Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riyanti
"ABSTARK
Dalam merencanakan anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit diperlukan informasi mengenai besarnya biaya satuan dan setiap unit pelayanan dan kecenderungan jumlah layanan berdasarkan data tahun sebelumnya, sehingga dapat dibuat proyeksi pendapatan dan pembiayaan unit pelayanan.
Untuk memperoleh biaya satuan dari jasa yang diberikan oleh rumah sakit, perlu suatu analisa biaya rumah sakit yang sistematis dan syarat utama untuk analisa biaya adalah harus adanya akuntansi biaya yang baik di rumah sakit melalui analisa biaya tersebut, sekiranya dalam suatu periode rumah sakit mengalami defisit, maka pimpinan akan dengan mudah menemuken pusat biaya yang menyebabkan defisit dan mengatasinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya biaya satuan untuk menetapkan tarif baku layanan hemodialisis di RSKG Ny.RA.Habibie.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder dengan melakukan analisis terhadap biaya satuan serta analisis penetapan tarif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisa biaya yang telah dilaksanakan, maka didapatkan enam macam biaya satuan, yaltu Rp.174.832; , Rp.138.515,-, Rp.204.935,-, Rp.168.619,-, Rp.169.190,- dan Rp.132.874,-. Karena semua alat medik dan sebagian alat non medic RSKG Ny.RA.habibie adalah merupakan hibah dari negeri Belanda, maka yang akan dipakai sebagai standard adalah biaya satuan yang biaya investasinya tidak dihitung semuanya yaitu Rp.168.619,-, Rp.138.515,- dan Rp.132..874; .
Aplikasi tentang hubungan antara biaya, jumlah layanan, laba operasional memberikan gambaran kepada RSKG Ny.RA. Habibie mengenai penentuan tarif pelayanan hemodialisis dengan mengingat misi dari rumah sakit tersebut.
Setelah dibandingkan dengan tarif yang berlaku saat ini, RSKG Ny.RA. Habibie mengalami defisit, untuk mengurangi defisit tersebut maka perlu dilakukan peningkatan tarif, peningkatan jumlah layanan atau tindakan dan penghematan.
Daftar bacaan : 28 (1982 - 1997)

ABSTRACT
Unit Cost and Basic Price Analysis of Hemodialysis Services In RSKG Ny RA HabibieIn planning hospital budget, it is important to use information and trend of services amount based on previous year data, so that the projection of income and expenditure of unit services will be made.
To obtain unit cost from services served by Hospital, it is necessary to make hospital cost analysis systematically. More over major requirement of cost analysis is that it shoud be proper cost accounting in hospital through the cost analysis. If in a period hospital suffers deficit, the manager will easily examine cost problems causing deficit and to manage them.
The Research's purposes is to know the extent of unit cost in order to determine basic price of Hemodialysis services in RSKG Ny.RA.Habibie.
The Research was done by using secondary data with making unit cost and price regulation analysis.
The research results indicated that from cost analysis result which had been done, there were six types of unit cost, that is Rp.174.832; , Rp.138.515,-, Rp.204.935,-, Rp.168.619,-, Rp.169.190,- and Rp.132.874,-. As all medical equipment and some of non medical equipment of RSKG Ny. RA.Habibie were that's grant, then to use as standard was unit cost which not all investment cost calculated, namely Rp.168.619,-, Rp.138.515,- and Rp.132.874,-.
The application on relationship between cost, services amount, operational profit gave the description of RSKG Ny.RA.Habibie on price regulation of hemodialysis services considering the hospital's mission.
After comparing to the prevailing price, RSKG NyRA.Habibie suffered deficit. Thus in order to reduce the deficit it should be made price increase, rising services amount, or economizing action.
References : 28 (1982 -1997)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanti
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S33791
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyanti
"This study discusses the formation of Arabic vocabulary terminology Mathematical be viewed from two perspectives, namely morphology and semantics. This research is a descriptive analysis that aims to identify the process of word formation and assorted shapes and semantic analysis in the vocabulary of Arabic terminology Mathematics. The data used as a corpus is the Dictionary of Mathematical Terms compiled by Qatar University and the English-Arabic Glossary Mathematics compiled The State Education Department, The University of the State of New York. Results of the study found that the vocabulary of Arabic terminology shaped Mathematics Arabization, derivation, combination of words, abbreviations and emblems of letters, eponymous, pluralization and preferences. In terms of semantics, vocabulary Arabic terminology Matematka formed by extension of meaning ( semantic extension ), translation ( calque ), and idiomatic meaning.
