Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jatmiko
"ABSTRAK
Minyak cengkeh adalah salah satu hasil bumi yang perlu
diperhitungkan di Indonesia. Produksi dan penggunaannya cukup banyak,
pada umumnya digunakan sebagai obat Eugenol merupakan salah satu
kandungan senyawa organik yang terbanyak di dalam minyak cengkeh yang
belum banyak dimanfaatkan dalam industri kimia OIeh karena itu,pada
penelitian ini dicari alternatif pemanfaatan eugenol untuk dijadikan
polieugenol yang merupakan suatu makromolekul yang mungkin dapat berguna seperti polimer-polimer lain yang telah banyak berkembang dan
banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia.
Sintesis polieugenol dari eugenol dengan menggunakan HCI04
sebagai katahs sekaligus inisiator didasarkan pada salah satu reaksi
polimerisasi secara kationik. Pada pen&itian mi digunakan eugenol dan
isolasi minyak cengkeh ( Brataco ) dengan HCI04 70-72 % sebagai katalis
(Merck ). Reaksi berlangsung selama 4 jam pada suhu 0°C dengan
mengalirkan gas N2 . Karakterisasi dari polieugenol yang terbentuk di analisis
dengan menggunakan spektrometer l H - dan 130 - NMR, spektrofotometer
UV, I serta DSC / DTA dan XRD.
Kadar eugenol datam minyak cengkeh hasil isolasi diperoleh sebanyak
14,51 g dari 15g eugenol hasil isotasi. Menurunnya nhlai transmitan pada
ikatan rangkap dari eugenol yang diperlihatkan dalam spektrofotometer IR
menunjukkan telah terjadi proses polimerisasi. Adanya gugus OH, OCH 3 dan
olefin pada spektrometer 13C. NMR menunjukkan bahwa terjadi terminasi dan
polieugenot yang ujung-ujungnya terdapat gugus tersebut. Penentuan titik
leleh polieugenol rnenggunakan DTA menunjukkan suhu 131,970C.
Sedangkan hasil pengukuran panas transisi dari polieugenol menggunakan
DSC adalah 9,86J/g. Kekristalan dari polieugenol yang diukur dengan XRD
menghasilkan kadar kristal sebanyak 3,94% yang beranti sebagian besar dan
polieugenol berbentuk amort. Taktisitas dari polieugenol menggunakan pelarut xylene dengan metode refluks menghasilkan kadar ataktis sebesar 89,76 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
"Kondisi dilematis Infrastruktur Indonesia akibat keterbatasan kemampuan keuangan negara. Salah satu upaya Pemerintah adalah pembiayaan proyek infrastuktur melalui SBSN. Tesis ini bertujuan mengidentifikasi kendala pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN dengan Analytic Network Process dan menganalisa kelayakan finansialnya. Berdasarkan ANP, kendala pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN yaitu kendala aspek penunjang (0,471; W=0,36).
Kendala yang paling dominan pada masing-masing aspek adalah: 1) aspek produk, Batas maksimal nilai (0,271; W=0,55); 2) aspek penunjang, kriteria kesiapan (0,33; W=0,37); 3) aspek pasar, pengetahuan pelaku pasar (0,343; W=0,28). Kendala tanggung jawab adalah DJPU-Bapepam (0,44; W=0,19) dan Kendala aturan adalah Peraturan lainnya (0,553; W=0,86). Berdasarkan analisis kelayakan finansial, NPV lebih besar adalah metode pembiayaan konvensional, IRR lebih besar dan Payback Period lebih baik adalah SBSN akhir periode. Sedangkan imbal hasil lebih besar adalah metode pembiayaan SBSN.

Condition of the infrastructure dilemma Indonesia due to limited financial capacity of the state. One of the efforts of the government is financing infrastructure projects through SBSN. This thesis aims at identifying the constraints of financing infrastructure projects through SBSN by Analytic Network Process and analyze the financial feasibility. According to ANP, the constraints of financing infrastructure projects through SBSN such as aspect support constraints (0,471; W=0.36).
