Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurfitriana
Abstrak :
Negara-negara dunia ketiga di kawasan Asia dan Afrika umumnya adalah negara yang berpenduduk mayoritas muslim, termasuk Indonesia. Karenanya selain pajak terdapat zakat yang berpotensi menjadi sumber penerimaan negara bagi pembiayaan yang berupa income transfer bagi kalangan tidak mampu. Namun sayangnya, potensi besar ini belum tereksplorasi dengan baik, sehingga di banyak negara berpenduduk mayoritas muslim ini, potensi zakat belum menjadi salah satu solusi yang signifikan dalam mengatasi problema kemiskinan. Problem kemiskinan semakin lama semakin menghebat, apalagi setelah dihantam oleh krisis ekonomi yang sampai dengan saat ini Indonesia belum berhasil bangkit sepenuhnya. Akibat dari krisis ekonomi yang sangat nampak adalah semakin bertambah banyaknya golongan penduduk miskin di Indonesia bila dibandingkan sebelum krisis terjadi. Pengentasan kemiskinan selain menjadi tanggung jawab negara juga merupakan kewajiban moral yang harus ditanggung oleh masyarakat terutama masyarakat dengan tingkat perekonomian yang lebih baik. Salah satu peran serta masyarakat dalam pembangunan untuk membantu mengentaskan kemiskinan, khususnya bagi yang beragama Islam adalah dengan melaksanakan kewajiban agamanya yakni kewajiban membayar zakat. Di Indonesia, Pengelolaan zakat telah diatur lewat UU. No.38 tahun 1999, serta UU. No. 17 tahun 2000, dimana dalam UU tersebut disebutkan bahawa zakat penghasilan yang disetor kepada lembaga amil/badan amil zakat yang telah disahkan oleh negara berhak menjadi pengurang penghasilan kena pajak. Lain halnya dengan Indonesia yang baru mengakui zakat penghasilan sebagai pengurang PKP, Malaysia telah selangkah lebih maju dengan menerapkan pembayaran zakat sebagai pengurang pajak. Langkah kontroversial itupun ternyata membuahkan hasil yang begitu mengagumkan, didukung oleh semangat keimanan dan tekad untuk berubah menjadi lebih baik, Malaysia mengelola dana zakat secara profesional, dan hasilnya bisa dilihat sekarang ini dimana dahulu pada tahun 1957, 50% rakyat Malaysia berada di bawah garis kemiskinan, dan sekarang ini kadar kemiskinan berada pada nilai antara 5%-15%. Mempelajari keberhasilan bukanlah pekerjaan mudah. Lebih-lebih yang dipelajari menyangkut kebijakan negara dan kultur birokrasi. Ini pembicaraan integritas, bagaimana Malaysia merangkum visinya dalam praktek nyata tentang amanah, tanggung jawab, komitmen dan profesionalisme.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6108
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Nurfitriana
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen karyawan dalam menjalankan reformasi birokrasi. Penelitian dilakukan di salah satu organisasi sektor publik di Jakarta dengan jumlah sampel sebanyak 163 yang merupakan pegawai dari organisasi tersebut. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kepemimpinan transformasional adalah kuesioner Multifactor Leadership Questionnaires (MLQ5X), dan kuesioner komitmen perubahan yang dikembangkan oleh Herscovitch dan Meyer (2002) untuk mengukur komitmen karyawan terhadap reformasi birokrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen karyawan terhadap reformasi birokrasi dipengaruhi secara signifikan oleh kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional juga berpengaruh secara signifikan terhadap komponen affective commitment to change dan normative commitment to change, sedangkan kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap continuance commitment to change. Hasil penelitian ini menyarankan untuk melakukan analisis lebih lanjut mengenai pengaruh gaya kepemimpinan yang lain yaitu, kepemimpinan transaksional, laissez-faire, servant leadership, dan change leadership terhadap komitmen karyawan dalam menjalankan reformasi birokrasi.