This thesis is dealing with the forming of arabic vocabulary in Mathematics terminology viewed by morph semantics perspectives. The method of the research used here is descriptive analysis in order to know the process of forming, the forms and analysis of semantics of Arabic vocabulary in Mathematics term. The Dictionary of Mathematical Terms from Qatar University and the English-Arabic Mathematics Glossary from The state Education Department, The University of The State of New York are the best data used in this research. By this research I found that the vocabulary in Mathematics term can be in forms of arabicization, derivation, abbreviation, composite word (phrase), eponym, plural, and preference. In semantics perspectives, the Arabic vocabulary in Mathematics term can be in forms semantic extension, calque, and idiomatic form as well.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62385;S62385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Riyanti
"Industri Purified Terephthalic Acid (PTA) merupakan industri yang relatif baru tumbuh di Indonesia, termasuk dalam industri petrokimia antara dan merupakan bahan baku dari industri benang polyester, botol plastik, plastik film dan nylon tire cord. Sampai saat ini di Indonesia sudah ada 5 perusahaan produsen PTA yaitu PT. Pertamina (1986), PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (1994), PT. Polysindo Eka Perkasa (1997), PT. Amoco Mitsui PTA Indonesia (1997) dan PT. Polyprima Karyareksa (1997).
Bahan baku utama industri PTA adalah nafta dan kondensat yang merupakan hasil pengolahan kilang minyak bumi yang mengalami proses reforming sehingga dihasilkan paraxylene, selanjutnya paraxylene direaksikan dengan acetic acid maka dihasilkan PTA. Pengembangan industri PTA diharapkan akan memberikan keuntungan berganda bagi pembangunan nasional yang sangat berarti dibandingkan apabila potensi sumber daya migas hanya dimanfaatkan sebagai komoditi ekspor.
Melihat sumber daya migas dan jumlah tenaga kerja yang dimiliki Indonesia, produk PTA dapat dikatakan mempunyal keunggulan komparatif di pasar internasional, sehingga dapat meningkatkan daya saing produk PTA Indonesia yang akan berdampak pada penghematan dan perolehan devisa.
Penefitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi daya saing produk PTA Indonesia di pasar internasional dan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan serta memberikan alternatif strategi bagi peningkatan daya saing industri PTA Indonesia.
Penentuan posisi daya saing produk PTA Indonesia dilakukan melalui perhitungan Revealed Comparative Advantage (RCA), sedangkan penentuan strategi menggunakan teknik Proses Hirarki Analitik (PHA) dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing menurut Diamond Porter's. Disamping itu juga dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui sensitif tidaknya suatu hirarki terhadap perubahan prioritas.
Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa RCA rata-rata produk PTA Indonesia dari tahun 1996 -- 2001 adalah 7,18 dan faktor-faktor yang berperan dalam peningkatan daya saing industri PTA berdasarkan urutan prioritasnya adalah : Kebijakan pemerintah (komitmen nasional, iklim usaha kondusif, kebijakan negara tujuan ekspor dan kebijakan negara pesaing); Kondisi permintaan (permintaan dalam negeri, pangsa pasar dunia dan permintaan ekspor); Industri terkait dan pendukung (kekuatan industri pemasok bahan baku, kekuatan industri pengguna PTA, dan kekuatan industri bahan penolong); Kondisi faktor (kemampuan SAM, kodisi permodalan, kekayaan SDA, infrastnrtur, dan sumber daya IPTEK); Strategi, struktur dan persaingan (struktur industri, persaingan industri, informasi pasar. promosi ekspor dan kualitas produk); dan Kesempatan (era perdagangan babas, kurs mata uang dan blok perdagangan).
Pelaku yang diharapkan dapat lebih berperan aktif adalah pemerintah, industri, industri pemasok, industri pengguna, lembaga keuangan, negara passing dan negara tujuan ekspor. Dengan pnorttas tujuannya adaiah peningkatan daya saing, penghematan dan perolehan devisa serta pertumbuhan dan perluasan pasar.
Aternatif strategi yang diprioritaskan adalah strategi genet keunggulan biaya menyeluruh dengan penekanan pada pemanfaatan sumber daya migas bagi bahan baku industri dan pemantapan struktur industri yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi.
