Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sisilia Triani
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma Pelengkap No. 1 RSCM berlangsung dari 3-28 Juli 2017. Apotek Kimia Farma Pelengkap No. 1 RSCM menyediakan pelayanan kefarmasian untuk pasien tunai dan non tunai (termasuk pasien BPJS). Seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Apotek Kimia Farma Pelengkap No. 1 RSCM dijelaskan pada laporan ini. Mengingat banyaknya resep yang diterima per hari nya, maka mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan analisis waktu tunggu. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 129/Menkes/SK/II/2008, waktu tunggu menjadi salah satu indikator mutu dalam pelayanan farmasi. Hasil dari analisis waktu tunggu tercantum pada laporan tugas khusus di bagian lampiran. Dari hasil pengamatan waktu tunggu selama satu minggu diperoleh bahwa Apotek Kimia Farma Pelengkap No. 1 RSCM belum dapat memenuhi standar mutu pelayanan resep.
ABSTRACT
Internship at Kimia Farma No. 1 Complementary in RSCM started from July 3rd until July 28th 2017. Kimia Farma No. 1 Complementary in RSCM offered pharmaceutical services for patient who paid with cash or credit (including patient with BPJS card). All pharmaceutical services activity in Kimia Farma No. 1 Complementary in RSCM was describe in this internship report. Considering there were many prescription need to be handled in a day, so student was asked to conduct respond time analysis. According to Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 129/MenkesSKII2008, respond time was one of the quality indicator in pharmaceutical services. The result from respond time analysis was described in special task report which enclosed in appendix section. From the result of respond time in a week, concluded that Kimia Farma No. 1 Complementary in RSCM still did not fulfill the standard in respond time.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sisilia Triani
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan berlangsung dari tanggal 14-25 Agustus 2017. Di akhir kegiatan praktek kerja profesi, mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan penyuluhan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang) tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat yang baik dan benar. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa hanya membahas mengenai cara membuang obat yang baik dan benar, sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditentukan dalam kelompok. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada pasien di puskesmas. Kegiatan penyuluhan ini menjadi sarana untuk mewujudkan pelayanan promotif di puskesmas sekaligus mensosialisasikan Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Laporan praktek kerja profesi disusun untuk menceritakan pengalaman yang diperoleh mahasiswa selama melakukan pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Cilandak. Pada bagian lampiran terdapat laporan tugas khusus mengenai kegiatan penyuluhan DAGUSIBU yang telah dilakukan.
ABSTRACT
Internship at Health Center in Cilandak District Jakarta Selatan started from August 14th until August 25th 2017. At the end of internship program, student was given an opportunity to manage an awareness raising program about DAGUSIBU that inform how to get, use, store, and throw away a medicine in appropriate way. In that opportunity, student only focusing about how to throw away a medicine in appropriate way, which had been discussed in group. This program was designed to educate patients in Health Center. This program is used to be a media in actualized promotive services in Health Center and also to socialize Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) from Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). This internship report was created to describe all students pharmaceutical service experience at Health Center in Cilandak District . In appendix section, there is an special task report about an awarenessraising program DAGUSIBU which had been done
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sisilia Triani
Abstrak :
Laporan praktek kerja profesi ini membahas mengenai kegiatan pelayanan kefarmasian yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati. Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman mahasiswa selama mengikuti praktek kerja. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 72 Tahun 2016 salah satu tujuan dari pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit adalah untuk menjamin keselamatan pasien. Maka untuk menilai mutu pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit laporan ini dibuat dengan membandingkan kegiatan pelayanan kefarmasian di RSUP Fatmawati terhadap kriteria yang tercantum pada Standar Akreditasi Nasional Rumah Sakit tahun 20018. Sebagai tugas akhir pada akhir masa praktek kerja profesi mahasiswa diminta melakukan kegiatan Pemantauan Terapi Obat (PTO) di ruang Intensive Cardiology Care Unit (ICCU). Laporan PTO ini tercantum pada bagian lampiran.