The most dominant constraint in each aspect is: Produk aspect, maximal limit value (0,271; W=0,55); 2) Support aspect, readiness criteria (0,33; W=0,37); 3) Market aspect, knowledge of market participants (0,343; W=0,28). Liability constraint is DJPU-Bappepam (0,44; W=0,19) and constraint rules is another regulations (0,553; W=0,86). Based on the financial feasibility analysis, the biggest NPV is conventional financing, the biggest value of IRR and Payback Period that show a better return is maturity of the SBSN period. Whereas the value for greater results is financing metode sovereign syariah securities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
"ABSTRAK
Skripsi ini menganalisa tingkat penerimaan konsumen terhadap penggunaan electronic money sebagai kategori produk baru untuk alternatif alat transaksi uang tunai di Indonesia. Penelitian ini diadaptasi dari Technologi Acceptance Model (TAM). Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dan eksploratif. Dalam pengujian hipotesis digunakan regresi linear untuk mengevaluasi pengaruh hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat penerimaan konsumen terhadap e-Toll Card dipengaruhi oleh attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility.

ABSTRACT
This study analyzes consumer acceptance of electronic money which is consider as new product categories and alternative of payment tools in Indonesia. This study is based on Technology Acceptance Model (TAM) theory. This study is descriptive quantitative and exploratory quantitative research. Linear regression is used to test the hypothesis and evaluate the effect of hypothesis research. The result found that the consumer acceptance to e-Toll Card infulenced by the attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility."
2013
S45157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
"ABSTRAK
Cekungan Soa adalah sebuah dataran rendah berbentuk lembah yang terjadi
karena letusan gunungapi purba pada Kala Pliosen sehingga membentuk kaldera. Pada
masa selanjutnya (Kala Pleistosen), kondisi cekungan berubah menjadi sebuah danau
besar dengan lingkungan yang subur, schingga telah mengundang berbagai makhluk
hidup (manusia dan binatang) datang dan menghuni di sekitar lingkungan danau tersebut.
Berdasarkan bukti-bukti temuan artefak dan ekofak yang didapatkan dalam penelitian,
kehidupan purba di wilayah ini diduga telah berlangsung sejak Kala Pleistosen Bawah -
awal Pleistosen Tengah (Morwood dkk, 1999)
Cekungan Soa yang mempunyai luas sekitar 35 x 22 km dan terletak sekitar 15
kilometer di timur laut kota Bajawa (ibukota Kabupaten Ngada, Flores Tengah) ini
memperlihatkan bentang alam yang khas terbuka, mengingatkan kita pada lingkungan
umum kehidupan Homo erectus. Kobatuwa yang menjadi fokus penelitian ini merupakan
salah satu bagian/lokasi dari sejumlah situs di wilayah Cekungan Soa dan teriftak di Desa
Piga, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada (Flores Tengah), Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT). Secara astronomis, posisi situs berada pada koordinat 08° 41° 17,4 " LS dan 121° 05' 16,4 " BT, serta berada pada ketinggian 325 meter di atas permukaan laut.
Secara geomorfologis, wilayah Soa merupakan sebuah cekungan yang dikelilingi
oleh dataran tinggi dan gunung api serta sebaran bukit-bukit kecil dan lembah-lembah
terjal yang di bagian tengahnya ditoreh oleh aliran sungai Ae Sisa yang mengalir arah
timur laut - barat daya (Suminto dkk, 1998). Secara stratigrafis, susunan batuan yang tersingkap di Cekungan Soa (dari tua ke muda) adalah sebagai berikut: Formasi Olakile, Formasi Olabula, Batugamping Gero, dan batuan Gunungapi Resen (Hartono, 1961).