Untuk mencapai keberhasilan ini, diperlukan komitmen nasional bagi pengembangan industri PTA khususnya mengenai kebijakan penyediaan bahan baku, melalui pengaturan target produksi produk-produk pengilangan migas, khususnya nafta serta alokasi penggunaan dan penjualannya, dengan tujuan agar kebutuhan akan bahan baku dapat semaksimal mungkin dipasok dari hasil produksi dalam negeri sehingga produk PTA Indonesia dapat berjaya di pasar lokal dan bersaing di pasar global."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervina Riyanti
"Perkembangan masalah penyakit DBD yang kasusnya cenderung meningkat serta penyebarannya semakin meluas merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian Indonesia. Terutama di Jakarta selama tahun 2003 hingga 2007 jumlah kasus DBD cenderung meningkat, khususnya wilayah Jakarta Timur yang tiap tahun menjadi wilayah tertinggi kasus DBD dan pada kecamatan Duren Sawit sebagai kecamatan yang paling tinggi jumlah kasusnya di Jakarta Timur. Pemerintah telah membuat program penanggulangan dan pemberantasan penyakit DBD namun melihat kecenderungan jumlah kasus yang terus meningkat hingga saat ini dapat dikatakan tujuan program tersebut beum berhasil dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengetahui penyebab ketidakberhasilannya upaya menekan jumlah kasus DBD perlu dilakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas kegiatan dari program P2DBD yang dilakukan puskesmas kecamatan Duren Sawit tahun 2007 meliputi evaluasi terhadap unsur input yaitu ketersediaan tenaga, dana, sarana, metode, dan waktu, terhadap proses kegiatan yaitu Penyelidikan Epidemiologi (PE), foging fokus, PSN, Pemeriksaan Jentik Berkala, Abatisasi selektif, dan penyuluhan kesehatan, dan terhadap output yaitu capaian hasil kegiatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif sehingga metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Wawancara mendalam dilakukan kepada 12 informan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan program P2DBD di puskesmas kecamatan Duren Sawit, serta 2 puskesmas kelurahan di wilayah kerjanya yaitu puskesmas kelurahan Duren Sawit dan Malaka Sari.
Berdasarkan informasi yang diperoleh diketahui bahwa ketersediaan unsur input pada umumnya sangat terbatas. Tenaga pelaksana di puskesmas kelurahan khususnya masih kurang untuk melakukan PE dengan cepat dan kegiatan PSN. Jumantik belum aktif dan sungguh-sungguh melakukan pemeriksaan jentik dalam rangka PSN. Ketersediaan alat foging masih kurang dan ketersediaan jenis dan jumlah media promosi kesehatan juga masih kurang. Anggaran paling besar digunakan untuk kegiatan foging mengingat besarnya biaya bahan bakar alat foging. Kegiatan yang direncanakan semuanya telah dilakukan namun proses pelaksanaannya terkadang tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya mengingat keterbatasan sumber daya, kurangnya dukungan dari mayarakat, dan keadaan wilyah kecamatan sendiri. Tetapi dalam hal koordinasi dan komunikasi sudah terbina cukup baik diantara masing-masing program pengelola program P2DBD di puskesmas kecamatan dan juga dengan puskesmas kelurahan. Hasil capaian masing-masing kegiatan jika dilihat dari tolak ukur terhadap output yang direncanakan pada umumnya tercapai, tapi jika dilihat dari tolak ukur hasil yang direncanakan masih belum berhasil dicapai. Seperti ABJ yang mencapai hingga 98% namun jumlah kasus masih tetap tinggi.
Kegiatan yang telah dilakukan puskesmas secara keseluruhan jika dilihat dari sumber daya yang dimanfaatkan, proses kegiatan yang dilakukan, dan output kegiatan yang dicapai jika dikaitkan dengan indikator hasil penurunan jumlah kasus dapat dikatakan belum efektif karena tujuannya tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena keterbatasan tenaga dan sarana yang sangat mendukung untuk setiap kegiatan. Selain itu juga dari dukungan masyarakat yang kurang aktif melakukan upaya pencegahan penyakit secara mandiri."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Riyanti
"Skripsi ini berisikan mengenai pengaruh pemikiran Zen pada taman karesansui. Taman karesansui merupakan taman yang sangat khas karena di dalam komposisinya tidak terdapat air sedikit pun. Di awal perkembangannya taman ini mendapatkan pengaruh pemikiran Zen, salah satunya adalah yang tertuang dalam ungkapan Ichi Soku Ta, Ta Soku Ichi atau Satu adalah Banyak, dan Banyak adalah Satu. Ungkapan ini lebih menekankan pada penyatuan jiwa antara sang seniman dengan alam, yang merupakan sumber inspirasi seninya. Kebersatuan manusia dengan alam yang terwujud lewat taman karesansui ini diungkapkan lewat pemilihan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan taman. Sebagai tuangan ekspresi jiwa pembuatnya yang menggali hatinya untuk memahami hakikat dirinya, pada taman karesansui sang seniman jugs menggali alam sedalam mungkin hingga ia mendapatkan jiwa yang dicarinya dengan menghilangkan segala hal yang merupakan buatan manusia. Ia mampu mewujudkan alam raya, sesuatu yang maha besar dan luas, lewat komposisi bebatuan yang sedemikian rupa pada lahan sempit. Bata yang digunakan dibiarkan dalam bentuk aslinya, tanpa diubah, dan dipilih sesuai dengan ekspresi yang akan