Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuanita
"Penelitian ini memprediksi kegagalan bank di ASEAN 5 dengan estimasi satu tahun sebelum bank tersebut gagal menggunakan kondisi makroekonomi dan fundamental bank pada periode 1996 ? 2014. Pengolahan data menggunakan model regresi panel logit dan multiple imputation. Hasil penelitian menyatakan bahwa kegagalan perbankan ASEAN 5 secara dominan ditentukan oleh kondisi makroekonomi negara. Meskipun demikian, fundamental bank juga berperan dalam menentukan probabilita kegagalan bank, dimana semakin buruknya manajemen, diukur dengan pengelolaan beban operasional dan beban noninterest, akan semakin meningkatkan probabilita kegagalan bank.

Panel logit and multiple imputation are used to predict bank failures in ASEAN 5 a year before failures using macroeconomic conditions and bank fundamentals within 1996 - 2014. The finding presented that banks in ASEAN 5 are strongly affected by their macroeconomic conditions. Nevertheless, bank fundamentals also have critical role in predicting bank failures, measured by operating expenses and non-interest expenses, we found that worse bank management will increase the likelihood of bank failures.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S65770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Yuanita
"Proyek konstruksi sangat ditentukan oleh kualitas proses pengendalian guna menghasilkan salah satu tujuannya yaitu biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Penyimpangan biaya seringkali terjadi pada tahap pelaksanaan proyek yang disebabkan oleh berbagai komponen biaya seperti material, alat, tenaga kerja, overhead dan subkontraktor sehingga mengakibatkan cost overrun. Dari setiap komponen biaya tersebut diidentifikasi indikator cost overrun yang mempengaruhi penyimpangan biaya. Pada penelitian ini diidentifikasi indikator cost overrun pada penyimpangan biaya tenaga kerja yaitu upah kerja dan tunjangan, biaya lembur dan shift, biaya asuransi, serta biaya transport dan akomodasi.
Untuk memperbaiki penyimpangan biaya diidentifikasi penyebab dan dampak penyimpangan biaya yang terjadi. Dampak penyimpangan biaya berpengaruh terhadap penurunan kinerja biaya tenaga kerja proyek. Dalam penelitian ini dilakukan analisa resiko untuk mengetahui dampak-dampak yang berisiko signifikan dalam menurunkan kinerja biaya. Setelah itu dilakukan analisa statistik terhadap dampak basil analisa resiko dengan bantuan perangkat lunak SPSS var. 11 untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut.
Hasilnya adalah kombinasi dampak keterlambatan dalam pelaksanaan dan dampak tambahan biaya pekerja paling berpengaruh terhadap penurunan kinerja biaya tenaga kerja dengan pengaruh menurunkan kinerja biaya adalah 94,4%. Kedua dampak tersebut beresiko signifikan jika terjadi di lapangan.

Construction Project determined by the quality of controlling process to produce one of its aim which is the expense cost equal to the planned cost. Cost overrun happen in contraction project stage caused by the cost component such as material cost, labor cost, overhead, equipment and subcontractor. Identification the indicator cost overrun from each cost component is the first step. In this thesis, the indicator of labor cost overrun are wage, overtime, insurance and acomodation.
To fix cost overrun, identify the cause and impact first. The impact of cost overrun can cause the decrease of labor cost performance. Risk analysis is done to find out the risk of impact. Statistical analysis is needed to be done in this thesis with software SPSS Version II to find the correlation of dependent variable and the independent variable.
The most significant impacts are combination delay in construction and additional worker cost. These impacts combination can cause 94.4% decrease in labor cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Yuanita
"Salah satu produk yang dikonsumsi oleh remaja adalah media, termasuk radio. Kebanyakan remaja menganggap radio sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari (www.kassof.com/insight/ri-fa950.htm). Bagi remaja, radio bukan hanya sebuah benda mati berbentuk media elektronik, melainkan bisa berubah fungsi menjadi teman akrab sehingga membuat radio berfungsi seperti manusia. (Prambors 102.30 Tahun, 2001). Radio juga bisa berfungsi sebagai trendsetter di kalangan remaja. Melalui radio, remaja bisa mendapatkan petunjuk tentang bagaimana gaya bicara, gaya hidup dan cara berperilaku.
