung dalam proses produksi, serta secara tidak langsung melalui Total Factor Productivity (TFP). Penelitian ini menggunakan metode analisis data panel provinsi-provinsi di Indonesia dalam rentang 2004-2012. Hasil empiris menunjukkan bahwa modal manusia, yang diwakili oleh tenaga kerja berpendidikan minimal SMA, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Sementara modal manusia, yang diwakili oleh penduduk berpendidikan minimal SMA, berpengaruh positif terhadap pertumbuhan TFP regional di Indonesia dalam periode 2006-2012, baik secara langsung melalui inovasi domestik dan secara tidak langsung melalui efek spillover. Hasil lain dari penelitian ini menunjukkan bahwa modal fisik berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Selain itu perbedaan pertumbuhan rasio modal fisik per tenaga kerja regional berpengaruh positif terhadap perbedaan pertumbuhan output per tenaga kerja regional.

This research aims to analyze the influence of human capital on regional economic growth in Indonesia. Human capital expected takes effect on economics on production process and indirectly through Total Factor Productivity (TFP) growth. This research was using panel data analysis method of provinces in Indonesia in period 2004-2012. Empirical result shows that human capital, represented by labor with minimum high school educated, has positive effect on regional economic growth in Indonesian. Meanwhile, the effect of human capital that represented by population with minimum high school educated has positive effect on regional TFP growth in Indonesia period 2006-2012, directly through domestic innovation and indirectly through spillover effect. This research also shows that physical capital has positive effect on regional economic growth in Indonesia. Furthermore, the difference of physical capital ratio growth per regional labor has positive effect on the difference of regional economic growth per regional labor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42288
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto
"Studi ini bertujuan dalam rangka pemahaman tentang perkembangan listrik terbarukan di Indonesia dengan mengkaji dampak perkembangan sektor keuangan dan FDI terhadap produksi listrik terbarukan. Mengingat tantangan global perubahan iklim dan keharusan untuk beralih ke sumber energi yang berkelanjutan, peran Indonesia sebagai salah satu konsumen energi utama di Asia Tenggara menjadi krusial dalam mencapai target energi terbarukan global. Dengan menggunakan data frekuensi tahunan dari tahun 1981 hingga 2021, kami menganalisis dan mengkaji berbagai variabel perkembangan keuangan, termasuk kredit domestik untuk sektor swasta, kredit domestik dari sektor perbankan, dan kapitalisasi pasar saham. Dengan menggunakan pendekatan Autoregressive Distributed Lag (ARDL) dengan pemecahan struktural, kami memperkaya literatur yang ada dalam bidang ini. Analisis kointegrasi mengungkapkan hubungan positif yang signifikan dalam jangka panjang antara kredit domestik untuk sektor swasta, kredit domestik dari sektor perbankan, kapitalisasi pasar saham, dan FDI dengan produksi listrik terbarukan di Indonesia. Berdasarkan temuan empiris ini, studi ini menekankan peran penting dukungan keuangan dan investasi dalam ekspansi listrik terbarukan. Oleh karena itu, para pengambil keputusan harus memprioritaskan pengembangan sektor keuangan sebagai langkah kebijakan untuk meningkatkan akses keuangan bagi investor dalam proyek energi terbarukan di Indonesia.

This study aims to contribute to the understanding of renewable electricity development in Indonesia by examining the impact of financial development and FDI on renewable electricity production. Given the global challenges of climate change and the imperative to transition to sustainable energy sources, Indonesia's role as a major energy consumer in Southeast Asia becomes crucial in achieving global renewable energy targets. Using annual frequency data from 1981 to 2021, we analyze the role of the expanding financial sector and FDI in the renewable electricity production in Indonesia. We examine various financial development variables, including domestic credit to the private sector, domestic credit from the banking sector and stock market capitalization. Employing the Autoregressive Distributed Lag (ARDL) approach with a structural break, we enrich the existing literature in this field. The cointegration analysis reveals significant long-run positive relationships between domestic credit to the private sector, domestic credit from banking sector, stock market capitalization, and FDI with the renewable electricity production in Indonesia. Based on these empirical findings, this study underscores the crucial role of financial and investment support in the expansion of renewable electricity. Therefore, decision-makers should prioritize the development of the financial sector as a policy measure to enhance access to finance for investors in Indonesian renewable energy projects."
