Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jatmiko
Abstrak :
Soa Basin is a valley-shaped plain, which was formed by the eruption of an ancient volcano during the Pliocene period that created a caldera. In the next let iod, the Pleistocene, it turned into a big lake with lush environment, so that it tempted various living creatures (both humans and animals) to come and inhabited the area arround the lake. Based on the artifacts and ecofacts found at the site, life at this area has been going on since the Lower Pleistocene -- Early Middle Pleistocene (Morwood ea a!, 1999). The 35 x 22 km Soa Basin is located 15 km northeast of Bajawa (the capital of Ngada Regency, Central Flores). It has a unique open landscape that reminds us of the typical environment of Homo erector. Kobatuwa, which is the focus of this research, is part of the sites within the Soa Basin area that is located at Piga Village, Soa District, Ngada Regency (Central Flores) in East Musa Tenggara Province. Astronomically the site is situates at 08° 41' 17.4' Southern latitude and 121 ° 05' 16.4' Eastern hemisphere, and it is 325 m above sea level. In terms of geomorphology, the Soa is a sunken area surrounded by highlands and volcanoes, as well as small hills and steep valleys, which are cut in the middle by Ae Sisa River that flows in northeast - southwest direction (Suminto et al, 1998). Stratigraphically, the rock formations found at Soa Basin (from the old to the younger ones) are successively: Olakile, O1a Bula, Gero Limestone, and Recent Volcanic rocks (Hartono, 1961)...
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T39928
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
Abstrak :
Kondisi dilematis Infrastruktur Indonesia akibat keterbatasan kemampuan keuangan negara. Salah satu upaya Pemerintah adalah pembiayaan proyek infrastuktur melalui SBSN. Tesis ini bertujuan mengidentifikasi kendala pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN dengan Analytic Network Process dan menganalisa kelayakan finansialnya. Berdasarkan ANP, kendala pembiayaan proyek infrastruktur melalui SBSN yaitu kendala aspek penunjang (0,471; W=0,36). Kendala yang paling dominan pada masing-masing aspek adalah: 1) aspek produk, Batas maksimal nilai (0,271; W=0,55); 2) aspek penunjang, kriteria kesiapan (0,33; W=0,37); 3) aspek pasar, pengetahuan pelaku pasar (0,343; W=0,28). Kendala tanggung jawab adalah DJPU-Bapepam (0,44; W=0,19) dan Kendala aturan adalah Peraturan lainnya (0,553; W=0,86). Berdasarkan analisis kelayakan finansial, NPV lebih besar adalah metode pembiayaan konvensional, IRR lebih besar dan Payback Period lebih baik adalah SBSN akhir periode. Sedangkan imbal hasil lebih besar adalah metode pembiayaan SBSN. ......Condition of the infrastructure dilemma Indonesia due to limited financial capacity of the state. One of the efforts of the government is financing infrastructure projects through SBSN. This thesis aims at identifying the constraints of financing infrastructure projects through SBSN by Analytic Network Process and analyze the financial feasibility. According to ANP, the constraints of financing infrastructure projects through SBSN such as aspect support constraints (0,471; W=0.36). The most dominant constraint in each aspect is: Produk aspect, maximal limit value (0,271; W=0,55); 2) Support aspect, readiness criteria (0,33; W=0,37); 3) Market aspect, knowledge of market participants (0,343; W=0,28). Liability constraint is DJPU-Bappepam (0,44; W=0,19) and constraint rules is another regulations (0,553; W=0,86). Based on the financial feasibility analysis, the biggest NPV is conventional financing, the biggest value of IRR and Payback Period that show a better return is maturity of the SBSN period. Whereas the value for greater results is financing metode sovereign syariah securities.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31836
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
Abstrak :
ABSTRAK


Minyak cengkeh adalah salah satu hasil bumi yang perlu diperhitungkan di Indonesia. Produksi dan penggunaannya cukup banyak, pada umumnya digunakan sebagai obat Eugenol merupakan salah satu kandungan senyawa organik yang terbanyak di dalam minyak cengkeh yang belum banyak dimanfaatkan dalam industri kimia OIeh karena itu,pada penelitian ini dicari alternatif pemanfaatan eugenol untuk dijadikan polieugenol yang merupakan suatu makromolekul yang mungkin dapat berguna seperti polimer-polimer lain yang telah banyak berkembang dan banyak manfaatnya dalam kehidupan manusia.

