Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teddy Kusuma
"ABSTRAK
Cryptocurrency adalah mata uang virtual yang tidak memiliki bentuk fisik atau wujud konkrit dan terdapat di dunia maya. Salah satu dari beberapa macam uang kripto yaitu bitcoin. Penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran dalam transaksi jual beli online belakangan ini semakin tak terbendung, meski Pemerintah telah melarang praktek tersebut. Pada awal tahun 2019, Pemerintah Indonesia telah menerbitkan peraturan tentang dilegalkannya bitcoin (kripto aset) dalam Perdagangan Berjangka Komoditi. Dwifungsi bitcoin sebagai komoditas dan alat tukar transaksi online memunculkan pro dan kontra di kalangan ulama dan pakar ekonomi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperoleh jawaban seputar mata uang kripto sebagai komoditas di Indonesia dan bagaimana peluang bitcoin sebagai subjek dalam komoditi syariah di Bursa Komoditi. Teori yang diterapkan adalah teori transaksi bisnis yang sah dan batil dalam Islam. Penelitian ini merupakan studi pustaka dan bersifat kualitatif. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan hukum Islam yuridis normatif. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa cryptocurrency dapat diperdagangkan dalam bursa komoditi syariah dengan syarat, negara melindungi perdagangan tersebut dengan payung hukum serta menerbitkan mata uang kripto dimana penetapan harganya bersandar pada emas atau mata uang negara tersebut. Bitcoin tidak bisa dijadikan komoditas dalam Kontrak Derivatif Syariah di Indonesia, karena bitcoin masih mengandung spekulasi, maysir dan rentan digunakan untuk kegiatan ilegal. Bitcoin hukumnya haram lighairihi atau haram karena faktor luar, maka sebaiknya dihindari.

ABSTRACT
Cryptocurrency is a virtual money that does not have a physical form or concrete form in cyberspace. One of the few types of crypto money is bitcoin. The use of bitcoin as a means of payment in e-commerce lately has become increasingly widespread and unstoppable, even though the Government has banned the practice. In early 2019, the Government of Indonesia issued regulations regarding the legalization of bitcoin (crypto assets) in Commodity Futures Trading. The dual function of bitcoin as a commodity and exchange tool raises the pros and cons of scholars and economists. This study aims to obtain answers about bitcoin and cryptocurrencies, its usage in commodity futures trading according to the perspective of Islamic law and bitcoins chance as sharia commodity in Indonesia . The theory applied is theory of legitimate and vanity business transactions in Islam. This research is a literature study and is qualitative in nature. The data analysis technique used is descriptive analytical with normative juridical Islamic law approach. From this research, the results show that cryptocurrency can be traded in Islamic commodity exchanges, provided that the State issues or create their own cryptocurrencies whose price depends on gold or the countrys currency. Bitcoin cannot be used as a commodity in Sharia Derivative Contracts in Indonesia, because it contains a lot of speculation, maysir and is vulnerable to use for illegal activities. Bitcoin is haram lighairihi or haram because of external factors, so it should be avoided.
"
2019
T55197
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizatu Almas Hadyantari
"ABSTRAK
Pengembangan wakaf produktif di sektor pertanian merupakan salah satu bentuk
optimalisasi pemanfaatan wakaf produktif di sektor riil, tujuannya antara lain untuk
mengatasi berbagai permasalahan di sektor pertanian dan sebagai alternatif
pembiayaan. Pada pengembangannya, Pesantren menjadi salah satu lembaga
pendidikan Islam yang memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam upaya
tersebut. Melalui pemberdayaan ekonomi pesantren, keberadaan pemanfaatan
wakaf pertanian bertujuan untuk kemandirian serta penguatan ekonomi pada santri
dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
aspek-aspek prioritas masalah, solusi dan strategi pemanfaatan wakaf pertanian
pada pemberdayaan ekonomi pesantren. Metode penelitian yang digunakan adalah
Analytic Network Process (ANP), yang menggunakan wawancara mendalam dan
kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Ada tujuh informan dalam penelitian
yang dipilih secara langsung berdasarkan fokus penelitian yang dibahas. Studi ini
menemukan bahwa ada tiga aspek prioritas masalah, yaitu pada aspek permodalan
nazir sebagai usaha pengembangan aset wakaf produktif di sektor pertanian,
prioritas masalah pada aspek regulator yaitu kurang optimalnya sosialisasi terkait
wakaf pada masyarakat, serta prioritas pada aspek masyarakat yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat untuk berwakaf. Prioritas solusi berdasarkan penelitian ini
adalah adanya kelembagaan pesantren sebagai lembaga yang memiliki potensi
faktor produksi modal. Prioritas solusi pada aspek Regulator adalah optimalisasi
sosialisasi Regulator pada nazir Sedangkan pemberian kemudahan akses informasi
wakaf melalui berbagai media dan program menjadi prioritas solusi pada
masyarakat. Prioritas strategi pada penelitian ini antara lain pembinaan melalui
pelatihan manajemen pertanian, diikuti oleh promosi strategi wakaf di sektor
pertanian, strategi sinergi antara pesantren dan nazir, dan strategi litetasi terkait
dengan wakaf pertanian.

