Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indriana
Abstrak :
Perjanjian asuransi yang dituangkan dalam polis asuransi merupakan suatu bentuk persetujuan antara dua belah pihak yang mengikatkan dirinya, dimana pihak yang satu menjadi pihak tertanggung dan dilain pihak adalah sebagai penanggung, dimana perjanjian ini adalah suatu kesepakatan yang berarti adalah seluruh isi dari polis tersebut telah disetujui oleh kedua belah pihak, tetapi dalam prakteknya, calon tertanggung tidak mempunyai pilihan terhadap formulir yang berisi klausul-klausul baku yang diberikan oleh pihak penanggung, yang seringkali mengakibatkan kerugian di pihak tertanggung, hal ini dikarenakan kedua belah pihak tidak mempunyai bargaining position atau posisi tawar yang seimbang, namun demikian untuk memenuhi hal tersebut sulit dilaksanakan, oleh karena itu penulis mengambil pokok permasalahan yaitu : 1) bagaimana seharusnya penerapan asas kebebasan berkontrak dalam perjanjian asuransi; 2) Bagaimanakah akibat hukum terhadap para nasabah pemegang polis asuransi terhadap pencantuman klausul baku dalam polis asuransi; 3) Bagaimana pula perlindungan hukum bagi pemegang polis asuransi, jika undang-undang nomor 2 tahun 1992 dan peraturan pelaksananya tidak mengaturnya. Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif, dengan jenis penelitian normatif dan empiris, sedang untuk analisa data menggunakan metode kualitatif. Hasil yang telah diperoleh : 1) Asas Kebebasan Berkontrak yang mewarnai hampir ke setiap perjanjian-perjanjian asuransi di Indonesia, dan isi dari perjanjian tersebut mengandung klausul-klausul baku, dapat saja tetap diterapkan seperti semula, tetapi seyogyanya kedua belah pihak mempunyai bargaining power yang seimbang; 2) Selain dibutuhkan suatu pemahaman yang mendalam terhadap isi dari polis dari kedua belah pihak, diperlukan juga suatu peraturan perundang-undangan yang secara tegas mengatur tentang klausul-klausul baku serta akibat yang ditimbulkannya jika mencantumkan klausul baku terebut dalam perjanjian asuransi.
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T37722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Indriana
Abstrak :
Penelitian ini adalah mengenai unjuk kerja tenaga penjual outsourcing. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan bahwa kepuasan kerja, perceived organisational support, self efficacy berpengaruh terhadap unjuk kerja. Unjuk kerja tenaga penjual outsourcing merupakan keberhasilan menjual yang dicapai tenaga penjual outsourcing berkaitan dengan ketentuan pencapaian target. Penelitian ini perlu dilakukan karena unjuk kerja tenaga penjual outsourcing diasumsikan akan mempengaruhi kesejahteraan perusahaanperusahaan yang terkait dalam praktek outsourcing. Sampel penelitian adalah 85 orang tenaga penjual outsourcing yang menjual berbagai produk dari satu produsen. Alat ukur yang digunakan adalah pencapaian insentif bulanan selama 6 bulan tahun 2004. Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa self efficacy berpengaruh terhadap unjuk kerja, kepuasan kerja dan self efficacy secara bersama-sama berpengaruh terhadap unjuk kerja, perceived organisational support dan self efficacy secara bersama-sama berpengaruh terhadap unjuk kerja.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18109
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Indriana
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian terhadap pemeriksaan sifatsifat fisika, kimia dan kandungan. kimia dari lemak ayam potong ( Hubbard broiler ). Pemeriksaan sifat-sifat fisika meliputi: indeks bias, berat jenis, suhu beku dan suhu lebur dengan menggunakan metoda Farmakope Indonesia edisi III. Pemeriksaan sifat-sil'at kimia meliputi : bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan iodium menggunakan metoda Farnkope Indonesia edisi III, untuk. uji stabilitas menggunakan metoda Kreist test. Pemeniksaan kandungan kimia meliputi : pemeriksaan minyak mineral dan minyak harsa mengunakan metoda Ekstra Farmakope Indonesia 1974, pemeriksaan kolesterol baik secara kualitatif rraupun kuantitatif menggunakan. pereaksi Libermann-Burchard, sedangkan metoda kolorimetri digunakan hanya untuk pemeriksaan kuantitatif. Pemeriksaan vitamin A dan D secara kualitatif menggunakan pereaksi Carr-Price, dan cara.kuantitatif menggunalcan metoda spektrofotometri. Hasil percobaan menunjukkan bahwa lenk ayam potong mengandung kolesterol. Dengan metod.a yang digunakan adanya vitamin A dan D belum dapat dipastikan. ......An investigation has been carried out on physics and chemical properties and chemical content of poultry fat (Hubbard broiler). The examination on physical properties includes refraction index, density, freezing poit and melting point. The examination on chemical properties includes acid value, saponification value and iodine value using Farmakope Indonesia third edition method. The stability assay was done by using Kreist test method. The chemical content examination includes the examination on mineral oil and resin oil by applying the Extra Farnkope Indonesia (1974) method. For both qualitative and quantitative examination on cholesterol a Liebernnn-Burchard reaction was used, while a colorimetric method was use to observe the quantity only. A Carr-Price reaction. was used for the qualitative examination on vitamin. A and D, and spectrophotometric method was used to examine quantitatively. From the above observation it was indicated that the poultry fat is containing cholesterol. However the method used so far could not ensure the existence of vitamin A and D.
