Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 409 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmawati
"Abdul Mulku Zahari dikenal sebagai dokumentator manuskrip Buton. Sejumlah manuskrip Buton yang dikoleksi keluarga Mulku Zahari menjadi sumber belajar dan sumber penelitian oleh berbagai kalangan. Tulisan ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peran Abdul Mulku Zahari dalam melestarikan manuskrip Buton. (2) mendeskripsikan karakter Abdul Mulku Zahari sebagai bagian dalam pembentukan karakter (3) mendeskripsikan keteladanan sosok Abdul Mulku Zahari. Data penelitian berupa informasi mengenai sepakterjang Abdul Mulku Zahari menjaga dan mengoleksi manuskrip Buton diperoleh melalui studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosok Abdul Mulku Zahari merupakan sosok yang sangat berjasa dalam menghimpun manuskrip Buton sehingga manuskrip tersebut tetap terjaga. Sepak terjangnya dalam menyelamatkan manuskrip buton patut diteladani. Tanggungjawab, keikhlasan, mencintai dan menghargai budaya daerah merupakan bagian dari karakter Abdul Mulku Zahari yang patut diteladani. Secara tidak langsung pula, nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam manuskrip Buton yang dihimpun, diterjemahkan, dan dialih aksarakan oleh Mulku Zahari dapat dimanfaatkan untuk pembentukan karakter bangsa."
Yogyakarta: BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA D.I. YOGYAKARTA, 2017
400 JANTRA 12:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmawati
"ABSTRAK
Morfem -e dalam bahasa Jawa yang mempunyai dua alomorf [-e] dan [-ne] mempunyai dua fungsi, diantaranya adalah sebagai pronomina posesif, penanda posesif, penentu, dan pembentuk nomina. Akan tetapi, belum banyak ditemukan penelitian yang membahas fungsi-fungsi lain -e dalam teks. Oleh sebab itu penelitian tentang fungsi morfem -e dalam bahasa Jawa dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi fungsi morfem -e dalam bahasa Jawa khususnya dalam teks naratif pada majalah Panjebar Semangat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data pada penelitian ini adalah kata, dan frasa yang dilekati oleh morfem -e. Program aplikasi AntConc digunakan untuk mengumpulkan data. Data tersebut kemudian dianalisis dengan mengidentifikasi fungsinya. Dari analisis data, morfem -e dalam teks naratif bahasa Jawa mempunyai empat fungsi yaitu pronomina posesif, penanda posesif, penentu, dan pembentuk nomina. Fungsi yang paling banyak ditemukan adalah fungsi penanda posesif, diikuti fungsi pronomina posesif, penentu, pembentuk nomina dan penanda posesif, dan pembentuk nomina dan pronomina posesif.

ABSTRACT
Morpheme -e in Javanese has two allomorphs, they are [-e] and [-ne]. This morpheme has more than one functions, they are possessive pronoun, possessive marker, definite marker, and nominalizer. Therefore, this research is conducted in order to identify the functions of -e in Javanese, especially in narrative text in Panjebar Semangat magazine. The qualitative method is applied in this research. The data of this reserch are words, and phrases which are attached by morpheme -e . AntConc program applications is used in order to collected the data. The data then analyzed by identified the functions. From the analyzed data, morpheme -e in narrative text in Javanese has four functions, they are possessive pronoun, possessive marker, definite marker, and nominalizer. The functions that mostly found is possessive marker followed by possessive pronoun, definite marker, nominalizer and possessive marker, and nominalizer and possessive pronoun."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irzalina Rahmawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari evaluasi layanan perpustakaan bagi penyandang disabilitas di Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman. Terdapat tiga komponen standar layanan yang dikeluarkan oleh IFLA
(International Federation of Library and Information) yaitu akses fisik, format media, layanan, dan komputer. Berdasarkan
tiga komponen tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sleman memiliki braille corner untuk pengguna disabilitas tunanetra. Namun, keberadaan braille di perpustakaan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pengguna. Temuan penelitian ini adalah belum optimalnya pengelolaan layanan braille corner Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sleman, pengelola perpustakaan perlu menyelenggarakan kegiatan sosialisasi agar braille corner dapat dimanfaatkan secara maksimal sesuai dengan kebutuhan informasi dikalangan masyarakat disabilitas tunanetra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data adalah wawancara dan observasi."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2019
020 PUS 26:4 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Irma Rahmawati
Jakarta: Kolas Untuk Kebebasan Informasi, 2002
323.445 Keb
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rita Rahmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji masalah adaptasi transmigran di lokasi transmigrasi.
