Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kadir
Depok: Rajawali Press, 2024
519.5 KAD s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 1995
333.79 ABD e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
"Buku ini bercerita tentang pencemaran lingkungan
hal ini , yaitu pencemaran oleh suatu pusat tenaga listrik Dikemukakan dan cara-cara penanggulanganya."
Jakarta: UI-Press, 2010
621.31 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 2000
621.319 Kad d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Jakarta: UI-Press, 1998
621.319 ABD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Yogyakarta: Andi, 2002
005.43 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
Yogyakarta: Andi, 2003
658.403 6 Kad p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Abdul Kadir
"Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk menunjukkan adanya metode pelayanan yang dioperasionalkan oleh petugas Pospol Baranang Siang, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang, yang dipengaruhi oleh peran individu-individu masyarakat pengguna terminal dan kedudukannya sebagai kesatuan Polri terkecil dalam struktur organisasi Polri.
Peran indidividu-individu masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang, yang mempengaruhi metode pelayanan yang dioperasionalkan oleh petugas Pospol Baranang Siang, adalah peran yang didapat karena statusnya dalam lingkup kelompoknya, atau peran yang didapat karena peranannya sebagai individu dalam masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang. Selain dipengaruhi oleh peran individu-individu tersebut, metode pelayanan yang dioperasionalkan oleh Pospol Baranang Siang juga dipengaruhi oleh kedudukannya sebagai kesatuan Polri terkecil dalam lingkup organisasi Polri, yang memiliki keterbatasan-keterbatasan terutama keterbatasan kewenangan. Dalam keterbatasan-keterbatasan tersebut, petugas Pospol Baranang Siang memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang.
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna terminal bis baranang Siang, petugas Pospol Baranang Siang melakukan hubungan-hubungan sosial dengan individu-individu dan kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang, dimana didalam hubungan-hubungan sosial tersebut, peran individu-individu masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang dioperasionalkan. Wujud hubungan-hubungan sosial petugas Pospol Baranang Siang tersebut, dapat dilihat dalam hubungan-hubungan sosial diantara sesama petugas Pospol Baranang Siang, dan hubungan-hubungan sosial petugas Pospol Baranang Siang dengan masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang, baik sebagai individu-individu maupun kelompok-kelompok sosial. Dan dalam hubungan-hubungan sosial tersebut metode pelayanan petugas Pospol Baranang Siang dapat terlihat.
Untuk dapat mendeskripsikan metode pelayanan yang ada dalam hubungan-hubungan sosial tersebut, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan terlibat, yaitu dengan melibatkan diri pada kehidupan petugas Pospol Baranang Siang pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang, maupun aktivitas masyarakat pengguna terminal bis Baranang Siang. Melibatkan diri bukan berarti berperan serta tetapi berusaha memahami setiap gejala yang ditemui sesuai dengan makna yang diberikan atau dipahami oleh pelaku, apakah itu petugas Pospol Baranang Siang ataupun orang-orang yang terlibat dalam gejala tersebut.
Dalam penulisan tesis ini, disusun dalam 7 (tujuh) bab yaitu bab satu adalah bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, permasalahan, hipotesis, ruang lingkup penulisan, tujuan dan kegunaan penulisan, metode penelitian, kajian kepustakaan, dan pengorganisasian penulisan. Bab dua mengenai gambaran umum terminal bis Baranang Siang. Dalam bab tiga berisi tentang Pospol Baranang Siang, yang mencakup lokasi dan kondisi bangunannya, tugas-tugas yang dilaksanakan, dan masyarakat yang dilayaninya. Bab empat berisi tentang pelaksanaan pelayanan oleh petugas Pospol Baranang Siang. Bab lima tentang gambaran kehidupan sosial petugas Pospol Baranang Siang. Bab enam berisi tentang metode pelayanan Pospol Baranang Siang, sedangkan bab tujuh merupakan kesimpulan dari tesis."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T3586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kadir
"Penyakit mata sampai saat ini merupakan masalah kesehatan di Indonesia, terutama yang menyebabkan kebutaan. Hasil survei morbiditas mata dan kebutaan Departemen Kesehatan pada tahun 1982, buta dua mata sebesar 1,2 persen, dan buta satu mata sebesar 2,1 persen. Hasil survei tersebut melaporkan pula bahwa prevalensi gangguan tajam penglihatan sebesar 25,3 persen. hasil peneltian lain oleh Hilman Taim tahun 1989 gangguan tajam penglihatan sebesar 36,6 persen. Hasil survei tersebut diketahui tingginya prevalensi gangguan tajam penglihatan, dimana penyebab kebutaan salah satunya adalah gangguan tajam penglihatan ( refraksi ).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui huhungan beberapa faktor dengan kejadian miopi di Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data sekunder indera penglihatan dan pendengaran, Departemen Kesehatan tahun 1995. Rancangan penelitian adalah cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan wawancara ,angket, dan pemeriksaan mata dengan snellen charts. PengoIahan data mengunakan program statistik SUDAAN ( Survey Data Analysis ), karena teknik Dan penelitian dihasilkan bahwa terjadinya gangguan miopi di Jawa Tengah adalah 5,3 persen ( 153 responder ), dan faktor yang mempunyai hubungan bermakna dengan gangguan Miopi adalah umur dan pekerjaan. Meningkatnya umur ada kecenderungan resiko kejadian gangguan miopi cukup tinggi, sedangkan pekerjaan yang beresiko ada kecenderungan akan mengakibatkan gangguan miopi yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang tidak beresiko.