ABSTRACT
The development of productive waqfs in the agricultural sector is one form of
optimizing its utilization in the real sector so that the distribution of the benefits of
waqfs can be broader and well targeted. Pesantrens become one of the institutions
of Islamic education that has a great opportunity to contribute to these efforts.
Through economic empowerment as one of the pesantren programs, the utilization
of agricultural waqf is aimed at the welfare of students and the community. This
effort is also one of the alternatives in overcoming problems in the agricultural
sector such as land conversion problems and capital problems and farmers' welfare.
This study aims to identify and analyse priority aspects of problems, solutions and
strategies. The research method used is the Analytic Network Process (ANP), which
uses interviews and questionnaires as data collection techniques. There are seven
informants in the study selected by purposive sampling based on the focus of the
study discussed. This study found that there are three priority aspects of the
problem, namely nazir in the management of waqf, the regulator in the lack of
optimal socialization to the community, and the lack of public awareness about
waqf. The priority of the solution to practitioners is the pesantren, the priority of
the regulator's solution is the socialization of the nazir and the priority of the
solution to the aspects of society is the ease of access to waqf through various media
and programs. The priority of coaching strategy through agricultural management
training is the most important strategy, followed by the promotion of waqf strategy
in the agricultural sector, the synergy strategy between pesantren and nazir, and the
last literacy strategy related to agricultural waqf.
"
2019
T54947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lu`liyatul Mutmainah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prioritas masalah, solusi, dan strategi
dalam optimalisasi wakaf produktif untuk pengembangan pariwisata halal di DKI
Jakarta. Metode Analytic Network Process (ANP) digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini melibatkan para ahli wakaf dan pariwisata halal untuk merumuskan
prioritas tersebut baik dari aspek regulator, praktisi maupun masyarakat akademisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas masalah dari aspek regulator adalah
implementasi aturan, aspek masyarakat adalah dampak sosial, dan aspek praktisi
adalah lembaga wakaf. Sedangkan prioritas solusinya adalah standarisasi (regulator),
dampak ekonomi (masyarakat), dan pelatihan nazir (praktisi). Prioritas strategi yang
perlu dilakukan secara berturut-turut yaitu sertifikasi (sertifikasi nazir), sinergi
(kerjasama Badan Wakaf Indonesia dengan lembaga wakaf negara lain) dan promosi
(peningkatan literasi wakaf produktif untuk pariwisata halal). Penelitian
menunjukkan bahwa perlu regulasi yang secara spesifik mendorong optimalisasi
wakaf produktif, kerjasama lintas sektoral, standarisasi dan tata kelola lembaga
wakaf yang memadai serta peningkatan literasi wakaf produktif dan pariwisata halal
di semua lapisan masyarakat.

ABSTRACT
This study aims to analyze the priority problems, solutions, and strategies in
optimizing productive waqf for halal tourism development in DKI Jakarta. Analytic
Network Process (ANP) method is used in this research. This study involved waqf
and halal tourism experts to formulate these priorities in terms of regulators,
practitioners and academics. The results showed that the priority problem from the
regulator aspect is the implementation of the rules, the community aspect is the
social impact, and the practitioner aspect is the waqf institution. Whereas the priority
of the solution is standardization (regulator), economic impact (community), and
nazir training (practitioners). The priority strategies that need to be carried out in a
row are certification (nazir certification), synergy (cooperation between Indonesian
Waqf Board and waqf institutions in other countries) and promotion (increasing
literacy of productive waqf for halal tourism). Research shows that there is still a
need for regulations that specifically encourage the optimization of productive waqf,
cross-sectoral cooperation, adequate standardization and governance of waqf
institutions as well as increased literacy of productive waqf and halal tourism in all
walks of life.
