Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ismah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat pemahaman konsep matematika siswa melalui media interaktif mischief dan media konvensional pada materi relasi dan fungsi. Objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri 20 Jakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Kelas VIII-1 ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol. Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan media interaktif mischief sedangkan kelas kontrol menggunakan media konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan hipotesis terdapat perbedaan tingkat pemahaman konsep matematika siswa melalui media interaktif mischief dan media konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pemahaman konsep matematika siswa melalui media interaktif mischief dan media konvensional. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan yang menunjukkan hasil uji-t (dua pihak) sebesar 2,162 lebih besar dari ttabel yakni 1,991 (2,162 > 1,992). Selain itu, hasil perhitungan uji-t (satu pihak) menunjukkan t hitung sebesar 2,162 lebih besar dari ttabel sebesar 1,665 (2,162 > 1,665). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa rata-rata pemahaman konsep siswa yang diajar menggunakan media interaktif mischief lebih tinggi dari pada siswa yang diajar menggunakan media konvensional. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi pihak sekolah dalam mengembangkan media pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi."
Jakarta: PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, 2016
371 TEKNODIK 20:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayatul Ismah
"Telah dilakukan pengamatan mengenai struktur domain pada kurva histeresis dari material ferromagnetik berbentuk elemen persegi dengan menggunakan simulasi mikromagnetik. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software OOMMF berdasarkan persamaan Landau-Lifshitz-Gilbert (LLG). Material yang digunakan adalah permalloy, kobalt, dan nikel dengan variasi ketebalan dan lebar elemen. Ketebalan dan lebar elemen memberikan pengaruh pada struktur domain. Semakin bertambahnya ketebalan maka energi total juga akan bertambah. Parameter lain yang mempengaruhi struktur domain adalah konstanta anisotropi. Kobalt membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan permalloy dan nikel dalam pembalikan magnetisasi karena memiliki konstanta anisotropi yang lebih besar sehingga waktu pembalikan yang dibutuhkan kobalt lebih lama.

We have investigated the domain structure in a ferromagnetic hysteresis loop of the square-shaped elements using micromagnetic simulation. Simulation is performed using software OOMMF based on the Landau-Lifshitz-Gilbert equation (LLG). The materials used are permalloy, cobalt, and nickel with thickness and width variations of elements. The thickness and width of the elements influence on the domain structure. The total energy increases with the increasing of thickness. Another parameter that affects the domain structure is the anisotropy constant. Cobalt requires greater energy than permalloy and nickel in the magnetization reversal because it has a larger anisotropy constant so that the switching time takes much longer."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verni Yuliaty Ismah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Rista Ismah
"Skripsi ini membahas mengenai perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu tata cara pengumpulan data yang berasal dari bahan-bahan kepustakaan dan peraturan perundang-undangan terkait. Penelitian didasarkan pada Undang-Undang Perkawinan dan Undang-Undang Administrasi Kependudukan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat perbedaan antara kedua Undang-Undang tersebut. Undang-Undang Perkawinan menyerahkan perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda pada agama masing-masing calon mempelai sedangkan Undang-Undang Administrasi Kependudukan mengakui perkawinan antar pemeluk agama yang berbeda melalui putusan pengadilan. Hasil penelitian menyarankan bahwa harus terdapat kejelasan mengenai pengaturan perkawinan beda agama di Indonesia dengan mengamandemen undang-undang yang telah ada.