Sintesis polieugenol dari eugenol dengan menggunakan HCI04 sebagai katahs sekaligus inisiator didasarkan pada salah satu reaksi polimerisasi secara kationik. Pada pen&itian mi digunakan eugenol dan isolasi minyak cengkeh ( Brataco ) dengan HCI04 70-72 % sebagai katalis (Merck ). Reaksi berlangsung selama 4 jam pada suhu 0°C dengan mengalirkan gas N2 . Karakterisasi dari polieugenol yang terbentuk di analisis dengan menggunakan spektrometer l H - dan 130 - NMR, spektrofotometer UV, I serta DSC / DTA dan XRD.

Kadar eugenol datam minyak cengkeh hasil isolasi diperoleh sebanyak 14,51 g dari 15g eugenol hasil isotasi. Menurunnya nhlai transmitan pada ikatan rangkap dari eugenol yang diperlihatkan dalam spektrofotometer IR menunjukkan telah terjadi proses polimerisasi. Adanya gugus OH, OCH 3 dan olefin pada spektrometer 13C. NMR menunjukkan bahwa terjadi terminasi dan polieugenot yang ujung-ujungnya terdapat gugus tersebut. Penentuan titik leleh polieugenol rnenggunakan DTA menunjukkan suhu 131,970C.

Sedangkan hasil pengukuran panas transisi dari polieugenol menggunakan DSC adalah 9,86J/g. Kekristalan dari polieugenol yang diukur dengan XRD menghasilkan kadar kristal sebanyak 3,94% yang beranti sebagian besar dan polieugenol berbentuk amort. Taktisitas dari polieugenol menggunakan pelarut xylene dengan metode refluks menghasilkan kadar ataktis sebesar 89,76 %.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jatmiko
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini menganalisa tingkat penerimaan konsumen terhadap penggunaan electronic money sebagai kategori produk baru untuk alternatif alat transaksi uang tunai di Indonesia. Penelitian ini diadaptasi dari Technologi Acceptance Model (TAM). Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dan eksploratif. Dalam pengujian hipotesis digunakan regresi linear untuk mengevaluasi pengaruh hipotesis penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat penerimaan konsumen terhadap e-Toll Card dipengaruhi oleh attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility.
ABSTRACT
This study analyzes consumer acceptance of electronic money which is consider as new product categories and alternative of payment tools in Indonesia. This study is based on Technology Acceptance Model (TAM) theory. This study is descriptive quantitative and exploratory quantitative research. Linear regression is used to test the hypothesis and evaluate the effect of hypothesis research. The result found that the consumer acceptance to e-Toll Card infulenced by the attitude towards use, intention to use, perceived compatibility, perceived security, perceived usefulness, perceived ease to use, subjective norm, dan individual mobility.
2013
S45157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvi Jatmiko
Abstrak :
Komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting dalam memasarkan produk atau jasa sebuah perusahaan. Unsur-unsur komunikasi pemasaran yang sering digunakan seperti setting, advertising, sales promotion, direct marketing, publicity and pubtic relations, sponsorship, exhibition. Corporate identity, packaging, point of sates dan word of mouth atau biasa dikenal dengan Marketing Mix. Penelitian ini akan membahas tentang strategi dan implementasi berbagai unsur marketing communication mix dengan mengambil studi kasus TNT International Express Indonesia. Untuk sampai pada pembahasan tersebut digunakan metode penelitian kasus dengan teknik pengumpulan data melalui in depth reporting, observasi, dan dokumentasi, dengan teknik analisis data penjodohan pola (pattern matching) yang dilengkapi dengan analisis evaluatif kualitatif-deskriptif. Hasil studi kasus secara umum menunjukan kesesuaian antara pola-pola konseptual yang diprediksikan berdasarkan teori-teori yang relevan dengan pola-pola temuan empirik studi kasus, baik yang menyangkut profil organisasi TNT International Express Indonesia secara menyeluruh maupun yang Iebih khusus mengenai komunikasi pemasaran TNT International Express Indonesia. Dari kesesuaion pola-pola tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Pertama, kegiatan komunikasi pemasaran TNT International Express Indonesia pada dasarnya sudah mempunyai strategic planning yang baik namun pada tahap implementation terdapat beberapa kegiatan-kegiatan yang tidak sejalan dengan strategic planning sudah dibuat. Hal ini disebabkan karena pembuatan strategic planning untuk komunikasi pemasaran TNT International Express Indonesia dibuat oteh TNT International Express Regional Asia Pasific di Singapura atas dasar market anatysis dan tanpa marketing research tentang kondisi pasar di Indonesia. Kedua, Kegiatan komunikasi pemasaran TNT lnternational Express Indonesia hanya berfokus pada brand building dan peningkatan revenue perusahaan TNT International Express Indonesia seakan-akan melupakan faktor-faktor Community developmeni dimana merupakan unsur penting dalam sebuah strategy untuk mencitrakan perusahaan sebagai pemimpin pasar sesuai dengan visi dan misi TNT International Express Indonesia. Ketiga. Kegiatan komunikasi pemasaran TNT Iniernaiional Express Indonesia yang begitu banyak. hanya dikerjakan oleh seorang Marketing Manager dan Stafnya. Hal ini membuat kegiaian-kegiaian yang sifatnya menciptakan brand awareness melalui kegiatan-kegiatan yang seharusnya diliput oleh media seperti exhibitions dan talk show di radio atau TV tidak tercipta. Dari kesimpulan tersebut diatas. maka untuk meningkatkan kinerja penerapan strategi komunikasi pemasaran TNT international Express Indonesia sebaiknya dipertimbangkan pola komunikasi pemasaran yang terpadu dengan mengindahkan aspek perencanaan dan keterpaduan berbagai unsur.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12459
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Jatmiko
Abstrak :
Riset ini mencoba membandingkan dan membuktikan teori tanggung jawab sosial korporat (Corporate Social Responsibility / CSR) yang dikembangkan oleh banyak ilmuan marketing tentang hubungan antara asosiasi korporat dan respons konsumen terhadap produk. Adakah hubungan yang spesial antara reputasi korporat-dalam hal ini PT HM Sampoerna, tiga besar dalam industri rokok-yang dibangun oleh aktivitas CSR dan respons konsumen untnk membeli produknya, khususnya dalam produk rokok yang terrnasuk unethical product?