Melihat potensi pasar remaja yang cukup besar maka pemasar berlomba-lomba untuk merebutnya. Namun beberapa stasiun radio di Jakarta yang pernah mencoba membidik segmen remaja, harus mengalami kegagalan atau bahkan mengubah haluan, seperti Elshinta, Queen dan DMC (Cakram, Oktober 2000). Kegagalan tersebut disebabkan ketidakmampuan mereka meraih pangsa pasar dan iklan yang memadai. Karena itu, diperlukan strategi jitu untuk bisa merebut iklan dan sekaligus bertahan. Konsep mengenai segmentasi merupakan salah satu cara yang layak dipertimbangkan. Oleh karena sifatnya yang lokal, dalam radius jangkauannya radio harus memiliki segmen yang tajam dan jelas siapa yang ingin dijangkau (Kasali, 1998).
Selain harus melakukan segmentasi dengan baik, perlu juga diperhatikan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap radio yang didengarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini menjadi penting karena berdasarkan evaluasi tersebut, audiens dapat menentukan stasiun radio mana yang akan tetap didengarkan dan mana yang akan ditinggalkan. Pendengar yang merasa puas akan cenderung lebih loyal pada stasiun radio yang biasa didengarnya.
Dari teori dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi evaluasi audiens terhadap media, antara lain gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh, faktor demografi, kepribadian, peadapat teman sebaya, kepemilikan media, intensitas penggunaan media dan tingkat interaktivitas (Finn 1997; Lin, 1993; Mc Quail, 1987; Myers, 1988; Rayburn, 1985; Rosengren 1974; Turner & Helms, 1991; Windahl et al., 1995).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menjawab beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana profil segmen pendengar radio untuk remaja di Jakarta?
2. Apakah evaluasi remaja terhadap radio dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh?
3. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio oleh remaja di Jakarta?
4. Bagaimana pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi terhadap radio pada masing-masing segmen pendengar remaja di Jakarta?
Penelitian yang bersifat eksplanatif ini dilakukan pada populasi remaja di Jakarta yang berusia 15-18 tahun dan sampelnya dipilih secara multistage random sampling. Sedangkan yang menjadi sampel adalah para siswa dan siswi dari 10 SMU di Jakarta dengan total responden 341 orang.
Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa segmentasi pendengar radio remaja berdasarkan pola konsumsi media dan gratification deficiency dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu: pendengar kebanyakan (54,3%), pendengar pasif (34%) dan pendengar interaktif (11,7%).
Evaluasi pendengar remaja terhadap radio, baik secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, tingkat sosial ekonomi, sociability, pendapat teman sebaya, kepemilikan media, penggunaan media, tingkat interaktivitas, gratifikasi yang diharapkan dan gratifikasi yang diperoleh.
Pengujian pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada radio memperkuat juga dugaan adanya hubungan yang signifikan antara gratification obtain dan evaluasi (gratification deficiency) pada radio (r= -0,574; sig.0,000). Selanjutnya gratification obtained dipengaruhi secara bersama-sama oleh gratification sought dan intensitas mendengarkan radio (r2 = 0,465, sig. 0,000). Pada model pola hubungan tersebut juga ditemukan pengaruh yang timbal balik antara tingkat interaktivitas dan intensitas mendengarkan radio (r=210, sig.000; r= 0,279, sig.0,000). Oleh karena itu, pihak-pihak yang berkepentingan dalam perencanaan dan pengelolaan radio perlu mempertimbangkan faktor-faktor di atas dalam menyusun program maupun format radio.
Model pola hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi pada media radio cenderung berbeda pada masing-masing segmen pendengar radio, dimana kelompok "pendengar kebanyakan" memiliki model path yang paling sesuai dengan model umum. Sedangkan model path pada kelompok "pendengar interaktif" memperlihatkan perbedaan yang paling menonjol.