This thesis discusses on interfaith marriages in Indonesia. The research for this thesis is normative juridicial, which involves the collection of data from literary sources and associated legal ordinances. This research is based on Marriage Laws and Population Administration Laws. Based on the findings of the research, it is discovered that there exists certain inconsistencies between both Laws. The Marriage Laws provides that interfaith marriages are subject to the religion of each partner, while the Population Administration Laws states that interfaith marriages have to obtain an affirmative decision of the court. The results of the research propose further clarification of the regulations relating to interfaith marriages by amending the existing laws.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Ismah
"The incidence of loose brackets during orthodontic treatment has reached 5%; therefore, loose brackets should be rebonded. Rebonding without etching might decrease chair time without compromising bond strength. The objective of the study was to determine the shear bond strength and tensile bond strength of rebonded brackets without etching, in comparison with corresponding strength when using prior enamel etching. Forty human first upper premolar brackets were used as samples, divided into two groups. Group A (20 samples) were used to assess tensile bond strength, and group B (20) samples) to assess shear bond strength. Each group was tested twice with Universal testing Machine Shimadzu AG-5000. Test i was carried out to measure tensile and shear bond strength of brackets which were bonded after enamel etching, by pulling the brackets until loose. Test II was carried out to measure tensile and shear bond strength of brackets that were bonded without prior etching of the enamel, again by pulling the brackets until loose. The results showed a significant difference (p<0.05) between the two groups. Test II demonstrated significantly different tensile bond strength when compared to test I. Tensile and shear bond strength values of the bonding agent on rebonded bracket without etching were lower than tensile and shear bond strength values of the bonding agent in case of bonding with etching. However, even though the score decreased, it was still above the minimal score required for a bonding agent."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Rista Ismah
"Melihat pentingnya persaingan usaha sehat terutama di bidang perbankan untuk mencapai tujuan pelaksanaan pembangunan nasional dan pentingnya persaingan usaha sehat dalam dunia perbankan dan asuransi, maka isu mengenai aktivitas bancassurance sebagai bentuk kerja sama antara bank dan asuransi yang dikhawatirkan dapat menjadi jalan masuk bagi persaingan usaha tidak sehat menjadi penting untuk dipelajari dan oleh karenanya diangkat dalam penelitian ini. Rumusan masalah yang dapat diangkat adalah bagaimana pelaksanaan aktivitas bancassurance berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia serta apakah praktek persaingan usaha tidak sehat dapat muncul dalam skema kerja sama eksklusif dalam pelaksanaan aktivitas bancassurance. Selain itu, permasalahan mengenai bagaimana pengawasan dan pengaturan aktivitas bancassurance dalam upaya penciptaan persaingan usaha sehat berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juga akan diangkat sebagai salah satu pokok masalah. Metode penelitian menggunakan tipologi penelitian normatif dengan teknik analisis data secara prekskriptif yang didukung dengan wawancara dengan nara sumber. Bedasarkan metode yang digunakan didapati bahwa, pengaturan mengenai bancassurance tercantum dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/SEOJK.03/2016, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/SEOJK.05/2016 serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23/POJK.05/2015 dengan tetap memperhatikan peraturan lain yang terkait. Melalui penelitian juga diketahui bahwa dalam suatu skema kerja sama eksklusif aktivitas bancassurance dapat muncul praktek persaingan usaha tidak sehat dalam bentuk tying agreement dan barriers to entry. Untuk menanggulangi kemungkinan munculnya persaingan usaha tidak sehat tersebut, maka dibutuhkan kejelasan dalam pengawasan serta pengaturan mengenai praktek bancassurance. Dalam hal pengawasan harus dipahami bahwa yang behak melakukan pengawasan terhadap praktek bancassurance adalah Otoritas Jasa Keuangan, tanpa menutup kewenangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk melakukan penelitian bila terdapat indikasi persaingan usaha tidak sehat dalam praktek bancassurance.

