Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mariani
"Makanan modern seperti fried chicken, hamburger, pizza, spaghety,dll disukai oleh banyak kalangan terutama anak-anak dan remaja karena makanan modern mempunyai daya pikat selain praktis, cepat dalam penyajian dan mengandung gengsi bagi kalangan tertentu. Disisi lain makanan tersebut mengandung tinggi lemak, protein, gula dan garam tetapi miskin serat. Jika sering dikonsumsi secara berkesinambungan dan berlebihan dapat menimbulkan munculnya masalah gizi lebih yaitu obesitas.
Bersamaan dengan itu, menurut hasil survei dan beberapa laporan penelitian di Indonesia menunjukan bahwa masalah obesitas sudah mulai tampak pada populasi usia sekolah dan prevalensinya cenderung meningkat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola konsumsi makanan modern terhadap kejadian obesitas pada remaja SLTP Kesatuan Kota Bogor Jawa Barat tahun 2003. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain `case control'. Yang menjadi kasus (obes) adalah remaja kelas I - kelas III dengan IMT 95 percentil, sebagai kontrol (non obes) adalah remaja kelas I - kelas III dengan IMT 5 - 85 percentil, dengan jumlah sampel sebanyak 140 (70 kasus dan 70 kontrol), ditetapkan nilai kemaknaan dengan 95 % CI kemudian ditelusuri pengaruh paparan pola konsumsi makanan modern (variabel independen) terhadap kejadian obesitas (variabel dependen) dengan mengontrol covariat (jenis kelamin, aktifitas olah raga, asupan zat gizi, tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, status gizi orang tua dan pendapatan orang tua. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan chi square Mantel Haenszel dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda.
Secara statistik didapatkan nilai p < 0,05 yang artinya pola konsumsi makanan modern berpengaruh terhadap kejadian obesitas, didapatkan nilai OR 2,96 maka dapat disimpulkan bahwa remaja yang sexing mengkonsumsi makanan modern memiliki resiko 3 kali untuk mengalami obesitas dibanding remaja yang jarang mengkonsumsi. Diketahui pola bahwa jenis kelamin aktifitas olah raga, asupan zat gizi, tingkat pendidikan ibu, dan status gizi orang tua merupakan confounder, artinya variabel tersebut turut berperanan terhadap hubungan pola konsumsi makanan modern dan obesitas.
Hasil analisis bivariat membuktikan makanan modern yang berpengaruh terhadap kejadian obesitas pada remaja SLTP Kesatuan adalah fried chicken dan chicken nugget. Ditemukan pula dose-response relationship pada analisis ini yaitu semakin tinggi frekuensi konsumsi semakin besar risiko untuk mengalami obesitas.
Mengingat dampak obesitas yang terjadi, maka diperlukan perhatian yang serius dari pemerintah dalam upaya menurunkan prevalensi obesitas dikalangan remaja, melalui upaya promotif dengan memasang poster di sekolah tersebut berisi tentang makanan modern yang perlu diwaspadai dan dibatasi dan pedoman umum gizi seimbang untuk remaja. Penyuluhan pada guru perlu dilakukan. Sosialisasi pengukuran IMT pada tim UKS sekolah tersebut agar dapat mengidentifikasi obesitas. Peran orang tua khususnya ibu sangat penting dalam memilih atau menentukan jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi. Perlunya penelitian lanjutan untuk mengetahui secara spesifik pengaruh tiap jenis makanan modern terhadap obesitas pada populasi remaja yang lebih luas, terutama untuk mengetahui masalah gizi yang terjadi pada populasi etnik Cina dengan melengkapi variabel dalam penelitian ini dan memilih desain yang lebih tepat.

The Effect of Modern Food Consumption Pattern for Incidence of Obesity on Adolescent of SLTP Kesatuan in the Bogor City the Year of 2003 Modern food such as fried chicken, hamburger, pizza, spaghetti, etc. preferred by most people especially the children and adolescent since it is practical, fast served and had a relative prestige for some people. Even so, these sort of food present high fat, protein, sugar, and salt but less in fiber. When this condition done continually and in excessive way it might cause nutrition problem that is obesity.
That simultenously, survey and researches conducted reveals that the problem of obesity in Indonesia arise in schooling age and it prevalence trends to rise.
