Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indrajaya
"Dewasa ini disatu sisi permasalahan kenakalan anak kian serius dan kompleks, disisi lain institusi keluarga yang seharusnya menjadi lingkungan utama yang bertanggungjawab dalam membina, mendidik dan rnengembangkan perilaku anak mengalami pelemahan daya family cohesiveness yang menyebabkan tidak setiap keluarga dapat mengatasi kenakalan anaknya. Disinilah peran pelayanan rehabilitasi sosial anak nakal melalui sistem panti semakin penting dalam bertindak selaku pengasuh pengganti sementara dalam membina anak. Dalam kaitan itu manajemen pelayanan merupakan hal yang mendasari berhasil tidaknya proses pembinaan yang dilakukan maka penelitian dengan permasalahan pokok bagairnana realitas penempan kebijakan manajemen pelayanan sistem panti melaksanakan proses manajerialnya dalam mencapai tujuan pelayanan menjadi sangat penting.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran obyektif tentang realitas penerapan kebijakan manajemen pelayanan sistem panti serta masalah-masalah yang dihadapinya dan bagaimana upaya untuk mengatasinya. Penerapan kebijakan manajemen sistem panti ini ditelaah dengan pendekatan perspektif sistim. Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan dorongan bagi perkembangan pengetahun llmu Kesejahteraan Sosial dan praktek profesi pekerjaan sosial di Indonesia khususnya dalam studi manajemen organisasi pelayanan sosialnya. Kegunaan praktisnya sebagai masukan peningkatan kualitas manajemen pelayanan sosial khususnya yang diselenggarakan melalui sistem panti.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif; penentuan informasinya secara purposive. Data penelitian dikumpulkan melalui studi kepustakaan,wawancara mendalam dan observasi. Sasaran penelitian adalah PSMP Handayani Jakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PSMP Handayani sebagai lembaga pelayanan sosial pemerintah yang bertindak bertugas memperbaiki dan memperkuat keberfungsian perorangan dan keluarga yang berkaitan dengan peran perannya dalam membina anak nakal belum dapat menghasilkan target fungsional bagi penerima pelayanannya,dikarenakan antara lain penerapan kebijakan menajemen pelayanan panti belum mampu berbuat banyak secara kreatif mengintegrasikan dan memanfaatkan sumber-sumber internal dan eksternal yang ada dalam lingkungannya menjadi suatu kesatuan yang utuh bagi keberhasilan pelayanannya. Hal ini terlihat dari 1) pelaksanaan manajemen panti pada aspek struktur organisasinya dimana manajemen panti belum dapat mewujudkan mekanisme kerja yang membentuk suatu pola kerja yang saling mengisi dan menunjang sebagi suatu aktivitas pelayanan yang mempunyai kesamaan arab, 2) pelaksanaan manajemen panti pada aspek lingkungan dimana manajemen panti belum dapat secara kreatif mengkaitkan/melibatkan aktivitas manajemennya dengan unsur-unsur lingkungan dalam upaya mendapatkan segala jenis sumber yang diperlukannya., 3) pelaksanaan manajemen panti pada aspek sumberdaya rnanusianya dimana manajemen panti belum mampu mendapatkan, mengatur dan mengoptimalkan peran sumberdaya manusianya bagi kegiatan pencapaian tujuan pelayanan secara Iebih berhasil. Kondisi manajemen ini dipengaruhi oleh masih sangat terbatasnya kuantitas, kualitas dan komposisi pegawai yang berkemampuan manajerial secara memadai dan adanya keterbatasan alokasi anggaran dari pemerintah.