dituangkan dalam taman tersebut. Dari sini muncullah sifat-sifat alami, sederhana dan asimetris dalam karya seninya. Ungkapan Ichi Soku Ta, Ta Soku Ichi pun menggambarkan adanya totalitas, dimana yang satu baru memiliki makna bila disandingkan dengan yang banyak', demikian pula sebaliknya. Satu tidak memiliki makna seni apabila ditempatkan terasing dari yang lain atau yang banyak. Satu akan memiliki makna seni apabila berada diantara yang banyak. Banyak pun akan memiliki makna seni dengan satu di dalamnya. Dari sini dapat diketahui bahwa antara yang satu dengan yang banyak adalah saling melengkapi. Dalam taman karesansui dapat dilihat bahwa komposisi bebatuannya sudah merupakan satu kesatuan. Setiap batu dalam komposisi tersebut mendapatkan makna seninya dari bebatuan yang lainnya, sehingga keberadaan setiap batu dalam komposisi tersebut tidak terpisahkan. Namun demikian, meski dalam satu kesatuan, setiap batu dalam komposisi tersebut tetap tidak kehilangan karakteristiknya masing-masing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S13741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Riyanti
"Film dapat menjadi media untuk memproyeksikan realitas atau peristiwa dalam sejarah. Penelitian ini mengkaji salah satu aspek konflik yang terjadi di antara Israel dan Palestina, khususnya di penjara Israel dalam film 3000 Nights (2015) karya Mai Masri. Film ini menarik karena memperlihatkan perjuangan tak henti dari tokoh-tokoh perempuan berlatar Palestina menuntut keadilan dan kemerdekaan mereka, meskipun mereka berada dalam penjara Israel. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan kajian film yang memperlakukan film sebagai teks. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep kajian film milik Boggs dan Petrie, teori resitensi milik James C. Scott, teori strukturalisme genetik milik Pierre Bourdieu, dan konsep film sebagai gambaran realitas milik Graeme Turner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur digerakkan oleh resistansi tokoh utama bernama Layal untuk menuntut keadilan, karena terdapat kekerasan, diskriminasi, represi, eksploitasi, dan ketimpangan kekuasaan yang terjadi di dalam penjara Israel. Perlawanan Layal sejalan dengan tindakan tokoh-tokoh tahanan perempuan Palestina yang kemudian bersinergi dengan tahanan laki-laki Palestina. Film 3000 Nights tampak berusaha menunjukkan kritik terhadap sistem penjara Israel yang menjadi proyeksi arena konflik Palestina dan Israel masa itu.

Film can be a medium to project reality or historical events. This study examines one aspect of the conflict between Israel and Palestine, particularly in Israeli prisons, as depicted in the film 3000 Nights (2015) by Mai Masri. This film is noteworthy because it portrays the relentless struggle of female Palestinian characters demanding justice and freedom, even while imprisoned in Israel. The method used in this study is qualitative, employing film studies that treat films as texts. The theories and concepts applied include the film studies approach by Boggs and Petrie, the theory of resistance by James C. Scott, the theory of genetic structuralism by Pierre Bourdieu, and the concept of film as a depiction of reality by Graeme Turner. The study’s results show that the plot is driven by the resistance of the main character named Layal demanding justice in response to the violence, discrimination, repression, exploitation, and power imbalances occuring in the Israeli prison. Layal’s resistance is in line with the actions of Palestinian female prisoner figures who then synergize with the Palestinian male prisoners. The film 3000 Nights seeks to criticize the prison system, presenting it as a projection of conflict between Palestine and Israel at that time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Riyanti
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh primogel terhadap pelepasan obat dalam matriks kitosan dengan menggunakan propranolol HCl sebagai model, karena propranolol memiliki waktu eliminasi yang singkat sehingga kadarnya perlu dipertahankan selama terapi. Matriks kitosan melepaskan propranolol secara terkontrol, yang melarut dalam medium asam. Primogel dapat dikombinasikan dengan kitosan dalam matriks tablet lepas terkendali. Kombinasi tersebut dapat mengontrol pelepasan propranolol dalam medium asam. Penelitian ini menggunakan 6 formula yang mengandung primogel di dalam matriks kitosan dengan kadar yang bervariasi dan satu formula tanpa penambahan primogel. Tablet diuji pelepasan propranololnya dengan alat disolusi tipe basket pada medium larutan HCl pH 1,2 selama 2 jam dan dipindahkan dalam medium dapar fosfat pH 7,5 selama 6 jam. Pelepasan propranolol HCl dari matriks yang mengandung kitosan dan primogel mengikuti mekanisme difusi. Kecepatan disolusi propranolol HCl menurun sebanding dengan peningkatan kadar primogel dalam matriks kitosan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S32785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purnama Riyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S29680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanzil, Helen Riyanti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>