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stela Indriana
Abstrak :
Perkembangan sebuah kota atau negara tak lepas dari berbagai masalah yang muncul. Permasalahan yang paling kentara adalah semakin buruknya kualitas udara yang sangat terkait dengan pemanasan global yang akan memicu munculnya masalah lain. Lingkung alam selama ini selalu memberikan kontribusi yang cukup besar untuk pembangunan. Sangat disayangkan jika pembangunan tidak memberikan timbal balik setimpal bagi alam, yang terjadi, pembangunan berkontribusi besar terhadap perusakan lingkung alam. Arsitektur ekologis (green architecture) merupakan salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk meremajakan kembali bumi ini. Kombinasi antara lingkung buatan dan lingkung alam yang ditunjang dengan teknologi yang tepat pada pembangunan, dapat membantu untuk menyembuhkan keadaan lingkung alam yang semakin rusak. Lebih daripada itu, arsitektur ekologis juga dapat meningkatkan kualitas manusia itu sendiri dengan perbaikan kualitas lingkungan. Arsitektur ekologis dapat menjadi pemicu kesadaran manusia akan pentingnya alam. Karena tanpa alam manusia tidak akan dapat bertahan hidup, demikian juga alam tidak akan dapat bertahan tanpa pertolongan manusia untuk mempertahankan fungsi dan kualitas lingkungan tersebut. ......The development of a city or a country always connected to a problem, especially environmental problem. The most fundamental crisis is the quality of an air that is the root of global warming which is also can cause another crisis. Natural environment constantly provide us a huge contribution for development. Regrettably, we seem to disregard the horrific outcome of development to natural environment. Until now, all the development we do can't maintain the environment. Green architecture is an alternating that we can consider to prevent the destruction of natural environment. The combination between natural enviroment and built environment, supported with the right technology, can heal the damage of environment. More than that, the better environment quality provide a better human being quality. Green architecture can open our eyes about how important natural environment is. Without nature, human can't continue living. Vise verse, nature can't sustain without a help from human being to keep it maintain.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narita Indriana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4523
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lien Indriana
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1975
S16357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indriana
Abstrak :
ABSTRACT
Dalam penelitian ini, penulis mencoba melihat dampak efek general deterrence yang dihasilkan oleh Operasi Tangkap Tangan OTT Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Satgas Saber Pungli sebagai sebuah lembaga hukum yang baru diresmikan pada tahun 2016. Kemudian, penulis mengaitkan dampak tersebut terhadap tingkat risiko pegawai kantor kelurahan di Kota Depok melakukan pungutan liar. Untuk melihat tingkat efek general deterrence penulis menggunakan tujuh elemen deterrence dari Stafford dan Warr Sitren, 2007 yaitu kepastian hukuman, keseriusan hukuman, pengalaman orang lain, keuntungan dan kerugian, impulsivitas, dan keagamaan. Kemudian, dalam melihat tingkat risiko pelanggaran, penulis meminjam elemen-elemen dari teori routine activities yaitu pelaku yang termotivasi motivated offender, target yang cocok suitable target dan tidak adanya penjagaan yang mumpuni absence of a capable guardian . Hasil olah data dari kuesioner yang disebarkan ke 152 responden menyatakan bahwa semakin tinggi efek general deterrence OTT Satgas Saber Pungli, maka semakin rendah risiko pelanggaran pegawai kantor kelurahan di Kota Depok.
