Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Betty Dwi Kurnianingsih
"ABSTRAK
Secara umum keberhasilan siswa dalam mengikuti. pelajaran di sekolah merupakan ukuran dari berhasil atau tidaknya seorang siswa mencapai tujuannya. Da1am pendidikan, berhasilnya seorang siswa memenuhi tuntutan tugas pelajarannya merupakan suatu kesuksesan.
Keberhasilan ataupun kegagalan yang dialami siswa dapat merupakan suatu pengalaman belajar. Pengalaman belajar ini dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman tarhadap sesuatu, dalam bidang ketrampian dan dalam bidang tingkah laku.
Pengalaman belajar dari siswa dapat dinilai oleh pendidik melalui prestasi belajar. Oleh karena itu, diperlukan konsep diri yang positif, yakni sesuai dengan apa sebenarnya ada pada diri siswa. Dengan konsep diri yang positif, siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang memadai. Konsep diri besar pengaruhnya terhadap perilaku. Oleh karena itu, perlu dicari upaya atau intervensi untuk meningkatkan konsep diri mereka, sehingga dikemudian hari, anak-anak ini dapat berkembang menjadi manusia pembangunan yang berkualitas.
Melalui pelatihan "training" tertentu diharapkan siswa-siswa dapat mengembangkan konsep dirinya sehingga prestasi belajar/prestasi akademiknya akan tampil optimal sesuai dengan kemampuannya. Tujuan penelitian adalah menguji efektivitas Program Pelatihan Pengembangan Konsep Diri (PPKD) bagi para anak didik. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimen mengenai pengembangan konsep diri.
Penelitian ini menggunakan rancangan "Solomon four group design". Kelompok pertama yang mendapatkan pretes, tanpa perlakuan, postes. Kelompok kedua yang mendapatkan pretes, perlakuan, pastes. Kelompok ketiga yang hanya mendapatkan postes dan kelompok keempat yang mendapat perlakuan dan postes. Alat yang digunakan, tes kecerdasan Standard Progressive Matrices (SPM), Skala Konsep Diri (sebagai pretes dan postes), Hasil belajar/prestasi siswa dari nilai rata-rata ujian sumatif dan ujian harian terhadap 12 mata pelajaran.
Sampel penelitian adalah siswa kelas II SMP Mardi Yuana Depok yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah 182 siswa. Jumlah siswa perempuan 94 orang, jumlah siswa laki-laki 88 orang. Usia berkisar antara 13 sampai 16 tahun .
Pemberian Program Pelatihan Pengembangan Konsep Diri (PPKD) dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 siswa peserta. Sebelum perlakuan program dilaksanakan, semua subyek mendapat perlakuan maupun yang tidak menperoleh perlakuan program secara klasikal mengikuti test SPM selama 25 nenit, setelah itu subyek kelompok yang mendapat pretes mengisi Skala Konsep Diri selama 10-15 menit sebagai pretes. Program PPKD diberikan selama dua hari.
Selesai pertemuan diadakan evaluasi. Skala Konsep Diri sebagai postes diberikan 3 minggu setelah dilaksanakan Program PPKD.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan lebih tinggi dalam konsep diri antara siswa yang memperoleh Program PPKD maupun siswa yang tidak memperoleh perlakuan apapun. Namun ada efek interaksi antara pretes dengan eksperimen (perlakuan). Kelompok yang mendapat perlakuan maupun pretes, postesnya lebih tinggi dibanding kelompok yang tidak mendapat perlakuan tetapi mendapat pretes. Dari hasil perhitungan interaksi ini tampak adanya pretes mempengaruhi hasil postes. Demikian pula tidak ada perbedaan yang signifikan lebih tinggi dalam hasil belajar siswa dari kelompok yang memperoleh Program PPKD ataupun kelompok yang tidak memperolehnya. Dengan demikian disimpulkan bahwa Program PPKD ternyata tidak efektif untuk meningkatkan konsep diri maupun hasil/prestasi belajar pada siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama.