Riset ini difokuskan pada lima masalah utama, yaitu (1) Apa bentuk hubungan antara kemampuan korporat dengan kepuasan konsumen terhadap produk? (2) Apa bentuk hubungan antara kemampuan korporat dan tanggung jawab sosial korporat dengan evaluasi terhadap produk? (3) Apa bentuk hubungan antara tanggung jawab sosial korporat dengan tanggung jawab sosial produk? (4) Apa bentuk hubungan kepuasan konsumen terhadap produk. asosiasi korporat dan tanggung jawab sosial produk dengan evaluasi terhadap produk? (5) Apa bentuk hubungan antara evaluasi produk, kemampuan korporat dan tanggung jawab sosial korporat dengan keinginan konsumen untuk membeli produk?

Dengan memakai teori yang dikembangkan oleh Brown dan Dacin (1997) yang dikombinasikan dengan teori dari Smith (2000). penelitian ini menyasar mahasiswa FISIP-UI dengan 262 sampel. Data lalu dianalisis dengan Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model SEM) memakai perangkat lunak LISREL 8.54.

Beberapa temuan riset ini membuktikan bahwa: (1) Kepuasan terhadap produk dipersepsikan Oleh konsumen memiliki hubungan positif dengan kemampuan korporat. (2) Evaluasi korporat memiliki hubungan yang lebih kuat dengan kemampuan korporat ketimbang tanggung jawab sosial korporat. Walaupun tanggung jawab sosial korporat dan evaluasi korporat memiliki korelasi, tetapi hubungannya tidak signifikan. (3) Persepsi konsumen terhadap tanggung jawab sosial produk tidak dipengaruhi oleh tanggung jawab sosial korporat. (4) Evaluasi produk dipengaruhi secara signifikan oleh kepuasan terhadap produk, evaluasi korporat, dan tanggung jawab sosial produk. (5) Keinginan konsumen untuk membeli produk lebih dipengaruhi oleh kemampuan korporat dan evaluasi produk.