ABSTRACT
In this research, the author tried to see the impact deterrence effect generated by the Operasi Tangkap Tangan OTT or apprehension by The Sapu Bersih Pungutan Liar Task Force Saber Pungli Task Force as a new legal institution officially established in 2016. Afterwards, the author linked the impact to the risk level of violation illegal levies by urban village officer in Depok City. To see the general deterrence level the author used seven elements from Stafford and War Sitren, 2007, namely certainty of punishment severity of punishment the experience of others costs and benefits impulsivity, and religiosity. Then, in the variable of violation risk, the author used elements of the routine activities theory namely motivated offender, suitable targets and absence of capable guardians. The results of this research from the questionnaires distributed to 152 respondents stated that the higher the general deterrence level of OTT by Saber Pungli Task Force, the lower the violation risk of the urban village officer in Depok City.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denissa Indriana
Abstrak :
Prevalensi balita wasting di Jakarta Timur tahun 2017 merupakan prevalensi tertinggi kedua di DKI Jakarta yakni sebesar 11%. Prevalensi wasting di Jakarta Timur termasuk masalah kesehatan masyarakat yang serius. Wasting merupakan masalah kesehatan yang serius karna dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas balita. Usia 24-30 bulan merupakan usia yang rentan mengalami wasting karena sudah tidak mendapatkan ASI sehingga diperlukannya asupan gizi yang adekuat. Wasting memiliki beberapa faktor langsung dan tidak langsung sehingga tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan kejadian wasting pada anak usia 24-30 bulan di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dengan sampel penelitian 221 anak usia 24-30 bulan. Hasil penelitian menunjukkan 14,9% anak usia 24-30 bulan di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur tahun 2019 mengalami wasting. Terdapat hubungan positif antara asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, asupan protein hewani, asupan lemak, frekuensi asupan susu, dan jumlah asupan susu dengan kejadian wasting. Risiko wasting lebih tinggi pada anak dengan asupan energi, karbohidrat, protein, protein hewani, dan lemak yang tidak adekuat serta frekuensi dan jumlah asupan susu yang kurang. Faktor dominan dari penelitian ini yakni asupan protein yang berarti asupan protein tidak adekuat mempunyai peluang 2,8 kali untuk menjadi wasting dibandingkan dengan anak dengan asupan protein adekuat setelah dikontrol oleh asupan energi, asupan asupan karbohidrat, asupan protein hewani, asupan lemak, riwayat ISPA, riwayat diare, usia minum susu, frekuensi asupan susu, jumlah asupan susu, IMD, dan pendidikan ibu. Maka dari itu diperlukannya asupan protein khususnya susu untuk mencegah kejadian wasting.
The prevalence of wasting toodlers in East Jakarta in 2017 is the second highest prevalance in DKI Jakarta is 11%. The prevalence of wasting in East Jakarta is a serious problem public health. Wasting is a serious problem because it can cause morbidity and mortality in children. Age 24-30 months is the age high risk of wasting because its not getting breast milk anymore, so adequate nutritional intake is needed. Wasting has several direct and indirect factors, the purpose of this study is to find out dominant factors of wasting in children aged 24-30 months in Cakung Sub District, East Jakarta in 2019. This study used a cross-sectional method with 221 children aged 24-30 month. The results showed 14,9% of children aged 24-30 months in Cakung District, East Jakarta in 2019 had wasting. There is a relationship between energy intake, carbohydrate intake, protein intake, animal source protein intake, fat intake, frequency of milk intake, amount of milk intake with wasting. The risk of wasting is higher in children with energy, carbohydrate, protein, animal protein, and inadequate fat intake and less frequency and amount of milk intake. The dominant factor of this study is protein intake which means that inadequate protein intake has higher risk 2,8 times to be wasting compared to children with adequate protein intake after being controlled by energy intake, carbohydrate intake, animal source protein intake, fat intake, acute respiratory infection, diarrhea, age of drinking milk, frequency of milk intake, amount of milk intake, initiation of breast feeding, and mother education. Adequancy protein intake is needed especially milk intake to prevent wasting in children.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nedia Fia Indriana
Abstrak :
