Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suratini
"ABSTRAK
Pinjaman mikro untuk memperbaiki kondisi ekonomi rumah tangga menarik diteliti, karena analisis perbandingan sebelum dan setelah menerima pinjaman mikro memunculkan seleksi bias. Kondisi setiap rumah tangga tentunya tidak mungkin sama sebelumnya, sehingga perbedaan kondisi tersebut berarti tidak sepenuhnya akibat pinjaman mikro yang diterima rumah tangga. Terdapat risiko moral hazard karena adanya informasi tidak sempurna. Menggunakan metode double difference (DD) untuk mengestimasi besarnya dampak pinjaman mikro. Hasilnya menunjukkan pinjaman mikro secara nominal signifikan. Dampak yang ditimbulkan relatif kecil sehingga tidak tampak saat regresi. Implikasinya pinjaman mikro untuk tujuan produktif dapat membantu memoerbaiki kondisi ekonomi rumah tangga. Pengawasan dan pendampingan secara efektif dan berkelanjutan dapat meminimalkan risiko adanya moral hazard."
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suratini
"Tujuan penelitian ini adalah memahami arti dan makna pengalaman orang dengan HIV/AIDS mendapatkan perawatan keluarga. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi diskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada 9 partisipan di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Analisis data pada penelitian ini dengan tehnik Collaizi. Hasil penelitian ditemukan tigabelas tema yaitu orang dengan HIV memiliki respon menolak saat terkena HIV/AIDS dan respon menerima terhadap penyakit HIV/AIDS. Masalah kesehatan yang dialami orang dengan HIV/AIDS berupa masalah fisik, psikososial, sosial, ekonomi dan spiritual. Orang dengan HIV/AIDS memiliki kepatuhan dalam minum obat ARV, mengalami masalah stigma dan diskriminasi, keluarga melakukan perawatan sesuai dengan tugas kesehatan keluarga dan mempunyai harapan dapat dirawat oleh keluarga dengan penuh empati. Berdasarkan temuan hasil tema tersebut disarankan agar perawat komunitas dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga yang holistik pada orang dengan HIV/AIDS dan memiliki soft skill yang baik sehingga dapat merawat orang dengan HIV penuh empati.

The purpose of this study is to understand the meaning and the treatment of people with HIV/AIDS in the family. Design of qualitative research phenomenological descriptive approach. Data were collected 9 interview participants in the Kulon Progo Regeny. Analysis of the data in this study with Collaizi. The study showed thirteen so that people with HIV, refused to answer, in contact with the HIV/AIDS and the responses to the HIV/AIDS. Health problems facing people living with HIV/AIDS in the form of physical, psychological, social, economic and spiritual. People living with HIV/AIDS, when taking ARVs, the issues of stigma and discrimination, family perform maintenance tasks in accordance with the health of the family and there are hopes can be treated with great sympathy. Based on these, it is expected that district nurses can provide holistic care to the families of people living with HIV/AIDS and have good interpersonal skills, so that they can relate to people with HIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Suratini
"Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan meningkatkan kemampuan lansia, keluarga, dan masyarakat melalui kegiatan kelompok pendukung dalam mengatasi kekambuhan gastritis. KIA ini telah mengaplikasikan integrasi teori manajemen pelayanan, community as partner model, family center nursing model, dan fungtional consequences mode, yang melibatkan partisipasi aktif kelompok pendukung untuk untuk mencegah kekambuhan gastritis melalui praktik manajemen pelayanan keperawatan komunitas, asuhan keperawatan komunitas, dan keluarga. Partisipan adalah kelompok pendukung sebagai target antara pelayanan dan asuhan keperawatan, serta lansia gastritis sebagai terget pelayanan dan asuhan keperawatan di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok.
Hasil intervensi menggambarkan peran kelompok pendukung mengalami peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan selama proses dinamika kelompok, terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada aggregate lansia gastritis, dan terjadi pengingkatan pengetahuan sikap dan ketrampilan pada keluarga yang terlihat dari lima tugas kesehatan yang dilakukan keluarga. Hasil karya ilmiah akhir ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan program perkesmas dalam konteks upaya kesehatan berbasis masyarakat sebagai upaya pemberian pelayanan kepada lanjut usia dengan gastritis di pukesmas dan dinas kesehatan.

