Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pramudito
"Jaringan optik. berpita lebar merupakan salah satu alternatif solusi masa depan dalam mendukung ratusan atau bahkan ribuan pengguna yaug masing­ masing membutuhkan kemampuan Gigabit/s. Jaringan optik dapat diklasifikasikan sebagai circuit switched atau paker switched terganlung dari trafik yang bisa melaluinya. Dalam jaringan optik yang mendukumg trafik paket switched perlu dipikirkan agar kongesti yang ada pada semua lightpath diminimalkan.
Dalam skripsi ini dibahas mengenai perbandingan metode minimalisasi kangesti maksinmm pada jaringan optik paket switched. Ada dua metode yang akan dikemukakan yaitu metode Topologi Acak dan yang kedua adalah metode Program Linear berdasarkan maksimalisasi trafik satu hop. Kedau metode tersebut dibandingkan dengan menggunakan parameter yang sama yaitu derajat logika dan jumlah node yang ada serta matriks trafik yang bervariasi pada suatu jaringan untuk mencari nilai kongesti maksimum yang paling minimum. Dihitung pula persentase perbaikan yang terjadi. Merode Topologi Acak memberikan unjuk kerja yang lebih baik dibandiingkan metode Program Linear berdasarkan maksimalisasi trafik satu-hop dengan peningkatan efisiensi sampai dengan 76% terhadap rata-rata kongesti maksimum."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bali Basworo Pramudito
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T 5960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bali Basworo Pramudito
"Desa Adat Julah termasuk desa Bali Aga yang terletak di Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali. Pemilihan Desa Adat Julah sebagai lokasi penelitian berkaitan erat dengan adanya kenyataan bahwa desa tersebut memiliki masalah pertanahan yang terkait dengan konversi atas tanah adat. Desa Adat Julah memiliki sistem pemerintahan berbentuk demokrasi desa yang berlandaskan pada adat istiadat yang bersifat lisan maupun tertulis yang disebut awig-awig desa adat, dan kaidah-kaidah lain yang bersumberkan pada agama Hindu. Desa Adat Julah mengenai pemilikan tanah secara komunal yang disebut tanah adat atau tanah paruman desa. Tanah adat diyakini pula sebagai milik dewa, yakni Ratu Puseh Maduwe Karang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan tanah adat pada masa prakonversi1 mengetahui hal hal tanah adat, seperti Jatar belakang konversi baik yang bersifat internal maupun eksternal, mengetahui druupak atau implikasi dari konversi tanah adat terhadap kehidupan keluarga maupun persekutuan desa. Metode penelitian yang digunakan adaiah metode Deskriptif-Analitis, dengan teknik penelitian meliputi pengamatan langsung, kajian kepustakaan, wawancara dengan pakar-pakar, nara sumber dan tokoh mazyarakat setempat, penyimpulan data primer dan sekunder yang telah diperoleh.
Data-data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan berbagai produk perundang-undangan yang berlaku yang ada kaitannya dengan permasalahan lingkungan hidup. Berdasarkan pengamatan dan analisis mal
2000
T32456
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kornelius Septyo Pramudito
"ABSTRAK
Daya tarik perkotaan telah mendorong terjadinya urbanisasi yang ditandai dengan perpindahan penduduk dan perubahan kegiatan dari pertanian menjadi non pertanian. Secara fisik hal ini terlihat dari perembetan lahan terbangun ke wilayah pinggiran perkotaan. Sebagai daerah pinggiran Kota Jakarta, Kabupaten Bogor dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan yang tinggi dan alih fungsi lahan yang meluas. Sebagai wilayah penyangga, perkembangan wilayah perkotaan di Kabupaten Bogor tentu harus dikendalikan karena pertumbuhan perkotaan yang terjadi di wilayah ini tentu akan berdampak pada munculnya dampak negatif seperti berkurangnya lahan pertanian produktif. Penurunan jumlah lahan pertanian produktif ini tentu akan berdampak pada menurunnya jumlah produksi pangan dan mengakibatkan semakin lebarnya kesenjangan kebutuhan pangan yang harus dipenuhi. Tingginya konversi lahan menjadi lahan terbangun mendorong perlunya upaya pengendalian perkembangan lahan terbangun di Kabupaten Bogor. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai pola perkembangan lahan terbangun dan pengaruhnya terhadap lahan pertanian serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan lahan terbangun.