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif kedua yang paling umum dan menyerang sekitar 2-3% populasi di atas 65 tahun di seluruh dunia. Salah satu gejala yang sering muncul pada penderita Parkinson adalah depresi. Depresi terjadi pada sekitar 40 - 50% penderita Parkinson dan sangat umum terjadi pada tahap awal perkembangan Penyakit Parkinson. Terdapat berbagai perbedaan dalam mengidentifikasi faktor-faktor risiko depresi dalam berbagai studi yang telah dilakukan dan belum diketahui mekanisme depresi secara rinci pada Penyakit Parkinson. Oleh karena itu, akan dilakukan identifikasi faktor-faktor risiko depresi dengan metode klasifikasi, yaitu metode Decision Tree dan regresi logistik. Namun, depresi sangat umum terjadi pada Penyakit Parkinson stadium awal sehingga dapat menimbulkan masalah data yang tidak seimbang, yaitu proporsi kelas tidak depresi yang terlalu kecil dibandingkan dengan proporsi kelas depresi. Hal ini mengakibatkan model klasifikasi yang dihasilkan memiliki tingkat kepekaan yang minimum terhadap kelas minoritas. Salah satu strategi rebalancing untuk mengatasi masalah kelas data tidak seimbang adalah SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling TEchnique). Pada tugas akhir ini, akan dilakukan analisis data mengenai depresi pada penderita Parkinson stadium awal dengan metode decision tree, dimana data tidak seimbang akan diatasi dengan metode SMOTE. Kuantifikasi risiko untuk setiap faktor teridentifikasi akan dilakukan dengan regresi logistik. Performa model diukur dari nilai precision, recall, AUC, dan F1-score . Data sejumlah 257 penderita Parkinson stadium awal pada database Parkinson’s Progression Markers Initiative (PPMI) digunakan pada tugas akhir ini. Berdasarkan analisis, diperoleh secara keseluruhan faktor-faktor risiko penting yang berasosiasi dengan depresi pada penderita Parkinson stadium awal adalah kadar alpha synuclein (α-syn), jenis kelamin, skor SEADL (Schwab & England – Activities on Daily Living), skor STAI-State, binding ratio putamen pada bagian kiri otak, skor RBDSQ (REM Sleep Behavior Disorder-Questionnaire), dan umur saat terdiagnosis Parkinson. Model classification tree dengan rebalancing menggunakan SMOTE memberikan nilai akurasi, precision, recall, AUC dan F1-score masing – masing sebesar 95.18%, 0.9215, 0.9412, 0.949, dan 0.9312. Peningkatan kadar alpha synuclein (α-syn), perempuan, penurunan skor SEADL, penurunan skor STAI-State, penurunan binding ratio putamen pada bagian kiri otak, peningkatan skor RBDSQ, dan usia lebih tua saat terdiagnosis Parkinson secara rata-rata memiliki risiko lebih tinggi untuk terdiagnosis depresi pada Penderita Parkinson ......Parkinson's disease is the second-most common neurodegenerative disease and affects about 2-3% of the population over 65 years worldwide. One of the symptoms that often occurs in patients with Parkinson's is depression. Depression occurs in about 40-50% of Parkinson's sufferers and is very common in early stages of the development of Parkinson's Disease. Various difference in identifying risk factors for depression in various studies that have been conducted and the mechanism of depression is not yet known in detail in Parkinson's Disease. This study identifies risk factors for depression using decision tree and logistic regression methods. However, depression is common in early-stage Parkinson's disease causing unbalanced data problems, that is the proportion of non-depressed classes is too small compared to the proportion of depressed classes. This resulted in classification model having a minimum level of sensitivity to the minority class. One of rebalancing strategy to overcome the problem of unbalanced data classes is SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling TEchnique). In this final project, data analysis on depression in patients with early stage Parkinson's was conducted using decision tree method, with SMOTE to handle imbalanced data. Risk quantification for each of the identified factors was carried out using logistic regression. Model performance is measured by the values of precision, recall, AUC, and F1-score. Data on 257 patients with early stage Parkinson's in the Parkinson's Progression Markers Initiative (PPMI) database were used in this final project. Based on the analysis, the overall important risk factors associated with depression in patients with early-stage Parkinson's are alpha synuclein (α-syn) levels, gender, SEADL (Schwab & England - Activities on Daily Living) scores, STAI-State scores , putamen binding ratio on the left side of the brain, RBDSQ (REM Sleep Behavior Disorder-Questionnaire) score, and age at diagnosis of Parkinson's. Classification tree model with rebalancing using SMOTE produced the accuracy, precision, recall, AUC and F1-score of 95.18%, 0.9215, 0.9412, 0.949, and 0.9312, respectively. Increased levels of alpha synuclein (α-syn), women, decreased SEADL scores, decreased STAI-State scores, decreased putamen binding ratio on the left side of the brain, increased RBDSQ score, and older age when diagnosed with Parkinson's on average have a higher risk for being diagnosed with depression in Parkinson's sufferers
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>