Saran-saran untuk penelitian lebih lanjut adalah sampel penelitian dapat diperluas daerah atau wilayah tempat sekolah. Pengambilan data postes sebaiknya diberikan minimal satu bulan setelah pelatihan diberikan. Sehingga ada kesempatan mengubah sikap, perilaku dari peserta pelatihan. Selain itu, pemberian Program Pelatihan sebaiknya didahului dengan pemberian pretes pada seluruh kelompok penelitian."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Utari Kurnianingsih
"Awal abad dua puluh satu merupakan era menuju perbaikan kehidupan terutama bangkit dari krisis ekonomi. Organisasi pemerintah khususnya di bidang jasa pengembangan sumberdaya manusia menghadapi tantangan global yaitu perubahan lingkungan yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi serta pelayanan yang cepat. Organisasi pemerintah juga menghadapi masalah bagaimana mengembangkan kemampuannya agar pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga tercipta good governance. Permasalahan yang dihadapi Balai Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BPPEI) adalah bagaimana mentransformasi organisasi agar mampu memberi pelayanan yang bermutu tinggi.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kemampuan kinerja BPPEI yaitu pertama untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, kedua mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen internal dan ketiga penerapan pembelajaran dan pengembangan organisasi. Kemampuan kinerja organisasi dapat diketahui dengan pendekatan model Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton. Pendekatan Balanced Scorecard digunakan untuk menganalisis dan mengukur kinerja operasional organisasi antara lain kepuasan pelanggan/ tingkat pelayanan, proses internal bisnis, dan penerapan pembelajaran dan pengembangan untuk perbaikan mutu dan nilai tambah organisasi (menurut Marquardt).
Hasil analisis persepsi kepuasan pelanggan dari 106 responden menyatakan baik untuk aspek responsiveness (pelayanan petugas yang cepat) 73%, emphaty (administrasi dan manajemen) 69% dan aspek reliability (kesesuaian) dan assurance (materi dan pengajar) 68% sedang tangibility (sarana fisik dan pelengkapan) 60%. Perkembangan internal bisnis ditentukan oleh perbaikan kurikulum pelatihan, inovasi pelatihan baru masih terbatas dan pelayanan jasa purna jual meningkat secara bertahap. Manajemen internal bisnis dengan sistem dan panduan kerja membantu pelaksanaan sesuai dengan rencana. Penerapan pembelajaran dan pengembangan organisasi dalam taraf pengembangan dan belum diterapkan secara menyeluruh (total). Faktor yang paling menentukan adalah aspek transformasi /pembaruan yaitu 44% atau secara keseluruhan tingkat skor yang dapat dicapai 73.5%. Pembaruan organisasi mencakup misi yang jelas, strategi, struktur, dan budaya organisasi yang mengutamakan pembelajaran untuk perbaikan mutu.
Agar transformasi organisasi berhasil pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pemberdayaan sumberdaya manusia melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan, manajemen dengan teknologi informasi serta kerjasama strategis untuk peningkatan mutu dan efisiensi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
T3594
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Kurnianingsih
"ABSTRAK
Dengan menggunakan TLD dan dosimeter dioda EDD - 53G, telah diukur dosis
organ kritis mata, tiroid, medula spinalis , dan gonad pada berbagai perlakuan
radioterapi dengan sinar X 6 MV. Pengukuran dilakukan pada fantom rando yang
diberi simulasi perlakuan radioterapi dengan berbagai jenis kanker, utamanya kanker
nasofaring. Perencanaan simulasi terapi 3 D dilakukan dengan TPS ISIS berdasarkan
data hasil pengamatan pada beberapa pasien kanker nasofaring yang telah menjalani
radioterapi di RSPAD. Perlakuan diberikan dengan 2 lapangan plan parallel dan teknik
SAD (source axis distance), ukuran lapangan radiasi 18.5 x 17 cm2, dosis preskripsi 2
Gy/fraksi. Sesuai dengan perlakuan pada pasien, kemudian lapangan diperkecil untuk
melindungi medulla spinalis, menjadi 9 x 16 cm2. Dengan cara yang sama, dosis organ
kritis ditentukan dari simulasi radioterapi kanker paru, tulang bahu, abdomen, pelvis
dan tulang paha. Perencanaan setiap perlakuan diakukan berdasarkan data seorang
pasien yang telah menjalani radioterpi di RSPAD . Pada umumnya dosis organ kritis
yang berjarak 0 – 4 cm dari tepi lapangan berbeda dengan hasil kalkulasi TPS sampai
61% bila diukur dengan TLD, dan berbeda sampai 80% bila diukur dengan diode.