Penelitian ini bersifat experimental research dengan menggunakan teknik penelitian spatial statistik yang merupakan kombinasi pemanfaatan data statistik yang terdistribusi secara spasial yang ditampilkan dan dianalisis dengan menggunakan perangkat Sistem Informasi Geografis (SIG). Beberapa teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis spasial, analisis korelasi dan anaisis kebijakan. Penelitian ini menggunakan data citra satelit LANDSAT dengan periode perekaman antara 2000, 2005 dan 2010. Untuk data sekunder penelitian ini menggunakan basis data Potensi Desa (PODES).
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa pola perkembangan lahan terbangun di wilayah perkotaan memiliki laju konversi dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi (14% per tahun dan indeks sprawl sebesar 3,61) sehingga ini akan mendorong perubahan lahan terbangun yang cukup pesat. Tetapi berdasarkan hasil uji korelasi, perkembangan lahan terbangun yang tinggi tersebut ternyata tidak memiliki hubungan korelasi terhadap penurunan jumlah luas lahan pertanian. Hal ini disebabkan kemampuan elastisitas lokasi lahan pertanian yang cenderung berpindah dan/atau meningkat luasannya pada daerah peralihan dan zobikotdes. Selain itu, faktor yang mempengaruhi pola perkembangan lahan terbangun secara berurutan tingkat pengaruhnya adalah (1) Ketersediaan jalan; (2) Kepadatan Penduduk, (3) Kesesuaian Lahan; (4) Rasio Jalan per luas lahan terbangun; (5) Rasio fasilitas kesehatan; (6) Jumlah Fasilitas Ekonomi; (7) Rasio jalan per penduduk (8) Jumlah Penduduk dan (9) jumlah rumah tangga pengguna listrik PLN.

ABSTRACT
The attractiveness of urban areas, has led to the occurrence of urbanization that is marked by the movement of population and activity changes from agricultural to non-agricultural. Physically , it is seen from the spillovers of built up area to the urban fringe areas. As a suburb of Jakarta , Bogor Regency influenced by high growth rates and widespread land conversion. As a buffer area , development of urban areas in Bogor Regency necessarily have to be controlled due to urban growth that occurred in the region will certainly have an impact on the emergence of negative impacts such as reduced productive agricultural land. The decrease in the number of productive agricultural land will certainly decrease the amount of food production and lead to the widening gap of food needs. The high conversion of land into built-up areas, requiring the need to control the development of the built up area in Bogor Regency. For that in this study will analyze the patterns of development of the built up area , and its effect on agricultural land as well as to identify the factors that influence the development of the built up area.
This study is an experimental research study using spatial statistical techniques that combine the use of statistical data that are spatially distributed and displayed and analyzed using the Geographic Information System (GIS). Some of the analytical techniques used in this research is descriptive statistical analysis, spatial analysis, correlation analysis and policy analysis. This study uses LANDSAT satellite image data with recording period between 2000, 2005 and 2010. This study used secondary data obtained from the Village Potential data (PODES).