Final Thesis is aimed at improving the ability of the elderly, families, and communities through support groups to address recurrent gastritis. KIA has been applying the theory of integration of service management, community as a model partner, family nursing center model, and Consequences fungtional mode, which involves the active participation of support groups for preventing recurrence of gastritis through community nursing service management practices, community nursing care, and family. Participants are a group of supporters as targets between services and nursing care, as well as gastritis elderly care and nursing care in the Tugu Village District Cimanggis Depok.
The results illustrate the role of a support group intervention to increase knowledge, attitudes and skills during the process of group dynamics, an increase in knowledge, attitudes and skills in the aggregate elderly gastritis, and an increase in knowledge attitudes and skills in a family that looks out of five tasks are carried out family health. The results of recent scientific work is expected to be the basis for developing PHN program within the context of community-based health efforts as efforts to provide services to the elderly with gastritis in puskesmas and health services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suratini
"ABSTRAK
Salah satu perubahan yang akan dilakukan Kementerian Sosial pada tahun
2014 yaitu penerapan sistem penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil. Sistem
penilaian yang baru tersebut menggunakan penilaian Sasaran Kerja Pegawai.
Kegagalan untuk menilai kesiapan organisasi dan individu dapat mengakibatkan
manajer menghabiskan waktu dan energi untuk menghadapi resistensi. Oleh
karena itu diperlukan adanya kesiapan dari para pegawai sendiri. Kesiapan
individu untuk berubah menurut beberapa penelitian dipengaruhi oleh komitmen
organisasi para pegawainya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasi terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di
kantor pusat Kementerian Sosial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 257
orang yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di kantor pusat Kementerian Sosial.
Instrumen pengukuran komitmen organisasi yang digunakan merupakan adaptasi
dari Meyer & Allen (1991), sedangkan untuk instrumen kesiapan individu untuk
berubah menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997).
Hasil penelitian membuktikan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh
terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di kantor pusat
Kementerian Sosial. Namun bila dilihat berdasarkan dimensi komitmen organisasi
menunjukkan bahwa dimensi komitmen afektif dan komitmen berkelanjutan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah.

ABSTRACT
One of the changes that will be made by the Ministry of Social Affairs in 2014 is
the implementation of performance appraisal system of civil servants. The new
scoring system using Employee Job Objective assessment. Failure to assess the
readiness of organizations and individuals can lead managers to spend time and
energy to deal with resistance. Therefore we need the readiness of the employees
themselves. Individual readiness to change, according to some studies influenced
by employees' organizational commitment. This study was conducted to determine
the effect of organizational commitment on the readiness of individuals to change
the employee at the Ministry of Social Affairs headquarters. Respondents in this
study amounted to 257 people who are civil servants in the Ministry of Social
Affairs headquarters. Organizational commitment measurement instrument used
in this study is an adaptation of Meyer & Allen (1991). While individual readiness
to change instrument used is an adaptation of Readiness for Change (RFC) which
is developed by Hanpachern (1997). This research proves that organizational
commitment does not affect the individual's readiness for change in personnel at
the headquarters of the Ministry of Social. However, when viewed by the
dimensions of organizational commitment suggests that the affective commitment
and continuance commitment have a significant effect on an individual's readiness
to change."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suratini
"ABSTRAK