ABSTRACT
This research aims to analyze the influence of transformational leadership toward commitment to bureaucracy reformation. The research was held in one of the public sector organization in Jakarta with the 163 employees of the organization used for the sample. The Multifactor Leadership Questionnaires (MLQ) was used to measure transformational leadership and questionnaires developed by Herscovitch and Meyer (2002) was used to measure commitment to bureaucracy reformation. The results showed that commitment to bureucracy reformation was significantly influenced by transformational leadership. The transformational leadership also has significant influence on affective and normative commitment to change, whereas transformational leadership has no significant influence on continuance commitment to change. The study suggests conducting more analyses about the influence of other leadership style (transactional, laissez-faire, servant leadership, and change leadership) toward commitment to bureaucracy reformation.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Nurfitriana
Abstrak :
Parasitemia rendah umumnya tidak dapat terdeteksi pada saat pemeriksaan secara mikroskopis. Penelitian dilakukan untuk mendeteksi infeksi submikroskopis Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax di Nangapanda, Ende menggunakan metode Real-time Polymerase Chain Reaction (PCR). Sebanyak 72 sampel darah anak (umur 5--18 tahun) digunakan dalam amplifikasi DNA menggunakan gen target 18S rRNA. Hasil yang diperoleh menunjukkan Realtime PCR mampu mendeteksi adanya infeksi submikroskopis P. falciparum dan P. vivax di Nangapanda. Persentase infeksi submikroskopis yang diperoleh dari sampel positif P. falciparum sebesar 11,1%, P. vivax sebesar 9,7% dan infeksi campuran sebesar 2,8%. Sensitivitas Real-time PCR mampu mendeteksi kategori nilai Ct low load of DNA (Ct>35) dengan persentase infeksi sebesar 9,7% untuk P. falciparum dan 8,3% untuk P. vivax. Hasil uji chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan (p>0,05) antara infeksi submikroskopis dengan variabel jenis kelamin dan kelompok umur. Deteksi terhadap infeksi submikroskopis berguna terutama dalam program eliminasi malaria. ......In malaria endemic areas, individuals are frequently asymptomatic are present at densities below the limit for conventional microscopy. An 18S rRNA based multiplex Real-time Polymerase Chain Reaction (PCR) had been done to determine sub-microscopic infection of Plasmodium falciparum and Plasmodium vivax. A total of 72 blood samples from children 5--18 years of age in Nangapanda sub-district, Ende were analysed. The sensitivity of Real-time PCR revealed that sub-microscopic infections are common in this area. The prevalence for P. falciparum, P. vivax and mixed infection of both species are 11,1%, 9,7% and 2,8%, respectively. A low load of Plasmodium species-specific DNA (Ct>35) was found for P. falciparum and P. vivax in 9,7% and 8,3% of the positive cases, respectively. There was no significant correlation (p>0,05) between malaria submicroscopic with gender and age groups. Real-time PCR provides more insight into the epidemiology of P. falciparum and P. vivax infections, which could be applied for monitoring and evaluation of novel programs for the elimination of malaria.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S46167
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nurfitriana
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh diversitas gender pada dewan direksi dan dewan komisaris terhadap pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. Diversitas gender yang diukur menggunakan presentase keberadaan wanita dalam dewan direksi dan dewan komisaris diharapkan dapat meningkatkan luas pengungkapan sukarela yang dapat membantu para pengguna laporan tahunan. Untuk menguji pengaruh tersebut digunakan model pengujian ekonometri Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan sampel sebanyak 114 perusahaan manufaktur tahun 2012. Penelitian ini menyimpulkan bahwa diversitas gender pada dewan komisaris dan dewan direksi serta profitabilitas ditemukan tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela. Variabel ukuran perusahaan, likuiditas, struktur modal dan ukuran dewan secara bersama-sama memengaruhi luas pengungkapan sukarela.
This study examines the influence of gender diversity on board of directors and board of commissioners on voluntary disclosure in annual reports manufacturing companies. Gender diversity which is measured using the percentage of the female representation on the board of directors and commissioners is expected to increase the extent of voluntary disclosure which can help users of annual reports. To examine the influence, this study uses Ordinary Least Square (OLS) method with 114 samples of manufacturing companies in 2012. This research concludes that the female representation in the board of commissioners and board of directors, profitability do not affect the extent of voluntary disclosure. Meanwhile, the size of company, liquidity, leverage and size of the board jointly affect the extent of voluntary disclosure.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bestari Nurfitriana
Abstrak :
Partisipasi konsumen merupakan bagian yang penting dalam proses pemasaran. Di era teknologi ini, internet yang tidak dapat lagi dipisahkan dalam kehidupan manusia modern memberi warna baru dalam perilaku konsumen di dunia maya sehingga topik tersebut semakin penting untuk dipelari. Komunitas virtual pun bermunculan, salah satunya dalam jenis social media seperti Twitter. Di Indonesia, Twitter digunakan masyarakat untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan banyak orang. Perusahaan menggunakan Twitter sebagai media dalam melakukan promosi dan komunikasi kepada pelanggan. Namun masih banyak akun Twitter perusahaan yang pengelolaannya kurang efektif dalam menarik partisipasi konsumen mereka karena kurangnya pemahaman terhadap perilaku konsumen di komunitas virtual. Penelitian ini di desain untuk meneliti value perception terhadap social influence variable yang mengarah pada pengambilan keputusan dan partisipasi konsumen. Penelitian berdasarkan survei ini menggunakan kuesioner yang disebarkan secara online dan offline kepada pengguna Twitter yang merupakan follower dari akun produk di Indonesia. Hasil yang didapatkan mendukung model penelitian, dimana salah satunya adalah value perception berpengaruh besar terhadap group norms di dalam komunitas sehingga pengguna merasa lebih bersatu di dalamnya. Peneliti juga menyimpulkan temuan riset ini dalam implikasi manajerial dan saran penelitian ke depannya.