Unluk pembenahan kondisi tersebut, agar panti dapat berperan lebih nyata dalam menghasilkan sasaran fungsional bagi penerima pelayanannya, disarankan hal-hal sebagai berikut : 1) dalam pelaksanaan manajemen pada aspek struktur organisasi perlu dilakukan analisis jabatan sebagai dasar penentuan pembagian tugas dan prosedur kerja; perlu diciptakan mekanisme kerja dan koordinasi yang baik diantara sesama komponen pemberi pelayanan; perlu dibenahi dan diterapkannya instrumen administrasi pelayanan serta dilaksanakannya sistem pencatatan dan pelaporan secara periodik dan teratur. 2) Dalam pelaksanaan manajemen pada aspek lingkungan perlu dilakukan sosialisasi program dengan penggunaan konsep ? Social Marketing? dan perlu dibentuk jaringan kerja pelayanan dengan lembaga terkait.3) Dalam pelaksanaan manajemen pada aspek sumberdaya manusia perlu dilakukan pembenahan pengelolan SDM melalui pelaksanaan analisa kebutuhan dan perencanaan SDM; dilaksanakannya secara terprogram dan intensif pelaksanaan orientasi dan supervisi.
Seiring dengan upaya tersebut diusahakan pula peningkatan kualitas SDM panti, khususnya para manajer, pekerja sosial dah pengasuh serta diupayakan pula tersedianya tenaga profesi lain sesuai dengan kebutuhan panti seperti tenaga profesi kependidikan., psikolog, psikiater, instruktur keterampilan dan lain lainnya dengan pemberian insentif/gaji yang layak sehingga pelayanan yang diberikan merupakan pelayanan yang terintegratif dan profesional. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T3114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrajaya
"Pemberdayaan aset wakaf menjadi hal yang perlu untuk dikembangkan ditengah masih banyaknya tanah wakaf yang sampai dengan saat ini masih belum diberdayakan secara produktif. Minimnya pendanaan untuk mengembangkan aset wakaf menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Nazhir, pengelola aset wakaf, selain kurangnya pengalaman dan rendahnya kompetensi Nazhir dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi terhadap aset wakaf. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh suatu skema pembiayaan aset wakaf yang tepat melalui sukuk bank syariah sehingga dapat menjadi salah satu sumber pendanaan untuk mengatasi kebutuhan pembiayaan dalam rangka memberdayakan aset wakaf yang tidak produktif serta meningkatkan produktifitas aset wakaf potensial untuk berkembang. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan analisis struktur sukuk ijarah khususnya merancang skema Sukuk Ijarah Bank Syariah berbasis aset wakaf, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan merancang formula kuantitatif dan simulasi dari Nazhir, Investor dan Bank Syariah dalam pelaksanaan Sukuk berbasis aset wakaf. Simulasi dari skema Sukuk ijarah bank syariah mencakup simulasi pembiayaan dan pengembalian investasi terhadap rencana pembiayaan aset wakaf produktif Nazhir. Hasil dari penelitian menghasilkan: (i) usulan skema pembiayaan aset wakaf dengan menggunakan sukuk ijarah bank syariah, (ii) formula Sukuk ijarah bank syariah dapat diaplikasikan (menjadi rujukan) pihak-pihak yang terlibat di dalam skema Sukuk ini, (iii), hasil simulasi menunjukkan kelayakan skema pembiayaan dari sisi keuangan bagi para pihak yang terlibat yaitu Nazhir dan Investor Sukuk. Berdasarkan hasil simulasi dan pembahasan tersebut, penelitian ini merekomendasikan sukuk ijarah sebagai salah satu sumber pembiayaan aeset produktif dalam rangka pemberdayaan tanah wakaf.