The purpose of this study was to know the effect of modern food consumption pattern for incidence obesity in adolescent of SLTP Kesatuan in the Bogor city, West Java, year of 2003. The method of research used is case control design, the case group are adolescent from the class 1 to 3 who have BMI > 95 percentiles, as control are adolescent class l to 3 who have BMI 5 - 85 percentiles, the size of samples are 140 (70 cases and 70 controls), determined meaning value with 95% .Cl then inspected the influence of modem food consumption (independent variable) for incidence of obesity (dependent variable) by controlling covariate (gender, exercises, nutrient intake, mother's level of education, mother's occupation status, nutrition status of parent's, and parent's income. This research used the bivariat analysis with Mantel Haenszei's Chi Square and multivariate with multiple logistic regression analysis.
Statistically the p value < 0,05 obtained, meant that the modern food consumption pattern does have effect on obesity, adolescent that frequently consumed modern food had relative risk 3 times of getting obesity compared to those that consumed it rarely (value of Odds Ratio was 2,96). It is also obtained that the gender, exercises, nutrient intake, mother's level of education, nutrition status of parent's as a confounder; or means that then have implication on the relationship of modern food and the obesity an adolescent of SLTP Kesatuan.
The bivariate analysis proved that the modern food which effected of obesity on adolescent of SLTP Kesatuan are fried chicken and chicken nugget it is also obtained that dose-response relationship in this analysis, which higher consumption frequency effect higher risk of becoming obesity.
Concerning obesity effect that occurs, it would take serious concern from the government to decreased obesity prevalence on adolescent, such promotive effort can be done through wall poster in the school, about modern food must be limited and warn, and also contained the general guidelines of balanced nutrition for adolescent. Health promotion to teacher also need to be done, in other that the teacher can be role for giving information about nutrition, especially modern food which affected on obesity.
Socialization regarding BMI Measurement to UKS team of schools for identify obesity. The role of parent, especially mother are very important in choosing and deciding good food to consumes. There is a need of further study to examine specifically the effect of each modem food on obesity toward a larger adolescent population, especially to know the nutrition problem on Chinese population by completing variables in this study and choosing a proper design method.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12724
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariani
"Dari tahun ke tahun prevalensi menjadi pekerja migran semakin tinggi. Tahun 1963 jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) resmi adalah 27.671 orang dan tahun 1993 meningkat menjadi 175.469 orang (Berlian, 1996 : 13). Sayangnya, angka-angka tersebut masih menunjukkan kuantitatif saja, karena umumnya TKI yang ke luar negeri berpendidikan rendah dan non skill. Upaya peningkatan keterampilan calon TKI antara lain dilakukan melalul pelatihan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN).
Menurut Gagne (1977 : 267-269), perbedaan tingkat pendidikan sebagai kemampuan awal akan mempengaruhi hasil belajar siswa dan metode belajar mengajar merupakan salah satu cara penyampaian informasi kepada siswa yang cukup efektif dan sistematis.
Pokok masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah siswa (calon TKI) yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dibanding dengan siswa yang menjalani metode belajar demonstrasi. (2) Apakah siswa berpendidikan SD tamat lebih mampu dibanding siswa SD tidak tamat.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh metode belajar mengajar terhadap peningkatan kemampuan TKI. (2) Untuk mengetahui apakah latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap hasil pelatihan.
