Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suprapto
Abstrak :
Penelitian ini didorong oleh pengalaman saya bahwa penerjemahan adalah suatu kegiatan rekreatif yang menuntut usaha sangat keras dan kreatif untuk menemukan padanan optimal dalam teks sasaran (TSa) meski hal ini tidak selalu mudah. Persoalan yang dihadapi penerjemah merentang mulai dari perbedaan mekanisme gramatikal antara bahasa sumber (BSu) dan bahasa sasaran (BSa) sampai sistem kebahasaan yang lebih luas bahkan perkara yang pads dasarnya di luar bahasa. Pokok perhatian kajian ini adalah penerjemahan pemarkah kohesi (PK) yang merupakan bagian penting dalam pembentukan teks. PK adalah perangkat bahasa untuk mengikat bagian-bagian dalam teks agar menjadi satuan yang utuh sehingga penerjemahannya layak dicermati. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan (1) berbagai PK yang digunakan pengarang, (2) padanan yang digunakan oleh penerjemah, (3) pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan OMS ke LTL, dan (4) implikasi pergeseran itu. Untuk itu dipilihlah novel The Old Man and the Sea (OHMS) sebagai sumber data teks sumber (TSu) dan Lelaki Tua dan Laut (LTL) sebagai sumber data TSa. Lima jenis PK yakni:PK Pengacuan, Penyulihan, Pelesapan, Konjungsi, dan Leksikal diidentifikasi dari OMS dengan mengikuti metode identifikasi PK yang dikembangkan oleh Halliday dan Hasan. PK itu diklasifikasikan menurut jenis dan subjenisnya. Karena alasan fisibilitas, PK pengacuan dan PK leksikal dibatasi hanya yang berkaitan dengan tiga tokoh utama dalam cerita Santiago (TOM), Manolin (TB), the marlin (TF). Lebih lanjut, PK pengacuan yang dikaji hanya mencakupi PK pengacuan prononuna, dan PK leksikal kolokasi mencakupi kata-kata yang berkaitan langsung dengan ketiga tokoh utama tersebut. Data pemarkah kohesi dari teks sumber, OMS, dilacak terjemahannya di dalam teks sasaran, LTL. Butir terjemahan itu dipilah untuk mendapatkan terjernahan yang mengalami suatu pergeseran yaitu yang tidak berkorepondensi formal dengan unsur TSunya. Butir TSa yang bergeser itu dianalisis keadaan pergeserannya. Pergeseran dapat melibatkan bentuk terjemahan sebagai akibat dari digunakannya prosedur penerjemahan transposisi, atau dapat pula bersifat maknawi bila penerjemah menerapkan prosedur modulasi. Pergeseran akibat transposisi dapat dibedakan menjadi pergeseran aras dan kategori di mana yang terakhir ini dapat dibagi menjadi pergeseran struktur, kolas kata, satuan, dan sistem internal. Adapun pergeseran akibat modulasi dibedakan antara yang bersifat pergeseran sudut pandang dan cakupan makna. Pergeseran sudut pandang dirinci lagi menjadi perubahan negatif-positily aktif-pasif, dan fokus. Sedangkan pergeseran cakupan makna meliputi perubahan spesifik-generik, generikspesifik, dan perubahan yang bersifat pergantian. Hasil analisis data menunjukkan penerjemahan PK pengacuan secara relatif paling banyak mengalami pergeseran makna dengan kecenderungan pelemahan kohesi karena penggunaan padanan bahasa sasaran yang lebih rendah keeksplisitannya daripada unsur bahasa sumbernya. Pada penerjemahan PK penyulihan dan pelesapan, tcrjadi kecenderungan peningkatan kohesi karena terjemahan melibatkan unsur leksikal yang lebih lengkap (verba utama). Sebaliknya, dalam penerjemahan PK banyak digunakan bentuk lesap yakni padanan tidak hadir secara eksplisit. Penerjemahan PK leksikal juga lebih banyak menggunakan padanan yang keeksplisitannya lebih rendah.