Empowerment of waqf assets is a thing that needs to be developed amidst the many waqf lands which until now are still not productively empowered. The lack of funding to develop waqf assets is one of the problems faced by Nazhir, a waqf asset manager, in addition to lack of experience and low Nazhir competence in carrying out activities that can generate economic added value to waqf assets . This research is conducted to obtain an appropriate waqf asset financing scheme through Islamic bank sukuk so that it can become one of the funding sources to overcome financing needs in order to empower unproductive waqf assets and increase asset productivitypotential waqf to develop. The approach taken in this study is a combination of qualitative and quantitative methods. Qualitative methods are carried out by analyzing the structure of the ijarah sukuk in particular designing the waqf asset-based Islamic Bank Sukuk Ijarah scheme, while the quantitative analysis is carried out by designing quantitative formulas and simulations from Nazhir, Investors and Islamic Banks in implementing waqf asset-based Sukuk. The simulation of the Islamic Bank Sukuk Ijarah scheme includes a simulation of financing and return on investment to Nazhir's productive waqf asset. The results of the study resulted in: (i) the proposed scheme of financing waqf assets using Islamic Bank Ijarah Sukuk, (ii) the Islamic Bank Sukuk Ijarah formula can be applied (as a reference) to the parties involved in this Sukuk scheme, (iii), results simulation shows the feasibility of the schemefinancial financing for the parties involved, Nazhir and Sukuk Investors. Based on the results of the simulation and discussion, this study recommends sukuk ijarah as a productive source of financing in order to empower waqf land .
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Indrajaya
"ABSTRAK
Baja karbon rendah dan Aluminum banyak digunakan didalam industri dan keperluan sehari-hari. Hal ini karena sifat dari logam -logam tersebut mempunyai sifat fisik dan mekanik relatif baik.
Baja karbon rendah yang mempunyai sifat keuletan dan kekuatan yang baik karena kandungan karbon yang dimiliki relatif rendah salah satunya adalah baja tipe JIS G 4051 S 22 C yang digunakan untuk pembuatan tabung baja LPG.Jenis baja ini dapat ditingkatkan kekuatan dan kekerasannya dengan proses perlakuan panas pengerasan (hardening) pada suhu 900 C ditahan dalam waktu 15 menit, diikuti dengan proses pendinginan di dalam air, selanjutnya diikuti dengan proses penemperan pada suhu 200 C ditahan selama 15 menit. Proses proses tersebut akan meningkat kekerasan dan ketahanan korosi baja karena terbentuknya fasa martensit yang seragam.
Paduan Aluminum seri 6xxx, dilakukan proses Solution Heat Treatment pada 545°C selama 45 menit lalu pencelupan dan terakhir penuaan buatan pada 160°C selama 120 menit. Kekerasan dan ketahanan korosi akan meningkat.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Indrajaya
"ABSTRAK
Hutang menjadi suatu hal yang penting bagi negara-negara yang sedang berkembang ketika tuntutan pembangunan meningkat dan sumber dana untuk membiayai sangat kurang. Jumlah hutang ini dalam perkembangannya tumbuh dengan pesat sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan pembangunan di negara-negara sedang berkembang. Sampai awal dekade 1980an, diperkirakan jumlah seluruh hutang negara-negara sedang berkembang hampir mendekati satu milyar dollar AS. Hal tersebut menandai bahwa tahapan awal peminjaman hutang telah terjadi dengan baik. Masalahnya adalah bagaimana jadinya tahapan akhir dari proses hutang-piutang. Hal yang terakhir ini menjadi menarik ketika negara-negara sedang berkembang penghutang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya untuk mengembalikan hutang. Kesulitan tersebut dikenal sebagai krisis hutang dan krisis ini bermula muncul di kawasan Amerika Latin. Puncak krisis hutang Amerika Latin ditandai oleh kekhawatiran pihak-pihak kreditor akan dibentuknya suatu kartel oleh sebelas negara Amerika Latin, yang pada tanggal 21-22 Juni 