This internship report describe all pharmaceutical services that was done in Fatmawati General Hospital. All report was written based on student's observation and experience during her internships's period. According to Peraturan Menteri Kesehatan No 72 Year 2016, one goals in conducting pharmaceutical services in hospital is to ensure patient safety. In case of observing pharmaceutical services in hospital, this report was created by comparing RSUP Fatmawati's pharmaceutical services with the criteria on Standar Akreditasi Nasional Rumah Sakit published in 2018. As the final assignment, student was asked to do Therapeutic Drug Monitoring (TDM) in Intensive Cardiology Care Unit (ICCU) in the last week of internship. TDM's report was enclosed in appendix section.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sisilia Triani Sisilia Triani
Abstrak :
Prevalensi kejadian crohn?s disease dan ulcerative colitis di dunia masih terus meningkat. Kedua penyakit ini termasuk dalam inflammatory bowel disease (IBD). Meskipun telah terdapat sejumlah pilihan terapi untuk pasien dengan penyakit ini, namun tindakan pembedahan masih menjadi satu-satunya pilihan untuk mengatasi pembentukan jaringan parut (fibrosis). Tetrandrine dipilih sebagai zat aktif pada penelitian ini karena telah diketahui memiliki efek antifibrosis. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan dan mengevaluasi sediaan beads kalsium pektinat tetrandrine menggunakan properti yang sensitif pH untuk menarget kolon. Beads dibuat menggunakan metode gelasi ionik dan dilanjutkan dengan proses penyalutan oleh HPMCP HP-55 atau CAP. Beads tidak tersalut dievaluasi ukuran partikel, bentuk, morfologi, kemampuan mengembang, efisiensi proses, dan efisiensi penjerapan. Dari hasil evaluasi ini diputuskan beads dengan konsentrasi larutan kalsium klorida 5% (formula 1) akan digunakan untuk penyalutan. Beads formula 1 memiliki bentuk lebih sferis, tidak terlalu lengket, dan ukuran lebih kecil bila dibandingkan dengan beads konsentrasi kalsium klorida 10% (formula 2) dan 15% (formula 3). Nilai efisiensi penjerapan dari ketiga beads secara berurutan yakni 65,67 ± 0,39%, 68,03 ± 0,12%, 56,28 ± 0,2%. Setelah disalut, beads kemudian digunakan untuk uji pelepasan secara in vitro dan uji pentargetan. Dari hasil pengujian diperoleh beads kalsium pektinat tersalut mampu menahan pelepasan tetrandrine dalam medium asam, namun belum berhasil menarget kolon. ...... Prevalances of crohn?s disease and ulcerative colitis in the world are still increasing. These two diseases are categorized as inflammatory bowel disease (IBD). Even there has been some theurapetic option for patient with these diseases, but surgery still the only option to treat fibrotic strictures. Tetrandrine was chosen as drug in this research because of its antifibrotic effect. This research was conducted to develop and evaluate calcium pectinate beads exploiting pH sensitive property for colon-targeted delivery of tetrandrine. Beads were prepared by ionotropic gelation method followed by enteric coating with HPMCP HP-55 or CAP. Uncoated beads were evaluated for particle size, shape, morphology, swellability, process efficiency and encapsulation efficiency. From evaluation, beads with concentration of calcium chloride 5% (formula 1) was chosen as formula for coating. First formula were more spherical in shape, not too sticky, and smaller in size when compared with beads using calcium chloride concentration 10% (formula 2) and 15% (formula 3). Encapsulation efficiency of the three formula, 65.67 ± 0.39%, 68.03 ± 0.12%, 56.28 ± 0.2% respectively. After coating process, beads were used in in vitro drug release and targeted test. The studies showed that coated calcium pectinate beads were sufficient to resist tetrandrine released in acidic medium, but was unsuccessfully in targeting colon.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S63758
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library