This research was stimulated by self-experience on translating which showed that translating was indeed a recreative effort in the sense that the translator should try hard to find the best translation equivalent ever available for every piece of the source language (SL) text. The problems faced by translators lie on a wide-overwhelming area covering grammatical and lexical differences and often including non-linguistic matters such as those of culture. This study focuses on the problems of translating cohesive items, i.e. linguistic elements that link parts in a text. Cohesive items, thus, play an important role for text unity that their translation needs a careful scrutiny. This study aims at revealing (1) the cohesive items used by the author, (2) the items used by the translator as the translation of the cohesives, (3) the shifts that may happen in the translation of the cohesive items, and (4) the implication of the shifts. The novel The Old Man and the Sea (OMS) was taken as the main source of the source language data and its translation, Lelaki Tua dan Laut (LTL), of the target language (TL) data. The five cohesives were identified from OMS following the method developed by Halliday and Hasan. Further classification was done to the data to find their specifications. For some feasibility reasons, the reference and lexical cohesive items under investigation were restricted to those items related to the three main characters in the story, namely Santiago , Manolin, and the marlin. Moreover, the reference was only limited to the pronominal whereas the collocational lexical cahesives should only include those words that had direct association with the three main characters. Then, the SL data were traced to LTL to find their equivalents used by the translator in his translation These TL data were selected and classified to screen out those which underwent translation shifts of some kind, that is having no formal correspondence. It is the data of this quality that serve as the main data of this investigation. The translation shifts can be attributed to the translating procedure used by the translator. Transpositional procedure results in level shift and category shift, the latter of which is further divided into shifts of structure, class, unit, and internal system. Meanwhile, modulation procedure yields viewpoint shifts and semantic field shifts, both of them having a number of subdivisions. The result of the data analysis shows a tendency of a weaker cohesion upon the translation of reference due to the use of TL items which in some respects less explicit Yet, the translation of substitution and ellipsis goes to the opposite direction, strengthen the cohesion. The reason seems to be that the TL tends to use more lexical items involving the main verb or noun head, just the elements under subsitution or ellipsis in the SL text. (in the other hand, the translation of conjunctions weakens the cohesion for the reason of the their absence in the TL text. Many of lexical cohesions are translated into TL equivalents with lower explicitness. The researcher fully realizes the complexity of textual cohesion and that this study touches only a little part of it. The intertextuality and the reader's background knowledge are among others to claim to play important roles in the integrity of a text. A similar but comprehensive study of this field would be warmly welcome to get a more exhaustive result.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T8127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Abstrak :
Konfirmasi Faktur Pajak melalui Sistem Informasi Perpajakan (SIP) telah berjalan selama tiga tahun sejak tahun 2001. Keberadaannya mendukung kegiatan administrasi Pajak Pertambahan Nilai yaitu melakukan konfirmasi dengan penyandingan Faktur Pajak Masukan dengan Faktur Pajak Keluaran. PPN menyumbang kurang lebih 33% dari seluruh penerimaan pajak dalam negeri. PPN merupakan sistem perpajakan yang stabil dan mempunyai kekuatan untuk memajaki (taxing power) lebih unggul dari sistem perpajakan tidak langsung lainnya. Penurunan pertumbuhan penerimaan PPN dari tahun 2001 cukup signifikan yaitu dari pertumbuhan 58% menjadi 13% di tahun 2003 dan munculnya praktek-praktek penyalahgunaan Faktur Pajak memerlukan peningkatan sistem dan prosedur PPN. Membandingkan dengan negara lain dalam pelaksanaan cross matching Faktur Pajak pada tahun pertama pelaksanaannya secara komputerisasi menunjukkan mutu dan kualitas perekaman yang masih perlu ditingkatkan. Keterbatasan administrasi perpajakan, keadaan pelaksanaan perekaman, konfirmasi selektif (tidak menyeluruh), jumlah Faktur Pajak Masukan dan Pajak Keluaran yang cocok (matching) masih rendah dan konfirmasi Faktur Pajak melalui surat yang dilakukan dalam rangka pemeriksaan masih tinggi sebesar 16% (turun dari sebelum pelaksanaan konfirmasi melalui Sistem Informasi Perpajakan sebesar 66%) merupakan gambaran administrasi PPN yang masih perlu peningkatan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, komputer, Internet