Penelitian ini bersifat eksperimental dengan satu variabel terikat (yaitu kemampuan TKI) dan dua variabel babas yaitu metode belajar mengajar (terdiri dari metode be/ajar praktek satu per satu dan metode demonstrasi) dan tingkat pendidikan (terdiri dari tingkat pendidikan SD tamat dan SD tidak tamat). Analisis data menggunakan metode analilsis variansi dua arah (two-way anova).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terhadap peningkatan nilai teori, efek pembedaan metode belajar dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan. Hasil uji t menunjukkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dari pada siswa yang menjalani metode belajar demontrasi. Juga, siswa SD tamat lebih mampu dari pada siswa SD tidak tamat. Sedangkan, interaksi antara metode belajar dengan tingkat pendidikan pengaruhnya tidak signifikan. (2). Terhadap peningkatan nilai praktek, efek pembedaan metode belajar dan tingkat pendidikan berpengaruh signifikan. Hasil uji t menunjukkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu dari pada siswa yang menjalani metode demontrasi. Namun, siswa SD tamat tidak lebih mampu (sama kemampuannya) dari pada siswa SD tidak tamat. Sementara itu, interaksi antara metode belajar dengan tingkat pendidikan pengaruhnya tidak signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa yang menjalani metode belajar praktek satu per satu lebih mampu meningkatkan hasil belajar dibanding siswa yang menjalani metode belajar demonstrasi. Dalam pelajaran teori siswa SD tamat lebih mampu dibanding siswa SD tidak tamat, namun tidak demikian halnya untuk pelajaran praktek."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariani
1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariani
"Latar Belakang: Meningkatnya jumlah sel progenitor endotel (CD31+) merupakan salah satu faktor penting dalam mempertahankan homeostasis vaskular. Latihan fisik secara efektif akan meningkatkan jumlah sel progenitor endotel (CD31+) di darah tepi, sehingga dapat mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi latihan fisik aerobik akut intensitas sedang terhadap persentase sel CD31+ di darah tepi subyek dewasa muda sehat tidak terlatih.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Sukarelawan sehat tidak terlatih (n=20) melakukan uji sepeda statis intensitas sedang (64-74% DNM) dengan durasi 10 menit atau 30 menit. Pengambilan darah dilakukan sebelum dan 10 menit setelah melakukan uji sepeda statis. Identifikasi sel progenitor endotel dilakukan dengan menggunakan penanda CD31. Persentase sel CD31+ di darah tepi dianalisis menggunakan flow cytometry.
Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna pada rerata persentase sel CD31+ sebelum dan setelah latihan pada kelompok durasi latihan 10 menit (66,89 ± 10,17 vs 65,67 ± 10,05 , uji t berpasangan p=0,094) dan 30 menit (59,81 ± 8,69 vs 60,88 ± 9,40, uji t berpasangan p=0,154). Terdapat pola perubahan pada persentase sel CD31+ di darah tepi setelah latihan durasi 10 menit dan 30 menit. Pada durasi latihan 10 menit, 50% subyek mengalami peningkatan dan 50 % subyek mengalami penurunan. Pada durasi latihan 30 menit, 80 % subyek mengalami peningkatan.
Kesimpulan: Latihan fisik aerobik akut intensitas sedang durasi 30 menit namun tidak untuk durasi 10 menit, memiliki kecenderungan untuk meningkatkan persentase sel CD31+ di darah tepi subyek dewasa muda sehat tidak terlatih. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada latihan fisik aerobik akut intensitas sedang durasi 10 menit, sel progenitor endotel (CD31+) justru terlibat dalam proses perbaikan endotelium vaskular, dimana akan terjadi inkorporasi sel CD31+ ke lapisan tunggal sel endotel yang mengalami kerusakan. Latihan fisik aerobik akut intensitas sedang durasi 30 menit tampaknya dapat mempertahankan homeostasis vaskular melalui peningkatan persentase sel progenitor endotel (CD31+) di darah tepi.

Background: The increasing number of circulating CD31+ endothelial progenitor cells is one of the important factors for maintaining vascular homeostasis. Exercise will effectively increase the number of circulating CD31+ endothelial progenitor cells, which can prevent cardiovascular disease. This study aims to determine the effect of moderate intensity acute aerobic exercise duration on the percentage of circulating CD31+ cells in untrained healthy young adult subjects.
Methods: This study was an experimental study. Untrained healthy volunteers (n=20) performed ergocycle at moderate intensity (64-74% maximal heart rate) for 10 minutes or 30 minutes. Immediately before and 10 minutes after exercise, venous blood samples was drawn. CD31 marker is used to identify endothelial progenitor cells. The percentage of CD31+ cells in peripheral blood were analyzed using flow cytometry.
Results: There were no significant differences in the mean percentage of circulating CD31+ cells before and after exercise for 10 minutes (66.89 ± 10.17 vs 65.67 ± 10.05, paired t-test p = 0.094) and 30 minutes (59.81 ± 8.69 vs. 60.88 ± 9.40, paired t-test p = 0.154). There is a change in the percentage of CD31+ cells in peripheral blood after exercise for 10 minutes and 30 minutes. 50% of subjects showed increase in percentage of CD31+ cells while 50% of subjects showed decrease in percentage of CD31+ cells after 10 minutes exercise. 80% of subjects showed increase in percentage of CD31+ cells after 30 minutes exercise.