Ada beberapa rekomendasai akademis yang diajukan berdasarkan hasil penelitian ini. Disamping memasukkan faktor interaktivitas sebagai salah satu intervening variable, pertimbangan strukural berupa pengaruh berbagai jenis media yang terdapat di lingkungan audiens juga harus diperhatikan dalam setiap penelitian tentang proses konsumsi media. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian teoritis yang lebih luas dan mendalam agar didapatkan model path yang lebih baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10822
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Yuanita
"Penjadwalan kerja salah satu aspek dari fungsi manajemen, dan kepuasan kerja adalah cerminan dari perasaan pekerja terhadap pekerjaaannya. Berdasarkan tinjauan kepustakaan Young & Hayene (1988) bahwa model penjadwalan kerja desentralisasi ini dapat memberi kepuasan karena perawat pelaksana diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga mendorong peningkatan otonomi dan fleksibelitas, akan tetapi tidak demikian yang terjadi di RSGM, berdasarkan pengamatan peneliti ternyata model desentralisasi tidak memberikan kepuasan kerja. Fenomena ini yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang analisis hubungan penjadwalan kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana.
Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang yang dilakukan pada tanggal 21 - 25 Agustus 2003 terhadap 94 perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap R.S Graha Medika Jakarta.
Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara fleksibilitas penjadwalan kerja dan kepuasan kerja(p-value = 0,000), sedangkan model penjadwalan kerja dengan kepuasan kerja tidak mempunyai hubungan (p-value = 0,711) dan pendekatan penjadwalan kerja berputar tidak memiliki hubungan dengan kepuasan kerja (p-value = 0,419)
Rekomendasi untuk direktur & manajemen keperawatan RS. Graha Medika Jakarta, adalah model desentralisasi dapat terus diterapkan dengan modifikasi pendekatan berputar dan memperhatikan kebutuhan pribadi perawat pelaksana.

Correlation Analysis between Staff Scheduling and Nurse's Job Satisfaction in Graha Medika Hospital JakartaStaff scheduling is one aspect of the management functions, and job satisfaction is a reflection of employee's feeling to their work. Base on study literature, model decentralized scheduling can satisfy the nurse because they have opportunity to give their suggestion and could enhance the autonomy and flexibility. Unfortunately this situation does not happened in Graha Medika Hospital. According to my observation, model decentralization does not satisfy the nurse. This phenomena motivated researcher to study the relationship between staff scheduling and nurse satisfaction to their work in Graha Medika Hospital Jakarta.
This is correlation research with cross sectional approach done on 21st ? 25th August 2003 to 94 staff nurses in patient unit Graha Medika Hospital.
The result was there are significant correlation between flexibility scheduling and staff nurse satisfaction (p-value < 0,001), but there was no correlation between model scheduling and staff nurse's satisfaction (p-value = 0,711) either between cycle scheduling approach and staff nurse's job satisfaction (p-value = 0,419) Recommendation for director and nursing manager in Graha Medika Hospital is to continue implementing the model decentralized and being combined with cycled approach and focused on personnel?s need of the staff nurse."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 11056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umiaty Yuanita
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Petugas Laboratorium di Instalasi Patologi Klinik Perjan RS Kanker ?Dharmais". Latarbelakang permasalahan ini timbul karena hasil laboratorium Patologi Klinik di RS Kanker ,?Dharmais" dalam tiga tahun terakhir (2001--2003) cenderung meningkat, tetapi pencapaian perbulannya belum mencapai target terhadap rencana kerja tahunan per bulannya. Hal ini mungkin karena disiplin yang kurang, terlambat masuk, pulang cepat, pelayanan tidak prima, ruangan sering kosong, serta terjadinya waktu penyelesaian hasil pemeriksaan laboratorium lebih lama dari standar yang ditentukan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja petugas laboratorium dan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kinerja petugas laboratorium ditinjau dari karakteristik individu yang meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan lama bertugas; karakteristik organisasi yang meliputi sumber daya, kepemimpinan, kedisiplinan, dan imbalan serta karakteristik psikologis yang meliputi motivasi, sikap dan pelatihan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner kepada seluruh petugas laboratorium di Instalasi Patologi Klinik Perjan RS Kanker ?Dharmais" sebanyak 33 orang sebagai total sampel, serta formulir isian sebagai alat pemantauan dan lembar pemeriksaan laboratorium, serta data sekunder berupa daftar absensi bulan Maret & April 2004 dan data penerimaan pendapatan pegawai (take home pay)
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa petugas laboratorium yang mempunyai kinerja baik ada 13 orang (46%) serta yang kurang baik ada 15 orang ( 54%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bennakna antara pendidikan dengan kinerja petugas laboratorium (p=),003, yaitu p<0,05)- Dimana 90% dari responden yang pendidikannya analis/SMA mempunyai kinerja yang kurang baik.