"
2019
T54534
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Amalia Putri
"Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai pangsa pasar potensial asuransi syariah. Akan tetapi pada kenyataannya jumlah penduduk muslim yang besar tidak menjamin serta merta besarnya pangsa pasar asuransi syariah di Indonesia. Berdasarkan data AAJI pengguna asuransi di Indonesia baru mencapai angka 7.5%, dan baru sekitar 5% dari angka tersebut yang menggunakan asuransi syariah. Rendahnya kesadaran, pengetahuan dan paparan terhadap asuransi syariah menjadi alasan kurangnya tingkat partisipasi asuransi syariah. Yang terlihat dari rendahnya angka literasi asuransi syariah di Indonesia yang baru mencapai angka 2.51%. dengan maraknya penggunaan media sosial di Indonesia, operator asuransi syariah menggunakan media sosial sebagai alat menjembatani komunikasi antara mereka dengan konsumen. Penelitian ini berupaya mencari tahu bagaimana pengaruh pemasaran media sosial terhadap minat membeli asuransi syariah. Analisis data dari hasil survei terhadap 323 responden menggunakan Lisrel-SEM menemukan bahwa pemasaran media sosial dan kepatuhan produk terhadap aturan syariah berpengaruh positif kepada minat membeli melalui perantara sikap terhadap asuransi syariah. Sementara kepatuhan pemasaran media sosial terhadap aturan syariah terbukti berpengaruh negatif terhadap sikap terhadap asuransi syariah.

Indonesia has a large potential as a potential market share of Islamic insurance. However, in reality the large muslim population does not necessarily guarantee the large market share of Islamic insurance in Indonesia. Based on AAJI data, insurance users in Indonesia have only reached 7.5%, and only around 5% of that number uses sharia insurance. The low awareness, knowledge and exposure to sharia insurance is the reason for the lack of sharia insurance participation rates. It can be seen from the low literacy rate of sharia insurance in Indonesia that only reached 2.51%. With the rise of the use of social media in Indonesia, Islamic insurance operators use social media as a means of bridging communication between them and consumers. This study seeks to find out how the influence of social media marketing on buying interest in Islamic insurance. Analysis of data from the results of a survey of 324 respondents using Lisrel-SEM found that social media marketing and product compliance with sharia rules had a positive effect on purchase intention through an intermediary attitude towards sharia insurance. While social media marketing compliance to sharia rules has proven to have a negative effect on attitudes towards sharia insurance.
"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Habibah
"ABSTRAK
Meluasnya harta benda yang dapat dijadikan wakaf hadir melalui lahirnya undang-undang wakaf No. 41 tahun 2004. Salah satu hal yang menarik dalam pasal 16 Undang-Undang wakaf adalah pernyertaan ketentuan yang menyatakan bahwa Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dapat digunakan sebagai aset/harta benda wakaf. sejalan dengan Undang-unang wakaf, pada Undang-undang yang menyangkut Hak Kekayaan Intelektual juga tercantum bahwa HKI dapat dialihkan sebagai wakaf. Namun demikian wakaf dengan harta/benda berupa Hak Kekayaan Intelektual masih sangat jarang dilakukan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yan mempengaruhi intensi masyarakat terhadap wakaf hak kekayaan intelektual. Faktor yang diduga dapat berpengaruh meningkatkan intensi masyarakat mewakafkan kekayaan intelektual diantaranya religiusitas, pemahaman mengenai wakaf dan HKI, perilaku ihsan serta kepercayaan terhadap lembaga wakaf. Analisis data dari hasil survei terhadap 324 responden menggunakan Lisrel-SEM menemukan bahwa faktor kepercayaan kepada lembaga wakaf yang paling berpengaruh positif signifikan terhadap intensi masyarakat mewakafkan kekayaan intelektual sedangkan religiusitas tidak signifikan.