Kebiasaan membaca walaupun secara statistik hubungannya tidak bermakna, namun ada kecenderungan bahwa perilaku membaca berbaring atau tiduran bertambah umur mempunyai resiko kejadian gangguan miopi. Dan faktor keturunan dan pencahayaan dalam penelitian ini tidak terbukti ada hubungan bermakna dengan kejadian miopi.

The Relationship Between Job, Attitude, Heredity, Lumination, And Age And The Myopia In Central Java In 1996.Eye desease, especially that cause blindness, is still remain as a health problem in Indonesia. The result of an eye morbidity survey and the blindness conducted by the Ministry of Health show that two-eye blindness is 1.2 %, and one-eye blindness is 2.1 %. The surveys report also that refraction is 25.3 %, while similar survey done by Hilman Taim In 1989 shows that refraction is 36,6 %. The survey results also indicate the high of refraction. As we are aware, the refraction is one among other diseases that cause blindness.
The objective of this research is to identify the relationship between some factors and the myopia in Central Java. Research method used In this survey is an analysis of the secondary data on hearing and sight capabilities of the 1995 Ministry of Health data. A cross-sectional research is chosen. Data collection method Is including Interviews, questionnaires, and "eye exercise using snellen charts. SUDAAN (Survey Data Analysis) statistical program is used to process all data
The results of this survey, which involve 153 respondents, recorded that the myopia problem in Central Java is 5.3 %. In one hand, Age and Job are two factors that have significant relationship with the myopia. With the increase of the age, the risk in having myopia is also increase. On the other hand, some risky jobs have higher possibility In causing myopia than unrlsky ones.
Reading habits, even though It is not statistically significant, shows that reading while lying on the bed In' older people have a higher risk of getting myopia. The survey found there is no significant evidence that heredity and lumination have significant relationship with the myopia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T3713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Gau Kadir
"Paul Allen Beck, mengemukakan bahwa penelitian sosialisasi politik dapat digolongkan dalam dua perspektif umum. Pertama, disebut perspektif pengajaran (the teaching perspective) yang menggambarkan sosialisasi politik sebagai proses melalui mana orientasi-orientasi politik diajarkan. Kedua, perspektif belajar (the learning perspective) yang menekankan pada aktivitas individu untuk belajar sendiri. Pengaruh perspektif pengajaran menjadi dominan setelah munculnya salah satu topik utama dalam penelitian sosialisasi politik yaitu peranan agen-agen sosialisasi politik.
Perhatian para ilmuan terhadap topik tersebut di atas dapat dilihat dalam beberapa tulisan. Tulisan Hyman Greenstein, Hess dan Torney, yang membatasi telaahnya pada penelitian empiris dan berusaha menggambarkan pengaruh masing-masing agen sosialisasi politik terhadap 2 pandangan politik individu. Di Indonesia studi sosialisasi politik telah dilakukan oleh para sarjana seperti Win Gandasari Abdullah, Stephen Arneal Douglas, yang lingkup studinya pada tingkat nasional. Sedangkan pada tingkat lokal (pedesaan), studi ini masih jarang dijumpai.
Khusus di Sulawesi Selatan studi sosialisasi politik pada masyarakat pedesaan dapat dikatakan belum ada. Walaupun ada tulisan mengenai sosialisasi politik, tetapi tidaklah merupakan perhatian utama. Fakta ini mendorong penulis untuk melakukan studi sosialisasi politik agar dapat dipahami agen-agen sosialisasi politik yang mana berperanan dalam meningkatkan pengetahuan politik masyarakat mengenai sistem politik yang dikembangkan oleh pemerintah Republik Indonesia, yaitu sistem demokrasi.
Pada dasarnya sistem politik demokrasi menghendaki adanya keseimbangan yang wajar antara hak dan kewajiban politik anggota masyarakat. Di dalam sistem teori, hak dan kewajiban politik melekat pada "komponen input" dalam sistem politik. Hak politik berkaitan dengan tuntutan-tuntutan terhadap sistem politik. Sedangkan kewajiban politik berhubungan dengan dukungan-dukungan yang diberikan kepada sistem politik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa di dalam sistem pengambilan keputusan yang demokratis, setiap anggota masyarakat di samping mempunyai hak politik untuk melakukan tuntutan, juga memikul kewajiban politik untuk mendukung sistem politik yang berlaku.
Meskipun demikian, dalam perkembangan sistem politik di Indonesia sering ditemui munculnya tuntutan-tuntutan yang berbeda-beda yang cenderung menimbulkan konflik dalam masyarakat. Hal ini dapat diamati pada masa Demokrasi Parlementer (1945-1959) dan Demokrasi Terpimpin (1959-1965). Pada periode pertama, muncul tuntutan-tuntutan masyarakat yang sangat besar jumlahnya, sementara kapasitas sistem politik belum mampu memenuhi semua tuntutan-tuntutan itu. Pemerintah belum mampu memanfaatkan kekayaan alam untuk melaksanakan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Juga partai-partai politik yang beroposisi sering melancarkan mosi tidak percaya kepada partai politik yang berkuasa, sehingga sering terjadi pergantian kabinet sebelum masa pemerintahannya berakhir. Keadaan ini menunjukkan lemahnya dukungan masyarakat terhadap sistem politiknya. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>