Cekungan So tampil pertama kali dalam studi prasejarah berawal pada tahun
1960-an ketika Th. Verhoeven melakukan penelitian di wilayah ini dan menemukan
berbagai artefak batu di Situs Mata Menge, Boa Lesa, dan Lembah Menge. Berdasarkan
penemuannya yang berasosiasi dengan fosil Stegodon, Verhoeven menduga pembuat
artefak ini adalah manusia purba Homo erectus dan berasal dari kurun waktu sekitar
750.000 tahun lalu (Verhoeven, 1968). Hasil-hasil penelitian sejauh ini semakin mengkonfirmasikan hipotesis Verhoeven. Wilayah Cekungan Soa dalam kenyataan merupakan kompleks situs purba yang kaya akan artefak dan fosil fauna. Walaupun belum menemukan sisa manusianya, namun penemuan himpunan artefak dan fosil-fosil fauna (antara lain Stegodon, buaya, komodo, kura-kura darat, dan sejenis tikus besar) di berbagai situs di Cekungan Soa sudah diperkuat dengan data pertanggalan absolut, sehingga dapat diketahui umurnya secara pasti. Dengan demikian, hal ini semakin memastikan bahwa Homo erectus telah mendiami Cekungan Soa pada kurun waktu antara 900.000 - 700.000 tahun yang lalu (Morwood dkk, 1999).
Di wilayah Cekungan So in telah ditemukan sebanyak 12 lokasi/situs yang
mengandung temuan alat-alat bat Paleolitik yang berasosiasi dengan fosil-fosil tulang vertebrata. Temuan alat-alat batu yang berasosiasi dengan fosil-fosil tulang Stegodon dari hasil penelitian di Situs Kobatuwa secara nyata merupakan data yang sangat penting dan signifikan dalam perkembangan penelitian di wilayah Cekungan Soa. Dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya, temuan alat-alat batu yang didapatkan umumnya
hanya berupa alat serpih, namun dalam perkembangan penelitian belakangan ini ternyata alat-alat masif mulai banyak ditemukan. Hal ini sangat penting artinya, karena alat-alat
masif (seperti kapak perimbas dan penetak) yang selama ini diduga oleh para ahli
merupakan produk budaya manusia purba Homo erectus, sekarang telah banyak
dibuktikan keberadaannya di Situs Kobatuwa. Keberadaan alat-alat batu tersebut semakin
memperkuat bukti bahwa di wilayah Cekungan Soa (khususnya di Situs Kobatuwa)
pernah menjadi ajang aktivitas manusia masa lalu pada kurun waktu yang sangat tua
(Kala Pleistosen).
Melalui kailan arkeologi keruangan, tesis berjudul 'Pola Pemanfaatan Sumber
Daya Lingkungan Pada Kala Pleistosen di Situs Kobatuwa: Kajian Arkeologi Ruang
Skala Meso' ini diharapkan dapat mengungkapkan kehidupan masa lalu di Situs
Kobatuwa dan Cekungan Soa pada khususnya, terutama berkaitan dengan aspek
pemanfaatan sumber daya lingkungan di sekitar wilayah ini.

ABSTRACT
Soa Basin is a valley-shaped plain, which was formed by the eruption of an ancient volcano during the Pliocene period that created a caldera. In the next period, the Pleistocene, it turned into a big lake with lush environment, so that it tempted various
living creatures (both humans and animals) to come and inhabited the area arround the
lake. Based on the artifacts and ecofacts found at the site, life at this area has been going on since the Lower Pleistocene - Early Middle Pleistocene (Morwood et al, 1999).
The 35 x 22 km Soa Basin is located 15 km northeast of Bajawa (the capital of
Nada Regency, Central Flores). It has a unique open landscape that reminds us of the typical environment of Homo erectus. Kobatuwa, which is the focus of this research, is part of the sites within the Soa Basin area that is located at Piga Village, Soa District,
Nada Regency (Central Flores) in East Nusa Tenggara Province. Astronomically the site is situates at 08° 41° 17.4" Southern latitude and 121° 05' 16.4" Eastern hemisphere, and it is 325 m above sea level.
In terms of geomorphology, the So is a sunken area surrounded by highlands and
volcanoes, as well as small hills and steep valleys, which are cut in the middle by Ae Sisa River that flows in northeast southwest direction (Saminto et al, 1998).
Stratigraphically, the rock formations found at Soa Basin (from the old to the younger ones) are successively: Olakile, Ola Bula, Gero Limestone, and Recent Volcanic rocks (Hartono, 1961).
The Soa Basin was first introduced in the prehistoric studies in 1960s when Th.