Dari hasil penelitian ini maka disarankan dalam pengadan SDM Instalasi Patologi Klinik Perjan RS Kanker ,?Dharmais" dengan pendidikan minimal D3, dan untuk tenaga analis yang ada dianjurkan untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan. Kemudian dipandang perlu dilakukan pelatihan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja dan mutu petugas. HasiI penelitian ini diharapkan dapat bennanfaat bagi pihak manajemen Perjan RS Kanker ?Dharmais" dalam meningkatkan kinerja petugas laboratorium di Instalasi Patologi Klinik.

The Officer Performance Related Factors at Laboratory Pathology Clinic Installation of Pedal: "Dharmais" Cancer Hospital in 2004This research conducted to analyze the performance of Laboratory officers related factors at Pathology Clinic Installation Perjan "Dharmais" Cancer Hospital. This background problems arise from the laboratory result of Pathology Clinic in Dharmais Hospital " in three the last year (2001-2003) tending to increase, but its month attainment not yet reached goals to annual job plan per month. This matter probably because the lack of discipline, lateness, come home quickly, service is not be prima, and careless in filing the form.
The objective of this research is to know the performance of laboratory officer and any kind of factors that related to the performance of the officer that evaluated from individual characteristic covering age, gender, mount education and old undertake; organization characteristic covering resource, leadership, discipline, and the reward and also the psychological characteristic covering motivation, attitude and training.
This research use quantitative method with device of cross sectional. Data collecting conducted by using questioner to entire laboratory worker in Pathologic Clinic Installation as much 33 people as totalize sample, and also the stuffing form as a means of monitoring from sheet of laboratory inspection, and also data secondary in the form of list of absence of March & April 2004 and data of revenue of officer (take home pay)
Result of analysis univariat indicate that laboratory worker have good performance there 13 people (46%) unfavorable and also there is 15 people (54%). Result in bivariat analyze show that there is relation between education and performance of laboratory worker (p-3,003, that is p
From this research result hence be suggested in human resource recruitment Pathology Clinic Installation Dharmais with education minimize D3, and for the suggested existing analyst energy to continue or follow the education. Later then be considered necessary to be done by a continual training to increase the performance and quality of worker
Result of this research expected to earn be of benefit to party of management of Dharmais hospital in improving performance of laboratory officers in Pathology Clinic Installation.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Yuanita
"Perekonomian bangsa dan negara Indonesia pada pertengahan tahun 1997 mengalami krisis. Krisis tersebut juga melanda kawasan regional Asia Tenggara, hal ini berdampak besar terhadap kehidupan perekonomian Indonesia. Dunia internasional menaruh simpati dengan kondisi Indonesia pada saat itu. Langkah nyata pun dilaksanakan, organisasi yang bernama International Monetery Fund (IMF), memberikan pinjaman dengan berbagai persyaratan. Diantaranya harus ada penyempurnaan Peraturan Perundang-undangan di bidang Kepailitan. Hingga Tahun 1998 dikeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Tentang Kepailitan yang kemudian disahkan menjadi Undang-Undang No. 4 Tahun 1998 yang dianggap masih banyak Kekurangannya sehingga diubah lagi melalui Undang Undang No. 37 Tahun 2004 yang mengatur lebih rinci ketentuan Kepailitan dan secara komprehensif mengatur mengenai Penundaan Kewajiban Pembayaran utang yang merupakan suatu terobosan baru di bidang hukum. Permohonan Pernyataan Pailit harus diajukan melalui Pengadilan Niaga. Permohonan Pernyataan Pailit dalam kasus ini diajukan oleh salah satu kreditur dari PT Garuda Indonesia yaitu PT Magnus Indonesia. Tetapi Permohonan Pernyataan Pailit tersebut ditolak oleh Majelis Hakim karena tidak terpenuhinya syarat bagi debitur untuk dinyatakan pailit. Hal ini disebabkan karena, kreditur selaku Pemohon Pailit tidak dapat membuktikan bahwa debitur mempunyai 2(dua) kreditur atau lebih dan mempunyai tagihan yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Yuanita
