Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sabarinah Prasetyo
"ABSTRAK
Penduduk berusia lanjut (usila) di Indonesia diproyeksikan bertambah jumlahnya di masa mendatang, karena meningkatnya umur harapan hidup. Masalah yang sering dijumpai pada populasi usila tersebut adalah dehidrasi, yaitu tubuh kekurangan cairan dan elektrolit tertentu. Namun keadaan dehidrasi khusus pada usila ini sulit dideteksi, karena tanda dan gejala klinis sering tidak jelas, sehingga dapat berakibal fatal sampai dengan kematian. Dengan beranjak pada prinsip add lifes to years, yang berharap turunnya angka morbiditas pada penduduk usila, termasuk keadaan dehidrasi dan akibatnya, maka dirasakan perlu membuat model matematis yang praktis yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini dehidrasi pada pasien usia lanjut berdasarkan variabel pemeriksaan klinis.
Model menggunakan acuan baku (gold standard) pemeriksaan laboratorium tertentu, dengan prediktor adalah tanda dan gejala klinis yang relatif lebih mudah dan murah. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit C:ipto Mangunkusumo Jakarta, dengan pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh Sub-bagian Geriatri Bagian Penyakit Dalam, serta laboratorium Prodia dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Dengan berbagai kendala, akhirnya sebagian pasien yang memenuhi kriteria lelah dikumpulkan datanya, dan dianalisis. Pcrsamaan regresi linier menunjukkan bahwa beberapa tanda dan gejala klinis patut diperhitungkan dalam mendeteksi dehidrasi pada usia lanjut.

ABSTRACT
The number of elderly people in Indonesia is projected to be bigger since life expectancy increases. The most frequent problem faced among them is dehydration, which is a condition that the body is sulicred from the lack of water and certain clectrolite. This condition is difficult to be detected because the unobvious clinical sign and symptoms, so it could entail in fatal stage or death'. Based on the principal terms "add lire to years", we do hope that the morbidity in elderly people and its outcome are able to be lowered. Therefore a kind of tool used to detect dehydration as early as possible is needed, especially in clinics in remote areas. This tool is expected to be easy and cheap to be applied, since it is based on the anamneses and physical examination.
The development of mathematical model is relied on the gold standard on laboratory examination, which is predicted by clinical sign and symptom. The study was conducted in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta (RSCM). The laboratory exam was done by Sub Department of Geriatry, Internal Department, RSCM, and helped also come from Prodia and Harapan Kita Hospital Jakarta. Constraint during data collection were happened, but part of the patient's data finally were able to be gathered and analyzed. Linear regression analysis revealed that some clinical sign and symptom should be considered in diagnosing dehydration among elderly people.
"
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Trimulyaningsih
"Di negara berkembang penyakit diare merupakan penyebab kematian dan kesakitan pada balita diperkirakan 1,8 juta setiap tahun. Prevalensi diare balita di Indonesia Tahun 2002-2003 terbanyak terdapat di Propinsi Sulawesi Selatan dan di Propinsi Jawa Barat. Sedangkan prevalensi diare pada batita Tahun 2005 terbanyak di Propinsi Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darusalam dan Jawa Barat. Berdasarkan pola 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap, diare merupakan penyakit terbanyak. l3eberapa hasil penelitian menyatakan bahwa lingkungan merupakan faktor risiko terhadap kejadian diare pada batita. Faktor sanitasi lingkungan terutama sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, sarana pembuangan sampah dan kepadatan human sangat berperan dalam kejadian diare.
Penelitian ini merupakan analisis lanjut data Survei Rumah Tangga Pelayanan Kesehatan Dasar Tahun 2005. Besar sampel sebanyak 1893 bayi di bawah tiga tahun di Propinsi Jawa Barat. Analisis data yang digunakan adalah analisis multivariabel dengan menggunakan teknik analisis regresi logistik ganda dilakukan dengan pembobotan.