2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andririni Yaktiningsasi Hermanto
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari jawaban mengenai Makna Bekerja, pola-nya serta bagaimana pengaruh dari pemahaman mengenai hakekat bekerja ini terhadap Pelibatan Kerja seseorang.
Banyaknya perbincangan mengenai kondisi tenaga kerja di Indonesia, baik mengenai kualitas, dan terutama menyangkut segi sikap kerjanya, sejauh ini menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak. Apalagi kalau dikaitkan dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia, yang secara perlahan membawa negara Indonesia bergeser dari negara Agraris menjadi negara yang berjati diri Industrialistik. Tulang punggung perekonomian Indonesia tidak lagi sepenuhnya digantungkan pada hasil pertanian, namun secara bertahap akan digantikan dengan produk-produk lain di luar pertanian. Kebijakan semacam ini dalam banyak hal akan mempengaruhi infrastrukturnya. Salah satu sektor yang terkena adalah bidang usaha, baik di sektor swasta maupun perusahaan milik negara. Dalam penelitian ini tidak dibicarakan mengenai impak dari hal-hal tadi pada perusahaan swasta. Penekanannya hanya pada perusahaan Negara. Perusahaan negara tersebut dalam pelaksanaannya harus memperlihatkan dua wajah. Di satu sisi bertindak sebagai Public Enterprise, yang dalam pelaksanaannya akan melayani dan mengelola hajat hidup orang banyak. Sementara di sisi yang lain, ia bertindak sebagai Bussiness Enterprise yang harus memikirkan tentang segi profit. Keadaan yang ambivalen ini dalam banyak sisi akan mempengaruhi sikap dan perilaku pekerjanya. Seperti juga dengan bidang kegiatan yang dikelola sebagai tujuan utama perusahaan. Ragam perusahaan ini pun mempunyai pengaruh tertentu pada karyawannya.
Di dalam ragam pekerjanya, mereka terbagi dalam dua kategori, yakni karyawan di lini manajerial dan lini nonmanajerial. Adanya pembagian atau strata jabatan ini diduga membawa pengaruh tertentu pada pemahaman mereka tentang hakekat bekerja serta perilaku kerja mereka. Seperti juga dengan jenis kelamin karyawannya.
Sementara itu perlu dijelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan Bekerja disini adalah "suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi orang lain", dan dalam pelaksanaannya mereka harus berafiliasi dengan organisasi kerja yang formal. Terkait dengan batasan ini maka Makna Bekerja itu sendiri pada prinsipnya berkaitan dengan konsep seseorang mengenai hakekat pemahaman bekerja sebagai aktivitas yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Makna Bekerja ini tercermin dalam dimensi-dimensinya yaitu Dimensi Sentralitas Bekerja dalam Kehidupan, Dimensi Norma-Norma Sosial mengenai Bekerja, Dimensi Hasil bekerja yang bernilai, dimensi kepentingan aspek-aspek Bekerja, serta dimensi Peran Bekerja. Sedangkan Pelibatan bekerja sendiri mencerminkan sampai seberapa besar sumber daya psikologis, tenaga dan waktu yang dicurahkan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
Bersumber dari teori mengenai Makna Bekerja yang diperkenalkan oleh The International Research on Meaning of Working (IRMOW), serta teori Pelibatan Kerja dari Kanungo, maka dilakukan penelitian dengan sampel yang berasal dari dua kelompok karyawan yang bekerja pada perusahaan ciri perusahaan negara, atau yang lebih dikenal dengan nama Badan Usaha Milik Negara, yang bergerak di bidang Industri Konstruksi dan Manufaktur.
Dengan menggunakan kuesioner tentang Makna Bekerja dan Pelibatan Kerja, maka penelitian berhasil menjaring 307 responden, dari kedua strata pekerja tadi.
Hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel tadi, yaitu strata jabatan dan Janis kelamin tidak membawa pengaruh tertentu pada pembentukan pola Makna Bekerja di kalangan karyawan BUNN Industri Konstruksi dan Manufaktur. Sementara itu dari segi pola Makna Bekerjanya sendiri, terlihat bahwa ada bentuk-bentuk yang berbeda, meski tidak signifikan. Yang menarik adalah bahwa bagi karyawan di BUMN tersebut, justru dimensi yang mencerminkan bagaimana pemahaman mereka tentang pekerjaan di masa mendatang, ditempatkan sebagai bagian yang kurang penting. Demikian pula halnya dengan dimensi yang memacing tentang 'Work Value' mereka. Meskipun mereka meletakan hasil bekerja sebagai bagian utama dalam urutan prioritas itu, dimana hal ini juga mencerminkan bahwa mereka masih berorientasi pada diri sendiri dan imbalan yang segera, namun agak terlalu pagi untuk mengatakan bagaimana etik bekerja mereka. Sementara itu hasil lain menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Makna Bekerja ini pada pelibatan kerja seseorang. Hasil penelitian ini akan lebih lengkap jika sampel penelitian diperluas ke beberapa badan usaha yang sejenis."
1994
D434
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermanto Setia Hadi
"Latar Belakang
Daya tahan jantung paru sebagai komponen kebugaran jasmani mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas pegawai sipil. Di era otonomi daerah, peranan Pemerintah Daerah dan Dinas Otonom dalam pembangunan semakin penting. Untuk itu perlu diketahui sebaran daya tahan jantung paru dan faktor yang berhubungan antara pegawai negeri sipil di kedua instansi tersebut.
Metode
Disain cross sectional dengan deskripsi analisis. Didapatkan sample penelitian Pegawai Negeri Sipil umur 30-50 tahun Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah Tk.I di 4 Provinsi sebanyak 654 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan daya tahan jantung paru di nilai dengan tes lari 2,4 km.
Hasil
Tingkat daya tahan jantung paru yang baik ditemukan hanya pada 27 % dari total responder. Proporsi tingkat daya tahan jantung paru yang baik di Pemerintah Daerah lebih besar dari Dinas Kesehatan Tingkat I. Faktor yang paling berpengaruh adalah tidak berminum alkohol (OR sesuai 2,39), berolahraga (OR sesuai 2,1) dan golongan kepegawaian ( OR = 1,51 ).
Kesimpulan Saran
Daya tahan jantung paru pada Pegawai sipil pada umumnya masih rendah. Daya tahan jantung pare mempunyai hubungan bermakna dengan golongan, unit kerja, tidak minum alkohol, dan olah raga. Disarankan untuk diteliti lebih lanjut tentang hemoglobin, aktifitas fisik dan pola makan. Perlu penyuluhan mengenai gaya hidup sehat bagi pegawai negeri sipil.

Background
Cardiorespiratory endurance as a component of physical healthy is playing an important role in improving quality and productivity of government officials. In the decentralization era, the role of the provincial government and health office in coordinating the implementation and controlling developments has become more important. Therefore, there is a need to find out the status of cardiorespiratory endurance and its related factors among the government officials of provincial health and government office in four provinces.
Methods
This study is using cross-sectional design with descriptive analysis. A total of 645 samples of government officials, age 30-50 years, working at provincial health office and government office in four provinces were recruited. The data was collected by interview and physical examination; the cardiorespiratory endurance was measured by performing the running test for 2.4km (Cooper Test).
Results
The level of good cardiorespiratory endurance among the subjects was 27.6% out of 645 total respondents. It was better in government office's staff than in the health office (31.6%, 24%). The most affecting factors were; not taking alcoholic drinks (adjusted OR 2.39), sports (adjusted OR 2.1), and grade of government official (adjusted OR 1,51),
Conclusion and Recommendation
The level of cardiorespiratory endurance among the government officials is still low. The provincial government office's staffs have better cardiorespiratory endurance than the provincial health office's staffs. The cardiorespiratory endurance correlated with the grade of government official, working unit, not taking alcoholic drinks, and sports. The health education on healthy life style should be given to government officials. For further research, it is recommended to assess the relations of the haemoglobin, physical activity, and dietary pattern, with the cardiorespiratory endurance.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T13622
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>