Transmigrasi merupakan salah satu program pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, yaitu persebaran penduduk Indonesia yang tidak merata, terutama kesenjangan penduduk antara Jawa dan Luar Jawa, Prosfek keberhasilan program ini ditujukan untuk menjamin pemerataan penduduk dan kesejahteraan penduduknya, dengan jalan penyediaan lapangan kerja dan peningkatan taraf hidup, melalui pemanfaatan sumber daya alam dan tenaga manusia.
Keberhasilan program transmigrasi sangat tergantung dari keberhasilan transmigrannya dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan membentuk kehidupan masyarakat baru. Hanya saja, perubahan dari satu lingkungan ke lingkungan yang lain bukan hal yang mudah, karena setiap individu sudah terbiasa hidup dalam konteks lingkungan tertentu, sehingga perubahan lingkungan akan mengganggu keseimbangan hidup. Tantangan kehidupan di lokasi baru menuntut individu transmigran untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan tersebut, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, yang relatif berubah.
Kenyataannya, ada transmigran yang berhasil beradaptasi dan ada yang gagal beradaptasi, ditandai dengan keberadaan transmigran yang bertahan tinggal di lokasi dan berhasil meningkatkan taraf hidupnya, di sisi lain banyaknya transmigran yang pergi meninggalkan lokasi untuk kembali ke daerah asal.
Untuk itu, perlu diadakan penelitian tentang adaptasi transmigran. Secara khusus, kajian ini akan membahas hubungan keberhasilan dan kegagalan adaptasi transmigran dengan keberadaan hubungan sosial.
Pertanyaan penelitiannya adalah pola hubungan sosial yang bagaimana yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan adaptasi transmigran di lingkungan pemukiman yang Baru. Apakah keberadaan dukungan sosial mempunyai makna panting bagi kelangsungan hidup transmigran. Bentuk-bentuk dukungan sosial yang bagaimana yang mempengaruhi keberhasilan adaptasi transmigran.
Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian di atas, dilakukan studi lapangan melalui metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan life history. Adapun pengumpulan datanya menggunakan Cara pengamatan terlibat, wawancara mendalam dan fokus grup diskusi terhadap beberapa orang informan terpilih. Data yang sudah terkumpul tersebut kemudian diolah dan dianalisa dengan Cara mengkategori data dan mendeskripsikannya, sehingga diperoleh data tentang strategi adaptasi transmigran,
Dalam melihat masalah adaptasi transmigran, pendekatan "Actor Based Model" digunakan sebagai kerangka acuan, yaitu adaptasi dipandang sebagai suatu
tindakan yang dihasilkan dari keputusan sejumlah individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sejumlah pilihan keputusan individu dalam beradaptasi dengan lingkungan akan menunjukkan pola yang sama apabila individu-individu tersebut mempunyai norma budaya yang sama.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masalah adaptasi transmigran merupakan masalah interaksi social. Keberhasilan dan kegagalan adaptasi transmigran tergantung dari kemampuan transmigran tersebut dalam memahami sumber mata pencaharian yang ada dan mengatasi berbagai tantangan lingkungan. Bagaimana transmigran memobilisasi kemampuan tersebut sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya interaksi dan dukungan sosial.
Ada sejumlah individu transmigran yang melakukan strategi adaptasi dengan jalan mencari dukungan sosial, melalui hubungan sosial, baik berupa hubungan kekerabatan, pertemanan, ketetanggaan maupun melalui institusi dan organisasi sosial yang ada di lokasi transmigrasi.
Hubungan kekerabatan dibedakan kualitasnya berdasarkan ikatan yang melatar belakangi hubungan tersebut, yaitu ikatan darah dan ikatan perkawinan. Bentuk hubungan kekerabatan ini menjamin transmigran untuk memperoleh dukungan sosial, hanya saja hubungan kekerabatan atas dasar ikatan darah lebih efektif dan lebih pasti dalam menjamin keberadaan dukungan sosial.
Hubungan pertemanan biasanya terbentuk karena ada kesamaan, misalnya kesamaan daerah asal dan bersifat sukarela. Masing-masing anggota secara sukarela menjalin hubungan dengan anggota lainnya tanpa ada tujuan yang diharapkan.
Berbeda dengan hubungan pertemanan, hubungan ketetanggaan terbentuk karena ada kepentingan tertentu dan tujuan yang diharapkan, misalnya untuk mencari dukungan ekonomi atau dukungan-dukungan lainnya.