Hasil penelitian memperlihatkan kejadian diare pada batita di Propinsi Jawa Barat sebesar 28,5%. Dari analisis multivariabel dengan regresi logistik ganda didapatkan batita dari keluarga dengan sarana pembuangan kotoran yang tidak memenuhi syarat kesehatan berisiko 1,5 kali menderita diare. Sedangkan batita dari keluarga dengan sarana pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan berisiko 2 kali menderita diare. Kejadian diare pada batita dari keluarga dengan status ekonomi rendah berisiko 2 kali dibandingkan batita dari keluarga status ekonomi tinggi. Batita dari ibu dengan pengetahuan rendah berisiko 2 kali dibanding batita dari ibu yang berpengetahuan tinggi. Begitu pula dengan kejadian diare pada batita dari ibu yang bersikap kurang balk berisiko 2 kali. Batita Bari ibu yang jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum menyuapi anak dan menyediakan makanan, berisiko 2 kali menderita diare.
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan selain penyediaan sarana sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, masyarakat juga dapat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Terutama kebiasan mencuci tangan yang merupakan cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit diare, karena sebagian besar kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fecal oral.

In developing countries diarrhea is mortality and morbidity cause on infant estimated 1,8 million people per year. Infant diarrhea prevalence in Indonesia year 2002-2003 mostly found in South Celebes Province and West Java Province. While diarrhea prevalence on infant in 2005 mostly found in North Sumatra Province, NAD and West Java. Based on 10 diseases pattern mostly inpatient, diarrhea is the most disease. Some of research result suggested that environment is risk factor toward diarrhea in infant. Environment sanitation factor especially pure water means, waste disposal means, garbage disposal means, and resident density have a very important role in diarrhea cases.
This research was further analysis of Basic Human Services Baseline Household Survey in 2005. Samples are infants under three years in 1893 of West Java Province. Data analysis that used is multivariable analysis using multiple logistic regression.
Research result shows diarrhea cases on infant in West Java Province is 28,5%. From multivariable analysis with multiple logistic regression found infant from family with waste disposal means that not qualifying health risk is 1,5 times suffering diarrhea. While infant from family with garbage disposal means, that not qualifying health risk is 2 times suffering diarrhea. Diarrhea cases on infant from family with the lower economic status have 2 times risk compared to infant from high economic status. Diarrhea cases on infant from family with low knowledge have 2 times risk compared to infant from high knowledge mother. So also, diarrhea on infant of mother that has bad attitude got 2 times risk. Infant of mother who is rarely wash their hand with soap before feeding their children and providing food has 2 times risk of suffering diarrhea.
Based on research result, suggested besides providing environment sanitation means that qualified health requisite, public could also increasing hygiene life behavior and healthy. Especially washing hand behavior that is the most effective ways in preventing diarrhea, because most of infectious germ that cause diarrhea infecting through fecal oral line."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buraerah H. Abd Hakim
"Fertilitas ialah jumlah kelahiran hidupyang dihasilkan oleh seorang wanita selama aktifitas masa reproduksinya tetap berlangsung, dan dipengaruhi oleh beberapa faktor langsung maupun tidak langsung. Dari keempat determinan fertilitas, penggunaan kontrasepsi memberikan dampak positif, dan pengaruhnya bervariasi sehubungan dengan prevalensi "Current user". Dari data sekunder tahun 1988 menunjukkan fluktuasi pemakaian kontrasepsi di Sulawesi Selatan dan kenyataan itu secara langsung atau tidak langsung memberi konsekuensi meningkatnya tingkat fertilitas di Sulawesi Selatan terutama golongan umur 20 - 44 tahun.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, Survey Pencapaian Program Keluarga Berencana Serta Pengaruhnya Terhadap Fertilitas di Sulawesi Selatan tahun 1988. Yang termasuk responden adalah Pasangan Usia Subur, yaitu ibu yang sejak penelitian ini dilakukan berada di dalamkeadaan status kawin dan berumur 15 -40 tahun, serta menggunakan salah satu jenis alat kontrasepsi. Dalam pengolahan dan analisa data, digunakan program SPSS, sedangkan perkiraan besarnya TFR diterapkan cara yaitu dikemukakan oleh Bongaart, yang memperhitungkan TFR langsung dari faktor-faktor yang dianggap berpengaruh. Dalam penelitian ini akan dihitung besarnya TFRuntuk empat Kabupaten serta masing-masing Kabupaten, kemudian mempelajari pola serta perubahan fertilitas sehubungan dengan perubahan dari faktor-faktor yang dianggap mempengaruhinya. Setelah itu secara khusus akan dipelajari besarnya dampak masing-masing determinan fertilitas terhadap ?Total Fecundity " ( TF ) utamanya penggunaan kontrasepsi, baik untuk empat Kabupaten maupun per Kabupaton. Dalam menentukan besarnya TFR dan faktor-faktor yang meinpengaruhinya diterapkan cara Bongaart, sedangkan pola fertilitas akan dihitung menurut umur ibu, selanjutnya perubahan fertilitas dinilai berdasarkan grafik 5 dan 6.
