Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Hilman
"Nafas baru di dalam cara penyajian penulisan Sejarah Indo-nesia, terutama penulisan sekitar gerakan-gerakan/pemberontak_an-pemberontakan/huru-hara/kerusuhan-kerusuhan ataupun brandal_an-brandalan yang terjadi di sekitar abad ke-19, mulai ditiup_kan oleh para penulis sejarah. Cara penyajian dengan mengung_kapkaa para pemimpin pemberontakan beserta para pengikutnya se_bagai subyek atau pemegang peran-utama di dalam sebuah kisah pemberontakan, merupakan bentuk nafas baru yang segar. Nafas baru inilah yang dalam penulisan Sejarah Indonesia dikenal de_ngan istilah _Indonesia-sentrisme_. Suatu hal yang wajarlah, seandainya untuk lebih menghidupkan angin segar itu dituntut usaha-usaha yang terns menerus da_ri para peneliti dan penulis sejarah yang menitik beratkan studi sejarahnya pada abad ke-19. Dalam hubungan inilah, sebagai langkah awal sekaligus untuk melatih diri guna turut serta di dalam kegiatan penulisan sejarah yang bercorak Indonesia-sen_trisme ini, penulis mencoba untuk nienyajikan salah satu gerak_an pemberontakan yang dipimpin oleh Raksa Pradja, yang terjadi di daerah Priangan pada sekitar tahun 1842. Oleh karena _"
Depok: Universitas Indonesia, 1978
S12271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Hilman
"Gerakan Dermodjojo tahun 1907 yang dibahas di dalam studi
ini terjadi di desa Bendungan, wilayah Kabupaten Berbek, Kare-
sidenan Kediri. Gerakan ini dipimpin oleh Dermodjojo, seorang
petani kaya dari desa Bendungan yang berusia 60 tahun. Gerakan
yang
bercorak mesianistis ini diilhami oleh keinginan Dermodjo-
jo untuk memproklamasikan dirinya sebagai Ratu Adil. Proklamasi
Dermodjojo sebagai Ratu Adil ini terjadi pada bulan Januari ta-
hun 1907, yang kemudian ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan
nya untuk memperkuat keyakinan para pengikutnya di dalam upaya
membebaskan rakyat dari kondisi kemiskinan.
Yang Jawa Hgan desa
Penelitian ini bertujuan untuk menampilkan suatu gerakan
berlandaskan pada paham mesianisme yang terjadi di daerah
Timur. Apakah tujuan yang ingin dioapai olah Dermodjojo de-
para pengikutnya? Bagaimanakah warna kondisi masyarakat di
itu yang menyebabkan terjadinya gerakan tersebut? Bagaima-
nakah pandangan pemerintah kolonial terhadap gerakan tersebut?
Tindakan apa yang akan dilakukan pemerintah untuk mengatasinya?
Bagaimanakah pandangan masyarakat di daerah itu terhadap adanya
gerakan tersebut? Hasil penelitian inidiharapkan dapat menjadi
pedoman bagi penelitian-penelitian berikutnya.
tiwa
Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap atas paris
sejarah yang bercorak suatu gerakan sosial, agak eulit se-
andainya hanya menggunakan satu bidang ilmu saja. Oleh karena
itu,
selain menggunakan Ilmu Sejarah, penelitian ini juga meman
faatkan kerangka teori dan konsep ilmu sosial lainnya, khusus-
nya Sosiologi. Selain itu, sebagai upaya untuk menjalin serta
menganalisis fakta-fakta yang diperoleh, maka sumber-sumber yang
menjadi landasan upaya itu diperoleh melalui Studi Kepustakaan,
baik
dalam bentuk tercetak maupun dokumenter.
Di satu sisi dapat dilihat, bahwa gerakan Dermodjojo yang
terjadi di Jawa Timur ini tidak sampai menggoyahkan sendi-sendi
kehidupan kemasyarakatan maupun kedudukan pemerintah kolonial.
Namun di sisi lain, gerakan ini bukanlah suatu hal yang tidak
berarti sama sekali, oleh karena adanya suatu gerakan di tengah
tengah kehidupan kolonial, tentunya hal ini paling tidak menun-
jukkan adanya suatu aspirasi dan manifestasi dari sekelompok ma
syarakat yang menginginkan kebebasan.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Hilman
"ABSTRAK
Gerakan Jumadilkubra tahun 1871 yang dibahas di dalan studi ini terjadi di daerah-daerah bagian selatan Pekalongan dan bagian utara Banyumas, Jawa Tengah. Gerakan ini dipelopori oleh seorang guru agama yang bernama Achmad Ngisa, yang menyatakan bahwa Syeh Jumadilkubra dari Wanabadra telah memberikan pesan suci kepadanya. Ia meramalkan akan datangnya Pangeran Erucakra, yang diiringi oleh tentaranya. Mereka ini akan bangkit melawan para penguasa asing dan mengusir ke luar, tetapi mereka diperbolehkan kembali dengan syarat bahwa mereka berpindah ke agama Islam dan terbatas hanya berdagang. Gerakan Jumadilkubra ini pada hakekatnya tidak memiliki gagasan-gagasan, baik mesianisme maupun milenarisme, namun semata-mata sebagai refleksi ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi sosial keagamaan di daerah mereka.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan suatu peristiwa gerakan sosial-keagamaan yang terjadi di daerah Jawa Tengah. Tujuan apa yang ingin dicapai oleh Jumadilkubra beserta kawan-kawannya? Bagaimana corak kondisi masyarakat yang mendorong munculnya gerakan tersebut? Apa pandangan pemerintah kolonial terhadap gerakan itu? Apa tindakan pemerintah untuk mengatasinya? Bagaimana pandangan masyarakat di daerah "itu" terhadap meletusnya gerakan tersebut? Hasil penelitian ini tentu diharapkan dapat menjadi landasan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Guna memperoleh eksplanasi yang memadai atas peristiwa sejarah yang menyangkut suatu gerakan sosial, tentunya agak sulit jika hanya menggunakan satu bidang ilmu saja. Karenanya, selain menggunakan Ilmu Sejarah, penelitian ini juga menggunakan pendekatan disiplin ilmu lainnya, dalam hal ini khususnya Sosiologi. Sebagai upaya untuk merangkai serta menganalisis fakta-faktanya, maka sumber-sumber yang menjadi landasan upaya itu didapatkan melalui Studi Kepustakaan, baik dalam bentuk tercetak maupun dokumenter.
Memang benar, bahwa gerakan Jumadilkubra yang terjadi di Jawa Tengah ini tidak sampai menimbulkan akibat-akibat yang dapat menggoyahkan, baik sendi-sendi kehidupan kemasyarakatan maupun eksistensi pemerintah kolonial. Hal ini dikarenakan, di dalam keadaan yang tidak seimbang, pihak penguasa jelas lebih beruntung dalam faktor kekuatan. Namun, kita tidak dapat mengatakan gerakan itu sebagai sesuatu yang tidak ada artinya, sebab bagaimanapun juga, adanya sebuah pemberontakan yang betapapun kecilnya di tengah-tengah kehidupan kolonial, menunjukkan suatu hentakan hati nurani manusia serta manifestaai insani yang mendambakan kebebasan atas diri pribadi ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Hilman
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library