Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sukrisno
Abstrak :
Ship Building Plant (SBP) 50.000 DWT adalah merupakan bagian dari Divisi Kapal Niaga, yaitu fasilitas dock tempat pembuatan Kapal, khususnya untuk jenis Kapal Niaga atau Kapal Cargo, yang dilengkapi dengan fasilitas kerja seperti : Fabrication Shop, Sub-Assembly & Assembly Shop, Erection Shop, Pipe Shop dan Machinery Shop. Dalam menghadapi era globalisasi menuntut dunia industri untuk menciptakan keunggulan bersaing, dimana salah satu faktor agar dapat mampu bersaing yang cenderung dapat kita kendalikan adalah faktor internal dan perusahaan itu sendiri yaitu yang menyangkut masalah performansi dan input sumber daya yang digunakan, dan performansi dad output atau produk yang dihasilkan_ Untuk dapat melakukan pengendalian faktor-faktor tersebut diperlukan suatu parameter yang dapat digunakan untuk menilai dan mengevaluasi performansi produksi dimana dalam penelitian ini digunakan metode Multi Factor Productivity Measurement Model dan mengotimalkan metode pengendalian manajemen dalam produksi kapal yaitu Performance Chart dan Efek Diagram Pareto dari unsur sumber daya yang digunakan. Hasil analisa performansi produksi yang diperoleh adalah sebagai berikut : - Terdapat unsur-unsur biaya produksi yang penggunaan biayanya cenderung terus meningkat, khsusnya untuk input tenaga kerja tak langsung dan perawatan mesin - Periode 1 dan 2 tahun 1997 produktivitas perusahaan rendah, sebesar 0.75 % dan 0.82%, sedang produktivitas periode 3 dan 4, 1998 meningkat menjadi 1.23 dan 1,45. - Perusahaan kehilangan peluang untuk mendapatkan keuntungan sebesar + Rp 28,000,000,000,- karena adanya kenaikan harga material dan ongkos kerja. - Performance Chart menunjukkan adanya deviasi penyelesaian proyek sebesar 20 s/d 38% antara rencana dan realisasi. - Diagram Pareto untuk mendeteksi unsur sumber daya yang perlu mendapat perhatian dari manajemen , sebagai gambaran 13 % dari total material yang digunakan, biaya yang telah diserap sebesar 58.5% dari total biaya periode 1.
Ship Building Plant (SBP) 50.000 DWT is fasility of Merchant Ship Division of PT PAL which consist of Grafing Dock with Capacity up to 50.000 DWT and supporting work shop i.e Fabrication Shop, Sub Assembly-Assembly Shop,Erection Shop, Pipe Shop and Machinery Shop. To face the globalisation era, the industry is challenge to improve their competitiveness. The competitive factor that can be controllable is the internal factor in the company, which is the performance from usage of resources input and performance of output or product result. To control those factor we need the parameter that can use to evaluate production performance, where in this study we use MFPMM method (Multi Factor Productivity Measurement Model) and optimalization of control management method in ship production that is Performance Chart and Pareto Diagram Effect from element of resource that used. Result of production performance analysis outcome as follow : - Found that element of production cost which in use, tend to grow, especially for input from indirect labour and maintenance of machine. - In period 1 and 2 in 1997, the productivity in company is low as 0.75 and 0.82, where the productivity in periode 3 and 4 in 1998 is grow and become 1.23 and 1.45. - The company lost the change to get profit as amount of Rp 28 millions, because of increase of material price and labour cost. - The performance Chart show that the deviation of project complete as 20 to 38 % between planning and realization. - Effect Pareto Diagram tb detect elemens of resourse that need attention from management For example, 13 % of the total material that has been used, the cost that absorbedis 58.5 % from total cost of period 1.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno
Abstrak :
Penyebaran Hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Hepatitis B yang dimulai dari bayi baru lahir usia 0-7 hari (HB 0). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan akses imunisasi HB 0 di Indonesia. Studi dengan desain potong lintang ini menggunakan data Susenas 2016 dan Podes 2014. Sampel adalah bayi dari wanita yang pernah menikah berumur 15-49 tahun dan melahirkan bayi dengan berat lahir ≥ 2,5 Kg pada dua tahun sebelum survei dengan jumlah responden 18.407 individu. Hasil penelitian menunjukkan 59,63% bayi memanfaatkan imunisasi HB 0. Analisis regresi logistik (logit) menunjukkan variabel pendidikan, jarak, umur ibu, wilayah tempat tinggal, regional, tempat lahir bayi dan penolong persalinan berhubungan dengan akses imunisasi HB 0. Bayi yang dilahirkan di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan memiliki peluang yang lebih baik. Disarankan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan, kemitraan tenaga kesehatan dan mendorong ibu hamil untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan.