Institusi dan organisasi sosial yang ada di lokasi transmigrasi bisa diharapkan sebagai sumber dukungan sosial ketika transmigran tersebut mengalami hambatan interaksi dan komunikasi dengan sesama transmigran lainnya
Transmigran yang mempunyai hubungan sosial akan memperoleh dukungan sosial, sedangkan transmigran yang tidak mempunyai hubungan sosial tidak akan memperoleh dukungan sosial. Sementara itu, dukungan sosial yang ada dan diterima oleh transmigran tidak semuanya efektif bagi kelangsungan adaptasi transmigran. Ada yang sifatnya terbatas, ada juga yang menjamin kelangsungan adaptasi. Hal ini tergantung dari harrnonis tidaknya hubungan sosial tersebut dan intensif tidaknya frekwensi interaksi dan komunikasi yang yang dijalin oleh masing-masing transmigran.
Strategi adaptasi masing-rnasing transmigran dipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang budaya transmigran yang bersangkutan, sehingga arti penting keberadaan dukungan sosial tidak sama bagi semua transmigran. Ada sejumlah transmigran yang menganggap dukungan sosial bukan sebagai dukungan sosial, melainkan sebagai tindakan balas jasa atas kebaikan transmigran tersebut di masa lalu, atau hutang yang harus dibayar di masa datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuyun Rahmawati
"Penelitian ini berawal dari pentingnya fungsi perpustakaan Universitas Indonesia (selanjutnya disingkat UI) sebagai salah satu faktor penunjang berhasilnya proses belajar mengajar di Universitas Indonesia. Dalam menjalankan fungsinya, perpustakaan UI dihadapkan pada berbagai perubahan yang berasal dari dalam dan luar organisasi. Untuk menghadapi hal tersebut usaha perpustakaan UI melakukan aplikasi teknologi informasi. Meskipun teknologi informasi yang dikenal dengan sistem otomasi telah dimanfaatkan di perpustakaan UI, namun ia masih belum maksimal dalam memenuhi kebutuhan informasi pemakai. Permasalahan tersebut bersumber pada faktor manusia (staf perpustakaan) yang kompetensinya masih rendah. Oleh karena itu, usaha-usaha peningkatan kompetensi staf perpustakaan UI melalui proses pembelajaran, baik secara individu, tim dan organisasi secara terpadu panting dilakukan.
Hasil pembelajaran individu berupa kompetensi individu dapat bermanfaat bagi pengembangan sistem otomasi secara khusus maupun bagi kegiatan perpustakaan secara keseluruhan jika perpustakaan (organisasi) juga metakukan pembelajaran. Dengan demikian, perpustakaan UI harus menerapkan organisasi pembelajaran sebagai strategi organisasinya. Adapun organisasi pembelajaran adalah organisasi yang bertumpu pada peningkatan kompetensi individu dan organisasi untuk menghadapi perkembangan teknologi dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk berkembang di masa yang akan datang.
Kompetensi individu tidak dapat menjadi kompetensi organisasi secara langsung melainkan melalui jalur transformasi pengetahuan. Jalur tersebut terdiri atas lima disiplin dalam organisasi pembelajaran Senge (1990), yaitu disiplin keunggulan pribadi, model mental, berbagi visi, berpikir sistem dan pembelajaran tim yang digunakan. Kelima jalur ini membentuk suatu simpul atau jaringan yang menggambarkan adanya hubungan di antara kelima disiplin organisasi pembelajaran tersebut. Berangkat dari teori tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pentingnya peranan kompetensi dan kualitas jalur transformasi pengetahuan di perpustakaan UI.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah staf perpustakaan UI. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui penyebaran angketlkuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dan regresi yang digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan serta pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan Pearson 's Correlation and Multiple Regression.
Penelitian ini menemukan bahwa kompetensi individu (sebagai indikator basil pembelajaran individu) berpengaruh dalam menentukan kualitas disiplin keunggulan pribadi yang merupakan proses awal dari penerapan lima disiplin organisasi pembelajaran. Disiplin keunggulan pribadi ini selanjutnya mempengaruhi kualitas keempat disiplin lainnya. Korelasi di antara lima disiplin belajar ini membentuk suatu jaringan atau simpul yang menggambarkan jalur transformasi pengetahuan yang menunjukkan kualitas belajar organisasi. Dengan demikian, kompetensi dan jalur transformasi pengetahuan memiliki peranan yang cukup penting dalam membangun organisasi pembelajaran. Dari penelitian ini juga menemukan bahwa perpustakaan UI belum memiliki staf yang berkompetensi tinggi di bidangnya. Kondisi tersebut mempengaruhi kualitas (nilai korelasi dan regresi) dari jalur transformasi pengetahuan yang belum maksimal.