Discussion and conclusions: The results of this study indicate that moderate intensity aerobic exercise for 30 minutes, but not for 10 minutes, has a tendency to increase the percentage of circulating CD31+ cells in untrained healthy young adult. The results showed that in moderate intensity acute aerobic exercise for 10 minutes, CD31+ cells actually involved in the repair process, where there is incorporation of CD31+ cells into a single layer of endothelial cells that were damaged. It appears that moderate intensity acute aerobic exercise for 30 minutes can maintain vascular homeostasis through an increase in percentage of circulating CD31+ endothelial progenitor cells.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariani
"Penelitian ini mengevaluasi ketersediaan dan pemanfaatan koleksi digital serta pengaruhnya pada kepuasan pemustaka yang menggunakan aplikasi iBerau. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan pengaruh antara dua atau lebih variabel. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada ketersediaan dan pemanfatan koleksi digital terhadap  kepuasan pemustaka aplikasi iBerau di Perpustakaan Umum Kabupaten Berau”. Hasil Penelitian menunjukkan  terdapat pengaruh positif dan signifikan Ketersediaan Koleksi Digital terhadap Kepuasan Pemustaka iBerau dengan nilai  koefisien regresi sebesar +0,210, hal ini menunjukkan pengaruh yang positif, artinya untuk setiap kenaikan nilai Ketersedian Koleksi digital sebesar 1 satuan, akan mengakibatkan kenaikan nilai Kepuasan Pemustaka sebesar 0,210 satuan. Juga  terdapat pengaruh positif dan signifikan Pemanfaatan Koleksi digital terhadap kepuasan pemustaka dengan  nilai koefisien regresi sebesar +0,386 menunjukkan pengaruh yang positif, artinya untuk setiap kenaikan nilai Pemanfaatan Koleksi Digital sebesar 1 satuan, akan mengakibatkan kenaikan nilai Kepuasan Pemustaka sebesar 0,386 satuan. Sedangkan pengaruh positif dan signifikan Ketersediaan Koleksi Digital dan Pemanfaatan Koleksi Digital pada aplikasi iBerau secara bersama-sama terhadap Kepuasan Pemustaka iBerau diperoleh nilai diperoleh nilai R2 = 0,805, artinya variabel Ketersediaan Koleksi Digital dan Pemanfaatan Koleksi Digital pada aplikasi iBerau memberi pengaruh terhadap Kepuasan Pemustaka iBerau sebesar 80,5%, sedangkan sisanya sebesar 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain.

This study evaluates the availability and utilization of digital collections and their effect on user satisfaction using the iBerau application. By using a quantitative approach, this study aims to measure the strength of the influence between two or more variables. The hypothesis in this study is "There is a positive and significant influence on the availability and utilization of digital collections on user satisfaction of the iBerau application at the Berau District Public Library". The results showed that there was a positive and significant influence on the Availability of Digital Collections on iBerau User Satisfaction with a regression coefficient value of +0.210, this indicates a positive influence, meaning that for every increase in the Availability value of digital collections of 1 unit, it will result in an increase in the value of User Satisfaction of 0.210. unit. There is also a positive and significant effect of Digital Collection Utilization on user satisfaction with a regression coefficient value of +0.386 indicating a positive effect, meaning that for every 1 unit increase in Digital Collection Utilization value, it will result in an increase in User Satisfaction value of 0.386 units. While the positive and significant influence of Availability of Digital Collections and Utilization of Digital Collections on the iBerau application on the satisfaction of iBerau users, the value obtained is R2 = 0.805, meaning that the variables Availability of Digital Collections and Utilization of Digital Collections on the iBerau application have an effect on iBerau User Satisfaction by as much as 80.5%, while the remaining 19.5% is influenced by other variables."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lies Mariani
"Penelitian ini berjudul "Penggambaran Adegan Relief Cerita Bertemakan Lukat Pada Bangunan Suci Masa Singhasari - Majapahit (abad 13-15 Masehi): Suatu Ritus-Upacara Peralihan".
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan lukat, dari beberapa bangunan suci Candi dengan latar belakang agama Hindu dan Buddha, diperkirakan pula agama dari kaum rsi. Melihat dari data artefaktual (relief), antara lain relief Garudeya yang terdapat pada Candi Kidal, Rimbi, Kedaton. Relief Ku jarakarwa yang terdapat pada Candi Jago, relief Sri Tanjung yang terdapat pada Pendopo Teras 11 Candi Panataran, Candi Jabung, Surawana, Kari Agung Gapura Bajangratu, Relief Sudamala yang terdapat pada Candi Tegowangi dan Sukuh. Relief Nawaruci yang terdapat pada Candi Sukuh dan Punden Berundak Candi Kendalisada. Selanjutnya akan disetarakan dengan data tekstual (naskah susastra) antara lain, naskah Garudeya, Kui jarakarna, Sri Tanjung, Sudamala dan Nawaruci. Mengingat relief merupakan bagian dari karya arsitektur selain memiliki nilai estetika, juga memiliki nilai simboilis religius.