Pneumonia komunitas merupakan salah satu penyakit infeksi yang umum terjadi danmerupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan terbanyak. Penyakit ini memilikidampak terhadap sosioekonomi dimana tingginya biaya kesehatan terutama disebabkanoleh biaya rawat inap. Evaluasi farmakoekonomi dilaksanakan untuk menilai efektivitasbiaya antibiotik untuk mengetahui apakah pengobatan antibiotik memberikan outcometerapi yang baik dengan biaya yang minimal. Penelitian dilakukan terhadap kombinasiseftriakson-azitromisin dan levofloksasin tunggal sebagai antibiotik empiris untuk pasienpneumonia rawat inap. Analisis efektivitas biaya dilakukan dengan membandingkan totalbiaya medis langsung dan efektivitas yang dilihat dari lama rawat masing-masingkelompok pengobatan. Penelitian dilakukan di RSUP Persahabatan, Jakarta, dengandesain penelitian studi kohort retrospektif, dimana pengambilan data dilakukan secararetrospektif terhadap data sekunder, berupa rekam medis pasien dari tahun 2014-2016.Jumlah pasien yang dilibatkan dalam analisis 100 pasien, yaitu 64 pasien menggunakanantibiotik seftriakson iv dan azitromisin oral, dan 36 pasien menggunakan levofloksasiniv tunggal. Median biaya antibiotik berbeda signifikan antara kelompok seftriaksonazitromisindan kelompok levofloksasin, yaitu Rp.130.756,- dan Rp.286.952,-. Medianbiaya medis langsung kelompok seftriakson-azitromisin lebih tinggi dibandingkankelompok levofloksasin tunggal, yaitu Rp. 6.494.998,- dan Rp. 5.444.242,-. Keberhasilanterapi kelompok seftriakson-azitromisin yaitu 95,3 , sementara keberhasilan terapikelompok levofloksasin sebesar 97,2 namun tidak terdapat perbedaaan signifikan.Median lama rawat LOS dan lama rawat terkait antibiotik LOSAR kelompoklevofloksasin berturut-turut sebesar 6 hari dan 5 hari, lebih singkat dibandingkan LOSdan LOSAR kelompok seftriakson-azitromisin, yaitu 7 hari dan 6 hari. Nilai ACERkelompok levofloksasin sebesar Rp.56.011,-/persen efektivitas lebih rendahdibandingkan kelompok seftriakson-azitromisin sebesar Rp. 68.153,-/persen efektivitas.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa levofloksasin lebih cost-effectivedibanding kombinasi seftriakson-azitromisin.

ABSTRACT
Community Acquired Pneumonia CAP is one of the most common infectious diseasesand is one of the leading causes of death and morbidity. This disease has an impact onsocioeconomic where the high cost of health is mainly caused by the cost ofhospitalization. A pharmacoeconomic evaluation was conducted to assess the costeffectivenessof antibiotics to find out whether antibiotic treatment results in a goodtherapeutic outcome with a minimal cost. The study was conducted on a combination ofceftriaxone azithromycin and single levofloxacin as an empirical antibiotic for inpatientCAP patients. Cost effectiveness analysis is conducted by comparing the total directmedical costs and the effectiveness measured from length of stay of each treatmentgroup. The study was conducted in RSUP Persahabatan, Jakarta, with a cohortretrospective design study, where retrospective data retrieval was conducted onsecondary data, in the form of patient medical records from 2014 2016. The number ofpatients involved in the analysis of 100 patients, ie 64 patients using combination of ivceftriaxone and oral azithromycin, and 36 patients using single iv levofloxacin. Medianantibiotic costs differed significantly between the ceftriaxone azithromycin group andthe levofloxacin group, which were Rp.130,756, and Rp.286,952, . Median directmedical costs of the ceftriaxone azithromycin group were higher than the singlelevofloxacin group, which was Rp. 6,494,998, and Rp. 5,444,242, . Success rate ofgroup of ceftriaxone azithromycin group was 95.3 , while the success rate oflevofloxacin group was 97.2 but there was no significant difference. Median length ofstay LOS and length of stay antibiotic related LOSAR of levofloxacin group wererespectively 6 days and 5 days, shorter than LOS and LOSAR of ceftriaxoneazithromycingroup, which were 7 days and 6 days. The value of the ACER levofloxacingroup was Rp.56.011, percent effectiveness, lower than the ceftriaxone azithromycingroup of Rp. 68.153, percent effectiveness. Based on the results of the study, it isconcluded that levofloxacin is more cost effective than a combination of ceftriaxoneazithromycin."
2017
T48638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library