Considering the importance of fair business competition especially in the banking sector to achieve the objectives of national development implementation and the importance of fair business competition in the insurance world, the issue of bancassurance activity as a form of cooperation between banks and insurance which having possibility to create unfair competition became important to be studied and therefore raised as the topic in this thesis. The main issues are concerning of how the implementation of bancassurance activities based on the regulations applicable in Indonesia as well as whether unfair business competition practices can appear in the exclusive cooperation scheme in the implementation of bancassurance activities. In addition, this thesis also doing study on how the supervision and regulation of bancassurance activities in order to create fair business competition based on Law Number 5 of 1999. The method used in this thesis is normative typology with data prescriptive analysis technique, supported by interview data. Based on the method used it is found that bancassurance is regulated in Circular Letter of Financial Services Authority Number 33 SEOJK.03 2016, Circular Letter of Financial Services Authority Number 32 SEOJK.05 2016 and Regulation of Financial Services Authority Number 23 POJK.05 2015 with due regard to other relevant regulations. Through research also known that in an exclusive cooperation scheme, bancassurance activity, there is possibility that unfair business competition arises in the form of tying agreement and barriers to entry. To overcome the possibility of unfair business competition, supervision and arrangement regarding bancassurance practice is required. In the case of supervision, it should be understood that the supervisor of bancassurance practice is the Financial Services Authority, without inhibiting the authority of Business Competition Supervisory Commission to conduct research if there is any indication of unfair business competition in bancassurance practice."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2017
T48546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ismah
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Tujuan pertama penelitian ini adalah meninjau aspek-aspek dalam BEPS Action Plan 4 yang direkomendasikan oleh OECD dan G20 terhadap peraturan perpajakan terkait pembatasan interest deductions and other financial payments yang berlaku di Indonesia. Tujuan berikutnya adalah membandingkan aspek-aspek tersebut yang berlaku di Indonesia dengan negara-negara OECD dan G20, serta best practice yang direkomendasikan oleh OECD dan G20. Tujuan terakhir dari penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi penerapan BEPS Action Plan 4 dalam mengatasi base erosion and profit shifting di Indonesia. Penelitian bersifat analisis kualitatif deskriptif, yang dilakukan melalui wawancara, tinjauan literatur, dan simulasi perhitungan potensi penerapan BEPS Action Plan 4 dengan menggunakan data wajib pajak tahun pajak 2015. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peraturan pembatasan interest deductions and other financial payments yang berlaku di Indonesia sudah memenuhi 6 dari 7 aspek yang ditinjau, tetapi dalam bentuk pendekatan yang berbeda. Kemudian, peraturan perpajakan negara-negara yang ditinjau telah memenuhi aspek-aspek tersebut dengan penyesuaian berdasarkan karakteristik negaranya. Kombinasi antara fixed ratio melalui DER dan BEPS Action Plan 4 dapat mengatasi praktik BEPS dengan lebih baik karena saling menutupi kelemahan masing-masing pendekatan. Komitmen untuk mengadopsi rekomendasi best practice diperlukan demi terwujudnya kesamaan perlakuan perpajakan melalui harmonisasi peraturan perpajakan di Indonesia dan negara-negara lainnya.

ABSTRACT
This study has 3 objectives. First, is to review all aspects of the BEPS Action Plan 4 recommended by The OECD and The G20 on tax regulation for limiting interest deductions and other financial payments rules in Indonesia. Next, is to compare those aspects applied in Indonesian tax regulation with The OECD rsquo s and The G20 Countries rsquo , also best practices recommended by the OECD and G20. Third, is to identify the potency of applying BEPS Action Plan 4 in addressing base erosion and profit shifting in Indonesia. The research uses descriptive qualitative analysis method, conducted through interviews, literature reviews and simulation of applying BEPS Action Plan 4 using taxpayer data in the year 2015. The research concludes that the tax regulation for limiting interest deductions and other financial payments in Indonesia has already met six of the seven reviewed aspects, but is applied in a different approach. Furthermore, the tax regulation in reviewed countries have already met those aspects, although adjusted to each country rsquo s characteristics. The combination of fixed ratio through DER and BEPS Action Plan 4 can better address BEPS practice since it offsets each other rsquo s weaknesses. A commitment to adopt best practice recommendation is required to attain an equal tax treatment through the harmonization of tax regulation in Indonesia and other countries"
2017
S67926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairiah Zati Ismah
"Penelitian ini membahas tentang pengambangan maksim yang terdapat pada tuturan tokoh dalam komik daring yang berjudul Terlalu Tampan (美男家族). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti: (1) jenis-jenis pengambangan maksim yang terdapat pada tuturan tokoh dalam episode 20-40; (2) tujuan tokoh dalam mengambangkan tuturannya. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Data dianalisis dengan menggunakan Teori Pengambangan Maksim Grice (1975). Dari hasil analisis, ditemukan semua jenis pengambangan maksim pada sumber data. Ditemukan bahwa frekuensi kemunculan jenis pengambangan maksim kuantitas sebanyak 41.18%, pengambangan maksim kualitas sebanyak 29.41%, pengambangan maksim relasi sebanyak 23.53%, dan pengambangan maksim cara sebanyak 5.88%. Penulis juga menemukan bahwa tuturan yang mengandung pengambangan maksim tidak menghambat suatu percakapan.

