Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umi Hani
"Dengan semakin besarnya peranan telekomunikasi dalam era globalisasi ini, menyebabkan semakin meningkatnya permintaan terhadap jasa penyelenggaraan telekomunikasi. Keadaan ini mengakibatkan semakin besar peranan fungsi pemasaran dalam perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya pelaksanaan pemeriksaan operasional yang dilakukan oleh pemeriksa intern dalam rangka penilaian efisiensi dan efektifitas pemasaran tersebut. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan dua metode penelitian, yaitu studi lapangan dan studi kepustakaan. Studi lapangan dilakukan melalui wawancara dengan karyawan terkait dengan bidang pembahasan, penelitian catatan-catatan perusahaan, dan pengamatan langsung jalannya kegiatan selama beberapa waktu. Sedangkan penelitian studi kepustakaan dilakukan melalui telaah kepustakaan dengan mempelajari bahan-bahan bacaan yang ada di buku-buku, artikel-artikel, dan majalah. Dalam pelaksanaan pemeriksaan operasional perusahaan diadakan evaluasi sistem pengendalian intern dengan tujuan untuk menentukan sampai sejauh mana sistem itu dapat diandalkan. Sebagai alat pengendalian digunakan beberapa kebijakan dan prosedur. Penilaian efektifitas fungsi pemasaran perusahaan tersebut dilakukan dengan cara membandingkan antara target penjualan dan penjualan aktual setiap tahunnya. Penilaian efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan antara biaya pemasaran dengan hasil penjualan setiap tahunnya. Pelaksanaan pemeriksaan operasional pada PT.X telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang ada dan berdasarkan analisa hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa PT.X cukup efektif dan efisien dalam kegiatan operasinya. Hal, ini ditunjukkan dengan tercapainya target yang telah ditetapkan dan semakin menurunnya biaya pemasaran yang terjadi dengan tanpa adanya penurunan penjualannya. Dan dampak pelaksanaan pemeriksaan operasional pada penilaian efisiensi dan efektifitas pemasaran PT.X sangatlah besar. Karena dengan adanya pemeriksaan operasional mengakibatkan peningkatan efisiensi dan efektifitas fungsi pemasaran perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"ABSTRAK
Wangwe on his study ‘the management of foreign aid in Tanzania’ noted that the
weaknesses of monitoring and accountability mechanism resulted to a failure of
the fulfillment of aid commitments utilization; it also caused a decline in the trust
of the donors and also the decrease of government credibility over donors.
Answering Wangwe, Paris Declaration existed to optimize the M&E function as
well as to achieve its five principles: 1) Ownership; 2) Harmonization; 3)
Alignment; 4) Results; and 5) mutual accountability for aid effectiveness.
Analyzing the implementation in Indonesia, we should appreciate the Government
of Indonesia who has achieved in gathering 22 bilateral and multilateral donors
institutions to sign a commitment for aid effectiveness in Indonesia. Jakarta's
commitment brings to a new paradigm on how foreign aid will (hopefully) be well
managed.
However, the analysis toward the M&E policy and performance found missalignment
and gaps between them. In addition, the existing M&E policy which
should refer to the development planning policy remain miss-align as well. On the
other hand the need for a sustainable and aligned M&E policy did not appear in
the existing design. Thus these miss-alignments and gaps might cause reduced the
performance and quality of a resulted M&E.
Considering the need for optimum M&E policy for aid effectiveness a head, thus
the evaluation and funding unit of Bappenas should develop and align their M&E
policy as it suggested by this research.

ABSTRAK
Wangwe menuliskan bahwa lemahnya mekanisme monitoring dan akuntabilitas
pengelolaan utang luar negeri berakibat pada gagalnya pemenuhan terhadap
komitmen pemanfaatannya, hal ini juga mengakibatkan turunnya kepercayaan dari
lembaga donor dan mau tidak mau juga berakibat pada turunnya kredibilitas
pemerintah di mata lembaga donor.
