Search Result  ::  Save as CSV :: Back

Search Result

Found 2 Document(s) match with the query
cover
Kayla Chika Dwipawindya
"Mahasiswa keperawatan menggunakan beragam metode pembelajaran, salah satunya yaitu pembelajaran refleksi diri. Pembelajaran refleksi diri dapat memungkinkan mahasiswa keperawatan untuk memahami dirinya sendiri yang memungkinkan terjadinya peningkatan motivasi. Motivasi akademik berperan penting dalam kehidupan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dengan total sampel 142 yang diambil menggunakan teknik snowball sampling. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner Self Reflection and Insight Scale–Short Version dan AMS-College Version. Hasil pembelajaran refleksi diri kebanyakan di tingkat sedang dengan persentase 63.4% dan motivasi akademik berada di tingkat tinggi dengan persentase 88%. Analisis uji statistik bivariat yang digunakan yaitu uji chi square. Setelah dilakukan analisis menggunakan aplikasi SPSS, tabulasi yang didapatkan hanya berbentuk 2x2. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan dengan tingkat kecil-sedang antara pembelajaran refleksi diri dengan motivasi akademik (X2 (1) = 5.140 (X2tabel (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0,05), V = 0.19). Hasil penelitian ini dapat menambah literasi terkait topik refleksi diri dan motivasi akademik di Indonesia sehingga diharapkan dengan adanya penelitian ini juga institusi pendidikan keperawatan dapat menerapkan pembelajaran refleksi diri di dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat menumbuhkan motivasi akademik mahasiswa keperawatan.

Nursing students use various learning methods, including self-reflective learning. Self-reflective learning can enable nursing students to understand themselves which allows for increased motivation. Academic motivation plays a crucial role in academic life. This study aims to assess the relationship between self-reflective learning and nursing students' academic motivation. This research is a quantitative-research with a cross sectional method with a total sample of 142 taken using the snowball sampling technique. The questionnaires used were the Self Reflection and Insight Scale–Short Version and AMS-College Version questionnaires. Self-reflection learning outcomes are mostly at a medium level (63.4%) and academic motivation is at a high level (88%). The bivariate statistical test analysis used is the chi square test. After analyzing using the SPSS application, the tabulation obtained was only in the form of 2x2. The research results show that there is a small-medium relationship between self-reflective learning and academic motivation (X2 (1) = 5.140 (X2 table (1) = 3.84), p-value = 0.023 (α = 0.05), V = 0.19). The results of this research can increase literacy related to the topic of self-reflection and academic motivation in Indonesia, so it is hoped that with this research, nursing education institutions can implement self-reflection learning in their curricula so that they can grow the academic motivation of nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayla Chika Dwipawindya
"Penerapan discharge planning yang efektif terbukti dapat memberikan manfaat, baik pada pasien maupun rumah sakit seperti dapat mengurangi risiko readmisi. Discharge planning merupakan bagian dari proses keperawatan. Peran perawat dalam pelaksanaan discharge planning ini sangat penting. Pada ibu postpartum, penerapan discharge planning sangat perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan pada ibu postpartum mengalami perubahan peran sehingga pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam perawatan di rumah perlu dimiliki. Namun, beberapa penelitian menyatakan bahwa masih banyak perawat yang tidak menerapkan discharge planning. Selain tidak menerapkan, perawat juga seringkali tidak melakukan proses discharge planning secara menyeluruh dan kontinu. Metode penulisan yang digunakan yaitu case report¸dimana pada tahap awal penulis mengidentifikasi masalah dengan observasi dan wawancara langsung. Kemudian, penulis mencari evidence based practice berupa model IDEAL dalam discharge planning untuk diterapkan dan menganalisis evaluasi setelah model ini diterapkan. Lalu, penulis menyusun pembahasan dan rekomendasi ke pihak ruangan berdasarkan hasil studi kepustakaan. Hasil laporan pada kasus ini mengidentifikasi bahwa penerapan discharge planning pada ibu postpartum di ruangan masih belum optimal. Beberapa perawat masih belum memahami terkait proses discharge planning. Salah satu hal yang menyebabkan masalah ini yaitu belum adanya aturan yang mengatur tentang discharge planning di ruangan sehingga diperlukan penerapan model IDEAL sebagai acuan untuk discharge planning di rumah sakit.

Implementing effective discharge planning has been proven to provide benefits, both for patients and hospitals. Discharge planning is part of the nursing process and the role of nurses in discharge planning is significant. In postpartum mothers, the implementation of discharge planning is essential because postpartum mothers experience a change in their role so knowledge, skills, and behavior in-home care need to be possessed. However, several studies state that there are still nurses who do not implement discharge planning. In addition to not implementing it, nurses also often do not carry out the discharge planning process comprehensively and continuously. The writing method used is a case report, where in the initial stage the author identifies problems through direct observation and interviews. Then, the author looks for evidence-based practice in the form of an IDEAL model in discharge planning to be applied and analyzes the evaluation after this model is applied. Then, the author compiles a discussion and recommendations to the ward based on the results of a literature study. The results of the report in this case identify that the implementation of discharge planning in postpartum mothers in the ward is still not optimal. Some nurses still do not understand the discharge planning process. One of the things that causes this problem is the absence of regulations governing discharge planning in the room, so it is necessary to apply the IDEAL model as a reference for discharge planning in hospitals. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library