This research is discussing about flouting maxim on the utterance of characters in web comic Terlalu Tampan (美男家族). The research investigates: (1) types of flouting maxim uttered by the comic characters from episode 20-40; (2) purposes of comic characters in flouting their utterances. This research employs qualitative methodology, and Gricean Theory of Flouting Maxim (1975) is the basis of data analysis process. From the analysis, it was founded that the maxim of quantity amounts to 41.18% of the entire analysed utterances, while the maxim of quality is 29.41%, the maxim of relation is 23.53%, and the maxim of manner is 5.88%. It was also known that utterances that employs any form of flouting maxim does not impede the process of conversation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Assyfa Azatil Ismah
"Anemia defisiensi besi adalah suatu kondisi tubuh kekurangan zat besi dalam aliran darah yang memiliki dampak antara lain mudah lelah, produktivitas menurun, risiko perdarahan selama dan setelah melahirkan, kelahiran bayi prematur dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), perkembangan anak dan remaja terhambat, hingga kematian. Prevalensi anemia di Provinsi DKI Jakarta pada perempuan menurut Riskesdas tahun 2007 mencapai 27,6%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat literasi gizi dan faktor lainnya (status gizi, asupan protein, asupan zat besi, siklus menstruasi, dan lama menstruasi) dengan status anemia pada siswi SMAN 34 Jakarta tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian tidak menggunakan random sampling, tetapi ditentukan melalui metode quota sampling yang disesuaikan dengan pihak sekolah. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 122 siswi dari kelas 10 dan 11. Data diambil dengan melakukan proses pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan), pengukuran kadar hemoglobin dengan HemoCue Hb 201+ System, pengisian kuesioner literasi gizi, dan wawancara kebiasaan makan dengan food recall 2x24 jam. Data yang terkumpul akan dianalisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Prevalensi anemia pada siswi SMAN 34 Jakarta tahun 2019 sebesar 54,9%. Hasil penelitian bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat literasi gizi fungsional, status gizi, dan asupan zat besi dengan status anemia pada siswi SMAN 34 Jakarta tahun 2019 (p-value < 0,1).

Iron deficiency anemia is a condition of the body lacking iron in the bloodstream which has an impact including fatigue, decreased productivity, risk of bleeding during and after childbirth, birth of premature babies and Low Birth Weight (LBW), obstructed child and adolescent development, Dead. Anemia prevalence in DKI Jakarta Province for women according to Riskesdas in 2007 reached 27.6%. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of nutritional literacy and other factors (nutritional status, protein intake, iron intake, menstrual cycle, and menstrual period) with anemia status in high school students of 34 Jakarta in 2019. The research design used was design cross sectional study with a quantitative approach. The study sample did not use random sampling, but was determined through a quota sampling method that was adjusted to the school. The number of respondents involved was 122 students from grades 10 and 11. The data was taken by conducting anthropometric measurements (weight and height), measuring hemoglobin levels with HemoCue Hb 201+ System, filling in nutrition literacy questionnaires, and interviewing eating habits with food recall 2x24 hours. The collected data will be analyzed univariate and bivariate using the chi-square test. The prevalence of anemia in students of SMAN 34 Jakarta in 2019 was 54.9%. The results of the bivariate study showed that there was a significant relationship between the level of functional nutrition literacy, nutritional status, and iron intake with anemia status in female students in SMAN 34 Jakarta in 2019 (p-value <0,1). "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdfpl;;;;;;;;;;;;
