Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Rochmah
"RSUD Kota Bandung sesuai dengan paradigma Good Governance harus menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab, efektif dan efisien. Ia harus melaksanakan mutu pelayanan prima. Untuk itu diperlukan alat pengukuran kinerja yang komprehensif, akurat dan sensitif, sebagai wujud pertanggung jawabannya kepada masyarakat maupun pemilik. Namun ternyata Pengukuran Kinerja yang ada di RSUD Kota Bandung tidal: dapat menjawab seluruh pertanyaan dari masyarakat dan pemilik, tentang bagaimana posisi RSUD sesungguhnya. Jadi diperlukan cara lain untuk pengukuran kinerja yang lebih komprehensif, akurat dan sensitif.
Balanced Scorecard dengan empat perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan, oleh banyak perusahaan besar dan Iembaga nonprofit dianggap sebagai alat ukur yang komprehensif dan seimhang. Apakah ia dapat menjadi altematif ? Penelitian ini bermaksud menganalisis pengukuran kinerja RSUD Kota Bandung pada tahun 2006 dengan pendekatan Balanced Scorecard. Desain penelitiannya adalah studi deskriptif analisis, pengolahan dengan metode studi kualitatif dan kuantitatif terhadap data sekunder kegiatan tahun 2003-2005 dan data primer dari survei tahun 2006.
Hasii penelitian mencakup empat perspektif yaitu : 1) Kinerja finansial : Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 110,53 %, Inventory Turn Over 16 kali. 2) Kinerja pelanggan : Tingkat Kepuasan Pelanggan Rawat 'nap 80,12 %, Rawat Jalan 72,06 %, Pangsa Pasar Rawat Jalan (2003 - 2005) adalah 19,22 %, 18,79 %, dan 23,25 % , Pangsa Pasar Rawat snap (2004-2005) adalah 22,8 % dan 9,14 % Retensi Pelanggan tahun 2003 - 2005 adalah 56,64 % , 57,42 % ,dan 60,87 %, Akuisisi Pelanggan (2003 - 2005) adalah 43,36%, 42,58%, dan 39,13%. 3) Kinerja proses bisnis internal : Tingkat Pertumbuhan Pelayanan yaitu dua parameter bare pada pelayanan Radiologi, Tingkat Efisiensi Pelayanan (2003-2005) adalah 130R 62,34%, 69,97%, dan 75,05%, Avl,OS 2,90 had, 3,02 hari, dan 3,16 hari, TO1 1,8 had, 41,3 hari, dan 41,15 hari, BTO 74,53 kali, 81,92 kali, dan 79,48 kali. 4) Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan : Tingkat Kepuasan Kerja/Pegawai 73,87 %, Turn Over Pegawai tahun 2003-2005 adalah 11,54%, 20,83%, dan 18,52%, Tingkat Produktivitas Pegawai 2003-2005 adalah 19,04 juta , 26,08 juta, dan 24,72 juts, Tingkat Absensi Pegawai 2003-2005 adalah 4,17%, 6,23%, dan 5,58%.
Seluruh hasil ukur saling terkait dalam hubungan sebab akibat baik sebagai indikator hasil maupun sebagai indikator pendorong. Dengan demikian RSUD Kota Bandung dapat melakukan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif, akurat dan sensitif dari sebelumnya dengan pendekatan Balanced Scorecard.

Consistent to Good Governance Paradigm RSUD Kota Bandung must to do health service implementation, that is accountable, efective and efficient. It must to carry out the best quality services. That to need performance measurement tools which comprehensive, accurate, and sensitive one, as accountability existences to public and the owner. Whatever in fact the performance measurement in RSUD Kota Bandung could not to answer all questions from people and the owner to describe the position of the Hospital actually. So, they need another formulas to measure the performance comprehensively, accurately and sensitively.
Balanced Scorecard with four perspective that is financial, customer, internal business process, learning and growth, has considerred by a lot of manufactures and non profit institutions as a comprehensive and balance measurement tools. Can that be an alternative ? This reaseach is analizing performance measurement of RSUD Kota Bandung in 2006 with Balanced Scorecard approach. The design of research is descriptive study analize, processing by qualitative and quantitative study method, towards secondary data of activity in period 2003-2005 and primary data from survey in 2006.
Results of this research consist four perspective that is : 1) Financial Performance Income Growth Level 10,53 %, Inventory Turn Over 16 kali. 2) Customer Performance : Inpatient Customer Satisfaction Level 80,12 %, and Outpatient 72,06 %, Outpatient Market Share (2003 - 2005) are 19,22 %, 18,79 %, and 23,25 % , Inpatient Market Share (2004-2005) are 22,8 % and 9,14 %, Customer Retention (2003-2005) are 56,64 % , 57,42 % , and 60,87 %, Customer Acquisition (2003 - 2005) are 43,36%, 42,58%, and 39,13%. 3) Internal Business Process Performance : Service Growth Level is two new parameter of Radiolgy Services, Service Efficiency Level (2003-2005) are BOR 62,34%, 69,97%, and 75,05%, AvLOS 2,90 days, 3,02 days, and 3,16 days, TOI 1,8 days, 41,3 days, and 41,15 days, BTO 74,53 times, 81,92 times, and 79,48 times. 4) Learning and Growth Performance : Work/Employee Satisfaction Level 73,87 %, Labour Turn Over (2003-2005) are 11,54%, 20,83%, and 18,52%, Level of Hospital Revenue per employee (2003-2005) are 19,04 million, 26,08 million, and 24,72 million, Employee Absenteeism Level (2003-2005) are 4,17%, 6,23%, and 5,58%.
All of measurement results are conected each other in cause and effect relation as laging indicators and driver indicators. Conclusion result RSUD Kota Bandung can do performance measurment that more comprehensive, accurate and sensitive than before with Balanced Scorecard Approach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rochmah
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kebijakan Modul Penerimaan Negara (MPN). Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan tujuan untuk mengevaluasi kebijakan Modul Penerimaan Negara secara lengkap dan terperinci di mana data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur terhadap berbagai pihak yang terkait dan studi literatur. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah upaya peningkatan pelayanan dalam penyediaan payment channel 24 Jam belum terpenuhi karena pelayanan pembayaran masih didominasi melalui teller, akuntabilitas, validitas transaksi penerimaan, pelaksanaan Treasury Single Account sudah tercapai, juga tercapainya efisiensi waktu, biaya, sumber daya manusia, dan peralatan dalam pelaksanaan Modul Penerimaan Negara, Modul Penerimaan Negara belum secara merata diimplementasikan ke seluruh cabang-cabang Bank Persepsi, pelayanan dalam pemprosesan Surat Setoran Pajak belum dilakukan dengan cepat dan kendala sistem masih menjadi hal yang sering terjadi sehingga hal ini berpengaruh terhadap pemprosesan Surat Setoran Pajak (SSP). Kebijakan Modul Penerimaan Negara ini telah memberikan manfaat seperti Laporan Penerimaan Negara diterima secara cepat, akurat, dan transaparan juga efisien terhadap waktu bagi pihak terkait, yakni Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Direktorat Jenderal Pajak, Bank Persepsi dan Wajib Pajak.