Lebih lanjut akan dikaitkan dengan teori `ritus-upacara' peralihan dari Van Gennep (1975), kemudian dihubungkan dengan sistem religi yang terdiri dari lima komponen religi antara lain, yaitu; (1) emosi keagamaan; (2) sistem keyakinan;(3) sistem ritus dan upacara; (4) peralatan ritus dan upacara; (5) umat agama. Lebih lanjut komponen sistem keyakinan dalam suatu sistem religi yang berwujud pikiran dan gagasan manusia, menyangkut sistem nilai, sistem norma keagamaan, menyangkut ajaran kesusilaan, dan ajaran doktrin religi yang mengatur tingkah laku manusia (Koentjaraningrat, 1980). Karena di dalam naskah-naskah yang telah dibahas ini khususnya lukat, hubungannya dengan sistem religi diperkirakan diuraikan dengan sangat tersamar.
Hasil analisa dari pembahasan kajian mengenai lukat ini, akan dicoba untuk melihat fungsi lukat dan perkembangan selanjutnya yang kemungkinan diperkirakan sebagai ruwat, merupakan suatu `ritus' atau `upacara'.
Lukat dan ruwat ini apakah suatu upacara yang berkaitan dengan suatu tujuan dari magi (ilmu gaib), seperti dijelaskan oleh Raymond Firth (1953: 124-125). Demikian pula dapat disesuaikan dengan pendapat K.T.Preusz (1869-1938), bahwa lukat diperkirakan merupakan suatu `ritus' atau `upacara'yang terdiri dari upacara magis dan upacara religi, yaitu adanya dua aspek dari satu tindakan yang bersifat magis seringkali nampak dalam upacara religi, atau disebut sebagai magisch religios (religio magis) (dalam Koentjaraningrat, 1980: 69; Santiko 1995:2)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Mariani
""Peningkatan terus menerus kemakmuran dengan penekanan semata-mata pada kerja dan konsumsi menyebabkan banyak orang bertanya-tanya hahkan putus asa tentang arti kehidupan seperti itu." (camas Mayer)
Dalam kapaitalisme lanjut, media merupakan obyek konsumsi yang menyita perhatian banyak pihak. Ironisnya, media sebagai obyek konsumsi justru menghampiri subyeknya dengan kelimpahruahan bentuk dan isinya. Media telah mengambil peran penting dalam kehidupan sosial sehingga siapapun tidak kuasa untuk menghindarinya. Bahkan dalam pandangan hegemonian, media merupakan intellectual organic yang memberikan pengaruh dan menindas klas-klas yang sudordinat termasuk kelas buruh di dalamnya.
Kelas buruh merupakan entitas yang identik dengan ketertindasan dan penghisapan secara terus menerus dalam kehidupannya. Proses pemiskinan intelektual kelas buruh dengan banyaknya beban pekerjaan yang ditanggungnya dan pemanfaatan waktu luang yang tidak signifikan dalam menumbuhkan kesadaran kelas menjadikan buruh hanya sebagai alat produksi yang melanggengkan kuasa kapitalisme yang seharusnya diperanginya.
Tesis ini berangkat dari asumsi bahwa setiap buruh mengkonsumsi media, dan disela sifat-sifat kerjanya, praktik konsumsi media sebagai bagian dari budaya konsumsi media pada kelas buruh menunjukkan kekhasan yang menarik untuk dicermati Tesis ini bermaksud mengkritisi budaya konsumsi klas buruh terhadap media dalam sistem yang kapitalistik. Tesis ini tidak bermaksud mengukur dan mencari dampak tertentu dari penggunaan media pada kelas buruh, tetapi hanya memberikan deskripsi sederhana dari budaya mengkonsumsi media dari buruh yang penulis amati.