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Ismah
"Gangguan sendi temporomandibula (GSTM) adalah istilah untuk Temporomandibular Disorders (TMD), yaitu kumpulan gangguan yang melibatkan sendi temporomandibula, otot, dan struktur di sekitarnya. Dokter gigi dan dokter gigi spesialis merasakan hambatan dalam menangani pasien GSTM. Saat ini belum diketahui bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku dokter gigi dan dokter gigi spesialis di Indonesia dalam menangani pasien GSTM. Etiologi GSTM multifaktorial dan salah satu penanganannya adalah perawatan ortodonti. Namun di sisi lain perawatan ortodonti diduga menjadi salah satu penyebab GSTM akibar perubahan posisi gigi, mandibula, dan letak kondil. Hal ini dapat dilihat melalui kondisi klinis dan radiograf sefalometri. Gangguan sendi temporomandibula dapat menjadi suatu inflamasi sehingga biomarker inflamasi banyak diteliti. Tujuan: Penelitian ini terdiri dari dua tahap. Penelitian tahap I (Kualitatif) bertujuan mendapatkan alat ukur/kuesioner kemampuan operator (dokter gigi dan dokter gigi spesialis) tentang pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap pasien dengan GSTM, yang valid dan reliabel. Penelitian tahap II (Kuantitatif) bertujuan memperoleh indeks prediksi risiko GSTM berdasarkan kemampuan operator (skor kuesioner), kondisi klinis terkait faktor klinis (usia, jenis maloklusi, overjet, overbite, dan indeks etiologi GSTM), kondisi klinis terkait faktor mekanis (jenis bracket, kasus ekstraksi, dan alat tambahan), radiograf sefalometri (sudut ANB, SN-MP, Go Angle, I-I dan Y-Axis), dan biomarker inflasi (IL-1β dan CRP) Metode: Penelitian disetujui Komite Etik Kedokteran Gigi, FKG-UI, No: 11/Ethical Approval/FKGUI/III/2022 dan dilakukan di Klinik Ortodonti dan Laboratorium Biologi Oral, RSKGM, FKG UI, Jakarta, Indonesia, pada November 2021-Januari 2024. Penelitian tahap I, pembuatan kuesioner melalui telaah pustaka, observasi, dan diskusi kelompok terarah (FGD) oleh 10 orang dokter gigi dan dokter gigi spesialis. Hasil FGD dianalisis menggunakan metode Framework dilanjutkan uji face dan content validity menggunakan analisis Aiken’s V, I-CVI, dan I-CVR. Kuesioner juga dilakukan uji validitas (korelasi Spearman) dan uji reliabilitas (Cronbach’s Alpha dan CITC). Setiap tahap pengujian dilakukan diskusi dan revisi terkait substansi oleh pakar. Kuesioner akhir (Kuesioner PSP-GSTM) diujikan pada 370 responden dan PPDGS Ortodonti (operator) yang merawat subjek pada penelitian tahap II. Penelitian tahap II, dilakukan pada 105 subjek pasien pascaperawatan ortodonti yang dipanggil kembali untuk menandatangani informed consent, mengisi indeks etiologi GSTM, dilakukan pemeriksaan DC/ TMD, dan swab mukosa bukal. Data lainnya dilengkapi dari skor kuesioner, rekam medis, dan radiograf sefalometri. Dilakukan analisis bivariat untuk melihat hubungan setiap variabel dengan GSTM dan multivariat regresi logistik berganda. Hasil: Alat ukur/kuesioner PSPGSTM berisi 73 pernyataan, terdiri dari 50 pernyataan domain pengetahuan, 14 pernyataan domain sikap, dan sembilan pernyataan domain perilaku. Domain pengetahuan terdiri dari 12 pernyataan subdomain tanda dan gejala, 14 pernyataan subdomain etiologi, 11 pernyataan subdomain diagnosis, dan 13 pernyataan subdomain perawatan. Kuesioner PSP-GSTM memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Dihasilkan indeks prediksi risiko GSTM dengan empat faktor prediktor yaitu indeks etiologi GSTM, alat tambahan, SN-MP, dan Go Angle. Kesimpulan: Kemampuan dokter gigi dan dokter gigi spesialis terkait pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap pasien dengan GSTM dapat diukur menggunakan kuesioner PSP-GSTM. Indeks prediksi risiko GSTM yang terdiri dari indeks etiologi GSTM, alat tambahan, SN-MP, dan Go Angle dapat digunakan untuk memprediksi faktor risiko terjadinya GSTM.

