Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Welly
Abstrak :
Jembatan cable-stayed merupakan salah satu bangunan teknik sipil dengan karakteristik tersendiri. Secara struktur, jembatan cable-stayed mempraktekkan teknik yang tinggi. Secara estetika, jembatan ini menampilkan sosok yang elegan dan ornamental. Teknik cable-stayed sesuai untuk diterapkan pada bentangan menengah sampai panjang. Dari sudut pandang ekonomi, jembatan cable-stayed juga menjadi pilihan yang tepat. Dalam proses perancangan, untuk memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan penggunaan, ada kriteria minimal perancangan struktur yang harus dipenuhi dengan toleransi yang cukup antara keamanan, kenyamanan, dan nilai ekonomis struktur. Berdasarkan hal ini, konfigurasi struktur yang dihasilkan dari setiap perancangan akan sangat variatif. Bergantung kepada variasi rancangan, setiap konfigurasi struktur yang berbeda akan menghasilkan kuantitas volume material yang berbeda pula, yang secara langsung mempengaruhi struktur dari nilai ekonomisnya. Dengan melakukan perancangan struktur jembatan cable-stayed pada konfigurasi struktur yang bervariasi, volume-volume material hasil perancangan struktur dapat saling diperbandingkan sehingga dapat diketahui konfigurasi struktur yang bagaimana yang mampu memanfaatkan material secara optimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Welly
Abstrak :

Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis Ion Imprinted Polymer (IIP) logam Fe3+ dengan asam galat sebagai monomer fungsional dan logam Fe3+ sebagai template. Gugus hidroksil (OH) yang terdapat dalam asam galat berperan sebagai donor elektron (ligan) untuk membentuk kompleks dengan template logam Fe3+. Kompleks yang terbentuk dipolimerisasi dengan metode polimerisasi bulk dengan penambahan inisator AIBN dan crosslinker EGDMA. Sintesis IIP dilakukan dengan melakukan variasi perbandingan ligan:monomer (1:1, 1:2, dan 1:3). Hasil sintesis IIP dan NIP (IIP tanpa logam) kemudian dikarakterisasi menggunakan spektrometer Fourier Transform Infra Red (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM-EDS), dan Thermogravmetric Analysis (TGA). Uji adsorpsi menunjukkan bahwa perbandingan sintesis yang optimum dihasilkan pada rasio perbandingan ligan:monomer 1:2 dengan kapasitas adsorpsi 122,26 mg/g pada pH 5 dan waktu kontak 60 menit. Persamaan regresi dari IIP mengikuti isoterm Freundlich dengan nilai R2 = 0,9789. Uji selektivitas IIP dilakukan terhadap ion logam campuran menunjukkan urutan adsorpsi yaitu Fe(III) > Ag(I) > Cr(III) dengan nilai relatif faktor selektivitas (αr) dari Fe(III) / Cr(II) dan Fe(III)/ Ag (I) masing masing adalah 3,410 dan 0,707. Kemampuan recovery IIP diuji dengan menggunakan sampel air Danau Kenanga UI dan didapatkan persen recovery sebesar 102,02 %, 97,04%, dan 96,61%.

 