ABSTRACT
The expansion of waqf property is present through waqf law No. 41 of 2004. One of the interesting things in article 16 of the Waqf Law is the inclusion of provisions which state that Intellectual Property Rights (IPR) can be used as assets and properties for endowments. In line with the waqf law, the Law concerning Intellectual Property Rights also states that IPR can be transferred as waqf. However, endowments with assets and property in the form of Intellectual Property Rights are still very rarely carried out. The purpose of this study is to analyze the factors that influence people's interest in endowments of intellectual property rights. Factors that are suspected to be influential in increasing people's interest in endowments are intellectual property including religiosity, understanding of waqf and IPR, perceive Ihsan and trust in waqf institutions. The result of analysis data from 324 respondents using Lisrel-SEM found that the factor of trust in waqf institution had a positive significant effect on people's interest in endowing intellectual property while religiosity is not significant."
2020
T54945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Permata Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandtngan kinerja reksadana saham syariah Indonesia dan Malaysia dengan menggunakan indeks Sharpe, Treynor, Jensen Alpha dan Appraisal ratio dilengkapi dengan model Treynor Mazuy untuk menganalisis kemampuan market timing dan stock selection reksadana. Berdasarkan hasil pengnjian telah ditemukan bahwa sepanjang tahun 2008, reksadana saham syariah Malaysia lebih unggul dari Indonesia berdasarkan Sharpe Treynor, dan Jensen serta memiliki kemampuan stock selection dan market timing lebih baik. Pada tahun 2009, reksadana saham syariah Malaysia lebih unggul berdasarkan Sharpe, Treynor dan Jensen tetapi tidak pada pengukuran appraisal ratio dan kemampuan stock selection. Tidak ada yang signifikan dalam melakukan market timing. Pada periode 2008-2009, reksadana saham syariah Malaysia unggul dari Indonesia berdasarkan Sharpe, Treynor, Jensen dan appraisal ratio serta memiliki kemampuan stock selection dan market timing yang lebih baik.

This research purpose to analyze comparative perfonnance between syariah stock mutual fund in Indonesia and Malaysia using Sharpe Treynor. Jensen Alpha and appraisal ratio index completed with Treynor Mazuy model to analyze market timing and stock selection mutual fund perfonnance. Based on result found that for the year 2008, syariah stock mutual fund in Malaysia better in performance based on Sharpe, Treynor, Jensen, stock selection and market timing. For the year 2009, syariah stock mutual fund in Malaysia better in performance based on Sharpe, Treynor, Jensen, but not for appraisal ratio and stock selection measurement No one has significant market timing performance. For the year 2008-2009, syariah stock mutual fund Malaysia better on the whole performance measurement and also have better stock selection and market timing performance."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T33662
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah
"ABSTRAK
Sukuk adalah salah satu instrumen keuangan syariah yang dimanfaatkan untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Tetapi sejak 2013 sampai 2018, penerbitan sukuk untuk pembiayaan infrastruktur masih rendah dibanding nilai underlying asset yang tersedia yakni nilai investasi infrastruktur yang dibutuhkan dan aset BMN yang dimiliki negara. Melihat hal itu, maka dibutuhkan evaluasi guna mengoptimalkan implementasi sukuk negara untuk pembiayaan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk melihat masalah implementasi sukuk negara untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia dan mengusulkan solusi serta strateginya dengan metode Analityc Network Process. Hasilnya menunjukan bahwa prioritas masalah aspek obligor adalah risiko, prioritas masalah aspek inisiator adalah proyek, prioritas masalah aspek investor adalah pengetahuan produk. Prioritas solusi aspek obligor adalah risiko, prioritas solusi aspek inisiator adalah proyek, prioritas solusi aspek investor adalah pengetahuan produk. Setiap kriteria masalah dan solusi memiliki sub kriteria rinci untuk dipertimbangkan. Prioritas strategi yang ditawarkan 1. Sinergi 2. Inovasi dan 3. optimalisasi penggunaan TI.

ABSTRACT
Sukuk is one of the sharia financial instruments used to finance infrastructure in Indonesia. But from 2013 to 2018, the issuance of sukuk for infrastructure financing was still low compared to the value of available underlying assets, the value of infrastructure investment needed and BMN assets owned by the state. Seeing this, an evaluation is needed to optimize the implementation of state sukuk for infrastructure financing. This study aims to look at the problem of implementing state sukuk for infrastructure financing in Indonesia and propose solutions and strategies using the Analytical Network Process method. The results show that the priority problem of the obligor aspect is risk, the priority problem of the initiator aspect is the project, the priority problem of the investor aspect is product knowledge. The priority solution of the obligor aspect is risk, the priority solution of the initiator aspect is the project, the priority solution of the investor aspect is the product knowledge. Each problem criterion and solution has a detailed sub criteria to consider. Strategy priorities offered 1. Synergy 2. Innovation and 3. optimizing the use of IT.