serta shod massage service (SMS) dapat digunakan untuk lalu lintas data khususnya data PPN. Perkembangan tersebut dapat mendorong regulasi baru untuk menggeser beban perekaman Faktur Pajak dari petugas kepada Wajib Pajak. Dengan inovasi baru cara pelaporan/komunikasi data PPN antara Wajib Pajak dengan Direktorat Jenderal Pajak diharapkan perekaman data PPN dapat lebih baik. Penyandingan/konfirmasi (cross-matching) yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak identik dengan mekanisme kliring pada sistem pembayaran Bank Indonesia. Penelitian ini menganalisis sistem, prosedur dan mekanisme konfirmasi dengan sistem kliring seperti yang diselenggarakan Bank Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, dengan menganalisis data Faktur Pajak Masukan dan Faktur Pajak Keluaran pada Sistem informasi Perpajakan tanpa mencantumkan indentitas Wajib Pajak disertai studi kepustakaan, mempelajari peraturan perpajakan dan laporan. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa penyandingan Pajak Masukan-Pajak Keluaran harus didukung perekaman yang memadai. Mengadopsi teknologi komputer, internet, telepon dan SMS sangat diperlukan. Disarankan untuk menerapkan sistem kliring dalam program konfirmasi. xviii + 154 halaman + lampiran Daftar Pustaka : 18 buku literatur, 21 artikel, 1 laporan, 12 peraturan perpajakan (1965-2003)
The Tax Invoice Confirmation through the Taxation Information System (SIP) has been running for three years since 2001. Its presence supports the Value Added Tax administrative activities in terms of confirming by cross matching the Input Tax Invoice to the Output Tax Invoice. The Value Added Tax contributes more or less 33% of the domestic income from tax total. The Value Added Tax is a stable taxation system with a better taxing power than the other indirect taxation systems. Year 2001 witnesses a significant slowdown in the growth of the income from this Value Added Tax that is from 58% into 13% in 2003 and the tampering of Tax Invoice calls for an improvement in the VAT system and procedure. Compared to other countries, the quality and the recording quality of the Tax Invoice cross matching in its first year's computerized implementation must still be improved. The limited taxation administration, recording implementation condition, selective confirmation (not overall), the matching number of Input Tax Invoice and Output Tax Invoice and the high Tax Invoice confirmation by mail that is 16% (lower than prior to the implementation of the confirmation through the Taxation Information System that was 66%) suggest the contingency of the VAT Administration improvement. Information and communication technology, computer, the Internet and Short Message Service (SMS) are available for use in the data traffic especially data on VAT. Such advanced technology may lead to the adoption of new regulation to relieve the burden of recording Tax Invoice off the officers' shoulders to Taxpayers. This innovative VAT data communication/reporting between the Taxpayers and the Directorate General of Taxation will hopefully produce a better VAT data recording. The cross matching by the Directorate General of Taxation is identical with the clearing mechanism in Bank Indonesia's payment system. This research applies the analytic descriptive method, by analyzing the data on Input Tax Invoice and Output Tax Invoice in the Taxation Information System without revealing the taxpayers' identity along with a literary study, comprehending taxation regulations and report. This research results in a conclusion that the Input Tax - Output Tax cross matching requires an adequate recording. It is urgent to adopt the computer, Internet, telephone and SMS technologies. It is advisable to apply the clearing system in the confirmation program. viii + 154 pages + enclosures Bibliography: 18 referential books, 21 articles, 1 report, 12 tax regulations (1965 - 2003)
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Abstrak :
Suatu pewarnaan edge yang minimum (minimum edge coloring) pada graph merupakan suatu partisi pada himpunan edge menjadi D matching, konstanta D merupakan derajad vertex terbesar pada graph. Dalam tulisan ini akan dibicarakan dua algoritma pewarnaan edge yang bekerja dalam kompleksitas waktu D(nm), dan 0(n3). Algoritma kedua akan lebih baik (efisien) untuk kasus di mana D merupakan pangkat dari dua.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Abstrak :