Based on the results of this study found that the pattern of urban development in Bogor Regency has a high conversion rate and population growth (14 % per year and the sprawl index by 3.61 ) so that this will encourage changes in the built up area quite rapidly. But based on the results of the correlation, the correlation between the development of the built up area to decrease the amount of agricultural land showed no significant value. This happens due to the elasticity of the location capability of agricultural land is likely to shift and / or increase its range in the "daerah peralihan" and zobingkotdes. In addition , factors that influence the development of the built up area in sequence rate effect is (1) Availability of roads , (2) Population Density , (3) Land Suitability ; (4) Ratio Road to the extensive built-up area ; (5) Ratio of facility health, (6) number of facilities Economics ; (7) Ratio of road per resident (8) population and (9) the number of household users of electricity.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidikrubadi Pramudito
"Dalam tesis ini telah dipelajari kinematika dan penampang lintang hamburan en→eΣ0. Penampang lintang total tersebut dibagi ke dalam dua bagian yaitu bagian pertukaran foton untuk verteks nγΣ0 dan bagian pertukaran Z0 untuk verteks nZ0Σ0. Kedua bagian tersebut dinyatakan dalam faktor-faktor bentuk kompleks yang dipilih agar dapat dilakukan parametrisasi proses fisika di kedua verteks. Dengan menggunakan data eksperimental untuk peluruhan radiatif Σ0→nγ kedua bagian penampang lintang tersebut, dalam bentuk, 􀜴􀰊 dan 􀜴􀯓, dapat ditentukan di mana, 􀜴􀰊 dan 􀜴􀯓 adalah perbandingan kedua penampang lintang terhadap penampang lintang hamburan elastik en→en. Dengan memperhatikan pendekatan orde pertama, perhitungan dilakukan untuk berbagai energi elektron datang dari 0.3 GeV sampai dengan 1.7 GeV dan berbagai sudut hambur dari 5° sampai dengan 90°. Untuk −q2 kecil 􀜴􀰊 dan 􀜴􀯓 dapat dipandang sebagai fungsi dari q2 saja. Untuk −q2 ≈ 0.3 (GeV)2 didapatkan hasil 􀜴􀰊~10􀬿􀬵􀬸 dan 􀜴􀯓~5􀵈10􀬿􀬶􀬸. Hasil perhitungan ini menunjukkan adanya penindasan yang luar biasa pada proses en→eΣ0 relatif terhadap hamburan elastik en→en dan juga menunjukkan bahwa proses ini didominasi oleh bagian pertukaran photon. Dapat disimpulkan bahwa proses en→eΣ0 dapat terjadi meskipun dengan peluang yang sangat kecil sehingga sangat sulit untuk dapat diamati dalam pengukuran yang dilakukan dewasa ini.

In this thesis the kinematics and the cross section of the scattering process en→eΣ0 have been studied. The total cross section is divided into two parts, the photon exchange part for nγΣ0 vertex and the Z0 exchange part for nZ0Σ0 vertex. These two parts are expressed in terms of complex form factors which are chosen to parameterize the physics at both vertices. Using the experimental data for the radiative decay Σ0→nγ these cross sections, in term of 􀜴􀰊 and 􀜴􀯓, can be determined, whereas 􀜴􀰊 and 􀜴􀯓 are the ratio of these cross sections to cross section of the elastic scattering en→en. With regard to the first order approximation, the calculations have been performed for different incident electron energies from 0.3 GeV to 1.7 GeV, and different scattering angles from 5° to 90°. For small −q2, 􀜴􀰊 and 􀜴􀯓, can be considered as a function of only q2. For −q2 ≈ 0.3 (GeV)2 the calculation results in 􀜴􀰊~10􀬿􀬵􀬸 and 􀜴􀯓~5􀵈10􀬿􀬶􀬸. These calculations show that there exists a very large suppression in the en→eΣ0 proccess, as compared to the elastic scattering en→en, as well as that this proccess is dominated by the photon exchange part. As a conclusion, the hyperon production process en→eΣ0 may occur but with a very small probability. Therefore the measurement of this process is very difficult at present."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21583
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bali Basworo Pramudito
"Pemanasan global yang selama ini dianggap sebagai penyebab perubahan iklim karena terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi ternyata berdampak bagi kesehatan manusia. Salah satu pengaruh perubahan iklim adalah terhadap potensi peningkatan kejadian timbulnya penyakit yang ditularkan oleh vektor nyamuk adalah filariasis (negleted old diseases). Penelitian ini adalah penelitian lanjutan yang menginternalisasikan unsur perubahan indikator lingkungan yang menambahkan variabel suhu udara, kelembaban, curah hujan, hari hujan, radiasi matahari, perubahan penggunaan lahan, jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, kejadian filariasis. Penelitian ini adalah exploratory research yang memetakan dan mengkaji pola distribusi penyakit filariasis di Kota Tangerang Selatan, mengembangkan model prediksi daerah sebaran filariasis dan mengkaji penerapan model prediksi daerah sebaran baru filariasis. Penyusunan model prediksi sebaran filariasis