Verhoeven carried out investigations at this arca and found some lithic artefacts at Mata
menge Site, Boa Lesa, and Lembahmenge sites. Based on the finds, which are associated with Stegodon fossils, Verhoeven assumed that the makers of those artifacts were Homo erectus that lived 750,000 years ago (Verhoeven, 1968). Results of investigations thus far further confirm Verhoevens hypothesis. In reality the Soa Basin area is a complex of
ancient sites rich in artifacts and fossils of fauna (among others Stegodon, crocodiles,
komodo lizards, land tortoises, and a species of big rats) at various sites within the Soa Basin area - which are supported by absolute dating - have enabled us to know their exact age. This confirms that Homo erectus had inhabited the So Basin 900,000 700,000 years ago (Morwood et al, 1999).
We have found 12 locations/sites that bear Palacolithic tools in association with
fossils of vertebrates bones. The discovery of lithic tools, which are associated with
fossils of Stegodon bones, at Kobatuwa Site is clearly an important and significant data in the development of researches at So Basin area. During previous investigations, the lithic tools found are mostly flakes, but eventually massive tool began to be found. This is important because massive tools, such as choppers and chopping tools, which have
long been thought bu experts to be the cultural products of Homo erectus, now exist at
the site of Kobatuwa. It proves that the Soa Basin - especially Kobatuwa Site - was once
a place where humans did their activities in the very old period (the Pleistocene.
By using the spatial archaeology study, this tesis the Pattern of Utilization of Natural Sources at the Site of Kobatuwa, Central Flores: Study of Meso-scale Spatial Archaeology' is hoped to be able to reveal the life at Kobatuwa Site and Soa Basin in particular, especially in relation to the aspect of utilization of natural sources around this area."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T39928
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Jatmiko
"Penelitian mengenai sistem penciuman elektronik akan sangat bermanfaat terutama bagi peningkatan produktivitas sektor agriculutre yaitu untuk dapat diterapkan pada industri-industri beverage, kosmetik dan minyak wangi, karena industri-industri tersebut sangat memerlukan kontrl kualitas terhadap standar aroma campuran dari produknya. Maka diharapkan industri-industri tersebut akan mampu meningkatkan mutu dari produk mereka sesuai dengan standard international sehingga dapat meningkatkan eksport. Keberhasian penelitian ini akan sangat mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi karena penelitian seperti ini masih sangat jarang dilakukan dan nantinya diharapkan dapat membantu peningkatan kualitas dari sektor agriculture. Peningkatan sistem menjadi mobile robot bertujuan agar sistem dapat digunakan sebagai alat peralatan pelacakan kebocoran gas maupun obat terlarang. Sistem tersebut dapat disebut Anjing Pelacak elektronik. Untuk kebocoran gas beracun yang dapat mengganggu keselamatan menusia maka pengembangan sistem ini akan bermanfaat bagi kemaslahatan orang banyak."
2003
JIKT-3-2-Okt2003-96
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Jatmiko
"Sistem penciuman elektronik telah dikembangkan dengan menggunakan kuarsa terlapis membran sebagai sensornya dan jaringan neural buatan Propagasi Balik (JNB-BP) sebagai sub-sistem pengenal polanya. Beberapa kelemahan penggunaan JNB-BP pada sistem penciuman elektronik adalah lamanya waktu pembelajaran dan adanya keterbatasan dalam mengenal pola aroma campuran. Untuk mengatasi masalah tersebut maka digunakan implementasi algoritma jaringan neural buatan berbasis Probabilistic Neural Network (JNB-PNN). JNB-PNN mempunyai 2 proses utama dalam tahap pembelajarannya yaitu menggunakan data pelatihan untuk membangun topologi JNB-PNN dan mencari parameter pemulus/smoothing parameter.
