Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singapore: Institute of Southeast Asian Studies , 2004
303.48 EUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Letta, Corrado G.M.
Abstrak :
Terbentuknya ASEM bagi kawasan Asia dan Eropa membawa dampak yang konkrit bagi para anggotanya. Hubungan ini membawa pengaruh yang cukup kuat ,salah satunya bagi Indonesia. ASEM memegang peranan yang penting bagi Indonesia karena forum ini dapat menjadi arena bagi Indonesia untuk mengusulkan dan melakasanakan berbagi kepentingannya di dunia internasional. Keuntungan ASEM bagi Indonesia antaralain ialah dapat menjadi fasilisator dalam kegiatan perdagangan dari investasi bagi kedua kawasan serta mendorong Eropa untuk menjalankan sistem perdagangan multilateral. Sementara bagi ASEM , Indonesia menjadi sangat penting karena adnya kepentingan politik ASEM di Indonesia. Disisi lain , kawasan Asia menjadi salah satu faktor penting bagi terbentuknya ASEM karena kedinamisan benua ini yang makin berkembang pesat. Kedinamisan Asia akan menjadi penunjang serta tantangan bagi berkembangnya proses ASEM serta bidang-bidang yang diliputinya di dunia internasional.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
JKWE-II-3-2006-5
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lepi Tanadjaja Tarmidi
Abstrak :
Tulisan ini bermaksud menganalisa perkembangan terbaru pada ASEM yang berkaitan dengan perluasan keanggotaan baik di UNI Eropa maupun di Asia Timur, sejauh mana pertambahan anggota ini mempengaruhi proses ASEM. Uni Eropa telah bertambah dengan 10 negara anggota baru, sementara Asia Timur dengan tiga anggota baru. Selain itu,telah terbentuk banyak sekali bilateral free trade agreements di kawasan Asia Timur. Semua perubahan-perubahan ini tentunya saling mempengaruhi dan kait-mengait serta menentukan arah dari proses ASEM selanjutnya.
2006
JKWE-II-3-2006-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sastrohandoyo Wiryono
Abstrak :
Asia tidak memiliki kesatuan budaya mendasar seperti Eropa,yang dalam berperangpun melakukan "cultural interpretation" dan menumbuhkan"we feeling" yang kuat, suatu hal yang masih harus terjadi di Asia. Namun kedua belah pihak baik Asia maupun Eropa adalah multukultural.Lagipula proses integrasi di Asia sedang terus berkembang seperti tampak dengan adanya proses"ASEAN+3" gagasan mencapi ASEAN community ditahun 2020 dan diselenggarakannya East Asia Summit. Proses reformasi dan demokratisasi juga terus bergulir sehingga akhirnya Asia akan mrnyerupai Eropa, dan Eropa pun -dengan semakin basarnya migrasi dari Dunia ketiga -akan menyerupai Asia dalam keanekaragamannya. Bagaimanapun, Asia dan Eropa adalah dua kawasan yang dapat berinteraksi yang saling menguntungkan. Yang perlu di lakukan adalah agar dapat berkomunikasi secara sehat. Eropa tak perlu terlalu bersemangat/menggurui dalam memproyeksikan nilainya-nilainya. Asia tidak perlau terlalu defensif atau terlalu mengeluh bila menerima kritik. Kalau Asia dan Eropa mampu mengembangkan ASEM menjadi suatu forum kerjasam yang kuat, maka dunia yang triangular Asia-Eropa-Amerika akan menjadi lebih damai dan stabil.
2006
JKWE-II-3-2006-36
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdillah Toha
Abstrak :
Kondisi konstelasi global di bawah ancaman unilateralisme Amerika Serikat dan sekutunya telah menciptakan suatu "Orde global baru" yang mengedepankan perang melawan terorisme. Situasi ini sayangnya mendorong kondisi perdamaian dunia kearah yang lebih buruk dan rentan akan eskalasi konflik yang beranjak menjadi sebuah perang terbuka. Bagi ASEM , pada usianya yang kesepuluh, kondisi saat ini menuntut suatu perbaikan, baik secara internal maupun dalam hal peranannya untuk menciptakan dan mempertahankan perdamaian dunia, meskipun disadari bahwa ASEM tidak memiliki banyak pilihan amunisi untuk itu.
2006
JKWE-II-3-2006-59
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kawilarang, Renne A.
