Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titi Mumfangati
Abstrak :
Serat Wulang Pandhita Tekawardi merupakan salah satu karya sastra jawa yang berisi piwulang atau ajaran. Piwulang atau ajaran tersebut pada dasarnya berupa nilai nilai luhur hasil pemikiran nenek moyang pada masa lampau. Kehidupan masa lampau tercermin dalam karya sastra kuna, khususnya Serat Wulang Pandhita Tekawardi. Naskah ini sesuai dengan judulnya berisi piwulang atau ajaran, terdiri dari 2 bagian;bagian pertama adalah ajaran atau piwulang yang diberikan oleh pendeta purwaduksina kepada istrinya; bagian kedua berisi ajaran pendeta tekawardi yang berada di gunung melinggeretna kepada muridnya. permasalahan dalam kajian ini adalah apa saja kandungan nilai budaya dalam serat Wulang Panditha Tekawardi. selain itu akan dilihat relevansinya dalam kehidupan masyarakatsekarang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengungkapkan nilai - nilai budaya dalam serat Wulang Panditha Tekawardi. pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan. selanjutnya data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif analisis. Hasil kajian menunjukkan bahwa Wulang Panditha Tekawardi berisi nilai- nilai yang masih dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan masa sekarang. Nilai -nilai tersebut yaitu nilai religius, nilai kesetiaan, nilai moral, nilai etika, dan nilai didaktis. Oleh karena itu mempelajari, mengungkapkan dan melaksanakan ajaran ajaran yang ada dalam teks tersebut merupakan tindakan yang tepat. hal ini dimaksudkan agar nilai - nilai luhur tersebut tidak lenyap begitu saja bahkan mempu menjadi ciri jati diri bangsa Indonesia pada umumnya, masyarakat Jawa khususnya.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
794 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
The Pendhalungan is a culture which appears as a result of a long dynamic cultural process between two dominants ethnic groups, the Javanese and the Madurese who inhabit Tapal Kuda region, East Java.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, {s.a.}
959 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Tatik Harpawati
Abstrak :
Ruwatan dengan lakon Sudharmala pada mulanya digunakan untuk meruwat sukerta, peristuwa bersih desa, khitanan, dan pernikahan. Namun demiian, pda era modern ruwatan dengan lakon itu juga difungsikan untuk kegiatan yang terkait dengan kehidupan masyarakat modern, misalnya ulang tahun, peresmian perusahaan, dan lain-lain. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu bagaimana pergeseran fingsi ritual ruwatan Sudhamala dan faktor-faktor apa yang menyebabkannya. Pendekatan fungsu digunakan untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut. Metode kualitatif digunakan untuk pengumpulan data yang didapat dari observasi langsung, yaitu langsung melihat pertunjukan wayang lakon Sudhamala merekam, dan mentranskripsikannya. Wawancara dan studi pustaka juga dilakukan guna melengkap data. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil, bahwa fungsi ritual lakinSudhamala bergeser karena sumber ceita berasal dari teks hasil kara masyarakat "pinggiran" dan menjadi seni ritual ang bersifat kerakyatan sehingga mudah mencari seiring dengan dinamikamasyarakat. Pergeseran fung ritual disebabkan oleh faktor internal (pendidikan, pengalaman, kepercayaan) dan eksternal (kekuasaan, teknologi, ekonomi).
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
792. PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Mastihoh Hamdiyah
Abstrak :
Artikel ini didarkan pada hasil penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan model discovery learning dalam proses pembelajaran untuk mengeksplorasi materi sejarah lokal tentang industri batik Kenongo di Madiun. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejarah industri batik Kenongo merupakan bagian dari sejarah lokal yang harus dieksplorasi dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan salah satu model pembelajaran yaitu discovery learning. Selain untuk memperkenalkan batik kenongo pada siswa (khususnya di Madiun), eksplorasi Juga bisa meningkatkan kecintaan mereka terhadap kebudayaan lokal. Hal ini y=terlihat saat ada siswa melakukan penelitian di Desa Kenongorejo, Kabupaten Madiun yang merupakan tempat industri batik tersebut. eksplorasi sejarah industri batik Kenongo dalam pembelajaran sejrah melalui model discovery learning mampu membangkitkan antusiasme siswa terhadap informasi kesejarahan dari batik Kenongo. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa model discovery learning mampu memberikan kesempatan yang seluas luasnya kepada siswa untuk mengkonstruksi pemahaman sejarah mereka terhadap sejarah industri batik Kenongo di Madiun
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
974 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Gde Satrya
Abstrak :
Cerita Panji berkisah mengenai Kerajaan Kadiri, berkembang pesat pada masa Majapahit. Ragam ekspresi Budaya Panji dalam bentuk sastra oral, sastra visual, seni pertunjukan dan nilai-nilai kehidupan. Artikel ini menyajikan pengembangan ragam ekspresi budaya Panji tersebut dalam kegiatan wisata. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalahbagaimana model wisata budaya Panji? Metode Penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, sumber data primer diperoleh melalui wawancara dan ekperimen perjalanan wisata bertema Panji yang diselenggarakan oleh Lab of Tourism, data sekunder melalui studi literatur terkait. Kesimpulan penelitian ini adalah, model wisata budaya Panjidapat diterapkan dalam tiga kegiatan wisata, oertama, memadukan ekspresi Panji dalam seni pertunjukan topeng dengan artefak. Kedua, menampulkan ekspresi budaya Panji dalam seni pertunjukan dengan konsep Heritage Performing Art disitus atau candi. Ketiga, archaeological trail di Guung Penanggunan, dimana gunung ini dikenal sebagai gunung yang disucikan di masa Majapahit dengan nama Pawira. Banyak situs dan punden berundak yang didirikan di lereng gunung di antaranya Candi Kendalisodo yang berisi relief Cerita Panji dan Candi Selokilir tempat ditemukan arca Panji.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