Untuk tujuan tersebut maka tesis ini menggunakan metode etnografi yang tidak saja melibatkan peneliti dalam keseharian kelas buruh tetapi juga melakukan wawancara untuk melengkapi pengetahuan peneliti tentang budaya konsumsi media pada klas buruh. Dari studi etnografi yang dilakukan, ditemui bahwa kelas buruh tidak benar-benar secara sadar dalam mengkonsumsi media. Konsumsi buruh terhadap media lebih menyerupai transaksi dimana buruh menukarkan waktu luangnya dengan kesenangan-kesenangan yang dikomodifikasi media untuk dapat mengurangi kepenatannya dalam berkerja.
Media yang paling mendapat perhatian dari kelas buruh adalah media penyiaran yaitu televisi dan radio. Sementara surat kabar dan majalah tidak banyak mendapatkan perhatian. Kelas buruh hampir tidak mengkonsumsi buku, film serta tidak menggunakan komputer dalam kesehariannya. Alih-alih praktik penggunaan media itu dapat menumbuhkan kesadaran kelas buruh sebaliknya justru memalingkan kelas buruh dari kondisi-kondisi actual yang menindas mereka."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13893
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Agus Mariani
"Dalam memenangkan persaingan perguruan tinggi dalam era globalisasi, tidak lagi didasarkan pada kualitas produk yang tinggi dan harga jual yang terendah, tetapi diperlukan upaya terpadu untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan (mahasiswa).
Sebagai wadah penghasil sumber daya manusia yang berketrampilan dan berpengetahuan, Politekni Negeri Medan harus dapat meningkatkan kualitas produknya (alumni dan jasa pendidikan) sehingga dapat menghadapi persaingan dalam pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif. Namun kenyataannya, alumni dihasilkan oleh Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis mengalami penurunan jumlah alumni yang dapat diserap oleh pasar tenaga kerja. Menurut data yang diperoleh, alumni tahun 1989 yang dapat diserap perusahaan/industri mencapai 95% tetapi jumlah alumni tahun 2002 yang dapat diserap oleh pasar tenaga kerja hanya sebesar 47,5%. Hal ini meaunjukkan selain karena memang lapangan kerja yang semakin kecil, juga disebabkan oleh kualitas alumni yang menurun atau tidak dapat memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas alumninya dan juga produk perguruan tinggi itu sendiri yaitu jasa pendidikan yang terdiri dari jasa kurikulum, jasa administrasi, jasa penelitian, jasa ekstrakurikuler, dan jasa pengabdian masyarakat. Jasa pendidikan berkualitas akan dapat menghasilkan alumni yang berkualitas juga. Kualitas pelayanan administrasi pendidikan akan sangat besar memberikan kontribusi kepada kualitas alumni suatu perguruan tinggi dalam menghadapi globalisasi dari otonomi perguruan tinggi. Peneliti menfokuskan perhatiannya pada upaya peningkatan kualitas jasa administrasi yang dianggap mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pencapaian sumber daya manusia yan berkualtis tinggi.
Untuk dapat mengetahui upaya peningkatan kualitas jasa administrasi, peneliti menggunakan konsep SERQUAL dari Zeithaml untuk mengetahui kualitas jasa administrasi yang diterima oleh mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis. Penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang menggunakan instrumen kuesioner kepada 100 responden. Dari 96 responden yang ada, sebanyak 65.83% menyatakan bahwa jasa administrasi dalam 5 (lima) dimensi kualitas yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles, tidak memenuhi harapan pelanggan (tidak merasa puas} dian terdapat kesenjangan yang besar antara harapan (expected) dengan persepsi (perceived) pelanggan yaitu sebesar -2.188. Artinya bahwa jasa administrasi di Poiiteknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis belum memenuhi kualitas yang diminta dalam segi kehandalan pelayanan, dan kepastian penyelesaian pelayanan sasuai dengan yang dijanjikan, kemudian fasitas peralatan administrasi, sarana komunikasi dan informasi juga belum dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Demikian juga ketanggapan dan rasa empati, penampilan, rasa ingin membantu yang ditunjukkan oleh pegawai administrasi dalam memberikan pelayanan administrasi belum dapat memberi kepuasan pelanggan. Untuk itu, harus dilakukan perbaikan/peniagkatan kualitas jasa administrasi. Upaya yang dapat dilakukan oleh Jurusan Administrasi Bisnis tersebut dapat mengadopsi konsep peningkatan kualitas model TQM yang dikemakakan oleh Munro yang terdiri dari 6 (enam) langkah perbaikan yang berkelanjutan (continual improvement). Dan dari analisis yang dilakukan, peneliti dapat mengeniuikakan bahwa Politeknik Negeri Medan Jurusan Administrasi Bisnis dapat mc!akukan perbaikan kualitas pada setiap langkah untuk mencapai total kualitas yang dapat memenuhi standar kualitas yang pelanggan harapkan.