Secara umum, dengan memperhatikan batasan sampel dan kondisi penelitian ini, keinginan konsumen untuk membeli produk rokok Sampoerna Iebih dikarenakan kemampuan korporat yang didukung oleh teknologi yang canggih dan evaluasi positif terhadap produk, dan bukan karena aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan.
This research tries to compare and prove the Corporate Social Responsibility (CSR) theories developed by many scholars about the relationships between corporate associations and consumer product responses. Are there any special relations between reputations of corporate-PT HM Sampoerna, third big cigarette company-which is built by CSR activities and consumer responses to buy its products in this cases, especially to unethical product?

This research tocuses on five main questions (1) what are the relationships of corporate abilities to product sophistications? (2) What are the relationships of corporate abilities and corporate social responsibilities to corporate evaluations? (3) What are the relationships of corporate social responsibilities to product social responsibilities? (4) What are the relationships ofproduct sophistications, corporate associations, and product social responsibilities to product evaluations? (5) What are the relationships of product evaluations, corporate abilities, and corporate social responsibilities to purchase intention?

This research uses the theories developed by Brown and Daein (1997) with combination to Smith (2000). Data are collected by survey to the student of University of Indonesia (262 samples) and to be analyzed with Structural Equation Model (SEM) by LIS REL 8.54 software.

Some important findings are: (1) product sophistications are perceived have positive relationship with corporate abilities. (2) Corporate evaluations have stronger relationship with corporate abilities than corporate social responsibilities. Even though corporate social responsibilities and corporate evaluations have a correlation, but the relationships are insignificant (3) Consumer perceptions on product social responsibilities are not influenced by corporate social responsibilities (4) Product evaluations are significantly influenced by product sophistications. corporate evaluations, and product social responsibilities (5) Purchase intention is influenced by corporate abilities and product evaluation.

So, in this research with concern to the limited samples and condition, consumer purchase intention to Sampoerna product is merely droven by corporate abilities to produce high-end product beside the positive product evalution, not by the Sampoerna`s social responsibilities.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15795
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Budi Jatmiko
Abstrak :
Ide dan teori manajemen kualitas dari W. Edward Deming telah diimplementasikan di dunia dalam industri manufacture dan jasa. Fokus penelitian ini adalah untuk menguji Deming Management Method dengan memasukan interfensi indikator pengukur dalam proyek telekomunikasi dengan studi kasus industri telekomunikasi di Indonesia. Dalam penelitian ini akan dianalisis pengaruh indikator pengukur yang diinterfensikan dan korelasi dari hubungan yang dihipotesiskan semuanya terkait secara positif, diawali dengan analisa hubungan antar variabel dengan menggunakan analisa PLS-SEM. Selanjutnya dianalisa apakah ada dukungan kuat untuk menerapkan ajaran dan gagasan W. Edwards Deming ke peningkatan manajemen kualitas proyek telekomunikasi. Dari rumusan masalah akan dianalisa apa saja yang perlu dievaluasi dari hubungan antara Deming Management Method dan peningkatan manajemen kualitas, dan strategi aplikasi yang dapat meningkatkan manajemen kualitas proyek telekomunikasi di Indonesia. Analisa pemetaan dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan strategi pengembangan yang didapat akan dilihat pengaruhnya dengan studi kasus Project Cloud Phase 2 (sebelum penerapan) dan Project Cloud Phase 3 (setelah penerapan) di PT. XYZ. Pengaruh sebelum dan sesudah diukur dengan angka kepuasan stakeholder dengan menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian menunjukan bahwa Penerapan Deming Management Method dapat memberikan pengaruh positif dan dapat meningkatkan kinerja manajemen kualitas dalam proyek telekomunikasi di Indonesia. ......Quality management ideas and theories from W. Edward Deming have been implemented in the world, especially in the manufacturing and service industries. The focus of this research is to examine the Deming Management Method by including the intervening of the measuring indicators in the telecommunication project with the telecommunications industry case study in Indonesia. In this research, we will analyze the effect of the measured indicators and the correlations of the hypothesized relationships that are all positively related, begin with an analysis of the relationship between variables with the PLS-SEM approach. From the formulation of the problem will be analyzed what needs to be evaluated from the relationship between the Deming Management Method and improving quality management, and strategy that can improve the quality management of telecommunications projects in Indonesia. Mapping analysis use Importance Performance Analysis (IPA) method and development strategies obtained will be seen its influence with the Project Cloud Phase 2 (before application) and Project Cloud Phase 3 (after aplication) case studies at PT. XYZ. The influence before and after is measured by stakeholder satisfaction figures using the Customer Satisfaction Index (CSI) method. The results showed that the application of Deming Management Method can have a positive influence and can improve the performance of quality management in telecommunications projects in Indonesia.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venantius Budi Jatmiko
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam memilih sumber pendanaan, perusahaan memiliki dua opsi utama yaitu utang dan ekuitas. Dengan mempertimbangkan aspek pajak penghasilan maka penggunaan utang lebih disukai. Hal ini karena biaya utang, yaitu bunga bersifat deductible dalam penghitungan pajak penghasilan. Sedangkan biaya ekuitas yaitu deviden bersifat nondeductible. Penelitian ini membahas dampak pemberlakuan thin capitalization rule, yang membatasi deductibility bunga pinjaman melalui pembatasan debt equity ratio, terhadap pilihan struktur modal perusahaan. Menggunakan data SPT Tahunan PPh Badan, dan regresi data panel dengan individual fix effect hasil analisis menunjukkan bahwa pemberlakuan aturan ini direspon perusahaan dengan menurunkan rasio utang terhadap total kapital. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa perusahaan menurunkan utang eksternal/ utang pihak ketiga namun meningkatkan utang kepada pihak berelasi/ related party debt.
ABSTRACT
Debt financing is more favorable than equity financing due to the deductibility of the interest while the dividend is nondeductible in corporate taxation. This paper analyzes the impact of the implementation of Thin Capitalization Rule, that limiting deductibility of the interest expense through limiting the debt to equity ratio, on the choice of capital structure of the company. Using corporate tax return data SPT and individual fixed effect panel data regression, the results show that the Thin Capitalization Rule reduces the use of debt in the capital structure. This study also show an indication that the enactment of this rule increase the use of related party debt in the capital structure.
2018
T49977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seto Wahyu Jatmiko
Abstrak :