"
2020
T54942
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anju Ayunda
"abstrak
Nilai kredit dan pembiayaan valas dalam rupiah yang disalurkan oleh bank umum
di Indonesia, baik konvensioal maupun syariah, cenderung terus mengalami
peningkatan. Dalam rangka melindungi nilai aset dari risiko nilai tukar, pelaku
usaha dapat melakukan Islamic hedging dengan underlying transaksi komoditi
(aqd al tahawwuth fi suq al-silah). Tesis ini melakukan simulasi perhitungan
transaksi Islamic hedging dengan komoditi dan menganalisis hasilnya agar dapat
memberikan panduan dalam menerapkan lindung nilai. Simulasi dilakukan dengan
dua asumsi: (i) skenario pertama berupa simulasi Islamic hedging dengan komoditi
secara on the spot, yaitu tidak terjadi penahanan kepemilikan sampai dengan jatuh
tempo (not held to maturity) dan (ii) skenario dua berupa simulasi Islamic hedging
dengan penahanan kepemilikan komoditi sampai jatuh tempo (held to maturity).
Hasil simulasi dua skenario tersebut dibandingkan dengan kondisi yang terbentuk
tanpa lindung nilai dan ditemukan bahwa potensi saving valas pada skenario
pertama relatif lebih baik dan stabil daripada skenario kedua, khususnya pada saat
rupiah terdepresiasi dan harga komoditi jatuh. Namun demikian, pilihan skema
Islamic hedging dengan komoditi secara not held to maturity dapat mengundang
isu khusus karena tidak terjadi transaksi jual beli komoditi secara riil yang menjadi
ciri khas transaksi jual beli syariah.

abstract
The value of foreign currency credit and financing in rupiah disbursed by
commercial banks in Indonesia, both conventional and sharia, tends to be
continuously improved. In order to protect the value of assets from exchange rate
risks, business actors can conduct Islamic hedging with the underlying commodity
transactions (aqd al tahawwuth fi suq al-silah). This thesis simulates the
calculation of Islamic hedging transactions with commodities and analyzes the
results to produce guidelines for implementing hedges. The simulation is carried
out with two considerations: (i) the first scenario consists of simulating Islamic
hedging with commodities in place, i.e. no holding is held until maturity (not held
to maturity) and (ii) scenario two islamic hedge simulation of commodities up to
maturity (held to maturity). The results of the simulation of the two scenarios are
compared with values made without hedging and it was found that the potential for
foreign exchange savings is relatively better and stable in the first scenario
compared to scenario two. However, the choice of Islamic hedging with
commodities not held to maturity can invite special issues because there is no real
commodity buying and selling transactions that characterize sharia sale and
purchase transactions.
"
2019
T54602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anif Afandi
"Tesis ini membahas mengenai intensi perpindahan nasabah perbankan kategori milenial pada layanan pembiayaan FinTech lending di Indonesia menggunakan kerangka Push-Pull-Mooring (PPM). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner dengan skala Likert 5 kategori yang mana seluruh pertanyaan penelitian disusun berdasarkan kerangka PPM. Kriteria responden yang digunakan yaitu seseorang yang pernah melakukan kredit atau pembiayaan di bank dalam kurun waktu lima tahun terakhir, berusia 19-39 tahun dan mengetahui serta belum pernah menggunakan layanan pembiayaan FinTech lending. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Seluruh kuesioner penelitian yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) yang sebelumnya telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel push effects berpengaruh positif dan signifikan terhadap switching intention yang mendorong nasabah perbankan kategori milenial untuk beralih pada layanan pembiayaan FinTech lending. Variabel pull effects juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap switching intention yang menarik nasabah perbankan kategori milenial untuk beralih pada layanan pembiayaan FinTech lending. Sedangkan, variabel mooring effects menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap switching intention yang menghambat nasabah perbankan kategori milenial untuk beralih pada layanan pembiayaan FinTech lending. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi industri perbankan, FinTech lending maupun regulator untuk merumuskan strategi dan kebijakan yang tepat untuk menghadapi potensi perpindahan pelanggan.