Dari basil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
1. TFR untuk empat Kabupaten adalah 3,4 kelahiran perwanita, sedangkan untuk masing-masing Kabupaten adalah Jeneponto 2,9 kelahiran perwanita; Luwu 3,2 kelahiran perwanita; Barru 2,5 kelahiran perwanita; dan Bone 5,1 kelahiran perwanita.
2. Pola fertilitas menurut umur ibu untuk empat Kabupaten berbentuk hurup U terbalik, dan pola tersebut bervariasi menurut Kabupaten.
3. Tingkat fertilitas mengalami perubahan untuk tiga tahun terakhir baik untuk empat Kabupaten maupun masing-masing Kabupaten.
4. Penggunaan kontrasepsi mempengaruhi tingkat fertilitas di Sulawesi Selatan baik untuk empat Kabupaten maupun masing-masing Kabupaten.
5. Untuk masing-masing Kabupaten pengaruh tersebut bervariasi dan cenderung ditentukan oleh prevalensi current user yang ada setempat.
Dengan melihat pada keempat determinan fertilitas yang termasuk dalam rumus Bongaart maka proporsi wanita usia subur status kawin, masa tidak subur selama masa menyusui, pengaruhnya hampir merata pada semua Kabupaten, sedangkan dua determinan lainnya yaitu keguguran dan penggunaan kontrasepsi pengaruhnya bervariasi menurut Kabupaten. Disarankan bahwa untuk menekan tingkat fertilitas di Sulawesi Selatan perlu ditingkatkan penggunaan kontrasepsi secara aktif, serta mempertahankan lamanya menyusui. Perlu dilakukan penelitian yang berskala lebih luas untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kontrasepsi dan efektifitas penggunaannya. Bahwa metode Bongaart merupakan cara yang cukup baik dan sederhana untuk memperkirakan besarnya TFR sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indani Minallah
"Internet adalah media dan sumber informasi yang menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja dan pada tingkat apa saja. Website adalah semua dokumen berlokasi pada web yang berisi informasi dari suatu organisasi untuk berbagai tujuan dan dapat diakses 24 jam/hari di internet. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang. Berbagai informasi yang dapat diperoleh melalui Internet antara lain lapangan pekerjaan, kesehatan, berita, komunikasi lewat email, mailing list, dan chating, bahkan artikel-artikel ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu, dan lain sebagainya. Penulis tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui manfaat dari teknologi internet di kalangan mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA dalam mencari informasi kesehatan. Dalam menganalisis penelitian ini dikaitkan dengan teori-teori mengenai kebutuhan, kemampuan dan pengetahuan gaya hidup dan pengertian internet serta pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional (potong lintang) yang merupakan penelitian yang ditujukan untuk melihat atau mengetahui hasil dari sebuah kegiatan, yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penulis mengumpulkan data primer dengan cara menggunakan daftar pertanyaan atau kuesioner yang akan disebarkan oleh peneliti kepada responden yaitu mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa mengetahui tentang teknologi internet secara umumnya (99%). Mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA telah memanfaatkan teknologi internet sebagai fasilitas dalam menunjang pendidikan dan penelitiannya. Tingkat pemanfaatan teknologi internet dalam mencari informasi kesehatan pada mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA cukup bermanfaat dan sangat dibutuhkan oleh mahasiswa FKM UI dan FIKES UHAMKA."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
"Tingkat pengetahuan pelajar/remaja SMA pada tahun 2002 rendah yaitu hanya 38,5 % dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 63 %. Rendahnya tingkat pengetahuan ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingginya prevalensi HIV/AIDS terutama di DKI Jakarta. Generasi muda adalah penerus bangsa, oleh karena itu penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan HIV/AIDS pada pelajar. Penelitian mengenai pengetahuan siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, tentang HIV/AIDS tahun 2008, dilakukan karena belum diketahuinya tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS di SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2008 dengan subjek penelitian yaitu siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, menggunakan kuesioner untuk pengambilan data.
Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Uji yang dilakukan adalah uji univariat (melihat frekuensi, mean, median, modus) dan uji bivariat (dengan uji X2). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS sebesar 51,8 %, cara-cara penularan HIV/AIDS 69,3 %, gejala HIV/AIDS 62,0 %, dan cara-cara pencegahan HIV/AIDS 62,8 %. Distribusi karakteristik responden yaitu 56,2 % responden perempuan, 53,3 % berusia 17 tahun, 60,6 % dari bidang ilmu IPA, dan 52,6 % memperoleh 6 sumber informasi.
Hasil uji hubungan menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan usia, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan : jenis kelamin, bidang ilmu, ataupun jumlah sumber informasi.
Beberapa saran untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa, antara lain memasukkan informasi tentang HIV/AIDS ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah dan ekstrakurikuler, menambah koleksi perpustakaan tentang HIV/AIDS, mempersiapkan para guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk bisa menyampaikan informasi seputar HIV/AIDS kepada siswa, membuat acara-acara seputar HIV/AIDS seperti seminar, lomba debat, cerdas cermat, atau karya tulis bagi siswa, selain itu juga dapat dibentuk organisasi siswa peduli HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Andini Syamsuddin
"Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan suatu pengelolaan informasi di seluruh tingkat pemerintahan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, dalam tingkat nasional disebut Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS). Masih terdapatnya masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan SIK, membuat pemerintah, khususnya Departemen Kesehatan (Depkes) mengambil kebijakan dalam rangka mengatasi masalah tersebut. Pembangunan SIKNAS Online merupakan merupakan langkah yang diambil Depkes untuk mengatasi masalah SIK selama ini. Namun pembangunan SIKNAS Online ini membutuhkan waktu, tenaga, pikiran serta biaya yang cukup besar, sehingga dibutuhkan suatu analisa terhadap persiapan pembangunan saat ini agar pelaksanaan kedepannya dapat lebih efektif serta efisien.
Penelitian ini bertujuan agar terbentuk suatu Sistem Informasi Kesehatan yang memiliki efisiensi dan efektifitas dalam penggunaannya yang digambarkan berupa diagram standar operasionalisasi sistem. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kepustakaan, wawancara mendalam serta observasi dalam mengumpulkan data. Untuk menganalisis digunakan metode pendekatan sistem, SWOT dan diagram ishikawa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi persiapan pembangunan SIKNAS Online masih belum memenuhi standar operasional, dimana masih perlunya pengembangan sumber daya seperti tenaga, dana serta sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan saat ini dan sesuai dengan perkembangan zaman."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Saputra Kurniawan
"Skripsi ini membahas tentang Rancangan Cetak Biru Sistem Informasi Penyakit TBC di Puskesmas Cimanggis Tahun 2009. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah data Puskesmas berupa kasus TBC, observasi dan telaah dokumen yang berhubun gan dengan penyakit TBC. Perancangan cetak biru sistem informasi menggunakan etodologi/model incremental, yang menggabungkan elemen-elemen dalam model urutan linear/ System Development Life Cycle (SDLC) dengan filosofi iterative dari metode prototype. Sehinnga dihasilkannya rancangan blue print yang diharapkan menjadi solusi permasalahan sistem informasi sehingga informasi yang dihasilkan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah kesehatan."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Angginia Nita
"Skripsi ini membahas tentang pengetahuan tenaga kesehatan yang mempunyai peran dalam analisis ketidaklengkapan isian resume medis di RS. Hospital Cinere tahun 2009. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif, pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran variabel dependen (ketidaklengkapan isian resume medis) dengan faktor-faktor variabel independen (manfaat resume medis, syarat resume medis, item terpenting di resume medis, dan peraturan menteri kesehatan tentang resume medis). Data yang diambil merupakan hasil penelitian terhadap kelengkapan pengisian formulir rekam medis yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, yaitu berupa hasil wawancara mendalam dengan informan yang terkait dalam analisis ketidaklengkapan isian resume medis sebanyak 6 informan.