menggunakan pendekatan numerik berdasarkan model konseptual untuk merepresentasikan proses-proses yang terjadi menggunakan model jaringan syaraf tiruan. Penderita filariasis di Kota Tangerang Selatan Kawasan ini menyebar di bagian selatan yaitu di Kecamatan Pamulang dan Ciputat dan merata secara topografi dengan ketinggian antara 25-50 m di atas permukaan laut. Model prediksi sebaran baru filariasis merupakan fungsi fungsi dari perubahan indikator lingkungan seperti perubahan suhu udara, kelembaban, curah hujan, dan radiasi matahari, penggunaan lahan, jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, dan kejadian filariasis. Model yang dibangun adalah model baru yaitu model numerik menggunakan model jaringan syaraf tiruan (JST) yang merupakan pengembangan dari model matematika penyakit filariasis sebelumnya. Model numerik JST memenuhi kriteria model yang baik terhadap performa, korelasi, dan error output dengan nilai Mean Square Error (MSE) adalah 0 dan nilai regresi (R) adalah 0,999. Model prediksi daerah endemik baru dapat diterapkan di daerah kajian dengan kelembaban, suhu udara, jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, dan kejadian filariasis sebagai prediktor dominan. Model menunjukkan bahwa penurunan jumlah penderita filariasis dapat dilakukan dengan menurunkan suhu udara melalui program reduksi emisi gas rumah kaca dan program penghijauan. Studi ini sebagai salah satu mitigasi persebaran filariasis ke wilayah sekitarnya, dimana peningkatan suhu udara dan kelembaban relatif serupa dengan Kota Tangerang Selatan karena kesamaan tipologi topografi masih merupakan satu bentangan ekosistem dengan ciri-ciri ekologi yang sama.
......Global warming which is considered as a cause of climate change due to the increase in the average temperature of the earth's surface turned out to have implications for human health. One effect of climate change is to the potential increase in the incidence of disease transmitted by mosquito is filariasis (negleted old diseases). This study is a continuation of research that internalize the indicators change of environmental that adds variable of air temperature, humidity, rainfall, rainy day, and solar radiation. This study is exploratory research that map and assess the distribution pattern of filariasis in Kota Tangerang Selatan, develop predictive models of new endemic areas and assess the implementation of new predictive models filariasis endemic areas. Preparation of filariasis distribution prediction model uses a numerical approach based on the conceptual model to represent processes that occur using artificial neural network model. Filariasis patients in Kota Tangerang Selatan area is spread in the southern part of which is in District Pamulang and Ciputat with equal topography with a height of 25-50 m above sea level. Model predictions of a new endemic area is a function of air temperature, humidity, rainfall and solar radiation. Models are built is the new numerical model by using the model of artificial neural network (ANN), which is developed from of a earlier filariasis mathematical model. ANN numerical models meet the criteria for a good model for performance, correlation, and error output value. Mean Square Error (MSE) is 0 and the value of regression (R) is 0.999. Model predictions of new distribution areas can be applied in this study with the humidity and air temperature as the dominant predictor. The model showed that the decrease in the number of patients with filariasis can be done by lowering the temperature of the air through the reduction of greenhouse gas emissions and greening program. Model predictions of new endemic areas can be applied in the study with the humidity and air temperature as the dominant predictor. This study can be mitigate the spread of filariasis to the surrounding region, where an increase in air temperature and relative humidity are similar to Kota Tangerang Selatan because of similarities of topography and ecosystems with a similar ecological characteristic."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2017
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Pramudito
"ABSTRAK
UI-FEAP adalah program metode elemen hingga yang digunakan sebagai program komputasi numerik terhadap berbagai persoalan analisa struktur. Karena UI-FEAP tidak memiliki fasilitas visualisasi yang baik, maka dikembangkanlah suatu jembatan dengan program visualisasi komersial yang telah ada yaitu SDRC FEMAP. Jembatan ini berupa suatu program transformasi yang mudah untuk dikembangkan dan disesuaikan kembali terhadap setiap perkembangan kemampuan pada UI-FEAP. Kemudahan ini ditunjang dengan adanya format file neutral yang ada pada FEMAP. Permasalahan yang ada ialah bagaimana membuat program transformasi yag kompatibel dan bisa menyesuaikan diri terhadap kemampuan yang ada pada kedua program tersebut.