PATRA 18:2 (2017)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Endang Widuatie
Abstrak :
Artikel ini memaparkan perjuangan Letnan Kolonel Mochammad Sroedji, Komandan brigade III/Darmawulan pada masa perang kemerdekaan. Sroedji adalah mantan perwira pasukan sukarela Pembela Tanah Air pada masa pendudukan Jepang. Semangat perjuangan yang kuat pada masa awal kemerdekaan mendorong pemuda-pemuda seperti Sroedji bergabung dengan tentara Republik yang masih mencari format ideal sebagai angkatan bersenjata. Sebagai Komandan satuan di tingkat brigade, peran Sroedji dalam perjuangan di front jawa timur memberikan kontribusi penting bagi kedaulatan indonesia. Dua kali Agresi Militer Beklanda menjadi ajang pembuktian kepemimpinan Sroedji menghadapi kesulitan persenjataan, isu profesionalisme prajurit, hubungan sipil-militer, dan kekurangan logistik. Letnan Kolonel Mochammad Sroedji gugur dalam pertempuran Karang Kedawung, 8 Februari 1949.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
964 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
The Pendhalungan is a culture which appears as a result of a long dynamic cultural process between two dominants ethnic groups, the Javanese and the Madurese who inhabit Tapal Kuda region, East Java.
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, {s.a.}
959 PATRA
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Lenni Ertati
Abstrak :
Markusip mengandung arti pendekatan yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan dengan cara berbisik-bisik dari balik dinding rumah. Munculnya kearifan lokal markusip di tanah Mandailing tidak terlepas dari pengaruh ajaran agama Islam yang dibawa oleh Pasukan Paderi yang mengubah segala sendi-sendi kehidupan masyarakat Mandailing termasuk dalam hal pergaulan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan kearifan lokal markusip yang dilakukan oleh muda-mudi etnis Mandailing tempo dulu sebelum menuju jenjang pernikahan. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif melalui studi literatur baik melalui buku, jurnal, tesis dan artikel ilmiah lainnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kearifan lokal markusip merupakan wujud dari pelaksanaan agama Islam yang melarang interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Sehingga dalam pelaksanaannya baik laki-laki dan perempuan tidak dapat melihat satu sama lain karena dibatasi oleh dinding rumah. Kearifan lokal markusip merupakan wadah menuju ke jenjang pernikahan jika antara laki-laki dan perempuan terdapat kecocokan satu sama lain
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2023
959 PATRA 24:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Abdul Wahid Ashshiddiq
Abstrak :
Pada tahun 1957 terjadi aksi sepihak yang dilakukan oleh Barisan Tani Indonesia di Desa Sendangmulyo. Aksi ini dinamakan Peristiwa Minggir dan menjadi pemberitaan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang, kronologi, dan penyelesaian dalam Peristiwa Minggir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan aksi sepihak yang dilakukan Barisan Tani Indonesia (BTI) berawal dari kesenjangan ekonomi dan polarisasi politik yang terjadi di Desa Sendangmulyo. Para buruh tani bersama BTI melakukan aksi tidak menyetorkan hasil panennya kepada tuan tanah sebagai bentuk aksi mengambil kembali tanah yang menurut mereka sudah menjadi hak buruh tani. Peristiwa Minggir kemudian diselesaikan melalui jalur hukum di tahun 1965 dengan keputusan hak milik tanah dikembalikan kepada pemilik Letter C
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2023
959 PATRA 24:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rifai Shodiq Fathoni
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi pendidikan paling awal bagi penyandang disabilitas pada masa kolonial khususnya penyandang tunanetra yang berada di Blindeninstituut Bandung. Pokok permasalahan penelitian ini adalah mengapa muncul usaha untuk mendidik penyandang tunanetra di Blindeninstituut. Penelitian menggunakan metode sejarah meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Kemunculan Blindeninstituut Bandung merupakan jawaban untuk masalah kebutaan di Jawa yang mengakibatkan banyak penyandang tunanetra berusia produktif menggantungkan hidupnya sebagai pengemis. Di sisi lain, pemerintah kolonial dalam setiap kebijakannya kurang memberikan porsi yang cukup untuk penyandang disabilitas. Melalui inovasi sosial yang dihadirkan Blindeninstituut, para penyandang tunanetra dididik dan dilatih menjadi manusia mandiri dan memiliki masa depan. Kehadiran Blindeninstituut yang didanai oleh donatur swasta, seperti loji masonik, menjadi bukti bahwa kesadaran terhadap hak penyandang disabilitas telah muncul di masyarakat sejak masa kolonial
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2023
959 PATRA 24:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>