Menjawab Wangwe dan keresahan Internasional tentang efektivitas bantuan luar
negeri, Deklarasi Paris hadir guna mendorong optimalisasi fungsi M&E terhadap
ketercapaian prinsip: 1) Kepemilikan; 2) Harmonisasi; 3) Kesetaraan; 4) Hasil;
dan 5) Akuntabilitas timbal balik pemanfaatan bantuan luar negeri. Berdasarkan
hasil studi kasus implementasinya di Indonesia, patut diapresiasi upaya
Pemerintah Indonesia dalam merangkul 22 lembaga donor bilateral dan
multilateral untuk menandatangani Komitmen Jakarta. Komitmen tersebut
membawa Indonesia ke paradigma pemanfaatan bantuan luar negeri yang baru.
Namun, hasil studi literatur terhadap kebijakan dan praktik M&E di Indonesia
ditemukan ketidakselarasan dan kesenjangan diantara keduanya termasuk adanya
ketidakselarasan terhadap kebijakan perencanaannya. Di sisi lain kebutuhan akan
kebijakan M&E yang selaras dan berkelanjutan belum nampak pada desain
kebijakan M&E yang ada saat ini. Hal tersebut mengakibatkan tidak optimalnya
kinerja dan kualitas M&E yang dihasilkan.
Mengingat pentingnya kebutuhan akan optimalnya kebijakan M&E bagi
efektivitas pinjaman/hibah luar negeri, maka ke depan diharapkan UKE II se-EKP
(Evaluasi Kinerja Pembangunan) dan UKE II PPP (Pendayagunaan Pendanaan
Pembangunan) Bappenas dapat mengembangkan pola dan menyelaraskan
kebijakan M&Enya sebagaimana hasil rekomendasi penelitian ini."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T 28790
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"ABSTRAK
Salah satu penelitian yang berkaitan dengan sikap
karyawan adalah kepuasan kerja. Saat ini, penelitian tentang
lebih difokuskan pada kepuasan pada aspek-
(G)
kepuasan ker j a
aspek tertentu dari pekerjaan (Schultz & Schultz, 1990).
Salah satu teori yang secara lebih detil membicarakan
model
Lawler.
karena
ketidakpuasan kerja adalah
bidang (Model of Facet Satisfaction) dari
tentang kepuasan atau
kepuasan
Menurut teori ini, kepuasan atau ketidakpuasan timbul
adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan. Kepuasan akan
jika besarnya harapan sama dengan kenyataan yang
terjadi jika harapan lebih besar
dari
tidak
muncul
diterima. Ketidakpuasan
daripada kenyataan. Sedangkan jika harapan lebih kecil
timbul perasaan beraalah dan
harapan dilihat dari masukan atau
tuntutan yang
kenyataan akan
menyenangkan. Besarnya
sumbangan terhadap pekerjaan (job inputs),
didapat dari pekerjaan (job demands/ job characteristics) ,
perbandingan dengan orang lain (referent other).
dilihat dari perbandingan antara hasil
dan
Kenyataan atau
ganjaran (outcomes/reward) yang diterima diri sendiri dengan
yang diterima orang lain.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengadakan
berdasarkan model kepuasan
adalah karyawan dari
semua tingkat jabatan (manajer dan non. manajer), .karena
peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan kepuasan atau
ketidakpuasan secara keseluruhan maupun pada masing-masing
aspek yang diteliti antara tingkat jabatan manajer dengan
tingkat jabatan non manajer. Aspek yang diteliti adalah aspek
gaji/upah, kesempatan promosi, dan pekerjaan itu sendiri.
Untuk melihat munculnya kepuasan atau ketidakpuasan
secara keseluruhan dan pada masing-masing aspek, peneliti
melakukan penelitian terhadap 286 karyawan terdiri dari 78
karyawan tingkat jabatan manajer dan 208 karyawan tingkat
jabatan non manajer pada beberapa perusahaan manufaktur.
Alat pengumpul data berbentuk kuesioner yang
kajian tentang kepuasan kerja
bidang. Subyek dalam penelitian ini
dibuat berdasarkan model kepuasan bidang. Data yang terkumpul diolah
dengan perhitungan mean (untuk mengukur besarnya kepuasan
atau ketidakpuasan dan hasil tambahan lainnya) dan teknik ttest
serta anova satu arah (untuk melakukan perbandingan).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Pada tingkat jabatan manajer dan
manajer mengalami ketidakpuasan, baik secara
pada masing-masing aspek (gaji/upah, kesempatan
tingkat jabatan non
keseluruhan
I
maupun
promosi, dan pekerjaan itu sendiri).