Pengujian yang dilakukan dengan mengklasifikasikan aroma campuran secara bertahan yaitu 6, 8, 12 dan 18 aroma. Tujuan daritahapan pengklasifikasian tersebut adalah untuk melihat kemampuan dari sistem dalam mengenai pola dari aroma campuran dengan membandingkan penggunaan JNB-BP dan JNB-PNN. Hasil kedua eksperimen menunjukkan bahwa semakin banyak pola aroma uamg diklasifikasin, tingkat pengenalan sistem semakin menurun. Kemampuan dari sistem penciuman elektronik yang menggunakan JNB-BP dalam mengenal 18 pola aroma menghasilkan tingkat pengenalan di bawah 70%. Sedangkan untuk JNB-PNN, walaupun terjadi penurunan terhadap pengenalan 18 pola yang diujikan, hasil pengenalannya masih di atas 90%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
JIKT-1-1-Mei2001-15
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arvi Jatmiko
"Komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam memasarkan produk atau jasa sebuah perusahaan. Unsur-unsur komunikasi pemasaran yang sering digunakan seperti setting, advertising, sales promotion, direct marketing, publicity and pubtic relations, sponsorship, exhibition. Corporate identity, packaging, point of sates dan word of mouth atau biasa dikenal dengan Marketing Mix.
Penelitian ini akan membahas tentang strategi dan implementasi berbagai unsur marketing communication mix dengan mengambil studi kasus TNT International Express Indonesia. Untuk sampai pada pembahasan tersebut digunakan metode penelitian kasus dengan teknik pengumpulan data melalui in depth reporting, observasi, dan dokumentasi, dengan teknik analisis data penjodohan pola (pattern matching) yang dilengkapi dengan analisis evaluatif kualitatif-deskriptif.
Hasil studi kasus secara umum menunjukan kesesuaian antara pola-pola konseptual yang diprediksikan berdasarkan teori-teori yang relevan dengan pola-pola temuan empirik studi kasus, baik yang menyangkut profil organisasi TNT International Express Indonesia secara menyeluruh maupun yang Iebih khusus mengenai komunikasi pemasaran TNT International Express Indonesia.
Dari kesesuaion pola-pola tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pertama, kegiatan komunikasi pemasaran TNT International Express Indonesia pada dasarnya sudah mempunyai strategic planning yang baik namun pada tahap implementation terdapat beberapa kegiatan-kegiatan yang tidak sejalan dengan strategic planning sudah dibuat.
Hal ini disebabkan karena pembuatan strategic planning untuk komunikasi pemasaran TNT International Express Indonesia dibuat oteh TNT International Express Regional Asia Pasific di Singapura atas dasar market anatysis dan tanpa marketing research tentang kondisi pasar di Indonesia.
Kedua, Kegiatan komunikasi pemasaran TNT lnternational Express Indonesia hanya berfokus pada brand building dan peningkatan revenue perusahaan TNT International Express Indonesia seakan-akan melupakan faktor-faktor Community developmeni dimana merupakan unsur penting dalam sebuah strategy untuk mencitrakan perusahaan sebagai pemimpin pasar sesuai dengan visi dan misi TNT International Express Indonesia.
Ketiga. Kegiatan komunikasi pemasaran TNT Iniernaiional Express Indonesia yang begitu banyak. hanya dikerjakan oleh seorang Marketing Manager dan Stafnya. Hal ini membuat kegiaian-kegiaian yang sifatnya menciptakan brand awareness melalui kegiatan-kegiatan yang seharusnya diliput oleh media seperti exhibitions dan talk show di radio atau TV tidak tercipta.
Dari kesimpulan tersebut diatas. maka untuk meningkatkan kinerja penerapan strategi komunikasi pemasaran TNT international Express Indonesia sebaiknya dipertimbangkan pola komunikasi pemasaran yang terpadu dengan mengindahkan aspek perencanaan dan keterpaduan berbagai unsur."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Jatmiko
"Riset ini mencoba membandingkan dan membuktikan teori tanggung jawab sosial korporat (Corporate Social Responsibility / CSR) yang dikembangkan oleh banyak ilmuan marketing tentang hubungan antara asosiasi korporat dan respons konsumen terhadap produk. Adakah hubungan yang spesial antara reputasi korporat-dalam hal ini PT HM Sampoerna, tiga besar dalam industri rokok-yang dibangun oleh aktivitas CSR dan respons konsumen untnk membeli produknya, khususnya dalam produk rokok yang terrnasuk unethical product?