1984 mengadakan pertemuan di Cartagena, Kolombia. Jika kartel benar-benar terbentuk maka -hal tersebut merupakan suatu fenomena ekonomi internasional yang sangat menarik untuk dikaji karena belum pernah muncul pada masa-masa sebelumnya. Hal ini pula yang menjadi dasar dipilihn9a kasus hutang Amerika Latin dan kartelnya sebagai tema dan obyek penelitian bagi skripsi ini. Untuk memahami fenomena tersebut ada berbagai konsepkonsep yang digunakan sebagai alat analisa, yaitu konsep tentang kartel, teori kepentingan national dari Donald E. Nuechterlein dan Morgenthau, teori bargaining dari Thomas C. Schelling dan teori regionalisme dari Padleford. Pada hakekatnya bahwa kartel penghutang merupakan suatu kelompok yang berusaha menyatukan kepentingan dan mengurangi perbedaan guna memperkuat posisi dalam menghadapi lawan dan dalam rangka memperjuangkan kepentingan bersama. Terkait di dalam pengertian tersebut adalah (1) adanya usaha memperkuat posisi dalam tawar-menawar dengan pihak lawan kelompok, yang bisa dipahami dengan teori bargining, (2) usaha menyatukan, mengurangi perbedaan dan memperjuangkan kepentingan bersama yang dapat dipahami dengan teori kepentingan nasional dan teori regionalisme. Dalam kasus hutang Amerika Latin, arti dan bentuk kartel yang ada tidak dapat didekati dengan konsep yang bersifat ekonomi belaka karena kartel tersebut menyangkut negara-negara yang berdaulat yang tidak terjangkau dalam batasan arti kartel yang ekonomis tersebut--dan tidak juga 4 konsep yang bersifat politik--karena hutang bersifat ekonomis Dengan demikian konsep yang tepat adalah gabungan kedua konsep tersebut, yang sesungguhnya merupakan modifikasi dari batasan-batasan arti yang ada yang bersifat 'general'. Pada hakekatny~ kartel hutang Amerika Latin lahir sebagai akibat proses perundingan antara kreditor dan negara penghutang yang tidak tuntas, dan akibat dari tidak teratasi teratasinya krisis yang ada di sebelas negara Amerika Latin. Krisis di dalam negeri sebelas negara Amerika Latin mempunyai dimensi ekonomi dan sosial-politik. Dimensi ini pula yang mendasari adanya kesamaan kepentingan di antara Bebelas negatersebut. Bersatunya pihak kreditor-kreditor swasta dalam papayung IMF dalam rangka memenangkan perundingan pada akhirnya mendorong sebelas negara penghutang Amerika Latin ini bersatu pula dalam suatu wadah. Tepatnya, berkat adanya tekanan pihak. kreditor--dalam bentuk sikap memaksa yang semakin besar--. ·(karena bersatunya mereka) telah memaksa negara-negara penghutang dari Amerika Latin meninggalkan cara sendiri-sendiri dan memilih cara bersatu dalam rangka memperkuat posisi mereka dalam perundingan yang berarti juga membela kepentingan nasional mereka masing-masing. Selain itu bersatunya negara-negara tersebut dikarenakan tidak ada pilihan kebijaksanaan lain bagi mereka untuk mengakhiri krisis dan krisis ini bukan semata-mata menjadi tanggung jawab mereka tetapi jawab tetapi juga menjadi tanggung, jawab antara kreditor dan penghutang. Pertarungan kepentingan antara kreditor dan peng yang tidak selesai-selesai menunjukan pula ada saling ketergantungan. Oleh karena itu dalam pertarungan tersebut tidak terjadi saling menghancurkan satu sama lain, tetapi lebih berupa upaya memenangkan kepentingan tanpa menghanguskan lawan atau mungkin juga saling menguntungkan atau saling merugikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Doddy Permadi Indrajaya
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
384.55 DOD b (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Heryanto Indrajaya
"ABSTRAK
Isi dari tesis ini membahas mengenai perubahan peruntukan dari lahan untuk fasilitas sosial
(fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang berada di Pluit,Jakarta Utara menjadi peruntukan
kawasan bisnis terpadu yang terdiri dari gedung apartemen,gedung perkantoran,town house,
rumah kantor,pusat perbelanjaaan dan hotel berikut segala fasilitasnya.Sebelumnya diatas lahan
ini berdiri fasilitas olah raga yang terdiri dari lapangan sepak bola, lapangan tennis,lapangan bola