Untuk organ yang terletak relatif lebih jauh dari tepi lapangan radiasi, hasil pengukuran
dengan kedua dosimeter menunjukkan hasil sama, berbeda sampai lebih 100% dengan
kalkulasi TPS. Dosis pada pasien 5000 cGy, maka mata menerima dosis mencapai 209
cGy pada perlakukan kanker nasofaring dan mencapai 400 cGy pada perlakukan kanker
otak. Organ kritis tiroid dimungkinkan menerima dosis dari perlakuan kanker paru,
kanker nasofaring, dan kanker tulang bahu, berturut turut mencapai 284 cGy, 192 cGy,
dan 312 cGy. Organ kritis Gonad pada perlakuan radioterapi kanker abdomen menerima
dosis sebesar 524 cGy dan kanker sarkoma tulang paha mencapai 372 cGy.

ABSTRACT
By using TLD and diode dosimeter EDD - 53G, critical organ doses were
measured eye, thyroid, spinal cord, and gonads at various radiotherapy treatment with 6
MV X-rays. Measurements were taken at rando phantom given radiotherapy treatment
simulations with various types of cancer, especially nasopharyngeal cancer. 3 D
treatment planning simulations performed with ISIS TPS based observed data on some
of nasopharyngeal cancer patients who had undergone radiotherapy in the army
hospital. Treatment was given with 2 field parallel plan and technique of SAD (source
distance axis), the radiation field size 18.5 x 17 cm2, prescription dose 2 Gy / fraction.
In accordance with the patient's treatment, then the field is reduced to protect the spinal
cord, at 9 x 16 cm2. In the same way, the dose of the critical organ is determined from
the simulation radiotherapy of lung cancer, bone shoulder, abdomen, pelvis and femur.
Planning any transactions are carried out based on the data treatment of a patient who
had undergone radiotherapy at the RSPAD. In general, the critical organ dose within 0-4
cm from the edge of the field in contrast to the results of calculations TPS to 61% when
measured with the TLD, and vary up to 80% when measured with the diode. For an
organ that is located relatively far from the edge of the radiation field, with both
dosimeter measurements showed similar results, approximately over 100% different
from the TPS calculations. The dose given to patient at 5000 cGy, the eyes received
dose until 209 cGy at simulation nasofaring cancer and until 400 cGy at simulation
brain cancer. Critical organs received doses of thyroid possible treatment of lung cancer,
nasofaring cancer, and shoulder bone cancer, the dose received in a row to reach 284
cGy, 192 cGy, and 312 cGy. Gonad organ critical in the abdomen cancer radiotherapy
treatment received a dose of 524 cGy and bone sarcoma cancer at 372 cGy."
Universitas Indonesia, 2013
T35038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Kurnianingsih
"Tesis ini menganalisis pemanfaatan layanan rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas, rumah sakit umum/pemerintah, dan rumah sakit swasta untuk responden yang memiliki kartu Askeskin dan tidak memiliki kartu Askeskin. Selain itu, juga akan diperhatikan perbedaan periode sebelum dan setelah adanya program Askeskin, sehingga akan terlihat dampak program Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) terhadap pemanfaatan layanan rawat jalan dan rawat inap. Permasalahan dianalisis dengan menggunakan dua metode analisis.