ABSTRAK Ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) mempunyai bahan aktif yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati yang efektif Kandungan bahan aktif yang ada di dalam daun tembakau (Nicotiana tobacum) adalah golongan alkaloid seperti anabarine, anatobine, myosine, nicotinoid, nicotelline. nicotine. nicotyrine. norcotine. dan nirrolidine. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pcngaruh ckstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) terhadap kcmatian lalat rumah (Musca Domestica). Metode penelitian yang digunakan adalah experimental murni dcngan menggunakan 5 (lima) konscntrasi ekstrak tembakau (Nicotiana tobacum). Konsentrasi yang digunakan adalah konscntrasi 65 gr/l, 79 gr/l, 95 gr/l, 114 gr/l dan 136 gr/l yang discrnprotkan asing-masing scbanyak 100 ml/konsentrasi/kotak perlakuan yang telah diisi dengan asing-masing 20 ekor lalat rumah (Musca domestica). Data dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan Anova satu faktor dan uji Tukcy yaitu untuk mengetahui perbedaan jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang mati pada berbagai konsentrasi ekstrak tembakau Nicotiana tobacum), scdangkan untuk Uji efikasi ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobucum) untuk lethal concentration (LC-50) digunakan analisa Probit. Hasil uji statistik pada CI 95 % menunjukkan ada perbedaan rata-rata kematian lalat rumah (Musca domestica) yang signifikan dari satu konsentrasi dengan konsentrasi lainnya, kecuali pada konsentrasi 81,674 gr/l, dan konsentrasi 79 gr/l. Dari hasil uji Probit, diperoleh nilai LC-50 dari konsentrasi ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) yang dapat membunuh lalat rumah (Musca domestica) dalam 24 jam setelah perlakuan yaitu pada konsentrasi 81 ,674 gr/I, dan konsentrasi efektif ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) untuk membunuh lalat rumah (Muscu domestica) >90 % dalam waktu 24 jam setelah perlakuan yaitu pada konsentrasi 136 gr/I. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap serangga (vektor) lainnya seperti nyamuk, kecoa, kutu atau yang lainnya, sedangkan untuk aplikasi di lapangan disarankan memakai konsentrasi 136 gr/I, tetapi perlu lebih dahulu melakukan penelitian uji faktor keamanan terhadap makhluk hidup lainnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suprapto
Jakarta: Widjaya, 1963
345.026 SUP h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Djakarta : Persatuan, 1961
345.026 SUP h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Jakarta : Kencana, 2013
303.609 598 SUP s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh persepsi pelayanan dan fasilitas ruang tunggu terhadap kepuasan pelanggan, di bengkel MPM Auto Nissan Alam Sutera Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel dilakukan terhadap 78 orang pelanggan yang diambil secara random. Analisis data meliputi analisis deskriptif, koefisien regresi, kofisien korelasi, dan koefisien determinasi. Uji statistik yang digunakan uji F dan uji t dengan bantuan SPSS 16. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2015. Hasil penelitian menunjukan: 1) Persepsi pelayanan dan fasilitas ruang tunggu secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien korelasi sebesar 0.739 dan koefisien determinasi sebesar 73.9 persen. Persamaan regresi yang terbentuk adalah t = 1.988 + 0.266 Xi + 0.436 X2 dengan signifikansi regresi pada uji F diperoleh Fo = 105.948 dan sig. = 0.000 < 0.05. 2) Persepsi pelayanan memberikan pengaruh terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien regresi = 0.266 dengan nilai to = 5.848 dan nilai sig = 0,000 < 0,05. Dengan sumbangan mutlaknya sebesar 35.8 persen. 3) Fasilitas ruang tunggu memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien regresi = 0.436 dengan nilai to = 6.153 dan nilai sig = 0,000 < 0,05. Dengan sumbangan mutlaknya sebesar 38.1 persen. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan baik secara bersama-sama maupun secara parsial persepsi pelayanan dan fasilitas ruang tunggu terhadap kepuasan pelanggan.
Jakarta: Pusat Kajian Ilmu Ekonomi (Puskanomi) Universitas Indraprasta PGRI, 2017
330 JABE 3:4 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Abstrak :
Program 5000 doktor Kementerian Agama RI bertujuan meningkatkan kapasitas, kapabilitas, dankualitas sumber daya manusia (SDM) pada Kementerian Agama secara umum dan SDM padaDirektorat Jenderal Pendidikan Islam secara khusus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatifdeskriptif pada Program Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Hasilpenelitian menunjukkan seluruh mahasiswa penerima beasiswa di SPs UPI merupakan beasiswa penuh(full scholarship), masih terjadi ketidaksesuaian antara peraturan dengan pelaksanaan di lapangan.Pada SK No. 226 Tahun 2015 tentang pedoman pemberian beasiswa untuk calon dosen, dosen, dantenaga kependidikan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam pada bab iii tercantum biaya penulisandisertasi, batas waktu pemberian beasiswa, dan pada bab iv poin b beasiswa program doktor diberikanpada waktu 8 semester atau 4 tahun dan diperpanjang 1 tahun. Namun, dalam kenyataan di lapanganmahasiswa hanya diberikan uang semester dan biaya hidup saja tidak pembiayaan untuk pembelianbuku, penulisan disertasi, publikasi (jurnal internasional), dan transport bagi mahasiswa yang berasaldari luar kota. Dan pemberian beasiswa hanya 6 semester.
Jakarta: Kementerian Agama, 2019
297 JPKG 42:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>