"
2001
S34804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rilo Pramudito
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi diversifikasi terhadap aktivitas agresivitas pajak di perusahaan dengan efektivitas dewan komisaris sebagai variabel pemoderasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuntitatif, dan menggunakan metode data panel dengan model fixed effect. Sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2014-2016, dengan total observasi yang digunakan adalah sebanyak 246 perusahaan. Diversifikasi dibedakan menjadi dua yaitu diversifikasi internasional dan diversifikasi industri. Pengukuran agresivitas pajak dilakukan dengan Current ETR dan Cash ETR.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diversifikasi internasional berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak yang diukur dengan Current ETR. Sementara itu, diversifikasi industri terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap aktivitas agresivitas pajak perusahaan, yang diukur dengan Cash ETR. Pengujian lebih lanjut memberikan bukti bahwa efektivitas dewan komisaris tidak dapat memperlemah pengaruh antara strategi diversifikasi terhadap agresivitas pajak.

The purpose of this research is to examine the effect of diversification strategy on corporate tax aggressiveness activities with board of commissioners rsquo effectiveness as a moderating variable. This research is a quantitative research, with using panel data and fixed effect model. The sample used in this research are non financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange BEI from 2014 2016, with a total 246 observationfirms. Diversification is divided into two parts, international diversification and industrial diversification. Tax aggressiveness is measured by Current ETR and Cash ETR.
The results show that international diversification have a positive effect on tax aggressiveness which measured by Current ETR. Meanwhile, industrial diversification have a negative effect on corporate tax aggressiveness, as measured by Cash ETR. Further tests provide evidence that the effectiveness of the board of commissioners can not undermine the influence between diversification strategies on tax aggressiveness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhanang Pramudito
"Skripsi ini membahas mengenai topik Aspek-Aspek Religiusitas Dalam Serat Wulangreh yang merupakan karya dari Sinuhun Pakubuwana IV. Serat ini merupakan karya sastra yang bergenre wulang, yang memiliki kandungan isi sebagai nasihat atau petuah. Berbagai hal mengenai isi nasihat berkenaan dengan bagaimana manusia harus bersikap di kehidupan ini, tingkah laku terhadap sesamanya, perbuatan yang baik, dan tingkah laku dalam menjalankan perintah Tuhan. Penelitian ini menggunakan empat tahapan yaitu inventarisasi, klasifikasi, deskripsi, dan analisis, peneliti menggunakan teori interpretasi teks dari Jan Van Luxemburg guna untuk mendapatkan makna dari aspek-aspek tersebut, aspek itu antara lain: sasmita, rasa, laku, dan tapa. Dari keempat aspek tersebut nantinya akan diperoleh kesimpulan yaitu manusia dalam memahami aspek-aspek religi yang terdapat pada Serat Wulangreh, tujuannya untuk manunggal dengan Tuhan dan mencapai kesempurnaan hidup (manunggaling gusti kawula_kasampurnaning dumadi).

The main problem of this paper is discussing the Religious Aspects in Serat Wulangreh which is literary work from Sinuhun Pakubuwana IV. The genre of this literary is wulang which contains many advice for human life, how human should behave in their life and society are told in this literary work. The research of this paper use four stages which are inventaritation, classification, description, and analysis. In doing analysis, the writer use theory of interpretation text from Jan Van Luxemburg. The theory is used for getting some meanings from the aspects of the literary work, the aspects are sasmita, rasa, laku, and tapa. It is expected that the results of the paper could provide some input to people in understanding the religious aspects from Serat Wulangreh to have the perfection of life."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S11685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andaru Pramudito
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S8258
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>