Pertama, statistik deskriptif untuk menggambarkan kepemilikan kartu Askeskin dan pengguna kartu Askeskin untuk pemanfaatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Pada tahap ini, pembagian dan penamaan kelompok responden terbatas pada kriteria pengelompokan data yang digunakan dalam penelitian ini dan tidak bisa dikaitkan dengan kriteria yang dikenal dalam konsep kemiskinan Indonesia.
Metode kedua menggunakan analisis regresi logistik untuk menjelaskan probabilitas responden (yang memiliki maupun yang tidak memiliki kartu Askeskin) dalam memanfaatkan layanan rawat jalan dan rawat inap dengan berbagai variabel penjelas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa program Askeskin mampu mendorong pemanfaatan layanan rawat jalan di Puskesmas. Kepemilikan kartu Askeskin juga merupakan faktor dominan dengan peluang terbesar ketika responden memutuskan akan memanfaatkan layanan rawat jalan di Puskesmas. Sedangkan faktor ekonomi, yaitu penggunaan listrik dalam rumah tangga merupakan faktor dominan dengan peluang terbesar ketika responden memutuskan untuk memanfaatkan layanan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit umum/ pemerintah, ketika akan memanfaatkan layanan rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit swasta, dan ketika akan memanfaatkan layanan rawat jalan anak di Puskesmas.

This thesis analyzes the utilization of outpatient and hospitalization service at health centers, public/government hospitals, and private hospitals to respondents who have Askeskin cards and those who do not have Askeskin cards. In addition, it also consider the period of implementation before and after Askeskin program to find out the impact of Askeskin program on the utilization of outpatient and hospitalization service. The problem is analyzed by using two analysis methods.
First method is descriptive statistics to describe the Askeskin card holder and Askeskin card user to the services. At this stage, the division and naming the group of respondents is limited to criteria of data grouping used in this study and could not be attributed to the known criteria in the concept of poverty in Indonesia.
The second method is logistic regression analysis to explain the probability of respondents (the Askeskin card holder and non card holder) in utilizing the facilities of outpatient and hospitalization services with various explanatory variables.
The analysis shows that the Askeskin program can improve the use of outpatient services at the health center. It also shows that the ownership of Askeskin card is a dominant factor with the greatest probabilities. While economic factors, namely electricity usage in the household, is the dominant factor with the greatest probabilities when respondents decided to use outpatient and hospitalization services in public/government hospitals, and private hospital, and when they use outpatient services at the child health center."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T39371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Kurnianingsih
"Tesis ini membahas mengenai perkembangan profesi Notaris di Indonesia, dimana semakin banyaknya Notaris di Indonesia sehingga pengawasan terhadap Notaris harus lebih ditingkatkan demi menjaga harkat dan martabat profesi Notaris di mata masyarakat, juga mengenai perbandingan pengawasan Notaris yang dilakukan sebelum dan sesudah adanya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, dan dikarenakan banyaknya penyalahgunaan jabatan dan pelanggaran Kode Etik Notaris maka penulis membahas juga mengenai implementasi serta mekanisme penyelesaian pelanggaran yang efektif dan efisien menurut peraturan perundangan yang berlaku. Metode penulisan yang dipakai adalah metode normatif, Data-data diperoleh dari penelitian kepustakaan (library research) dan juga dari penelitian lapangan (field research) dengan mengadakan wawancara dengan narasumber dan melakukan studi kasus.
Dalam kasus pelanggaran kode etik Notaris ini, Notaris JS,S.H telah lalai melakukan tugas jabatannya, beliau melalukan kelalaian sehingga minuta akta yang dibuatnya tidak ditandatangani dihadapan Notaris tersebut, akibatnya banyak pihak yang dirugikan. Oleh karena itu maka Majelis Pengawas Wilayah memberikan sanksi untuk diberhentikan secara tidak hormat karena kesalahan yang dilakukan adalah kesalahan yang fatal.
Berdasarkan penelitian dan wawancara, penulis mengambil kesimpulan bahwa pengawasan Notaris sebelum adanya UUJN dilakukan oleh Pengadilan Negeri, dan setelah adanya UUJN pengawasan dilakukan oleh Menteri dengan menunjuk Majelis Pengawas Notaris. Penyelesaian pelanggaran yang efisien dan efektif adalah dengan memberikan sanksi yang tegas bagi Notaris yang melakukan pelanggaran.