The temporomandibular disorders (TMD) are a group of disorders involving the temporomandibular joint, muscles, and surrounding structures. Dentists or dental specialists often encounter challenges when dealing with TMD patients. It is unknown how the knowledge, attitudes, and behavior of dentists and dental specialists in Indonesia are in dealing with TMD patients. The etiology of TMD is multifactorial and one of the treatments is orthodontic treatment. On the other hand, orthodontic treatment is thought to be one of the causes of TMD due to changes in the position of the teeth, mandibles, and the location of the condyle. This can be seen through clinical conditions and cephalometric radiographs. Temporomandibular joint disorders can become inflammatory so inflammatory biomarkers are widely studied. Objective: The research consists of two stages. Phase I (Qualitative) aims to obtain a measurement/questionnaire of operator’s ability (dentists and dental specialists) about knowledge, attitudes, and behavior towards patients with TMD (PSP-TMD Questionnaire), which is valid and reliable. Phase II (Quantitative) aims to obtain TMD risk prediction index based on operator capability (PSP-TMD questionnaire score), clinical conditions related to clinical factors (age, malocclusion type, overjet, overbite, and TMD etiology index), clinical conditions related to mechanical factors (bracket type, extraction case, and auxiliary tools), cephalometric radiographs (ANB, SN-MP, Go Angle, I-I and Y-Axis angles), and biomarkers of inflammation (IL-1β and CRP) Method: The research was approved by the Dental Ethics Committee, FKG-UI, No: 11/Ethical Approval/FKGUI/III/2022 and conducted at the Orthodontics Clinic and Oral Biology Laboratory, RSKGM, FKG UI, Jakarta, Indonesia, in November 2021-January 2024. Phase I involves creating questionnaires through literature review, observation, and focus group discussion (FGD) by 10 dentists and dental specialists. The FGD results were analyzed using the Framework method followed by face and content validity tests using Aiken's V, I-CVI, and I-CVR analysis. Questionnaires were tested using validity tests (Spearman correlation) and reliability tests (Cronbach's Alpha and CITC). Every stage and testing related to the substance is discussed and revised by experts. The final questionnaire (PSPGSTM Questionnaire) was tested on 370 respondents and Orthodontics residents (operators) who treated subjects in phase II research. The phase II study was conducted on 105 subjects of orthodontic post-treatment patients who were called back to sign an informed consent and fill in the TMD etiology index, DC/TMD examination, and buccal mucosal swabs. Other data were supplemented from questionnaire scores, medical records, and cephalometric radiographs. Bivariate analysis was performed to see the relationship of each variable with TMD and multivariate multiple logistic regression. Results: The PSP-TMD measurement tool/questionnaire contained 73 statements, consisting of 50 knowledge domain statements, 14 attitude domain statements, and nine behavior domain statements. The knowledge domain consists of 12 sign and symptom subdomain statements, 14 etiology subdomain statements, 11 diagnosis subdomain statements, and 13 treatment subdomain statements. The PSP-TMD questionnaire has good validity and reliability. The TMD risk prediction index was generated with four predictor factors, namely the TMD etiology index, auxiliary tools, SN-MP, and Go Angle. Conclusion: The capability of dentists and dental specialists regarding knowledge, attitudes, and behavior towards patients with TMD can be measured using the PSP-TMD questionnaire. The TMD risk prediction index consisting of the TMD etiology index, auxiliary tools, SN-MP, and Go Angle can be used to predict risk factors for TMD"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>