The focus of this research is to evaluate the policy of Modul Penerimaan Negara (MPN). This research used descriptive quantitative research with aim to evaluate the policy of Modul Penerimaan Negara (MPN) more comprehensive and detail. with obtain the data from unstructured interview to related various side and literature study. Analysis of the data that used in this research is to analyze data with qualitative methods. The results of this research is to increase the provision of payment services in 24 hours have not been achieved because the payment services still dominated by Teller, accountability, the validity of transactions, the implementation of the Treasury Single Account has been achieved, also the efficiencies of time, cost, human resources, and equipment in the implementation of Modul Penerimaan Negara (MPN) has been achieved, the Modul Penerimaan Negara (MPN) has not been evenly implemented to all branches of the Bank, the service in processing tax payment letter (SSP) have not done immediately and the system constraint is still often happened in processing tax payment letter (SSP). The policy of Modul Penerimaan Negara (MPN) has provided benefits such as State Revenue Report is received in a timely, accurately, transparently, also efficient with respect to time for Directorate General of Treasury, Directorate General of Tax, Bank, and Taxpayer."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rochmah
"Anemia merupakan masalah gizi yang banyak diderita oleh remaja putri karena usia remaja berada pada masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi yang berdampak pada kesehatan. Penyebab anemia adalah defisiensi zat gizi, kondisi non gizi dan kelainan genetik (herediter). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status anemia.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi SMAN 13 Kota Tangerang. Jumlah sampel 261 orang. Data diambil menggunakan kuesioner, antropometri berat badan dan tinggi badan, sedangkan untuk pemeriksaan kadar Hb, responden diambil sampel darahnya kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan chi square.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan anemia (p-value 0,04) dan status gizi (p-value 0,02) dengan status anemia. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan status anemia adalah pengetahuan Tablet Tambah Darah (TTD), sikap, pola menstruasi, lama menstruasi, riwayat penyakit infeksi/kronis, pendidikan ayah, pendidikan ibu, status bekerja ayah, status bekerja ibu, pendapatan orangtua dan konsumsi TTD.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah remaja putri yang menderita anemia bersama keluarga disarankan memilih mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi dalam jumlah cukup dan menghindari mengonsumsi makanan yang dapat menghambat absorbsi zat besi, mengonsumsi TTD sesuai pedoman, saling memotivasi untuk mau memeriksakan kadar Hb secara rutin dan berkala.

Anemia is a nutritional problem that affects many young women because their teens are at puberty is characterized by menstruation which affect health. the cause of anemia are deficiency of nutrients, non-nutrient conditions and genetic disorders (hereditary). The purpose of this research is to study the factors that influence anemia status.
This study usea descriptive cross-sectional approach. The population in this study are women student from SMAN 13 Tangerang City. Number of samples 261 people. The data were taken using a questionnaire, anthropometric body weight and height, whereas for hemoglobin examination, a blood samplewas taken from respondents then examined in clinical laboratories. The analysis used is the univariate and bivariate analysis using chi square.
These results indicatea significant association between knowledge of anemia (p-value 0.04) andnutritional status (p-value 0.02)with anemia status. While the factors that are not related to the status of anemia isknowledge of TTD, attitude, menstrual pattern, time periods, history of infectious disease/chronic, nutritional status, father's education, maternal education, father's work status, maternal work status, parental incomeand consumption of TTD.
Recommendations from this research is that young women suffer from anemia as a couple should choose to consume foods that contain lots of iron in sufficient quantities and avoid foods that can inhibit iron absorption, consume TTD as per guidelines, motivate each other to check Hb regularly and periodically.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library