Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ignatius Edhi Kharitas
"Setelah revolusi kebudayaan berakhir, di RRC muncul aliran puisi baru yang disebut menglongshi. Gu Cheng adalah salah satu pelopor aliran ini. Pendekatan stilistis-sastra digunakan untuk menganalisis lima belas puisi yang ditulis Gu Cheng pada tahun 1968 sampai 1980."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13026
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
1981
RB 06 S 440
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
1983
RB 06 F 369
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ni`matun Nasim
"Skripsi ini membahas tentang politik luar negeri RRC di tahap awal, khususnya tentang keterlibatan Cina dalam Perang Korea 1950-1953. Dengan menelaah karakteristik politik luar negeri RRC, skripsi ini menjelaskan lebih lanjut mengenai persepsi Cina atas Perang Korea, serta bagaimana usaha Cina untuk mencapai tujuan atau kepentingan nasionalnya dalam konflik internasional tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan Cina dalam Perang Korea telah membawa serangkaian dampak yang sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan politik luar negeri RRC selanjutnya, khususnya pada periode 1954-1957.

The focus of this study is on early Chinese foreign policy, especially its relation to China’s involvement in Korean War 1950-1953. By describing the characteristic of Chinese foreign policy, this study tries to define China’s perception about Korean War. In addition, this study attempt to explain about China’s effort to make its national goals or interests coming true in the middle of this international conflict. Some data in this study show that China’s involvement in Korean War causes some impact which could give an influence toward the next Chinese foreign policy, especially in period of 1954-1957."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irani Tejaning Laras
"Munculnya fenomena pengadaptasian dari novel ke film bukanlah hal yang baru, inilah yang dimaksud dengan ekranisasi. Film The Flowers of War (2011) yang disutradarai oleh Zhāng Yìmóu (张艺谋) merupakan sebuah film yang diadaptasi dari novel 13 Flowers of Nanjing (2006) yang dalam bahasa Cina Jīnlíng Shísān Chāi (金陵十三钗) karya Yán Gēlíng (严歌苓). Novel dan film ini berkisah tentang Nánjīng (南京) pada tahun 1937, sekelompok siswi berlindung di dalam gereja, kemudian datang sekelompok wanita tuna susila yang juga ingin berlindung di dalam gereja. Namun, gereja tidak selamanya adalah tempat yang suci, ketenangan sementara akhirnya dirusak oleh tentara Jepang yang menyerbu masuk. Dua kelompok yang berlatar belakang berbeda akhirnya saling membantu satu sama lain. Tokoh yang akan dianalisis dalam makalah ini adalah Yùmò (玉墨), karena tokoh Yumo adalah tokoh utama dalam novel dan film ini. Yumo menjadi sorotan dalam kisahan, dan terlibat dalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan tokoh Yumo yang timbul akibat ekranisasi. Metode penelitian yang digunakan antara lain adalah metode kepustakaan dan metode analisis deskriptif.

Nowadays, the adoption story from novel into film is common phenomena which called ekranasi. Film the Flowers of War (2011) directed by Zhāng Yìmóu (张艺谋) is adapted from novel 13 Flowers of Nanjing (2006) /Jīnlíng Shísān Chāi (金陵十三钗) written by Yán Gēlíng (严歌苓). The story is about Nánjīng (南京) in 1937, a group of girl and a group of prostitute ensconce in church, in the same time to seek a peace. But suddenly, the church is disrupted by the Japanese soldier. Those two groups from difference background end up helping each other. The Figure that the authors take is Yùmò (玉墨). She is the main character in this story. Yumo is highlited in the narrative and involved in the events that build the story. This research is intended to look at the changes of Yùmò (玉墨) from ekranasi. The methods that use for this research are literature and descriptive analyst."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Ayu Wulandari
"Tokoh sentral dan penokohannya dalam dunia sastra merupakan suatu hal yang penting untuk dikaji. Tokoh sentral memegang peran penting di dalam cerita. Penokohan menggambarkan tentang sifat dan sikap dari tokoh sentral. Kedua hal ini dikaji bertujuan untuk mempermudah pembaca mengetahui isi cerita secara singkat melalui pengenalan tokoh sentral dan penokohannya. Oleh karena itu, makalah non seminar ini bertujuan untuk memaparkan lima tokoh sentral dan penokohannya dalam novel Sam Kok (三国演义sānguó yǎnyì) karya Luó Guànzhōng (罗贯中) dan mereka adalah Liú Bèi (刘备), Zhūgě Liàng (诸葛亮), Guān Yǔ (关羽), Zhāng Fēi (张 飞) dan Cáo Cāo (曹操). Makalah ini diharapkan dapat menjadi kajian dasar dan analisis awal.