Consumer participation is an important part of marketing process. In this technology era, internet is inseparable nowadays in modern human life that gives new meaning on consumer behavior in virtual world, consequently that topic became more important to be studied. Virtual communities then mushroomed, one of them, in social media type, is Twitter. In Indonesia, people use Twitter for communicating and sharing information with other users. Companies use it as the medium in promotion and communication with their consumers. However, many companies do not manage their Twitter account effectively to attract consumer participation (in this case, Twitter user who followed the company account)astheir lack of understanding of consumer behavior in virtual community. This study was designed to examine the influence of value perception to social influence variable that lead to create decision making and participation of consumers. This surveybased study used online and offline questionnaires to Twitter users who are followers of companies account in Indonesia. The results are supporting the study model, one of them is that value perception plays great role to form group norms in virtual community. Researcher also conclude with a consideration of study and managerial implications.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S58034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Nurfitriana
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai perjanjian perkawinan di dalam suatu perkawinan yang memiliki suatu akibat hukum terhadap harta perkawinan seperti ditolaknya harta perkawinan untuk dimasukkan ke dalam boedel pailit apabila salah satu suami atau istri dipailitkan. Salah satu kasus terkait dengan perjanjian perkawinan adalah Sengketa Pailit No. 423/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Tim yang mana pada perkara ini terdapat suatu perjanjian perkawinan, akan tetapi perjanjian tersebut tidak dicatatkan sehingga tentu hal tersebut dapat membuat perjanjian perkawinan menjadi tidak mengikat kepada pihak ketiga dan membuat perkawinan dilangsungkan seperti tidak adanya perjanjian perkawinan, maka terhadap perkawinan tersebut terjadilah percampuran harta, dimana jika salah satu suami pailit maka harta perkawinan dapat masuk ke dalam boedel pailit. Untuk melakukan penelitian terkait dengan hal-hal tersebut maka digunakanlah metode penilitan yuridis normatif. Hasil Penelitian menyarankan bagi perjanjian perkawinan yang tidak dicatatkan ke Pegawai pencatat perkawinan maka dapat meminta penetapan Pengadilan Negeri agar perjanjian perkawinannya dapat dicatatkan. ...... The focus of this study is prenuptial agreement in marriage create a legal concequence, such as the marriage joint property can not be inserted in to bankruptcy property if the husband or wife went bankrupt. One of the case elucidate this premise is the case No. 423/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Tim which contain an unregistered prenuptial marriage agreement, so the prenuptial agreement can not bind to third party. On this regard the prenuptial agreement is consider as voidable and as the consequence the marriage property become a joint property that can be inserted to bankruptcy property. For researching for this topic i used the juridical normative research methods. The researcher suggest in the case of prenuptial agreement is not registred in a civil registration office they can ask for resolution from the court.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Nurfitriana
Abstrak :
Pulau Jawa merupakan habitat bagi 6 spesies primata. Lutung budeng (Trachypithecus auratus) merupakan salah satu primata endemik pulau Jawa yang memiliki ukuran tubuh sekitar 517 mm dengan panjang ekor rata-rata 742 mm. Persebaran lutung budeng di Jawa Barat tercatat di 12 lokasi, termasuk Taman Nasional Gunung Ciremai dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Namun, studi mengenai populasi lutung budeng di kedua taman nasional tersebut masih kurang. Berdasarkan hal tersebut, maka dirumuskan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ukuran populasi, kepadatan populasi, dan laju perjumpaan lutung budeng di kedua kawasan taman nasional tersebut. Ukuran populasi lutung budeng yang teramati tidak memiliki perbedaan jumlah individu di dalam kelompoknya. Kepadatan populasi lutung budeng tertinggi berada di Gunung Putri, sedangkan yang terendah di Cilengkrang. Laju perjumpaan lutung budeng tertinggi terdapat di Palasari dan terendah di Cilengkrang. Kehadiran lutung budeng dipengaruhi oleh tingginya persentase tutupan kanopi dan tingkat aktivitas manusia di jalur pengamatan. Selain itu, faktor cuaca, jarak pandang pengamat, dan kemampuan pengamat dalam mendeteksi keberadaan lutung budeng juga memengaruhi data yang dihasilkan. ......Java Island is a habitat for 6 primate species. Ebony leaf monkey (Trachypithecus auratus) is one of the endemic primates in Java, which has a body size of about 517 mm with an average tail length of 742 mm. Distribution of ebony leaf monkey in West Java is recorded in 12 locations, including Mount Ciremai National Park and Mount Gede Pangrango National Park. However, there is a lack of studies of ebony leaf monkey population in those two national parks. Based on this, this study was formulated with the aim of knowing the population size, population density, and the encounter rates of ebony leaf monkey in those two national park areas. The observed population size of ebony leaf monkey did not differ in the number of individuals in the group. The highest population density of ebony leaf monkey is in the Gunung Putri, while the lowest is in the Cilengkrang. The highest rate of encounter with the lutung budeng was on the Palasari and the lowest was on the Cilengkrang. The presence of the ebony leaf monkey is influenced by the high percentage of canopy cover and the level of human activity in the observation path. In addition, weather factors, observer visibility, and observer ability to detect the presence of ebony leaf monkey also affect the resulting data.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library