2. Terdapat perbedaan ketidakpuasan secara keseluruhan,
ketidakpuasan pada aspek gaji/upah, dan aspek kesempatan
promosi antara tingkat jabatan manajer dengan tingkat
jabatan non manajer, serta
ketidakpuasan pada aspek pekerjaan itu
tingkat jabatan manajer dengan tingkat jabatan
tidak terdapat perbedaan
sendiri antara
non
manaj er.
3. Dari jenis pekerjaan, tidak ditemukan adanya perbedaan
ketidakpuasan secara keseluruhan maupun pada setiap aspek
antara tingkat jabatan manajer dengan tingkat jabatan non
di bagian produksi. Ditemukan adanya perbedaan
secara keseluruhan, pada aspek gaji/upah,
aspek kesempatan promosi, dan
perbedaan ketidakpuasan pada aspek pekerjaan itu sendiri
antara tingkat jabatan manajer dengan tingkat jabatan non
manaj er
ketidakpuasan
dan tidak ditemukan
manajer di bagian kantor.
Berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lama
kerja, ditemukan bukti :
a. Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktorfaktor
diatas dengan munculnya perbedaan ketidakpuasan,
baik
4.
secara keseluruhan maupun ketidakpuasan pada
aspek gaji/upah, kesempatan promosi, dan pekerjaan itu
sendiri pada tingkat jabatan manajer.
b. Pada tingkat jabatan non manajer, diketahui bahwa
wanita lebih mengalami ketidakpuasan
keseluruhan dan pada aspek gaji/upah dibandingkan
secara
dengan laki-laki. Karyawan dengan usia 30 - 40
dan karyawan yang memiliki lama kerja 10 - 15
mengalami
tahun
tahun
ketidakpuasan yang tinggi pada aspek
pekerjaan itu sendiri."
1994
S2941
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"ABSTRAK
Seiring dengan adanya tuntutan dari lingkungan eksternal terhadap organisasi, pada akhirnya memaksa organisasi untuk melakukan berbagai perubahan yang dibutuhkan. Perubahan-perubahan ini tidak hanya melibatkan strategi bisnis, namun juga melibatkan antara lain adanya tuntutan kepemilikan SDM yang memiliki kompetensi handal dan mampu menghadapi tuntutan tersebut.
Pada umumnya, semakin kompleks suatu organisasi maka semakin dituntut pula adanya kompetensi yang lebih jelas didalam organisasi perusahaan tersebut, utamanya kompetensi yang harus dimiliki oleh seluruh pemegang jabatan di dalam organisasi tersebut. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan organisasi dalam menyiapkan strategi menghadapi lingkungan eksternalnya.
PT. G adalah sebuah perusahaan jasa total logistik. Saat ini belum ada standar kompetensi yang baku dan dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan SDM di perusahaan tersebut. Hal ini menimbulkan keluhan mengenai kurang mampunya pemegang jabatan menampilkan performa yang baik dalam pelaksanaan tugasnya, termasuk untuk menjalankan strategi yang sudah ditetapkan oleh manajemen, sehingga memberi dampak yang luas untuk keseluruhan performa perusahaan.
Mengacu pada hal diatas, dan sebagai tujuan utama dalam penulisan tugas akhir ini adalah merancang program penyusunan model kompetensi. Pendekatan dalam penyusunan model kompetensi ini mengikuti tahapan yang terdapat dalam kamus kompetensi LOMA dengan berbagai penyesuaian didalamnya.
