Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Tifanne Winesa
Abstrak :
Kolaborasi interprofesional merupakan bentuk kegiatan pelayanan kesehatan yang melibatkan pasien serta tenaga antar professional kesehatan dengan tujuan yang sama. Implementasi kolaborasi interprofessional yang baik akan berdampak pada tingkat peningkatkan kualitas dan mutu pelayanan, peningkatan keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan. Hal ini juga dapat berdampak pada kepuasan kerja perofesional kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan pelaksanaan kolaborasi interprofesional. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan melibatkan 167 orang perawat. Sampel dipilih dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa jenjang karir (p=0,002), masa kerja (p= 0,009), usia (p= 0,0012), dan komunikasi (p= 0,102) merupakan determinan implementasi kolaborasi interprofesional. Hasil analisis regresi linear berganda mendapatkan bahwa faktor yang paling berhubungan denganĀ implementasi kolaborasi interprofesional adalah jenjang karir. Semua variabel yang menjadi faktor berkontribusi sebesar 35,2% dalam implementasi kolaborasi interprofesional. Rekomendasi penelitian ini menyarankan pihak manajemen rumah sakit perlu untuk mengembangkan sistem jenjang karir dan peningkatan kemampuan komunikasi guna meningkatkan kuliatas implementasi kolaborasi interprofesional.
......Interprofessional collaborational is a form of health service activity that involves patients and health professionals with the same goal. Implementation of good interprofessional collaboration will have an impact on increasing the quality and level of service, increasing patient safety and continuity of service. This can also impact health professionals' job satisfaction. This research aims to identify the determinants of implementing interprofessional collaboration. This research design used a cross-sectional approach involving 167 nurses. The sample was selected using the quota sampling technique. The research results showed that career level (p=0.002), length of service (p= 0.009), age (p= 0.0012), and communication (p= 0.102) were determinants of interprofessional collaboration implementation. The results of multiple linear regression analysis found that the factor most related to the implementation of interprofessional collaboration was career level. All variables that are factors contribute 35.2% to the implementation of interprofessional collaboration The research recommendation is that hospital management needs to develop a career path system and improve communication skills to improve the quality of implementing interprofessional collaboration
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Tifanne Winesa
Abstrak :
ABSTRAK
Penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus yang di kenal dengan Human papillomaviruses HPV. Salah satu upaya pencegahan kanker serviks di Indonesia dilakukan dengan imunisasi HPV sejak dini. Imunisasi HPV untuk anak dilakukan sejak tahun 2016. Hasil menunjukan terdapat pro dan kontra dari orangtua siswi dalam pelaksanaan perdananya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara faktor pengetahuan orangtua terkait kanker serviks dengan motivasi situasional orangtua terhadap imunisasi HPV tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Sampel penelitian ini adalah orangtua siswi. Sebanyak 238 responden dipillih menggunakan consecutive sampling. Hasil analisis penelitian menunjukan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terkait kanker serviks dengan motivasi situasional orangtua terhadap imunisasi HPV anak p=0,046; ?=0,05. Berdasarkan hasil penelitian diperlukan suatu upaya peningkatan pengetahuan tentang kanker serviks sehingga dapat meningkatkan motivasi orangtua terhadap imunisasi HPV.
ABSTRACT
The main cause of cervical cancer is a viral infection that is known as Human papillomaviruses HPV . One of the solution to prevent cervical cancer in Indonesia is done by immunization of HPV. HPV immunization for children has been done since 2016. The results show there are pros and cons from parents in fields. This research aims to determine whether there is a correlation between knowledge factors of parents related to cervical cancer with situational motivation of parents to HPV immunization. The research design used is cross sectional. The sample of this research are parents of girls. A total of 238 respondents were selected using consecutive sampling. The result of the research analysis showed that there was a correlation between cervical cancer knowledge level with parental situational motivation toward childhood HPV immunization p 0,046 0,05. The result of this study suggest the need for increase parents knowledge about cervical cancer that can affects parent 39s motivation for HPV immunization.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tifanne Winesa
Abstrak :
Presentase gizi kurang pada balita mencapai 13.8% dari total penduduk di Indonesia (Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Kesehatan, 2018). Beberapa faktor resiko terjadinya gizi kurang pada balita khsusunya di wilayah perkotaan adalah kondisi sosial ekonomi, penyakit infeksi, faktor lingkungan, tingkat pengetahuan dan tingkat pendidikan orangtua. Salah satu upaya mengatasi gizi kurang adalah dengan peningkatan jumlah asupan nutrisi anak dengan gizi seimbang. Peningkatan asupan nutrisi harus memperhatikan jenis makanan, porsi makanan dan jadwal pemberian makan. Hasil penelitian menunjukan 60% orangtua balita dengan gizi kurang belum mengetahui porsi makan yang sesuai dengan gizi seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas intervensi keperawatan pengaturan porsi makan sesuai gizi seimbang untuk meningkatkan berat badan balita dengan gizi kurang. Hasil analisis penelitian yang dilakukan selama 1 bulan menunjukan terdapat peningakatan berat badan sebanyak 0,1 Kg dalam satu minggu. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai intervensi keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada balita.
Percentage of malnutrition in children under five reached 13.8% of the total population in Indonesia (Ministry of Health of Indonesia Center for Health Data and Information, 2018). Some risk factors for malnutrition in toddlers especially in urban areas are socio-economic conditions, infectious diseases, environment, level of knowledge and a level of parent education. One of solution to overcome malnutrition is to increase the amount of nutritional intake for children with balanced nutrition. Increased nutritional intake underlined the food types, food portions and feeding schedules. The results showed 60% of parents of children under five with less nutrition did not know the recommended food portion with balanced nutrition to support children's growth and development. This study aims to determine the effectiveness of nursing interventions to regulate food portions according to balanced nutrition to increase the weight of toddlers with under nutrition. The results of research conducted for 1 month showed that there was an increase in body weight by 0.1 kg in one week. The results of this study recommend the need for further research regarding other nursing interventions that can be done to overcome the problem of malnutrition in infants.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library