Achieving to be leading in globalization era, its not just depend on the high quality product at the lowest price, but we have to satisfy customers? students' needs and wants within integrated efforts. Politeknik Negeri Medan as an education institution which produces skilled and educated man power should increase its quality (alumni and education services), therefore that they can face labor market competition.
In fact, market absorb the alumni of Politeknik Negeri Medan, Administration Business Department, has been decreased from time to time. In 1989, market absorbed 95% of its graduates, but in 2002 market absorbed only 47.6% of its graduates. It proves that the quality of its graduates has been decreased of not conform to markets' needs.
Politeknik Negeri Medan needs to increase the quality of alumni also the higher education product itself: education services, those are curriculum service, administration service, research service, public service, and extracurricular service. The high quality of services will produce the high quality of alumni. The quality of education services will held alumni facing the globalization and higher education autonomy.
This research focus on effort to inc cease the quality of administration service which is considered has an important role fu, in creating high quality alumni. The research used SERVQUAL, an Zeithaml concept to measure the quality of administration service that the students accept. This research is descriptive quantitative and qualitative using questionnaire to 100 responders. The result of this research shows 65.83% of those respondents said that the quality of administration service is in five dimensions i.e. reliability, responsiveness, assurance, empathy, and tangibles, not conform to their needs (not satisfy them) and there is a big gap between expectation and perceived (-2.188). It means that education administration service in Politeknik Negeri Medan, Administration Business Department have to be improved to satisfy the students' needs. They can adopt T QM system model to improve the quality (Munro concept which consists six steps continual improvement).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Minsani Mariani
"

Kompetensi fungsional pengembang produk piranti lunak yang piawai, termasuk kompetensi pelanggan, kompetensi teknis dan kompetensi manajerial, telah diidentifikasi sebagai faktor penting dalam menyusun keunggulan produk. Namun, mengingat tingkat ketidakpastian yang tinggi, pengembang perangkat lunak harus terus menghadapi perubahan yang sangat cepat yang menuntut respons teknologi dan manajerial yang inovatif. Berdasarkan teori kemampuan dinamis dan fleksibilitas organisasi strategis, penelitian ini mengembangkan model teoritis untuk mengeksplorasi efek kemampuan dinamis dan fleksibilitas teknologi pada kompetensi pengembangan produk dan keunggulan produk. Data dikumpulkan dari 112 eksekutif bisnis dari perusahaan perangkat lunak dalam kemasan di Indonesia. Analisis Partial Least Squares (PLS) mendukung hipotesis penelitian bahwa ketika kemampuan dinamis dan fleksibilitas teknologi diperkenalkan ke model, pengaruh kompetensi fungsional perusahaan perangkat lunak terhadap keunggulan produk menjadi tidak signifikan. Temuan ini dapat memberikan pedoman bagi pengembang perangkat lunak untuk menumbuhkan kemampuan dinamis dan mengejar fleksibilitas teknologi untuk membuat produk perangkat lunak yang unggul.

 


Strong software firms product development functional competences, including customer competence, technical competence and managerial competence, have been identified as critical factors in crafting product superiority. However, given the great degree of uncertainty, software developers must continually cope with extremely rapid changes that demand innovative technological and managerial responses. The aim of this study is to develop a theoretical model and empirical analysis to explore the effect of dynamic capability, technology flexibility and functional competences on product superiority. Data were collected from 112 business executives from packaged software firms in Indonesia. The findings explicate that dynamic capability and technology flexibility positively influence product superiority, while software firms product development functional competence does not. The results also suggest that functional competences positively affect dynamic capability and technology flexibility. The findings can provide guidelines for software developers to cultivate dynamic capability and pursue technology flexibility to craft superior software products.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Ayu Mariani
"Fenomena Global bermunculannya maskapai penerbangan dengan konsep minimalis atau dikenal dengan nama "Low Cost Carriers" pada awal 2000-an, tidak hanya melanda wilayah Amerika dan Eropa saja tetapi juga wilayah Asia tidak terkecuali Indonesia AirAsia, maskapai asal Malaysia, merupakan salah satu maskapai penerbangan yang mengusung konsep "Low Cost Carriers" yang saat ini gemanya cukup kuat mempengaruhi industri penerbangan Asia pada umumnya dan Indonesia khususnya. Di saat maskapai penerbangan lokal mengalami mati suri akibat besarnya biaya operasional (cost) yang harus ditanggung, AirAsia justru mampu mengeruk keuntungan besar.