Tahapan yang dilakukan dalam penyusunan model kompetensi ini dimulai dari tahap persiapan, penyusunan, pengumpulan data, analisis data, dan finalisasi. Teknik yang dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, yaitu wawancara, FGD, melakukan survey, diskusi dan presentasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"ABSTRAK
Pemenjaraan perempuan tidak hanya menimbulkan reaksi jera, tetapi juga berdampak pada perannya sebagai ibu. Tesis ini menjelaskan pengalaman narapidana dalam melaksanakan peran sebagai ibu selama pemenjaraan. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi terhadap narapidana perempuan di Rutan Kelas IIA Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri ibu yang tinggi dan perilaku positif dalam pengasuhan anak selama pemenjaraan. Narapidana perempuan mengalami berbagai hambatan pengasuhan anak yang mengakibatkan tekanan psikologis. Pemenjaraan juga berdampak pada proses keluarga yang terganggu. Namun, ibu menunjukkan koping adaptif terhadap kondisi pemenjaraan yang didukung dengan adanya dukungan sosial bagi narapidana sebagai ibu. Penelitian menunjukkan keterbutuhan program dari lembaga pemasyarakatan tentang pengasuhan anak selama pemenjaraan.

ABSTRACT
Women imprisonment not only provokes a deterrent reaction, but also affects her role as a mother. This thesis describes the experience of inmates in performing the role of mother during imprisonment. This research uses qualitative design with phenomenological approach to female prisoners at Rutan Kelas IIA Jakarta Timur. The results showed high self efficacy of mothers and positive behaviors in child care during imprisonment. Female prisoners experience a variety of childrearing barriers that result in psychological distress. Imprisonment also affects the disturbed family process. However, mothers demonstrate adaptive coping of imprisonment conditions supported by social support for prisoners as mothers. Research shows the program 39 s impartiality of prisons about childcare during imprisonment. "
2017
T47732
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Hani
"Literasi gizi merupakan faktor kunci yang menentukan kebiasaan makan sehat sehingga menjadi faktor penting dalam keberhasilan manajemen nutrisi serta berperilaku hidup sehat (Brewer, Church, & Brewer, 2016). Peningkatan literasi gizi perlu didukung oleh efikasi diri yang tinggi. Efikasi diri yang kuat terhadap kemampuan untuk melakukan suatu perilaku akan meningkatkan kemungkinan terwujudnya perilaku tersebut, sehingga ibu yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi dalam pemenuhan nutrisi mampu menerapkan strategi pengaturan diit yang efektif (Lombardi, 2013). Penulisan ini bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan program literasi gizi Ibu Hebat pada asuhan keperawatan komunitas ibu dari balita gizi kurang. Pelaksanaan mengintegrasikan model manajemen kesehatan, community as partner, UNICEF Model of Care, Teori Sistem Ekologi, dan Family Centered Nursing. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Pencapaian literasi gizi ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan ibu tentang perbaikan nutrisi balita dari 55% menjadi 62,5%, sedangkan sikap dan keterampilan ibu dalam perbaikan nutrisi balita meningkat masing-masing dari 50% menjadi 55% dan 50% menjadi 57,5%. Evaluasi terhadap efikasi diri ibu dalam perbaikan nutrisi balita menunjukkan peningkatan level tinggi pada dua domain yaitu efikasi diri ibu dalam mengenali isyarat makan anak serta efikasi diri ibu secara umum dalam perbaikan nutrisi balita masing-masing dari 15% menjadi 17,5% dan 0% menjadi 15%. Peningkatan efikasi diri ibu dalam penyajian makanan yang sehat dan variatif, makan sesuai tumbuh kembang anak, dan jumlah yang sesuai kebutuhan anak hanya menunjukkan peningkatan pada level efikasi sedang, sedangkan pada level tinggi mengalami penurunan atau sama. 80% keluarga yang dibina berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, upaya literasi gizi memiliki pengaruh efektif dalam meningkatkan efikasi diri Ibu dalam perbaikan nutrisi balita. Peningkatan efikasi diri ibu didukung dengan motivasi verbal dari perawat melalui kunjungan rumah. Intervensi literasi gizi Ibu Hebat dengan pendekatan efikasi diri dapat menjadi rekomendasi bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif masalah gizi pada balita.