......The thesis describes the development of Notary profession in Indonesia, where the increase of Notary in Indonesia requires better monitoring in order to maintain the dignity of Notary profession in the eyes of society, also concerning the comparison between Notary supervision before and after the existence of Law Number 30 Year 2004 on Notary Profession, and many misuse of profession and violation of ethical code, the author also discusses about the effective and efficient implementation and mechanism for resolution of violation according to the applicable law. The writing method used is normative method, data are obtained from library research and also from field research by conducting the interviews with experts and conducting a case study.
In the case of violation of Notary code of ethics, Notary J.S, S,H have neglected to do his duties, he has done a negligence, the minutes of deeds that he produced was not signed before the Notary, as a result many parties suffered. Therefore, the Area Board Of Trustees gave a sanction to dismiss him dishonorably because the mistake he made is a fatal error.
Based on the research and interviews, the author concludes that the Notary supervision before the UUJN was conducted by the District Court, and after UUJN the supervision is conducted by the Ministry by appointing a Notary Public Supervisory Board. Efficient and effective resolution of violations is by giving strong sanctions to Notary who commits violations."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
T27322
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nining Restu Kurnianingsih
"Telah dilakukan penelitian tentang profile teofilin dalam plasma
dan urine setelah pemberian.peroral ka psul teofilin yang berisi 300
my teofilin..
Penelitian tersebut dilakukan terhada p 12 orang sukarelawan
yang sehat, berat badan berkisar antara 47 sampal 58 kg. umur
berkisar antara 17 sam pai 28 tahun. Pengambilan darah dilakukan
sebelum obat diberikan, 60, 120, 180, 240, 360, 480 menit setelah
ohat diminum. Urine dikump ulkan pada interval waktu tertentu selama
48 jam. Konsentrasi teofilin daiarn plasma dan urine ditetapkan secara
spektr ofotometri.
Dari hasil penelitian didapatkan kadar terapi teofilin dalam
plasma dapat dicapal dengan pembenian 300 my teofilin. Ada hubungan
antara profil teofilin dalam plasma dan urine dimana waktu untuk
mencapai ekskresi puncak.teofilin dalam urine sama dengan waktu untuk
mencapai kadar puncak teofilin dalam plasma pada t mid. Juga
diperoleh parameter-parameter farmakokinetik seperti waktu oaruh
teofilin (1 1/2), tetapan kece patan eliminasi (Ke), tetapankecepatan
abbsorpsi (Ka) dan ekskresi teofilin dalam urine kumulatif.
......The studies of theophylline profile in plasma and urine after
given theophylline orally capsule which contain 300 mg theophylline -
has been carried out.
The studies involved twelve healthy male volunteers, the range
of body weight are beetwen 47 to 58 kg and the ages are between 17 to
28 years old. Blood samples were taken right before the drug was
administered and 60, 120, 180, 240, 360, 480 minutes after that.
Urine samples were collected at regular intervals over 48 hour
periods. The concentration of theophylline in plasma and urine
samples were determined by spectrophotometric method.