"Iklan pada dasarnya merupakan somber informasi produk bagi konsumen dan sekaligus menjadi sarana produksi produk. Bahkan kecenderungannya, berfungsi sebagai alat promosi yang paling menonjol. Bagi konsumen, posisi iklan sebagai instrumen promosi, seringkali mengakibatkan konsumen menjadi korban atau dirugikan. Peraturan perundang-undangan kita belum secara tegas dan terinci mengenai bentuk iklan yang menyesatkan konsumen. Perlindungan hukum terhadap konsumen jasa periklanan, khususnya terhadap konsumen jasa periklanan tentang obat-obatan bukan hanya diperlukan, bahkan sudah merupakan kebutuhan yang sangat vital. Utamanya bagi kalangan ekonomi menengah kebawah, dan boleh dikatakan sudah menguasai hajat hidup orang banyak. Untuk menganalisa tentang permasalahan ini, penulis menggunakan penelitian yuridis normatif, dan sifat penelitiannya adalah dekriptif. PeIanggaran etika periklanan dan half konsumen dalam iklan obat-obatan dapat dituntut pertanggungjawaban berdasarkan KUHPerdata, KUHPidana, Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, serta peraturan perundangundangan lain yang berkaitan dengan obat-obatan. Penerapan strict liability terhadap product liability dapat terjadi dalam pelanggaran iklan obat-obatan. Selain itu j uga dapat diterapkan prinsip presumption of liability dan prinsip limitation of liability, sehingga tidak tertutup kemungkinan pula bagi pihak konsumen untuk menuntut atau menggugat pihak perusahaan periklanan, media, Ditjen POM, serta Departemen Kesehatan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T19882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Yuanita
"Dalam berinvestasi investor pada dasarnya menghadapai dua macam resiko, yaitu resiko sistematis dan resiko non-sistematis. Resiko sistematis berasal dari faktor luar seperti kondisi perekonomian makro, keadaan politik di suatu negara, dan sebagainya. Resiko ini tidak dapat dihilangkan dengan adanya diversifikasi, sedangkan resiko nonsistematis dapat terdiversifikasi. Resiko non-sistematis dapat berasal dari perusahaan. Pada era globalisasi, investasi dapat dilakukan secara internasional. Dengan melakukan diversifikasi internasional, diharapkan resiko yang dihadapi investor dapat tersebar di lebih banyak jenis dan karakteristik sekuritas. Tingkat investasi internasional yang semakin meningkat menimbulkan dugaan adanya integrasi antar pasar saham di dunia. Penelitianpenelitian sebelumnya telah dapat membuktikan adanya integrasi antar beberapa pasar saham di dunia.
Penelitian ini menguji hubungan jangka panjang dan jangka pendek selama 1 Januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2007 antara beberapa pasar saham dunia, dengan fokus utama pada pasar saham Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji stationarity, uji Granger causality, uji cointegration, uji VAR/VEC, dan uji sensitivitas menggunakan analisa impulse respons dan dekomposisi varians. Dalam penelitian ini beberapa pasar yang terbukti dominan adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman. Hubungan jangka panjang dan pendek antar pasar saham dalam penelitian juga terbukti. Selain itu, pasar modal Indonesia menunjukan integrasi dengan pergerakan pasar saham dunia dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Dalam jangka pendek pengaruh Amerika Serikat dan Jepang terlihat pada pasar saham Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Yuanita
"Skripsi ini mengkaji wacana berita konflik Israel-Palestina dalam surat kabar Kompas dan Media Indonesia dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis untuk mengetahui sekaligus membandingkan pandangan, keberpihakan, dan strategi wacana kedua surat kabar (Kompas dan Media Indonesia). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, berupa metode analisis wacana kritis yang diterapkan oleh Norman Fairclough, yang menitikberatkan analisis pada analisis teks, analisis praktik wacana, dan analisis praktik sosial budaya. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan keberpihakan dan strategi wacana antara Kompas dan Media Indonesia yang termanifestasi ke dalam bentuk-bentuk kebahasaan di dalam teks berita.