Nutritional literacy is a key factor that determines healthy eating habits so it becomes an important factor in the success of nutrition management and healthy life behavior (Brewer, Church, & Brewer, 2016). Increased nutritional literacy needs to be supported by high self-efficacy. Strong self-efficacy of the ability to perform a behavior will increase the likelihood of the realization of the behavior. Mothers with high self-efficacy in nutrition improvement are able to implement effective strategies of diit (Lombardi, 2013). This writing aims to provide an overview of the implementation of nutrition literacy program named Ibu Hebat in community health nursing. Implementation integrates health management models, community as partners, UNICEF Model of Care, Ecological System Theory, and Family Centered Nursing. The method used is case study. The achievement of nutritional literacy is indicated by the improvement of mother's knowledge about nutrition improvement of children under five from 55% to 62,5%, while mother attitude and skill in nutrition improvement of children under five increase consecutively from 50% to 55% and 50% to 57,5%. Evaluation of mother's selfefficacy in nutrition improvement of children under five shows increasing on high level of two domains: mother's self-efficacy in recognizing child's food signals and mother's self-efficacy in general in nutrition improvement of children from 15% to 17,5% and 0% to 15%. Increased self-efficacy of mothers in providing healthy and varied foods, eating according to child growth, and the amount that suits the needs of children shows only an increase in the level of moderate efficacy, while at high levels decreased or the same. 80% of the fostered families are at the level of IV independence after family nursing care. Based on the results of the evaluation, nutrition literacy program have an effective effect in improving self-efficacy of mother in nutrition improvement of children under five. Increased self-efficacy of mothers is supported by verbal motivation from nurses through home visits. Maternal nutrition literacy intervention with the self-efficacy approach could be a recommendation for nurses to develop efforts to promote and preventive nutritional problems in children."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ma’rifati Umi Hani
"Dataran tinggi Ciwidey merupakan Kawasan Agropolitan yang terdapat perbedaan wilayah di antara kedua karakteristik kampung. Perbedaan tersebut dapat memengaruhi kondisi aset penghidupan rumah tangga petani. Rumah tangga petani yang terlibat dalam mata pencaharian tentunya memiliki keberagaman aset penghidupan dan tekanan yang mengancam mata pencahariannya. Adanya tekanan tersebut mengharuskan rumah tangga petani padi sawah malakukan strategi penghidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kepemilikan aset dan pilihan strategi penghidupan rumah tangga petani padi sawah, dengan menganalisis kondisi aset dan strategi penghidupan berdasarkan karakteristik rumah tangga pada karakteristik kampung yang berbeda. Penelitian ini dilakukan terhadap 162 responden untuk mengetahui kepemilikan aset dan strategi penghidupan rumah tangga. Analisis kepemilikan aset menggunakan pentagon aset pada Sustainable Livelihood Approach (SLA). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi kepemilikan aset berbeda di kampung terbuka dan kampung tertutup. Jumlah tenaga kerja dalam rumah tangga berperan dalam pengelolaan aset tersebut untuk kemudian berstrategi. Hal ini menjadikan tipologi rumah tangga ini akan mempengaruhi bagaimana besaran kondisi asetnya. Pilihan strategi yang lebih lengkap akan menguatkan pemahaman bahwa aset sosial dan manusia signifikan pada keragaman strategi penghidupan rumah tangganya.

Abstrak Berbahasa Inggris:
The highlands of Ciwidey are an agropolitan area that has different areas between the two characteristics of the village. The Differences in the characteristics of the village can affect the condition of the livelihood assets of the farmers household. Farmers household involved in livelihoods certainly have a variety of livelihood assets and have pressures that threaten their livelihoods. The existence of these pressures requires a lowland rice farmers household to carry out livelihood strategies. This study aims to determine the condition of asset ownership and the choice of livelihood strategies for lowland rice farmers households, by analyzing asset conditions and livelihood strategies based on household characteristics in different areas of the village characteristics. This study was conducted on 162 respondents to determine livelihood assets and household livelihood strategies. Livelihood assets analysis uses the asset pentagon in the Sustainable Livelihood Approach (SLA). The results of this study indicate that the condition of livelihood assets is different in open villages and closed villages. The number of workers in the household plays a role in managing these assets for later strategies. This makes the household typology will affect how much the condition of livelihood assets. A more complete choice of strategies will strengthen the understanding that social and human assets are important in the diversity of household livelihood strategies.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library