Proses produksi pada industri proses  bersifat kontinyu  dan lebih banyak menggunakan otomatisasi di setiap bagian proses produksi dibandingkan industri diskrit. Sehingga pemeliharaan pada industri proses cenderung lebih  siap, sesuai industri 4.0, untuk memberikan data-data real time tentang kondisi mesin yang kemudian dianalisis menggunakan big data, dibandingkan industri diskrit. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat delapan skenario terkait perkembangan manufaktur digital era industri 4.0 yaitu data analitis, sistem informasi yang interoperable, pendidikan dan pelatihan, perencanaan pemeliharaan berbasis fakta, prosedur kerja cerdas,  perencanaan pemeliharaan dengan perspektif sistem, standar dan peraturan lingkungan. Skenario tersebut digunakan sebagai masukan untuk rekomendasi strategi dalam implementasi industri 4.0 pada  bidang pemeliharaan di industri proses. Skenario tersebut dianalisa menggunakan metode Interpretative Structural Modelling (ISM), dimana pengambilan data menggunakan penilaian pakar dalam bentuk kuesioner  sehingga diperoleh keterkaitan masing masing skenario dan suatu model diagraph ISM. Analisa lebih lanjut, diperoleh nilai dependent yang rendah dan nilai driver power yang tinggi dari delapan skenario, yang kemudian dapat diketahui sebagai faktor kunci untuk rekomendasi strategi  pemeliharaan.


 


Process industries usually use  more automation due to their continuous process compare to discrete industry.  Then, maintenance in industry process have better preparedness  to get real machine data to facility big data analysis in industry 4.0 than discrete industry. Research according maintenance in industry 4.0 era identified eight the most probable scenarios for maintenance organisations which are data analytics, interoperable information systems, big data management, education and training, fact-based maintenance planning, smart work procedures, maintenance planning with a systems perspective, and environmental legislation and standards. These scenarios was used as direct input to strategic development of recommendation industry 4.0 implementation in process industry maintenance. These scenario was analyzed by Interpretative Structural Modelling (ISM) method, where  expert’s opinion was collected using questionnaire to give directional relationship of these scenarios  and develop a diagraph ISM structure. More analysis approach, low dependent and high driver power value of scenario was identified as a key success factor for maintenance strategy in process industry.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugroho Tri Jatmiko
Universitas Indonesia, 2009
T25170
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>