Abstrak :
Sejak dibentuk pada 1996, forum Asia-Europe meeting (ASEM) telah sukses menjembatani hubungan antara negara-negara anggota Uni Eropa dengan Asia Timur. Kendati demikian, tulisan ini menunjukkan bahwa peran ASEM tidak sekadar sebagai forum dialog antarkawasan. Forum ini secara potensial menbawa dampak-dampak yang positif bagi negara-negara partisipan dari Asia Timur (East Asian Community). Sebenarnya suda ada smbidi yang luar biasa di Asia Timur untuk membentuk kelompok masyarakat tersebut. Namun belum ada suatu rancangan yang kuat untuk membangunnya oleh karena masih adanya perbedaan di antara negara-negara di kawasan tersebut. Oleh karena itu, ASEM dapat membawa dukungan yang berarti dalam mmerumuskan pembentukan East Asian Community melalui tiga pendekatan. Yaitu menginfestasikan dialog antar kawasan antara Uni Eropa dan Asia Timur dalam proses ASEM, mendukung kemitraan Uni Eropa -ASEAN dan ASEAn+3 dan melibatkan partisipasi aktor-aktor non-negara.
2006
JKWE-II-3-2006-95
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bersick, Sebatian
Abstrak :
Setelah berdiri satu dekade ASEM , ia menjadi forum yang memiliki muatan berbagai bidang. ASEM telah mengikat kedua kawasan sehingga menjadi satu kekuatan baru yang sangat berpengaruh baik di kawasan regional maupun internasional. Para state actor dari Asia dan Eropa memiliki kababilitas untuk berkembang menjadi sebuah soft power di abad 21 ini. Sementara itu kekuatan yang yang dibentuk oleh kedua kawasan ini juga ditakutkan dapat menjadi sebuah proses pembentukan terjadinya suatu fortress Asia. Peran Asia Eropa sebagai sebuah soft power sangat dipengaruhi oleh adanya politik diplomasi dari Amerika-Eropa yang seringkali bertentangan (vis-a-vis) dengan Cina. Disinilah ASEM akan kembali digodok untuk menjadi sebuah forum netral yang dapat mendemonstrasikan kekuatan diplomasinya baik di level inter maupun interegional.
2006
JKWE-II-3-2006-109
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Leonard
Abstrak :
Is ASEM simply an exercise in summitry, or is it an exercise in region building? Is ASEM a forum diplomatic niceties, or is it an institution for regime creation? ASEM is more than a summit also more than just a process. Though it is far from developing into a formal organization,] acquired a certain structure. This article explains three theoretical frameworks that can be discuss ASEM and provides three scenarios for ASEM's future as viewed by the realists, the liberal-institutionalists and the social-constructivists. For the realists, ASEM is seen primarily as a res changes in the distribution of power and the interest calculations of key actors in the ASEM, pro Liberal-institutionalists, on the other hand, are inclined to see ASEM as part of the rising regionalism and the increasing reliance on inter-regional forums to cope with the challenge globalization. Finally, some scholars argued that the East Asia used ASEM as an instrument regional integration or building a regional identity. This social-constructivist approach emphasis the process of identity-formation through inter-regional interaction. It also offers a reflection possible developments of ASEM, taking into account the nature of current concerns and the future uncertainties surrounding it. ASEM is very much a work in progress. Its future is not yet certain and its development will certainly be influenced by the clusters of factors.
2004
GJPI-7-1-Nov2004-58
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Leonard
Abstrak :
The Asia-Europe meeting (ASEM) officially established in 1996 an inter-regional forum that consist of ten members of the Association of Southeast Adian Nations (ASEAN),China, Japan and South Korea as well as twenty five member states of the European Union (EU) and the European commision (EC). Is ASEM an exercise in building a region or is it an institution for creating a regime ? ASEM is more than a summit.It is also more that just a process.Though it is far from developing into a formal organization, it has acquired a certain structure.This article explains the wider Asia-Europe relationship .ASEM has contributed to multi -level governance in international politics through encouraging inter-regional cooperation,promoting regional identity-building and enhancing multi lateralism. ASEM process has also enhanced the role of the EU in encouraging multi dimensinal dialoque and cooperation building a regime, and emphasizing cross-cultural comprehension and mutual respect. It might be too early to have a definitive judgment about the success and failure of ASEM after a decade of its existence,this article puts in perspective some of the modest contributions that ASEM has brought about conceptually in the debate on multi -level governance, and more concretely to the level of interactions between Asia and Europa
2006
JKWE-II-3-2006-44
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurani Chandrawati
Abstrak :
The Myanmar problem had already been an important lesson for both participants from Asia and Europe in Asia-Europe Meeting (ASEM) when that problem had challenged the ASEM enlargement process in 2004. Learning from that condition. It is necessary for all state participants in ASEM to design and from the formal criteria for new participant state in ASEM forum as possible. Because the compromise strategy which had been reached by ASEM participants states to selve the friction between ASEAN and the European Union about Myanmar case and finally gave permission to Myanmar to attend the ASEM summit in Hanoi, Vietnam in October 2004, was not a satisfying decision and furthermore could continue that different perception between Asia and the European union in ASEM especially about the meaning of democracy and human rights.
2006
JKWE-II-3-2006-76
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>