One of the efforts to prevent Hepatitis B infection is to give Hepatitis B birth-dose vaccine to infants at age 0-7 day (HB 0). This research aimed to analyze factors related to the access of HB 0 vaccinations in Indonesia. This cross-sectional study was using Susenas 2016 and Podes 2014 data, sample size was 18.407 babies of married women whose age between 15-49 years and gave birth baby birth weight ≥ 2,5 Kg in the last two years before the survey was done. About 59,63% infants accesses HB 0 vaccination. Logistic regression analysis model (logit) resulted marginal effects which showed variabel of age and education of the mother, region, place of birth, distance and birth attendants had relationship with access the HB 0 vaccination. To increase the HB 0 vaccination coverage, it is recommended that the government or the policy makers should improve programs and acess through health promotions, partnerships among health personnels, as well as encourage facility-based delivery.
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T53806
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia termasuk dalam lima wilayah dengan prevalensi Hepatitis B tertinggi di dunia.Penyebaran Hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Hepatitis B yangdimulai dari bayi baru lahir usia 0-7 hari HB 0 . Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan akses imunisasi HB 0 di Indonesia.Studi dengan desain potong lintang ini menggunakan data Susenas 2016 dan Podes 2014.Sampel adalah bayi dari wanita yang pernah menikah berumur 15-49 tahun danmelahirkan bayi dengan berat lahir ge; 2,5 Kg pada dua tahun sebelum survei denganjumlah responden 18.407 individu. Hasil penelitian menunjukkan 59,63 bayimemanfaatkan imunisasi HB 0. Analisis regresi logistik logit menunjukkan variabelpendidikan, jarak, umur ibu, wilayah tempat tinggal, regional, tempat lahir bayi danpenolong persalinan berhubungan dengan akses imunisasi HB 0. Bayi yang dilahirkan difasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan memiliki peluang yang lebih baik.Disarankan untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan, kemitraan tenaga kesehatandan mendorong ibu hamil untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenagakesehatan.
ABSTRACT
Indonesia is among the five regions in the world with the highest Hepatitis B prevalence.One of the efforts to prevent Hepatitis B infection is to give Hepatitis B birth dose vaccineto infants at age 0 7 day HB 0 . This research aimed to analyze factors related to theaccess of HB 0 vaccinations in Indonesia. This cross sectional study was using Susenas2016 and Podes 2014 data, sample size was 18.407 babies of married women whose agebetween 15 49 years and gave birth baby birth weight ge 2,5 Kg in the last two yearsbefore the survey was done. About 59,63 infants accesses HB 0 vaccination. Logisticregression analysis model logit resulted marginal effects which showed variabel of ageand education of the mother, region, place of birth, distance and birth attendants hadrelationship with access the HB 0 vaccination. To increase the HB 0 vaccinationcoverage, it is recommended that the government or the policy makers should improveprograms and acess through health promotions, partnerships among health personnels,as well as encourage facility based delivery.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno
Abstrak :
Adanya pemisahan antara program sarjana psikologi dengau program profesi psikolog menuntut mahasiswa Fakultas Psikologi UI untuk memustuskan apakah akan melanjutkan atau tidak melanjutkan ke program profesi setelah lulus sarjana psikologi. Secara teoritis keputusan tersebut membutuhkan proses pemilihan yang bijaksana karena akan sangat berpengaruh terhadap hampir seluruh aspek kehidupan di masa yang akan datang. Da1amkenyataannya banyak mahasiswa yang masih bimbang tanpa keputusan yang pasti. Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa besar kecenderungan mahasiswa untuk melanjutkan ke program profesi serta memahami faktor-faktor yang berpengaruh dalam pemilihan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah planned behavior theory dari Ajzen (1988). Teori tersebut menekankan pentingnya intensi sebagai determinan terdekat dilakukannya suatu tingkah laku. Informasi penting lain yang bisa diperoleh adalah mengenai belief-belief yang mendasari intensi tersebut. Dependent variable penelitian adalah intensi untuk melanjutkan ke program profesi. Sikap terhadap tingkah laku, norma subyektif, dan perceive behavior control yang dalam model planned behavior theory berperan sebagai determinan intensi, digunakan sebagai independent variab!es. Masing-masing variabel tersebut diukur dengan menggunakan skala semantic differential dengan sedikit modifikasi dari format yang dicontohkan oleh Ajzen (1980). Dengan tehnik purposive sampling sebanyak 50 mahasiswa Fakultas Psikologi UI angkatan l992 dilibatkan sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara maupun kelompok. Untuk pengolahan data digunakan alat bantu komputer dengan melibatkan analisis deskriptif sampel, mean dan SD, korelasi, serta analisis multipel regresi. Hasilnya diperoleh bahwa skor intensi mahasiswa baik secara keseluruhan maupun dalam kelompok-kelompok data kontrol berada di atas mean teoritis. Distribusi frekwensi skor intensi menunjukkan pengelompokkan persentase besar pada skor-skor tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa intensi mahasiswa Fakultas Psikologi UI untuk melanjutkan ke program profesi setelah lulus sarjana psikologi adalah relatif tinggi. Dalam analisis multipel regresi dengan menggunakan sikap terhadap tingkah laku, norma subyektif, dan PBC sebagai predictor dan intensi sebagai criterion diperoleh nilai multipel korelasi yang signifikan. Hal ini berarti bahwa dalam konteks penelitian ini terdapat hubungan linear yang signifikan antara ketiga predictor dengan criterion-nya. Sedangkan dalam sumbangan unik setiap predictor, hanya PBC saja yang mampu memberikan sumbangan yang signifikan terhadap naik turunnya skor intensi. Dengan demikian hipotesis penelitian bahwa sikap terhadap tingkah laku memiliki sumbangan yang signifikan terhadap tingkah laku ditolak. Demikian juga ditolak hipotesis yang menyatakan bahwa ada sumbangan yang signifikan dari norma subyektif terhadap intensi melanjutkan ke program profesi. Hipotesis yang diterima adalah hipotesis adanya sumbangan yang signifikan dari variabel PBC terhadap intensi. Dibandingkan dengan analisis multipel regresi tanpa PBC sebagai predictor, tampak bahwa sikap terhadap tingkah laku dan norma subyektif mampu memberikan sumbangan yang berarti terhadap intensi. Secara statistik dapat disimpulkan bahwa variabel sikap dan norma subyektif mengukur common factors yang tercakup oleh PBC. Selain itu varians DV yang tercakup oleh IV mengalami peningkatan yang signifikan ketika dimasukkan variabel PBC. Dalam analisis mean variabel dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan mahasiswa cenderung memiliki sikap yang negatif terhadap tingkah laku melanjutkan ke program profesi. Demikian juga dengan norma subyektif yang berada di bawah mean teoritis yang berani bahwa lingkungan sosial disekeliling para mahasiswa tidak terlalu menuntut mereka untuk melanjutkan ke program profesi. Dalam hubungannya dengan hambatan dan sumber-sumber daya yang mahasiswa untuk melanjutkan ke program profesi, mean PBC berada di atas mean teoritis. Hal ini berarti kebanyakan mahasiswa menganggap bahwa melanjutkan ke program profesi adalah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu intensi mahasiswa tetap relatif tinggi meskipun sikap dan noma subyeknya unfavorable.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
S2541
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno
Abstrak :
Penelitian ini ditujukan untuk menguji pengaruh profesionalisme Penyidik Pajak dan budaya organisasi terhadap kinerja penyidik. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari penelitian sebelumnya dan teori yang telah dipublikasikan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan bersifat deduktif. Penelitian dilakukan terhadap Penyidik Pajak yang berada di Direktorat Intelijen dan Penyidikan. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 50 responden. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan SPPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme penyidik pajak berpengaruh secara positif dan signifikan tehadap kinerja penyidik, budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan tehadap kinerja penyidik, kemudian profesionalisme penyidik pajak dan Budaya Organisasi secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan tehadap kinerja Penyidik. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa untuk dapat meningkatkan kinerja penyidik, yang pada akhirnya akan berimbas terhadap kinerja organisasi penyidikan maka faktor profesionalisme, budaya organisasi perlu diperhatikan karena terbukti faktor-faktor tersebut berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
The study aims to examine the effect of tax investigators professionalism and organizational culture on the performance of tax investigation. It employed several variables which were derived from previous research and theories. The research is quantitative and deductive in nature. The research subject were tax investigators within the Directorate of Intelligence and Investigation. The study used sample of 50 respondents. Data were processed and analyzed using SPPS. The result showe that tax investigators profesionalism has a positive and significant effect towards tax investigation performance, organizational culture has a positive and significant effect towards investigation performance performance, and profesionalism and organizational culture altogether positively and significantly impact the performance of tax investigation. The results indicated that to improve the performance of tax investigators which, in turn affects the performance of the investigative organizations both profesionalism and organizational culture need to be carefully considered given of the evidence that these factors influence the performance of the investigators.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno Agoes
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006
657.45 SUK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno Agoes
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007
657.45 SUK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno Agoes
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004
657.45 SUK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno Agoes
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004
657.45 SUK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukrisno Agoes
Jakarta: Salemba Empat, 2017
657.46 SUK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>