Central characters and their characterization in the literary world is an important thing to be studied. The central character plays an important role in the story. The characterization implied nature and behaviour from the central characters. Both of these are studied aiming to facilitate readers, know the story briefly through the introduction of the central character and their characterization. Therefore, this non seminary paper aims to describe all five central characters and their characterization in the novel Sam Kok (三国演义sānguó yǎnyì) by Luó Guànzhōng (罗贯中) and they are Liú Bèi (刘备), Zhūgě Liàng (诸葛亮), Guān Yǔ (关羽), Zhāng Fēi (张飞) dan Cáo Cāo (曹操). This paper is expected to be a basic study and preliminary analysis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlatifah, examiner
"ABSTRAK
Film merupakan media komunikasi yang digunakan untuk mengekspresikan sesuatu serta menyampaikan pesan pada masyarakat. Film dokumenter saat ini sangat berkembang pesat serta dimanfaatkan untuk kebutuhan jurnalistik atau untuk mengenang suatu peristiwa. Film辛亥革命(Xinhai Geming) /1911 adalah salah satu film dokumenter yang dibuat untuk mengenang seratus tahun revolusi yang terjadi di Negara Tiongkok. Revolusi ini dikenal dengan Revolusi Xinhai atau辛亥革命(Xinhai Geming) yaitu revolusi yang terjadi pada tahun xinhai. Revolusi merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh Tiongkok pada masa itu, kondisi negara yang lemah, pemerintahan kekaisaran yang penuh dengan korupsi, serta invasi dari negara asing membuat kaum revolusioner melakukan pemberontakan untuk menjatuhkan kekaisaran Qing. Makna suatu revolusi bagi bangsa Tiongkok dalam film ini disampaikan oleh tiga tokoh yaitu Sun Yatsen, Lin Juemin , dan Qiu Jin. ABSTRACT
Film is a medium communication which is used to express something and to convey a message to the community. The documentary is currently very rapidly growing and used to the needs of journalism or to commemorate an event. Xinhai Geming (辛亥革命)/1911 film is one of the documentary that was made to commemorate centenary of the revolution that occurred in China. The revolution is called Xinhai Revolution or Xinhai Geming (辛亥革命); a revolution which occurred in xinhai-year. At that time, Revolution is a necessary thing for China, with a condition of weak Nation, the imperial government that was filled with corruptions, along with the invasion of foreign country which made the revolutionaries did revolt to overthrow Qing Empire. The significance of this film for Chinese people is reflected in Sun Yatsen, Lin Juemin, and Qiu Jin?s characters;Film is a medium communication which is used to express something and to convey a message to the community. The documentary is currently very rapidly growing and used to the needs of journalism or to commemorate an event. Xinhai Geming (辛亥革命)/1911 film is one of the documentary that was made to commemorate centenary of the revolution that occurred in China. The revolution is called Xinhai Revolution or Xinhai Geming (辛亥革命); a revolution which occurred in xinhai-year. At that time, Revolution is a necessary thing for China, with a condition of weak Nation, the imperial government that was filled with corruptions, along with the invasion of foreign country which made the revolutionaries did revolt to overthrow Qing Empire. The significance of this film for Chinese people is reflected in Sun Yatsen, Lin Juemin, and Qiu Jin?s characters;Film is a medium communication which is used to express something and to convey a message to the community. The documentary is currently very rapidly growing and used to the needs of journalism or to commemorate an event. Xinhai Geming (辛亥革命)/1911 film is one of the documentary that was made to commemorate centenary of the revolution that occurred in China. The revolution is called Xinhai Revolution or Xinhai Geming (辛亥革命); a revolution which occurred in xinhai-year. At that time, Revolution is a necessary thing for China, with a condition of weak Nation, the imperial government that was filled with corruptions, along with the invasion of foreign country which made the revolutionaries did revolt to overthrow Qing Empire. The significance of this film for Chinese people is reflected in Sun Yatsen, Lin Juemin, and Qiu Jin?s characters"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Amalia Lestari
"Sejak tahun 1949, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Republik Tiongkok (RT) menganut prinsip "Satu Tiongkok" yaitu di dunia ini hanya ada satu negara yang menggunakan nama "Tiongkok", namun siapa yang diakui sebagai Tiongkok, hal itu kembali kepada interprestasi masing-masing. Prinsip ini terus dipegang oleh kedua belah pihak sampai akhir tahun 1999. Kemenangan Chen Shuibian dan Partai Progresif Demokratik (PPD) yang memperjuangkan kemerdekaan Taiwan menimbulkan sebuah permasalahan besar dalam hubungan Tiongkok - Taiwan maupun bagi perkembangan sosial politik di dalam negeri masing-masing. Melalui pendekatan historis yang digunakan dalam penelitian ini terungkap fakta tentang ide atau cita-cita Chen Shuibian dalam memperjuangkan kemerdekaan Taiwan.

Since 1949, People`s Republic of China (PRC) and Republic of China (ROC) supports the "One China" policy/ principle. Based on this policy, there is only one state called "China", but each side has their own interpretation. Both side keep adhere to the policy until the end of 1999. After Chen Shuibian and his Democratic Progressive Party`s victory in Taiwan has created new problem to China Taiwan`s relationship and to domestic politic`s development in each state. The historical approach that used in this research has revealed some facts about Chen's idea or ambition of Taiwan`s independence."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Nurul Khotimah
"Film merupakan salah satu wadah bagi para insan perfilman untuk menuangkan gagasangagasannya. Tak sedikit film yang dibuat berdasarkan cerita dari novel maupun wahana lain. Inilah yang disebut dengan ekranisasi atau alih wahana yang merupakan pemindahan suatu karya seni dari satu wahana ke wahana lain. Film Red Cliff I adalah salah satu film yang mengalihwahanakan cerita dari novel Romance of the Three Kingdoms ke dalam film, khususnya salah satu kejadian dalam cerita yaitu Battle of Red Cliff. Berdasarkan teori alih wahana, adanya perbedaan dari pemindahan dari satu wahana ke wahana lain ini diharuskan demi mencapai keperluan wahana tersebut. Perbedaan yang dianalisis dalam tulisan ini adalah mengenai tokoh dan penokohan tokoh utama dalam film yaitu Zhuge Liang.

Film is a medium of expression by its makers. Many films are made based upon stories taken from a novel or other media. This is called ecranization: the movement of an art work from a medium to another medium. The first Red Cliff film is such an example; it moves the novel Romance of the Three Kingdoms to the screen, particularly the Battle of Red Cliff part. According to ecranization theory, the existence of movement from one media to another is necessary to attain the media’s total sum. This paper analyzes the differences of character and characterization of the main character, Zhuge Liang, within the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>