This research is about the critical discourse analysis of news discourse (about conflict Israel-Palestine) in the national newspapers, Kompas and Media Indonesia. The purpose of this study is to understand the worldview of Kompas and Media Indonesia about conflict Israel-Palestine or crisis in Gaza, and to compare the discourse strategy that they use to indicate implicitly their view in the text. This research uses qualitative method, that is the critical discourse analysis method proposed by Norman Fairclough. The result indicates that there is difference view and discourse strategy between Kompas and Media Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11023
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Yuanita
"Ekspatriat yang bekerja di Jakarta dituntut untuk memiliki kemampuan beradaptasi dan mengatasi hambatan antarbudaya agar dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik. Keberhasilan adaptasi ini adakalanya membuat ekspatriat menjadikan dirinya culture broker yang menjembatani interaksi antarbudaya dari dua budaya yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan proses adaptasi dan mengidentifikasi kompetensi antarbudaya para ekspatriat industri hulu migas di Jakarta. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif penelitian ini melakukan wawancara terhadap lima subjek penelitian. Kelima subjek dipilih menggunakan metode purposive recruitment dengan pertimbangan tertentu (deliberate) dan juga bersifat luwes (flexible). Hasil penelitian menemukan bahwa tidak semua ekspatriat di Jakarta mengalami culture shock, namun pada akhirnya semua ekspatriat mencapai akulturasi yang ditandai dengan merasa betah bekerja di Jakarta. Keberhasilan adaptasi antarbudaya ini menghasilkan kompetensi antarbudaya yang membuat ekspatriat ada yang mengambil peran sebagai culture broker. Culture broker di Jakarta secara spesifik memiliki ciri-ciri yaitu bilingual, bikultural, multikultural, tertarik pada budaya tuan rumah, yakin bahwa budaya tuan rumah memiliki nilai-nilai khusus, mau mendengarkan pekerja tuan rumah dan mencintai negara tuan rumah. Sebagai catatan tambahan, mereka harus juga memiliki posisi dengan wewenang tertentu secara hierarki dalam organisasi perusahaan (misalnya merupakan pimpinan selevel manajer) untuk dapat menegaskan pengaruh dalam komunikasi walaupun perannya sebagai culture broker dijalani secara kasual dan informal.

Expatriates who work in Jakarta are required to have the abilities to adapt and to overcome intercultural barriers in order to carry out their duties properly. The successful adaptation most likely nurtures expatriates into culture brokers that bridges intercultural interaction of two different cultures. This study aims to describe the process of intercultural adaptation and identify the intercultural competence of expatriates in the upstream oil and gas industry in Jakarta. By using an exploratory qualitative approach, this study convey in-depth interview to five of research subjects It selects five subjects using purposive recruitment with certain considerations (deliberate) and flexibilities. The result of the study states that not all expatriates experienced culture shock, however all expatriates managed to get through culture shock and completed acculturation to the level of enjoying their assignments in Jakarta. This success also allows expatriates to obtain good cultural competencies and take the role as culture brokers. Culture brokers in Jakarta have shown special characteristics, namely being bicultural, bilingual, multicultural, have a high interest to host country’s culture, certain that host country culture has special values, willing to listen the locals employee, and developed a love towards the host country. As an additional note, they must have positions with certain hierarchical authority in the corporate organizations (i.e. leaders at the manager level) to be able to assert impacts in communication even though their role as culture brokers is carried out casually and informally."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>