Dengan Visi dan Misi ingin menempatkan diri sebagai maskapai penerbangan biaya rendah terdepan di Asia, Indonesia merupakan salah satu pilihan bagi AirAsia untuk melebarkan sayapnya. Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar, Indonesia jelas merupakan pasar yang sangat potensial. Di samping itu, sejak krisis moneter melanda, penjuaian tiket pesawat mengalami kenaikan 10% dibandingkan penjualan tiket alat transportasi lainnya.
Ketenarikan AirAsia yang sebelum nya memakai nama AWAIR untuk memasuki pasar Indonesia diwujudkan dengan mengubah namanya menjadi Indonesia AirAsia pada Desember 2005 dimana kepemilikan saham terbesar (51%) dikuasai oleh orang Indonesia. Dengan tagline nya ?Kini Siapapun Bisa Terbang? atau "Now Everyone Can Fly" kini Indonesia AirAsia mampu menancapkan positioning nya sebagai maskapai murah meriah yang dapat dijangkau oleh kalangan kelas bawah sekalipun Unit analisis dari penelitian ini adalah sebuah maskapai penerbangan, Indonesia AirAsia, yang berkedudukan di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta. Setelah sempat berhenti beropersi pada tahun 2001 dan beberapa kali mengalami pergantian kepemilikan, pada Desember 2002 dengan munculnya Tony Femandez sebagai CEO, maskapai ini kembali beroperasi dengan berganti nama menjadi AirAsia. Dan sejak saat itu, AirAsia mampu mengejar ketertinggalan nya dengan mengantongi 15% dari revenue 36 juta Dollar. Sedangkan untuk Indonesia AirAsia sendiri mampu meraup keuntungan hingga 60% dalam waktu 2 tahun.
Strategi Komunikasi Pemasaran Indonesia AirAsia akan di analisis dengan menggunakan model perencanaan IMC (lntegrared Marketing Communication) atau Komunikasi Pemasaran Telpadu (KPT). Dengan model tersebut, penulis akan melakukan tinjauan atas pelaksanan strategi komunikasi pemasaran untuk melihat ke efektifan dan efisien nya Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus tunggal holistik (tipe 1).
Metode ini dipilih untuk meneliti sebuah kasus secara umum guna menguji teori komunikasi pemasaran yang telah disusun dengan baik. Sedangkan kajian penelitiannya adalah deskriptif kualitatif yang menggambarkan suatu keadaan tentang suatu objek dari segi kualitas bukan dengan perhitungan angka-angka. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam sebagai data primer dan studi berbagai dokumen sebagai data sekunder.
Hasil penelitian ini berupa tinjauan yang mendeskirpsikan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Indonesia AirAsia dalam menghadapi persaingan industri penerbangan melalui konsep-konsep dalam Integrated Marketing Communication. Meskipun positioning Indonesia AirAsia saat ini dalam keadaan stabil, bukan berarti peljalanannya berhenti sampai disitu saja. Indonesia AirAsia harus tetap mampu mempertahankan positioning dari para pesaing nya. Agar mampu bersaing, dibutuhkan strategi komunikasi pemasaran yang tepat agar perusahaan dapat bertahan dan tetap dikenal oleh pelanggannya.
Penelitian ini merupakan tinjauan yang menggambarkan konsep komunikasi pemasaran pada maskapai penerbangan guna menyusun rekomendasi yang dapat di gunakan dalam menghadapi persaingan yang ada saat ini dengan berpatokan pada konsep minimalis yang diusung. Tinjauan mengenai strategi komunikasi pemasaran yang diaplikasikan oleh Indonesia AirAsia, dimaksudkan untuk melihat apakah strategi komunikasi pemasaran yang dijalankan sudah efektif dan efisien. Tinjauan ini diharapkan dapat memberikan masukan danfatau kritik yang kemudian dapat dijadikan pedoman dalam menciptakan strategi komunikasi pemasaran yang lebih baik lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>