Riset ini difokuskan pada lima masalah utama, yaitu (1) Apa bentuk hubungan antara kemampuan korporat dengan kepuasan konsumen terhadap produk? (2) Apa bentuk hubungan antara kemampuan korporat dan tanggung jawab sosial korporat dengan evaluasi terhadap produk? (3) Apa bentuk hubungan antara tanggung jawab sosial korporat dengan tanggung jawab sosial produk? (4) Apa bentuk hubungan kepuasan konsumen terhadap produk. asosiasi korporat dan tanggung jawab sosial produk dengan evaluasi terhadap produk? (5) Apa bentuk hubungan antara evaluasi produk, kemampuan korporat dan tanggung jawab sosial korporat dengan keinginan konsumen untuk membeli produk?
Dengan memakai teori yang dikembangkan oleh Brown dan Dacin (1997) yang dikombinasikan dengan teori dari Smith (2000). penelitian ini menyasar mahasiswa FISIP-UI dengan 262 sampel. Data lalu dianalisis dengan Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model SEM) memakai perangkat lunak LISREL 8.54.
Beberapa temuan riset ini membuktikan bahwa: (1) Kepuasan terhadap produk dipersepsikan Oleh konsumen memiliki hubungan positif dengan kemampuan korporat. (2) Evaluasi korporat memiliki hubungan yang lebih kuat dengan kemampuan korporat ketimbang tanggung jawab sosial korporat. Walaupun tanggung jawab sosial korporat dan evaluasi korporat memiliki korelasi, tetapi hubungannya tidak signifikan. (3) Persepsi konsumen terhadap tanggung jawab sosial produk tidak dipengaruhi oleh tanggung jawab sosial korporat. (4) Evaluasi produk dipengaruhi secara signifikan oleh kepuasan terhadap produk, evaluasi korporat, dan tanggung jawab sosial produk. (5) Keinginan konsumen untuk membeli produk lebih dipengaruhi oleh kemampuan korporat dan evaluasi produk.
Secara umum, dengan memperhatikan batasan sampel dan kondisi penelitian ini, keinginan konsumen untuk membeli produk rokok Sampoerna Iebih dikarenakan kemampuan korporat yang didukung oleh teknologi yang canggih dan evaluasi positif terhadap produk, dan bukan karena aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan.

This research tries to compare and prove the Corporate Social Responsibility (CSR) theories developed by many scholars about the relationships between corporate associations and consumer product responses. Are there any special relations between reputations of corporate-PT HM Sampoerna, third big cigarette company-which is built by CSR activities and consumer responses to buy its products in this cases, especially to unethical product?
This research tocuses on five main questions (1) what are the relationships of corporate abilities to product sophistications? (2) What are the relationships of corporate abilities and corporate social responsibilities to corporate evaluations? (3) What are the relationships of corporate social responsibilities to product social responsibilities? (4) What are the relationships ofproduct sophistications, corporate associations, and product social responsibilities to product evaluations? (5) What are the relationships of product evaluations, corporate abilities, and corporate social responsibilities to purchase intention?
This research uses the theories developed by Brown and Daein (1997) with combination to Smith (2000). Data are collected by survey to the student of University of Indonesia (262 samples) and to be analyzed with Structural Equation Model (SEM) by LIS REL 8.54 software.
Some important findings are: (1) product sophistications are perceived have positive relationship with corporate abilities. (2) Corporate evaluations have stronger relationship with corporate abilities than corporate social responsibilities. Even though corporate social responsibilities and corporate evaluations have a correlation, but the relationships are insignificant (3) Consumer perceptions on product social responsibilities are not influenced by corporate social responsibilities (4) Product evaluations are significantly influenced by product sophistications. corporate evaluations, and product social responsibilities (5) Purchase intention is influenced by corporate abilities and product evaluation.
So, in this research with concern to the limited samples and condition, consumer purchase intention to Sampoerna product is merely droven by corporate abilities to produce high-end product beside the positive product evalution, not by the Sampoerna`s social responsibilities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hadi Jatmiko
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24252
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Tri Jatmiko
Universitas Indonesia, 2009
T25170
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>