The focus of this study about knowledge of health resource having role inanalyzing un-equipment of medical resume stuffing in RS. Hospital Cinere the year 2009. This research applies qualitative approach with descriptive design, approach qualitative done to know image of variable dependent (incomplete of medical resume stuffing) with independent variable factors ( medical resume benefit, condition of medical resume, all important item in medical resume, and
regulation of health minister about medical resume). Data taken is result of research to equipment of admission filling of medical record form obtained directly from research subject that is in the form of result of in-depth interview with related informant in analyzing incomplete of medical resume stuffing counted 6 informant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Levina Ardiati
"Skripsi ini membahas mengenai pengembangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan Demam Berdarah Dengue (DBD) berbasis komputer di Puskesmas Beji Kota Depok pada tahun 2009. Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah Model Prototyping Level 0 sampai Level 1. Hasil penelitian menyebutkan bahwa masalah dalam sistem informasi pencatatan dan pelaporan DBD di Puskesmas Beji adalah belum digunakannya sistem informasi dan manajemen basis data dalam penyimpanan datanya. Masalah tersebut menyebabkan proses pengolahan data DBD menjadi informasi membutuhkan waktu yang cukup lama dan belum optimal. Kesimpulannya pengembangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan DBD berbasis komputer di Puskesmas Beji diperlukan untuk membantu dalam manajemen data DBD dan mempercepat proses pengolahan data DBD menjadi informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan monitoring dan evaluasi program DBD.

The focus of this study is about computer based system information development of recording and reporting Dengue Hemmorghic Fever (DHF) in Local Government Clinic of Beji, Depok City. The methode of this study is use prototyping model to develop system. The result of this study is problem of recording and reporting DHF dat in Local Government Clinic of Beji, Depok City that have not using system information and databased management system that causes more time in proccessing and displaying the outputs. The conlusion is computer based computer based system information development of recording and reporting Dengue Hemmorghic Fever (DHF) in Local Government Clinic of Beji, Depok City needs to develop. It can helps to reduce time in proccessing and displaying the outputs, also to helps program monitoring and evaluating."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Ayu Damayanti
"Angka Harapan Hidup untuk bayi sangat ditentukan oleh pelayanan kesehatan kepada bayi terutama program imunisasi. Keterlambatan pelaporan program imunisasi hampir di setiap bulannya, data yang tidak lengkap dan up to date, akan mengganggu proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program imunisasi. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem informasi program imunisasi yang dapat menghasilkan informasi secara akurat dan cepat dalam mendukung pelaksanaan program imunisasi di puskesmas. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi dan wawancara. Hasil penelitian menyarankan bahwa diperlukan penggunaan alat bantu manajemen data program imunisasi dengan merancang database dan model aplikasi dari sistem informasi program imunisasi.

Life expectancy rate for babies is determined by health services for babies especially immunization program. The slowness reporting of immunization program is almost every month, the data are not complete and up to date, which will disturb planning, implementation, monitoring and evaluation of immunization program. Therefore we need to develop information system of immunization program which can produce information accurately and fast in supporting the implementation of immunization program in the local government clinic. This research is qualitative. The data were collected by means of observation and deep interview. The researcher suggests that the local government clinic needs to use a tool for data management of immunization program by means of database design and application model of immunization program information system."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>