basket,lapangan bulu tangkis dan sebuah gedung pertemuan.Tujuan penulis membahas masalah
ini untuk membuka wawasan masyarakat awam bahwa melakukan perubahan peruntukan tanah
bukan merupakan sesuatu yang tabu atau dilarang oleh pemerintah,hal ini juga diatur didalam
Undang Undang dan Peraturan Pemerintah yang membuka kesempatan untuk mengadakan
perubahan suatu peruntukan tanah.Didalam tesis ini,penulis menggunakan metode penelitian
Yuridis normatif yang merupakan penelitian hukum yang analisanya berbasis dan mengacu pada
norma hukum yang ada,baik yang terdapat pada peraturan perundang undangan,peraturan
pemerintah,peraturan pemerintah daerah,maupun peraturan peraturan lain yang sejenis. Dalam
pembahasan tesis ini penulis menggunakan teori positivisme dari Hart danJohn Austin yang
mengatakan bahwa hukum adalah perintah penguasa kepada rakyatnya yang harus dilaksanakan
dan apabila dilanggarmaka akan dikenakan sanksi atau hukuman baik berupa denda maupun
ancaman pidana.Kesimpulan dari tesis ini jelas terlihat bahwa pemerintah daerah dan pemerintah
pusat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengadakan perubahan peruntukan
suatu lahan sesuai dengan ketentuan dan perundang undangan yang berlaku

ABSTRACT
The thesis discusses about the change on land usage from social facility and public facility in
Pluit, Jakarta Utara for the purpose of integrated business complex consisting of apartments,
offices, town houses, home office, shopping center, hotels and their supporting facilities,
Previously, there was a sport facility in this area consisting of soccer field, tennis court, basket
ball field, badminton court, and a meeting hall.The purpose of discussing this problem is that to
put an insight to the general society that changing the land usage is not a taboo or is prohibited
by the government, as regulated in the Law and Government Regulation, which provides
opportunity to change a land usage.In the thesis, the writer uses normative juridical approach,
which is categorized into a legal research, of which the analysis is based and referred to the
applicable legal norms, either the law, government regulation, regional regulation, or other
regulations. In the discussion, the writer uses positivism theory of Hart and John Austin which
said that law is the order from the ruler to the society resulted in the obedience and execution, of
which if it is being violated then a legal sanction will be forced, either in form of penalty or
criminal sentence.The conclusion of the thesis is clear that the regional and central government
provides opportunity to the society to change the land usage according to the applicable law and
regulations"
Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahid Indrajaya
"Latar Belakang. Pemeriksaan Neuropsikologi CERAD merupakan pemeriksaan
yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan fungsi kognitif. Hingga
saat ini, nilai normal Pemeriksaan Neuropsikologi CERAD belum diketahui.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai normal Pemeriksaan
Neuropsikologi CERAD di Jakarta berdasarkan usia dan tingkat pendidikan.
Metode. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain potong lintang.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan November hingga Desember 2012.
Hasil. Sebanyak 192 subyek penelitian yang terdiri dari 60.9% subyek laki-laki
dan 39.1% subyek perempuan diikutsertakan dalam penelitian ini. Usia dari
subyek penelitian berkisar antara 40-84 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan,
sebanyak 92 (47.9%) subyek merupakan tamatan SLTP, sedangkan 100 (52.1%)
subyek lainnya merupakan tamatan SLTA atau lebih tinggi. Pemeriksaan
Pemeriksaan Neuropsikologi CERAD adalah 102, dengan kisaran skor antara 65-
130. Perbedaan nilai rerata skor total Pemeriksaan Neuropsikologi CERAD antar
kelompok usia dan antar kelompok tingkat pendidikan ditemukan bermakna
dengan masing-masing memiliki nilai p 0,000 dan 0.002. Sedangkan terkait jenis
kelamin, tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara laki-laki dan
perempuan (p=0,811).