From the data obtained, we observed that the therapeutic
concentration of theophylline was reached after given 300 mg
theophylline. There was relationship between theophylline profile in
plasma and urine, in which the time needed to reach the maximum
theophylline excreation in urine was same as the time needed to reach
the maximum theophylline plasma concentration at t mid. From the data
we also observed the pharmacokinetic parameters as the half ii:fe-
(T1/2) elimination rate constant ( Ke ), absorption rate constant (
Ke ) and cumulative urinary excretion."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S31821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Kurnianingsih
"Komitmen organisasi adalah keterikatan karyawan pada organisasi dimana karyawan bekeija Ada tiga komponen organisasi, yaitu : komitmen afektif, komitmen rasional dan komitmen normatif (Allen dan Meyer, 1997). Berdasarkan penelitian Ali Nina (2002) ditemukan bahwa komitmen dosen dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang secara langsung mempengaruhi komitmen dosen pada universitas adalah kepuasan keija. Kepuasan keija adalah perasaan seseorang terhadap pekeijaan secara keseluruhan ataupun terhadap berbagai aspek dalam pekeijaan. Nilai keija merupakan salah satu faktor pribadi yang berhubungan dengan komitmen organisasi. Nilai keija adalah keadaan akhir yang ingin dicapai karyawan yang dapat dicapai melalui bekerja. Nilai keija dibagi menjadi dua, yaitu nilai keija intrinsik dan nilai keija ekstrinsik. Nilai keija intrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan sifat dasar pekeijaan, sedangkan nilai keija ekstrinsik adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan konsekuensi melakukan pekeijaan. Oleh karena itu, masalah yang akan diteliti adalah apakah kepuasan keija dan nilai keija secara bersamasama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen dosen pada universitas ?
Penelitian mengenai komitmen dosen pada universitas perlu dilakukan, karena komitmen dosen dapat mempengaruhi tingkah laku dosen, antara lain dalam tingkat kehadiran dosen di fakultas; sikap dan tingkah laku dosen berinteraksi dengan mahasiswa, rekan keija, pimpinan universitas atau fakultas serta melukan pelayanan bagi masyarakat. Berbagai tingkah laku ini merupakan ukuran keberhasilan bagi universitas (Ali Nina, 2002).
Responden penelitian adalah dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan kriteria telah menjadi pegawai negeri sipil selama satu tahun, responden diambil dengan teknik convenient sampling. Jumlah responden penelitian adalah 245 orang yang berasal 16 jurusan yang ada di UGM. Untuk melakukan pengukuran komitmen organisasi peneliti menggunakan alat ukur Organizational Commitment Questionnaire yang disusun oleh Meyer dan Allen. Kepuasan keija diukur dengan menggunakan alat ukur The Job Satisfaction Survey yang disusun oleh Spector (1997). Kedua alat ukur telah dimodifikasi oleh Ali Nina (2002) khusus untuk dosen.. Untuk mengukur nilai kerja, peneliti merancang sebuah alat yang mengacu pada teori Nord (1988).
Untuk menjawab permasalahan penelitian, peneliti melakukan pengolahan data dengan teknik statistik analisa regresi berganda metode stepwise dengan program SPSS 11.00. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum kepuasan kerja dan komitmen dosen pada universitas tergolong agak tinggi, dan nilai kerja yang dianggap dosen UGM lebih penting adalah nilai kerja intrinsik, yang berarti bagi dosen UGM memandang isi dari aktivitas pekerjaan lebih penting dibandingkan dengan memandang konsekuensi dari melakukan pekerjaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh bahwa kepuasan kerja dan nilai kerja secara bersama-sama memberikan sumbangan yang bermakna terhadap komitmen afektif dosen pada universitas. Sementara itu, komitmen organisasi, komitmen rasional dan komitmen normatif hanya dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Aspek kepuasan kerja yang berpengaruh terhadap komitmen afektif adalah kepuasan terhadap pekerjaan, kondisi kerja, dan kesempatan promosi. Pada komitmen rasional kepusan kerja yang berpengaruh adalah kepuasan terhadap gaya kepemimpinan dan gaji, sedangkan yang mempengaruhi komitmen normatif adalah kepuasan terhadap imbalan non finansial dan gaya kepemimpinan.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran antara lain melakukan penelitian lanjutan untuk melihat apakah nilai kerja mempunyai pengaruh yang tidak langsung dengan komitmen organisasi, karena adanya dugaan bahwa kepuasan kerja merupakan mediator antara nilai kerja dengan komitmen organisasi. Saran lainnya adalah bahwa universitas perlu menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif, memberikan perhatian ekstra kepada sistem pemberian gaji dan imbalan non finansial, dan menyediakan perbaikan "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kurnianingsih
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S26181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>