Perpustakaan UI perlu meningkatkan kembali proses pembelajaran individu yang dapat meningkatkan kompetensi staf perpustakaan secara terus menerus. Peningkatan kompetensi staf sebaiknya tidak hanya terbatas pada dimensi intelektual, emosional dan sosial saja, namun lebih dari itu staf perpustakaan harus mampu mengharmonisasikan ketiga kompetensi tersebut menuju kompetensi spiritual (SQ). Peningkatan kompetensi tersebut dapat mempengaruhi terwujudnya disiplin keunggulan pribadi yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas jalur transformasi pengetahuan. Selain itu, perpustakaan UI perlu meningkatkan kualitas jalur transformasi pengetahuan berupa peningkatan kelima disiplin organisasi pembelajaran, yaitu keunggulan pribadi, berbagi misi, berpikir sistem, model mental dan pembelajaran tim sebagai suatu simpul yang terpadu. Peningkatan kedua hal ini (kompetensi dan jalur transformasi pengetahuan) dapat menjadikan perpustakaan UI menjadi organisasi pembelajaran. Dengan demikian, perpustakaan UI dapat menjalankan fungsinya dengan baik dan dapat menjadi faktor pendukung Universitas Indonesia untuk dapat berkompetisi di masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hindra Rahmawati
"Tanaman Polyscias guilfoylei (Cogs. & Marche) Bailey (sinonim Nothopanax guilfoylei Miq.) termasuk suku Araliaceae, yang sering digolongkan sebagai suku yang kaya akan saponin. Tanaman ini, yang dikenal dengan nama daerah 'puding', merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh terutama di Sumatra dan Malaysia. Sejauh ini belum ada laporan penelitian yang rinci mengenai khasiat atau kandungan kimianya, sementara jenis yang lain dari marga Polyscias telah dikenal oleh penduduk sebagai obat tradisional, antara lain untuk peluruh keringat, diuretika, radang payudara, dan menyuburkan rambut.
Ekstrak petroleum eter dari daun Palyscias guilfoylei yang telah dikeringkan dan ditumbuk halus; difraksinasi dengan kromatografi kolom menggunakan silika gel sebagai fasa diam dan pelarut landaian kloroform-metanol sebagai fasa geraknya. Suatu glikosida triterpen telah berhasil diisolasi melalui pembuatan turunan pentaasetat dimetilester, yang diduga berasal dari senyawa asalnya yaitu asam 3-0-[ß-D-glukopiranosil(1__>4) ß -D-glukuronopiranosil] oleanolat (C42H66O14). Penentuan struktur molekulnya dilakukan dengan metode spektroskopi (IR, RMI 1H, RMI 13C serta MS).

Polyscias guilfoylei (Cogn. & Marche) Bailey (syn. Nothopanax guilfoylei Miq.) belongs to the Araliaceae, which is often considered as one of the richest saponin containing families. It is an ornamental plant which can reach up to 5 m in height. The plant is commonly known as 'puding', and grows especially in Sumatra and Malay. Up to now, there has been no report on the biological activity or chemistry of this plant, though other species of this genus, Polyscias scutellaria ('mangkokan') and Polyscias fruticosa ('kedondong laut'), have been used widely as home remedies for anti-inflammatory, diuretic, and sudorific drugs in Indonesian traditional medicine.