Kesimpulan. Telah didapatkan nilai tengah Pemeriksaan Neuropsikologi CERAD
dengan fungsi kognitif yang normal berdasarkan usia dan tingkat pendidikan. Usia
dan tingkat pendidikan secara bermakna mempengaruhi nilai tengah Pemeriksaan
Neuropsikologi CERAD

Background. CERAD Neuropsychology Examination is an instrument that can
be used to detect cognitive impairment. To date, Normative Value of CERAD
Neuropsychology Examination has not been known. The aim of this study is to
obtain the normative value of CERAD Neuropsychology Examination according
to age and level of education.
Method. A cross-sectional study was conducted. Data collection were collected
between November - Desember 2012.
Result. A total of 192 subjects, i.e. 39.1% male subjects and 60.9%female
subjects, were included in this study. The age of the subjects was between 40 and
84 years. Based on level of education, 92 (47.9%) subjects were primary high
school graduates, whereas 100 (52.1%) subjects were secondary high school
graduates or higher. The median of total score of CERAD Neuropsychology
Examination is 102 , ranging from 65 to 130. Differences of total score of
CERAD Neuropsychology Examination between age groups and education
groups were found to be statistically significant (p = 0,000 and 0.002).
Meanwhile, no significant difference in total score of CERAD Neuropsychology
Examination between male and female.
Conclusion. The total score of CERAD Neuropsychology Examination with
normal cognition based on age and level of education has been found. Age as well
as level of education have significant effects on total score of CERAD
Neuropsychology Examination.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Indrajaya
"Skripsi ini akan membahas mengenai efek annealing terhadap parameter Voc, Isc, dan FF pada DSSC berbahan dasar TiO2. Enam buah sel telah dibuat dengan memvariasikan suhu yaitu 1000C, 1500C, 2000C, 2500C, 3000C, 3500C. Parameter Voc lalu diukur dengan menggunakan multimeter sesaat setelah difabrikasi. Isc diukur dengan memberikan resistansi (beban) pada sel. Sumber cahaya menggunakan lampu pijar dengan lux 17000. Dari hasil fabrikasi didapat bahwa sel dengan temperatur annealing 2000C menunjukkan hasil yang paling optimum.

This bachelor pra-thesis will discuss about annealing effect for Voc, Isc, and FF parameter on TiO2-based DSSC. Six cells have been fabricated with variation 1000C, 1500C, 2000C, 2500C, 3000C, 3500C of temperature. Voc parameter is measured using multimeter when cells were recently fabricated. Isc parameter is measured with given internal resistance. The source of light is halogen bulb lamp with lux 17000. From the result, we got that cell with annealing temperatur of 2000C was the most optimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Wahyu Indrajaya
"Skripsi ini membahas transportasi massal kota Jakarta yaitu trem yang sudah beroperasi di tiga masa pemerintahan, mulai dari pemerintahan Hindia Belanda, Jepang hingga Republik Indonesia. Transportasi trem dijalankan demi memenuhi kebutuhan kota, seperti memobilisasi warga atau mempermudah kegiatan perekonomian. Trem yang sudah beroperasi sejak 1869 itu harus dihentikan pengoperasiannya pada masa pemerintahan Indonesia. Presiden Sukarno menganggap trem terlalu kuno dan tidak pantas untuk kota Jakarta. Setelah trem dihapuskan, bus-bus pun menggantikan peranannya dalam melayani warga Jakarta.

This minithesis discusses the mass transportation tram in Jakarta which had been operatedduring three regimes, The Dutch East Indies, The Japanese occupation and Republic of Indonesia. Tram transportation was carried out in order to meet the needs of the city, such as mobilizing citizens and to make an ease economic activity. Unfortunately, the tramhad been operated in 1869,was ceased to operate. President Sukarno considered it old-fashioned and improper for the city of Jakarta. However, the city buses replacedtram role in serving for citizens of Jakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>