In this study, the synthesis of Fe3+-Ion Imprinted Polymer (IIP) with gallic acid as organic ligand and Fe3+ metal as a template. The hydroxyl (OH) group contained in gallic acid acts as an electron donor (ligand) to form complexes with Fe3+ metal templates. The formed complex then polymerized using bulk polymerization method with the addition of AIBN initiators and EGDMA as crosslinkers. IIP synthesis was carried out by varying the ratio of ligands: monomers (1:1, 1:2, and 1:3). The synthesis results of IIP and NIP characterized using Fourier Transform Infra-Red Spectrometer (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM-EDS), Thermogravimetric Analysis (TGA). The Fe3+ metal template is leached from the polymer matrix by adding HNO3. Adsorption test exhibit the optimum ratio of 2:1 synthesis with maximum adsorption capacity of 122.264 mg / g at pH 5 with 60 minutes contact time. The adsorption mechanism followed the Freundlich equation with R2 = 0.9789. The IIP selectivity test for adsorption binary metals carried out: Fe (III)> Ag (I)> Fe (Cr) with the relative value of selectivity factor (αr) from Fe (III) / Cr (II) and Fe (III) / Ag ( I) are 3.41 and 0.707, respectively. The recovery test was obtained from water sample with percent recovery 102,02 %, 97,04%, and 96,61%.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Welly
Abstrak :
Dalam dunia perdagangan internasional terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya sengketa dalam perjanjian internasional, antara lain perbedaan kewarganegaraan para pihak, perbedaan budaya hukum, sistem hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk itu, para pihak berupaya mencari alternatif penyelesaian sengketa yang menguntungkan kedua belah pihak. Arbitrase merupakan salah satu alternatif penyelesaian sengketa yang sering digunakan dalam perjanjian internasional. Menyadari pentingnya peran arbitrase dalam dunia bisnis internasional, maka masalah pelaksanaan putusan arbitrase asing di Indonesia menarik untuk dikaj i lebih dalam dengan melakukan studi kasus Bankers Trust Company dan Bankers Trust International Plc. melawan PT. Mayora Indah Tbk dan PT. BT Prima Securities Indonesia. Beberapa permasalahan yang dibahas meliputi: pertama., apa yang menjadi dasar Pengadilan Nasional untuk melakukan penolakan putusan arbitrase asing; kedua, apakah ada upaya hukum terhadap penolakan pelaksanaan putusan arbitrase di Indonesia; ketiga, bagaimanakah penerapan Konvensi New York 195 8 terhadap kasus Bankers Trust Company dan Bankers Trust International Plc. melawan PT. Mayora Indah dan PT. BT Prima Securities Indonesia. Berdasarkan pembahasan permasalahan tersebut disimpulkan bahwa Pengadilan Nasional dapat melakukan penolakan putusan arbitrase asing berdasarkan alasan bertentangan dengan ketertiban umum. Suatu putusan arbitrase asing yang ditolak permohonan eksekuaturnya oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dapat dilakukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Penerapan ketentuan dalam Konvensi New York 1958 terhadap kasus Bankers Trust Company dan Bankers Trust International Plc. melawan PT. Mayora Indah Tbk, dimana permohonan eksekuatur atas putusan Arbitrase Internasional Pengadilan London - Arbitrase N o . 8119 ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan alasan bertentangan dengan ketertiban umum, dan permohonan kasasi ditolak oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan alasan tidak memenuhi persyaratan formil yaitu terlambat dalam pengajuan kasasinya karena melampaui tenggang waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana diatur dalam pasal 46 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T36679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pippo Virgiawan Welly
Abstrak :
Pawukon merupakan salah satu sistem perhitungan waktu dalam budaya Jawa yang mendapat pengaruh dari kalender Saka pada masa era Hindu yang lebih dulu ada di Pulau Jawa (Tanojo, 1959: 5). Pawukon tidak terlepas dari cerita Raden Watugunung dari kerajaan Giling Wesi beserta 2 istrinya yaitu Dewi Sinta dan Dewi Landep serta 27 anak-anak mereka (Olthof, 1941: 6). Penelitian ini berfokus pada ikon 3 tokoh utama yang umum ditemukan dalam buku tentang pawukon yaitu Dewi Sinta, Dewi Landep, dan Raden Watugunung. Tujuan penelitian ini adalah melihat makna ikon yang dimunculkan dari 3 ikon tokoh utama tersebut dari buku Pawukon Pasemon Dalah Pardikane (Tanojo, 1967) dan Pawukon 3000 (Hermanu, 2013) dan menjelaskan mengapa ikon tersebut digunakan dalam wuku-wuku tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka dan dianalisis menggunakan Teori Segitiga Semiotik dari Peirce (1940) untuk mendapatkan makna ikon, dan teori Cassirer (1987) untuk melihat penggunaan ikon dalam wuku Sinta, Landep dan Watugunung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna ikon dalam pawukon Jawa merupakan hasil pemikiran leluhur Jawa yang berasal dari nilai nilai filosofi pada alam yang bertujuan untuk mengetahui perangai karakteristik kepribadian seseorang. Kemudian, pemunculan ikon dalam pawukon Jawa tidak lepas dari hubungan manusia (mikrokosmos) dengan alam (makrokosmos) untuk mencapai keseimbangan hidup karena menurut Cassirer (1987) ikon muncul sebagai hasil pengamatan manusia (empirik) dan memiliki fungsi dalam hidup manusia.
Pawukon is a time calculation system in Javanese culture that was influenced by the Saka calendar during the Hindu era which first existed in Java (Tanojo, 1959: 5). Pawukon is inseparable from the story of Raden Watugunung from the kingdom of Giling Wesi and his 2 wives, namely Dewi Sinta and Dewi Landep and their 27 children (Olthof, 1941: 6). This research focuses on the icons of 3 main characters that are commonly found in books about pawukon, namely Dewi Sinta, Dewi Landep, and Raden Watugunung. The purpose of this research is to look at the meaning of the icons that appear from the 3 main character icons from the book Pawukon Pasemon Dalah Pardikane (Tanojo, 1967) and Pawukon 3000 (Hermanu, 2013) and explain why these icons are used in these wuku. The research was conducted using qualitative methods with a literature study approach and analyzed using Peirce's (1940) Semiotic Triangle Theory to obtain icon meanings, and Cassirer's (1987) theory to see the use of icon symbols in wuku Sinta, Landep and Watugunung. The results show that the meaning of icons in Javanese pawukon is the result of Javanese ancestral thought that comes from philosophical values in nature which aims to determine the character traits of a person's personality. Then, the appearance of symbols in Javanese pawukon cannot be separated from the relationship between humans (microcosm) and nature (macrocosm) to achieve a balance of life because according to Cassirer (1987) icons appear as the result of human observation (empirically) and have a function in human life.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ginting, Juventus Welly
Abstrak :
ABSTRAK
Breakwaters is one of type coastal structure that is mainly used as part for coastal protection purposes. Among the various types of breakwaters, likely rigid and hollow vertical pole types are one of the alternative structures for coastal protection. The utilization of this structure usually in the port area or in marina which protrudes into the sea. The pile breakwater test was carried out at laboratory experimental station for coastal engineering Buleleng Bali, on a scale of 1:10. This trial was carried out using pile materials using PVC pipes with a diameter of 6 cm. Scaling of this model is based on the piles used in the project sea dike stage A-NCICD. In testing this physical model several variations were carried out such as tata letak variation (N), wave height (h), wave period (t), distance between piles (columns) relative to diameter (B/D), and distance between piles (row) relative to diameter (b / D). Based on the test results obtained the optimal stacking configuration to reduce wave energy is a configuration with pole configuration B / D = 1; b / D = 0.5
Bandung : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2019
627 JTHID 10:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library