The petroleum ether extract of dried, ground leaves of Polyscias guilfoylei had been further purified by silica gel column chromatography using gradient mixture of chloroform and methanol as mobile phase. A triterpenic glycoside had been isolated through its dimethyl-pentaacetyl-derivative, and the original constituent was established to be 3-O-[ ß -D-glucopyranasyl(1-->4) ß -D-glucuronopyranosyl] oleanolic acid (C42H&60l4). The structure was measured by spectroscopic means (IR, 1HNMR, 13CNMR, and FARMS)."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanti Dwi Rahmawati
"ABSTRAK
Remaja putri beresiko tinggi menderita anemia gizi besi, karena pada masa ini
terjadi peningkatan kebutuhan zat besi akibat pertumbuhan dan haid. Anemia gizi
besi pada remaja putri akan berdampak pada gangguan tumbuh kembang, kognitif,
penurunan fungsi otot, aktifitas fisik dan daya tahan tubuh menurun sehingga
meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat gambaran hubungan antara faktor umur, pengetahuan, konsumsi gizi
(energi, protein, vitamin C dan zat besi), kebiasaan minum teh, kebiasaan sarapan,
status gizi, pola haid dan pendidikan ibu terhadap kejadian anemia gizi besi pada
remaja putri di SMAN 2 Kota Bandar Lampung Tahun 2011. Desain penelitian
cross sectional, jumlah sampel 102 dipilih secara proportional random sampling dari
seluruh kelas X dan XI yang memenuhi kriteria inklusi. Instrument yang digunakan
adalah kuesioner, food recall, pengukur hemoglobin dengan digital Amperometric
Enzym Electrode Nesco, timbangan berat badan dan microtoa untuk mengukur
tinggi badan. Hasil penelitian menunjukkan kejadian anemia gizi besi sebesar
43,1%. Kejadian anemia gizi besi berhubungan dengan konsumsi energi (nilai p =
0.0001), protein (nilai p = 0,0001), vitamin C (nilai p = 0,018) dan zat besi (nilai p =
0,0001). Kejadian anemia gizi besi di SMAN 2 Kota Bandar Lampung merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang berat . Penanganan yang penting adalah
meningkatkan konsumsi gizi seimbang dan bervariasi pada remaja putri melalui
KIE , pengadaan skrining anemia gizi dengan pemeriksaan hemoglobin saat awal
tahun ajaran.

ABSTRACT
Adolescent girl have a high risk of iron deficiency anemia, because of their of iron
needs increasing for their growth and menstruation. Iron deficiency anemia in
adolescent girls will have an impact on growth and development disorders,
cognitive decline in muscle function, physical activity and decreased immune
system thereby increasing the risk of infection. The purpose of this study was to see
a picture of the relationship between the factors age, knowledge, nutrition
consumption (energy, protein, vitamin C and iron), drinking tea, breakfast habits,
nutritional status, menstrual patterns and maternal education on the incidence of
iron deficiency anemia in adolescent girl at SMAN 2 Bandar Lampung in 2011.
Cross-sectional study design, sample size of 102 selected by proportional random
sampling of all classes X and XI that meet the inclusion criteria. Instruments used
were questionnaires, food recall, measuring hemoglobin with digital Amperometric
Electrode Enzym NESCO, weight scales and microtoa to measure height. The
results showed the incidence of iron deficiency anemia 43.1% . Incidence of iron
deficiency anemia associated with iron nutritional energy consumption (p-value =
0.0001), protein (p-value = 0.0001), vitamin C (p-value = 0.018) and iron (p-value =
0.0001). Incidence of iron deficiency anemia in SMAN 2 Bandar Lampung is a
serious public health problem. Handling is important is to improve the nutritional
intake of balanced and varied diet in adolescent girls through the IEC, the provision
of screening of iron deficiency anemia with hemoglobin at the beginning of the
school year."
2011
S-FDF
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Ully Rahmawati
"Negara berwenang mengatur bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Melalui penataan ruang dan penatagunaan tanah, negara mengatur penggunaan tanah dengan mempertimbangkan kepentingan pribadi (perorangan) dan kepentingan sosial. Salah satu bentuk kepentingan sosial dalam bidang transportasi adalah penyelenggaraan bandar udara. Dalam penyelenggaraannya, bandar udara harus menguasai tanah dan/atau perairan dan ruang udara pada lokasi yang telah ditetapkan untuk keperluan pelayanan jasa kebandarudaraan, pelayanan keselamatan operasi penerbangan dan fasilitas penunjang bandar udara umum. Penetapan suatu lokasi sebagai bandar udara akan menghadapi keadaan dimana penyelenggaraan bandar udara beserta fasilitas penunjangnya berhubungan dengan penggunaan tanah oleh masyarakat di sekitar bandar udara. Pengguna tanah di sekitar bandar udara ingin menggunakan dan memanfaatkan tanahnya berdasarkan kepentingan pribadi, sedangkan keberadaan bandar udara menuntut pengguna tanah di sekitarnya untuk menggunakan tanahnya dalam batas tertentu sehingga tidak mengganggu keamanan dan keselamatan penerbangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penggunaan tanah yang berlokasi di sekitar bandar udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, serta akibat diterapkannya peraturan-peraturan tersebut. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kepustakaan yang disempurnakan dengan wawancara dari berbagai sumber tertentu yang kompeten dengan permasalahan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>