This thesis discusses millennial banking customer switching intentions to financing services of FinTech lending in Indonesia using perspective of Push-Pull-Mooring (PPM). The study was conducted using survey method through questionnaire with Likert 5-scale category in which all research questions were compiled based on the PPM framework. The criteria of the respondent used was a person who has made credit or financing in the bank within the last five years, aged 19-39 years old and know but never use the financing services of FinTech lending. The sampling techniques used in this study were non-probability sampling with purposive sampling types. All successful research questionnaires were further collected in the data processing using Structural Equation Modelling (SEM) which were previously conducted of validity and reliability tests.
The results showed that the push effects variables are positively and significantly impacting switching intentions that drive millennial banking customers to switch to financing services of FinTech lending. Pull effects variables also demonstrate positive and significant effect on switching intentions that attract millennial banking customers to switch to financing services of FinTech lending. Whereas, mooring effects variables reveal negative and significant effect on switching intentions that impede millennial banking customers to switch to financing services of FinTech lending. The results of this research can be used as consideration for the banking industries, FinTech lending and regulators to formulate appropriate strategies and policies to face the potential of customer switching.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Yulita Amalia
"ABSTRAK
Akses sanitasi dan air bersih yang layak serta berkelanjutan merupakan salah satu tujuan yang terdapat dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Kondisi sanitasi dan air bersih di Indonesia khususnya daerah pedesaan masih belum memenuhi target. Untuk dapat mencapai target SDGs, diperlukan dana yang tidak sedikit. Salah satu sumber dana yang dapat digunakan adalah zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) mengingat potensi nya yang cukup besar serta adanya fatwa MUI yang membolehkan penggunaan dana ziswaf untuk sanitasi dan air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prioritas masalah dan solusi serta strategi dalam pendayagunaan ziswaf untuk sanitasi dan air bersih menggunakan pendekatan Analytic Network Process (ANP). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa prioritas masalah, solusi strategi dalam pendayagunaan ziswaf untuk sanitasi dan air bersih terbagi menjadi tiga kluster yaitu masyarakat, Lembaga Pengelola Ziswaf (LPZ) dan regulator. Prioritas masalah pada masyarakat terdiri dari Budaya, Kepedulian dan Penerima Manfaat. Prioritas masalah pada LPZ adalah monitoring dan evaluasi, SDM dan pimpinan LPZ. Prioritas masalah pada regulator adalah sentralisasi data, regulai dan peran strategis. Kemudian prioritas solusi pada masyarakat adalah Budaya, Sumber Daya dan kepedulian. Prioritas solusi pada LPZ adalah pimpinan LPZ, monitoring dan evaluasi serta penyaluran. Prioritas solusi pada regulator adalah sentralisasi data, program dan peran strategis. Selanjutnya prioritas strategi adalah sinergi, promosi dan infrastruktur.

ABSTRACT
Access to proper and sustainable sanitation and clean water is one of the objectives contained in the Sustainable Development Goals (SDGs). The condition of sanitation and clean water in Indonesia, especially in rural areas, has not met the target. To be able to achieve the SDGs target, significant funds are needed. One source of funds that can use is zakat, infak, alms, and endowments (ziswaf), given its considerable potential and the existence of an MUI fatwa that allows the use of ziswaf funds for sanitation and clean water. This study aims to determine priority problems and solutions as well as strategies in the use of ziswaf for sanitation and clean water using the Analytic Network Process (ANP) approach. The results of this study indicate that priority problems, strategic solutions in the utilization of ziswaf for sanitation, and clean water are divided into three clusters, namely the community, the Ziswaf Management Institute (LPZ), and the regulator. Priority problems in society consist of Culture, Care, and Beneficiaries. Priority problems at LPZ are monitoring and evaluation, HR, and LPZ leaders. Priority problems for regulators are the centralization of data, regulations, and strategic roles. Then the priority solutions to the community are Culture, Resources, and awareness. The priority of the solution at the LPZ is the leadership of the LPZ, monitoring and evaluation, and distribution. The priority of the solution to the regulator is the centralization of data, programs, and strategic roles. Then the strategic priorities are synergy, promotion, and infrastructure.
"
2019
T54948
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>